×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Most Liked From Last Week (Past Week)
Story Articles Contest
<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Writer</div>Mia Flame<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Beta Reader</div>Rose15<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Beta Reader</div>Addison04<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Beta Reader</div>Josiah11
Young Adult
Adventure
Friendship
79 ISSUES
Flairs - A Step into the Hidden

A group of teens find themselves caught in time with only each other. Each one has their own scars and secrets. Each one has a flair that they must use to escape the time prison. The group begins to follow the only leads they have, which may end up leading them across the earth. With the seconds ticking down, will they be able to find the reason behind everyone's disappearance, or will they all be lost in time forever?

PG-13
365
18.8K
442
Fantasy
Adventure
Action
88 ISSUES
Nine Lunar Cycles of A Youth's Tireless Toil Ends

In an abode of industry, a youthful figure diligently plied the keys of an apparatus, casting intermittent glances at the chronometer then redirecting his gaze to the illuminated screen, resolutely continuing his labor. For an extended span, he had inhabited this domain. When the cloak of night descended at the ninth hour, the young man retraced his steps homeward to a modest dwelling, observing it pensively, murmuring softly, "At last, the cessation of labor. Time hath traversed significantly—approximately nine lunar cycles, if my calculation holds true."

In the sanctum of industry, a young soul diligently plied the levers of a contraption, stealing fleeting glances at the timepiece before fixing his gaze upon the luminous screen, steadfast in his duties. For an enduring span, he inhabited this realm. As the cloak of night fell upon the ninth hour, the young man retraced his path homeward, towards a modest dwelling, contemplating it gravely, murmuring softly, "At length, respite from toil. Time has journeyed notably—nearly nine lunar cycles, if my estimation holds true."

Surveying his surroundings, he acknowledged this domain yet remained unaware of its precise nature. Nine lunar cycles had passed, yet the fate of his kin—parents and a younger sibling—remained shrouded beyond the distant horizon. Mio lamented, "Ah, might a return to them be within my grasp?"

During these cycles, sporadic were his ventures into the sacred confines of the system's training ground, seeking enhancement for his physical form. Despite the ordeals, Mio did not shun these physical trials.

Glancing at the calendar, he pondered, "On the morrow, the seventh day dawns, offering reprieve. A fitting time to revisit the training grounds anon. Therein lies the quest to fathom the realm of this Kamen Rider."

Fatigue weighed upon him, and he succumbed to slumber upon the bedstead. At dawn, Mio awoke invigorated, hastening through his preparations, nourishing himself, and setting forth towards the training ground.

After sixty intervals, he emerged, bearing bruises upon his physical frame, his stride faltering. Providentially, the system's healing enchantment swiftly mended him. The vestiges of injury vanished, and Mio continued upon his path.

Gazing upon the vast expanse, he contemplated deeply, "Which realm does this encompass? Shall unveiling accompany the pursuit of this quest?"

PG
129
8.5K
21
Suspense
Slash
Crime
2 ISSUES
The Silent Witnesses

【Handsome straight cop/Mixed-race metrosexual forensic pathologist】

They are working together to solve a series of strange cases!

Every serious case tells a story of life and death, laughter and tears,

all awaiting your investigation...

Free Web Version - Quick Links to Split Volumes

🔗【VOL. 1 Top Secret】A pregnant prostitute is found dead in a sub-divided unit of Room 7C of Choi Fung Building. Why are there so many suspects?

🔗【VOL. 2 Twelve Old Men】Twelve old men living alone in the Eastern District commit suicide with a smile on their faces, but the forensic pathologist cannot find anything suspicious in their autopsies.

🔗【VOL. 3 A False Step】Five missing people die on the same day, all showing signs of frostbite. But early spring in Heticity is not that cold!

🔗【VOL. 4 Criminal Minds】The clinical psychologist in the police force seems to have a secret...

🔗【VOL. 5 Bog Body】A rare bog body is found in an old well, marking an important discovery of a mysterious case.

🔗【VOL. 6 The Silent Outcry】An internet celebrity died of throat slit in a hotel. The Serious Crimes Unit solves the case swiftly, but somehow there is something fishy about it.

🔗【VOL. 7 Buried Bones】Thirty years ago, there was not enough evidence to prosecute the suspect for murdering his pregnant wife. Is there any hope of solving the case now?

