1125Please respect copyright.PENANANzDAfMAIJA
Halo Readers, sebelum cerita panjang dan rumit ini dimulai ijinkan aku untuk mempermenalkan diri, namaku Rahaji Sakhtaria, anggota keluargaku biasa memanggilku mas Aji, dan pada tanggal 30 Juni nanti aku akan genap berusia 18 tahun sekaligus menyandang gelar sarjanaku. Yap kalian tidak salah baca, aku memang berhasil menamatkan kuliah ku diusiaku yg baru akan 18 tahun ini. Itu semua berkat kedua orang tuaku dan kakak angkat perempuanku, sebagai keluarga dan sebagai pendukung utama didalam proses belajarku, mereka benar-benar berperan besar atas apa yg kucapai saat ini. Selain karena mereka dengan penuh sabar dan perhatian membingku dalam hal belajar mereka juga terus memberikan semangat serta dukungan dengan sepenuh hati mereka, sehingga meskipun aku terlambat masuk ke tingkat sekolah dasar dikarenakan usiaku yang sudah menginjak 9 tahun ketika aku pertama mendaftar ke SD, tapi aku justru berhasil lulus lebih awal dari teman-teman seangkatanku dengan mengikuti program akselerasi kelas, bahkan mendahului mereka yang belajar dengan normal mengenyam masa pendidikan 12 tahun di tingkat SD - SMA dan 4 tahun di tingkat Universitas.
Kedua orang tuaku adalah lulusan dari sebuah pondok pesantren besar dan terkenal di kota S, oleh sebab itu keduanya saat ini cukup dikenal di dunia pendidikan, terutama pendidikan keagamaan. Ibuku seorang ustadzah bernama Aisyah beliau aktif organisasi keagamaan di kota saat ini kami berdomisili yaitu kota J, sementara Ayahku adalah ustad Hamdan, berprofesi sebagai kepala sekolah di salah satu Madrasah Tsanawiah Negri kota J, tapi beliau juga kerap memenuhi panggilan dibeberapa acara untuk mengisi sesi dakwah atau ceramah, baik itu acara formal maupun non formal. Oiya tak lupa Ayah juga memiliki usaha yaitu klinik pengobatan alternatif yang mana sudah cukup lama berdiri yang juga dikelola bersama-sama dengan ibu dan kakak perempuanku.
Meskipun mereka tergolong memiliki kegiatan yang cukup menyita waktu sehingga membuat kesibukan mereka menjadi padat, namun mereka tidak pernah sekalipun melupakan kewajiban mereka sebagai orang tua, dan tentunya membimbingku dalam hal apapun termasuk belajar.
Keluargaku tergolong keluarga yg cukup unik, itu karena selisih usia masing-masing dari kami yang tidak terlalu jauh. Usiaku sendiri hanya terpaut 19 tahun dari ibuku, sementara dengan ayahku selisihnya hanya 21 tahun, karena semasa di pesantren dulu mereka memang dijodohkan oleh sang pemilik pondok yang mana beliau merupakan kakekku sendiri atau ayah dari ibuku. Ayahku yang merupakan murid unggulan di pondok pesantren tersebut yang juga merupakan seorang yatim piatu di jodohkan dengan anak semata wayang sang pemilik pondok yaitu ibuku. Dan untuk kakakku dia adalah salah seorang santri di pondok pesantren yg sama dengan ayah dan ibuku serta menyandang status yg sama jg seperti ayahku yaitu yatim piatu. Usia kak Rania sendiri hanya selisih 14 tahun dengan ibuku, jadi ketika aku berulang tahun ke 18 nanti maka usia kedua orang tuaku baru saja menginjak 37 dan 39 tahun, sementara kakakku Rania berusia 23 Tahun.
Itulah sebabnya banyak orang yang salah paham ketika melihat kami sedang bersama, banyak orang mengira bahwa kami berempat adalah kakak beradik tapi nyatanya kami berempat adalah orang tua dan anak, terlebih dengan postur tubuh kami yg cukup "11-12" antara satu sama lain. Ayahku yg memiliki tinggi 175 cm dan aku 179 cm, sementara ibuku 170 cm dan kak Rania 173. Untuk badan pun tidak jauh berbeda, aku dan ayahku sama-sama berpostur tinggi tegap serta kak Rania berpostur tinggi langsing namun tetap dengan tubuh yg ideal, dimana ada bagian-bagian ditubuhnya yg begitu padat dan berisi (tentu para pembaca pun pasti mengerti bagian mana yg dimaksud), sementara ibuku yang menjadi pusat perhatian karena memiliki tubuh yg nyaris paling sempurna dikeluargaku.
Berbeda dengan perawakan kak Rania yang tinggi langsing, ibuku justru lebih berisi dari kak Rania, apalagi dengan tinggi badan yg lebih pendek dari kak Rania membuat postur tubuh ibuku jadi terlihat lebih sintal dan semok di banding dengan kak Rania. Dan hal itu membuat dua orang wanita ini menjadi pusat perhatian setiap kami bepergian berasama-sama atau sekedar jalan-jalan santai sore hari di komplek rumah tempat kami tinggal.
1125Please respect copyright.PENANArE4Xx8osx6