🔗【VOL. 8 The Goddess of Vengeance】Extra! A rare late autumn typhoon attacked Heticity together with a killer posing as the judge and the "Goddess of Vengeance".

🔗【VOL. 9 The Rainy Night Butcher】The door to the sealed memories gradually opens in a rainy night.

🔗【VOL. 10 Going "Potty"】A series of cases occur, all seemingly related to an odd work of art.

🔗【VOL. 11 The Phantom Rapist】A rapist escapes from a lift leaving no trace. Can he be brought to justice by forensic science?

🔗【VOL. 12 Broken But Fearless】The G.O.A.T. of "Kingdom of Fantasy" vanishes just before his final match before retirement. All that is left is a bloody, broken hand.

🔗【VOL. 13 The Shattered Corpses】The dismembered bodies of an old couple comes as a great shock. Yet it cannot be ascertained which suspect is responsible for the murder.

🔗【VOL. 14 A Lifelong Conviction】Broken body parts from different deceased bodies are sewn up as one. Lying behind are the dark secrets waiting to be spoken out by those silent witnesses.

* Translated from Chinese. For the work in the original language, please visit https://www.penana.com/story/91119/.

* Explore more in The Art of The Silent Witnesses (including fan arts)(Chinese version)

* Disclaimer: This is a work of fiction. Any resemblance to actual events or persons is entirely coincidental. Please do not commit crimes or imitate any dangerous acts in the story.

* If you like this piece of work, don't forget to comment, like and share!

Update every Sunday at 23:00 (UTC +8)

PG-13
15
765
19
Romance
Marriage
1 ISSUE
Part 1

Part 1

Awal dari segalanya

Cerita ini tentang kehidupan pribadiku, namaku Liza, aku seorang wanita berusia 28 tahun, aku sudah menikah dan dikaruniai 1 anak. Aku memiliki fisik yang sangat bisa dibanggakan, aku memiliki tinggi 170cm dengan berat 50kg, kulit putih dan cantik dengan proporsi tubuh yang ideal dan tampilan bak model kata teman teman ku. Bahkan banyak pria yang sering menggodaku karena fisikku ini. Saat ini aku memiliki karir cemerlang sebagai dosen di PTN ternama di Bandung. Aku menjadi dosen favorit mahasiswaku karena kecantikanku, bahkan aku sampai ramai dibicarakan di media sosial sebagai dosen cantik. Suamiku juga tidak buruk, wajahnya cukup tampan, hanya terpaut usia 2 tahun denganku, ia seorang pengusaha yang cukup mapan, penghasilannya lebih dari cukup untuk keluargaku.

Awalnya kehidupan keluarga kami bahagia. Tapi sudah beberapa waktu ini berubah, suamiku yang awalnya selalu ada untuk kami sekarang terlalu fokus untuk pekerjaannya. Ia semakin jarang ada di rumah, dan komunikasi kamipun semakin terhambat. "Kebutuhan" aku pun jarang terpenuhi, baik kebutuhan psikis maupun materi. Aku pun sering iri dengan teman-teman sepergaulanku, mereka selalu pamer keharmonisan keluarga mereka dan selalu pamer kekayaan mereka, pamer barang-barang mahal yang di belikan suami mereka. Sedangkan aku sendiri, tidak ada yang bisa aku banggakan, bahkan saat ini jangan kan untuk membelikan barang-barang bermerk, untuk uang bulanan pun sangat terbatas karena ia sedang fokus menggunakan uangnya untuk mengembangkan bisnisnya.

Sebagai pelampiasanku, aku jadi sering hang out bareng teman temanku. Lebih sering berada di luar. Bahkan beberapa kali aku menanggapi tawaran jalan atau makan siang dari laki-laki, hanya untuk sekadar mengusir kebosananku. Sejak itu, banyak yang bilang aku cukup banyak berubah, aku lebih terkesan bebas, gaya penampilannku juga banyak berubah, yang awalnya aku lebih sering berdandan/berpakaian jaim karena pekerjaanku sebagai dosen, sekarang aku lebih "berani" berpakaian, lebih berani menampilkan lekuk tubuhku yang indah, dan berpakaian mini. Dengan pakaian ketat payudaraku yang ukurannya 36C tampak sangat menggoda ditambah rok mini tidak pernah gagal membuat lelaki berpaling melihatku, tentu ini jadi kebanggan sendiri buatku.

Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya, suamiku sedang sibuk mengembangkan bisnisnya, dan suatu hari ia memintaku untuk bertemu dengan calon kliennya, untuk menyampaikan proposal kerjasama pengembangan bisnis, ia tidak bisa bertemu sendiri karena sedang berada di luar kota saat itu. Calon klien yang akan kutemui ini bernama Akbar, seorang pria keturunan arab, usia 40 tahun, tinggi, sedikit gemuk namun cukup tampan menurutku. Aku sudah pernah bertemu dengannya sebelumya saat acara pernikahan relasi suamiku, saat itu aku melihat caranya memandangku cukup berbeda, mungkin ia tertarik padaku. Terlintas di pikiranku, ah, aku manfaatkan saja supaya proposal suamiku lebih mudah gol, karena proyek ini cukup besar, dan pastinya aku cukup di untungkan dengan ini.

Aku pun menelpon dia untuk membuat janji, ia tampak antusias saat tahu bahwa aku yang akan menyampaikan proposalnya. Kami pun berjanji untuk bertemu di kantornya. Esoknya di hari kamis, hari yang di janjikan, ia mengubah tempat bertemu, ia mengajak bertemu sambil makan siang di restoran ternama. Aku pun menyanggupi. Sebelum berangkat, aku pun berdandan dengan cantik, dengan rok pendek di atas lutut, cukup untuk memamerkan kaki putih dan jenjangku. Ditambah dengan blouse putih ketat dengan belahan dada rendah, menampilkan lekuk tubuh dan belahan dadaku yang indah.

Akhirnya aku pun sampai di tempat yang di janjikan, ternyata ia lebih dahulu sampai, aku pun menyapa dia. Tampak ia melihatku dari ujung kepala ke ujung kaki, kelihatannya ia takjub dengan penampilanku hari ini. Sukses pikirku. Ia pun berbasa-basi, menanyakan suamiku, kemana perginya dan berapa lama. Akhirnya kami pun membicarakan bisnis, selama kami membicarakan bisnis, aku melihat dia mencuri-curi pandang ke dada & pahaku, tak apa bagiku, karena itu artinya tujuanku tercapai. Di akhir pertemuan, ia memintaku untuk bertemu  lagi hari sabtu sambil makan siang juga, karena saat ini ia belum bisa memutuskan karena banyak hal yang harus ia diskusikan terlebih dahulu dengan penasihatnya. Aku pun menyanggupinya, walaupun aku curiga itu hanya alasannya untuk bertemu lagi denganku

2 hari kemudian, kami pun bertemu kembali. Sekarang ia tampak lebih leluasa berbicara denganku, ia banyak menceritakan hal-hal pribadinya. "dek" panggilnya padaku, "iya pak" jawabku, "panggil mas aja, supaya lebih akrab" ujarnya, "iya mas" kataku "aku mau cerita ke kamu dek, aku ini punya harta sebanyak ini tapi kesepian loh dek", "kenapa mas?" tanyaku. "percuma aku punya banyak harta, namun tidak ada tempat berbagi", "maksud mas?", "aku sudah lama menduda dek, anakku pun ikut dengan mantan istriku". Aku mulai mendeteksi arah-arah yang berbeda dari pembicaraannya, aku pun tidak mau mudah terpancing, "memang tipe wanita ideal buat mas yang seperti apa? Siapa tau aku bisa membantu mencarikan calon yang sesuai"

Dengan lihai ia menjawab, "yang seperti kamu dik, fisik kamu yang cantik dan sempurna, kamu juga cerdas, siapa pun pasti bahagia memilikimu, aku iri dek pada suamimu", "mas bisa aja, ga banyak loh mas yang seperti aku", sedikit menyombong. "iya sih, makanya aku masih belum ada pendamping lagi sampai sekarang" katanya.

"suamimu pasti memperlakukan kamu bak putri ya dek, aku pun akan seperti itu jika memiliki wanita seperti kamu", "iya mas" jawabku, berusaha untuk tidak terpancing.

Akhirnya kami pun banyak mengobrol, mengenai kegemaran kami, hingga hal-hal yang mulai sedikit pribadi, mungkin karena aku mulai nyaman berbicara dengannya, karena cara bicara nya yang sopan dan pandai memuji wanita.

Di akhir pertemuan, ia menanyakan kapan bisa bertemu dengan suamiku, aku pun menjawab kalau suamiku akan pergi keluar pulau selama sebulan mulai lusa, dan menanyakan barangkali bisa bertemu esok hari. Ia tidak menyanggupi karena esok ia sudah punya janji. Akhirnya ia meminta kembali bertemu lusa untuk membicarakan kontrak perjanjian kerjasama, kali ini ia meminta bertemu di kantornya di pagi hari. Tentu aku menyanggupi, karena artinya pertemuan ini berjalan sesuai tujuan.

Di senin pagi, aku pun datang ke kantornya, aku pun cukup kagum karena kantornya cukup mewah dan berkelas. Tidak lama menunggu, aku pun bertemu dengannya. Kami membicarakan mengenai kontrak kerja sama dengan serius, tidak terasa sudah waktu nya jam makan siang, aku pun diajak makan siang olehnya. Dengan dianter oleh supirnya aku pun duduk di kursi belakang bersamanya di sedan jerman mewah miliknya. Sepanjang perjalanan, ia menceritakan usaha-usaha miliknya, luar biasa sekali memang, sepanjang perjalanan saja ada lebih dari 10 perusahaan miliknya yang kami lewati.

Aku pun mulai memahami dia, ada rasa kagum kepadanya disaaat yang sama aku pun merasa sedikit sedih terhadapnya, tentu sangat kesepian rasanya memiliki harta sebanyak itu tapi tanpa tempat berbagi.

Sesampainya di tempat makan siang, kali ini di tempat yang sedikit berbeda, tempatnya mewah dan eksklusif, ia memesan tempat yang private. Kami pun mulai berbincang, sampai akhirnya ia merasakan ada kegundahan di hatiku. "kamu tampak gundah dek saat membicarakan keluargamu, apakah ada masalah saat ini dengan kehidupan rumah tanggamu?" tanyanya. Tak sanggup menahan diri, akupun menceritakan semua kegundahanku, semua permasalahanku dengan suamiku. Ia pun menanggapi setiap kegundahanku dengan bijaksana, semakin menambah kekagumanku terhadapnya. Ia pun berkata" kamu bisa bercerita kepada mas setiap ada masalah dek, setiap merasa gundah dan butuh teman bercerita mas selalu siap mendengarkan, kapan pun itu waktunya". "iya mas, mas baik sekali sudah mau mendengarkan cerita ku". Setelah itu, ia menawariku mengantar pulang ke rumahku, dan mobilku yang berada di kantornya akan di antar oleh staff nya ke rumahku, tanpa sedikit rasa segan, aku pun mengiyakan.

Diperjalanan menuju rumahku, ia mengajak mampir terlebih dahulu ke sebuah mall. Disana ia mengajakku ke sebuah gerai mewah dari merk fashion ternama italia. Ia pun menanyakanku tas mana yang menurutku bagus dan aku sukai. Kemudian ia mengambilkan baramg itu dan membelikannya untukku. Aku pun terkejut dan bingung, bagaimana aku bisa menerima barang semahal ini. Ia pun mengatakan bahwa ini hanya ucapan terima kasihnya karena sudah bersedia menjadi tempat nya bercerita mengenai hal pribadinya, sesuatu yang sudah lama tidak ia miliki. Akhirnya aku pun menerimanya, toh ia punya banyak harta, sebanyak ini tidak seberapa baginya, lumayan juga buat aku pamerkan ke teman-temanku, pikirku.

Singkat kata, aku pun diantarnya kerumahku. Sesampainya di rumahku, ia pun mengutarakan niatnya untuk mengajakku makan malam. Aku pun menyanggupi, mumpung suamiku masih di luar kota, toh dia juga yang akan diuntungkan kalau kerja sama ini gol.

Kamis malam, hari yang di janjikan untuk bertemu makan malam. Aku pun bersiap-siap. Dengan mini dress tanktop hitamku, tubuhku tampak begitu menggoda, dengan lekukan tubuh yang tampak jelas. Kali ini aku berangkat dengan taxi, karena awalnya ia menawari untuk menjemputku, masih ada sedikit rasa sungkan dariku, sehingga aku hanya menyetujui ia mengantarku pulang.

Sesampainya disana, aku kagum dengan tempat yang ia pilih, sebuah restoran mewah yang berada di rooftop, dengan pemandangan Kota Bandung yang indah di malam hari, sungguh pilihan yang berkelas.

Kami pun berbincang-bincang. Ia banyak menyampaikan kekagumannya padaku. Hingga ia berkata "dek, aku sangat mengagumimu, kekaguman ini sudah jadi rasa ingin memiliki. Aku sudah sangat tertarik denganmu sejak kkta bertemu di acara itu, dan aku sudah banyak mencari tahu tentangmu, dan itu semakin menambah keinginanku untuk memilikimu". Aku pun terdiam, berbagai perasaan berkecamuk. Aku dengan kehidupan rumah tangga yang sedang tidak harmonis, mendapat pernyataan cinta dari seorang yang aku kagumi, namun akupun masih berusaha menahan diri karena masih memikirkan anakku. Melihat kebingunganku, ia pun berkata "dek, mas tidak minta kamu menjawab apa pun sekarang, mas paham kalau kamu pasti bingung saat ini, mas hanya memohon diberikan kesempatan untuk membuktikan keseriusan mas". Setelah berpikir sejenak, aku pun menjawab "baiklah mas, jika hanya itu, aku bisa menyanggupinya".

Sepanjang perjalanan pulang, ia semakin menunjukan sikap mesra nya padaku, anehnya justru aku merasa senang dengan sikapnya itu, mungkin karena aku sudah merasa sangat nyaman dengannya. Sesampainya dirumahku ia memberikanku sebuah iphone baru. Aku punya bertanya untuk apa ini? "aku paham bila kamu akan terbatas berkomunikasi dengan ku, pasti ada kekhawatiran ketahuan oleh suami mu, jadi ini solusi dari mas supaya mas lebih leluasa berkomunikasi denganmu dek". Aku pun menerimanya.

Kami pun semakin intens berkomunikasi. Ia semakin sering mengucapkan kata-kata mesra.

Hingga di suatu hari, ia mengajakku untuk ke rumahnya, dengan alasan untuk finalisasi kerjasama. Dengan tampilan seksi, dengan hotpants & tanktop, ada sedikit rasa ingin menggodanya. Sesampainya disana, semakin kagum dibuatnya, rumah mewahnya sangat luar biasa. Singkat cerita, setelah menyelesaikan kontrak kerjasama, kami pun berbicara santai di sofa.

Ia banyak menggodaku, aku pun menjawab godaannya. Perlahan ia mulai duduk mendekat padaku.

"dek, kamu cantik sekali hari ini", "makasih mas". "kalau kamu berpakaian seperti ini mas jadi pengen berbuat macam-macam sama kamu dek" candanya, "macam-macam kaya gimana sih mas". "jadi pengen meniduri kamu dek" ucapnya semakin terang-terangan. "emangnya mas berani?" tantangku. Sambil mulai merangkulku, ia berkata "kalo mas berani gimana? Nanti kamu ketagihan loh", aku pun mulai terpancing "emangnya gimana mas bisa bikin aku ketagihan?" tiba-tiba ia pun meletakkan tanganku di atas kemaluannya, sambil berucap "mas keturunan arab loh dek, ininya besar". Aku pun terkejut saat meraba penis miliknya, besar dan panjang sekali. Langsung terlintas pikiran nakal di otak ku, bagaimana rasanya penis sebesar itu masuk ke vagina ku, pasti sungguh nikmat rasanya. Birahiku pun perlahan mulai muncul  "gimana dek? Penasaran kan?". "ga tau ah...." jawabku sok jual mahal..

Rupanya ia bisa menebak kemunculan birahiku, ia pun mengecup pipiku, kemudian mengecup bibir ku, aku pun mulai membalas kecupannya, kami pun mulai berpagutan, lidah kami saling beradu. Tangan kanannya mulai meraba dan meremas payudaraku. Aku pun mengerang nikmat "errhhh..pelan-pelan mas" ucapakanku semakin membuatnya bergairah.. Ia pun mulai meraba pahaku hingga keselangkanganku. Aku pun mulai basah. Gairahku sudah tidak tertahankan. Saat ia akan membuka tanktopku, aku pun berkata "pindah ke kamar mas aja ya, adek malu kalo disini, nanti ada yang liat" tiba-tiba ia memggedongku ke kamarnya. Sesampai nya di kamar, kami pun kembali bercumbu, dalam posisi berdiri, ia meremas bokongku. Ia membuka tanktopku dan berkata "payudara kamu indah sekali dek" kemudian merasa dan mengecup payudaraku hingga akhirnya membuka bra ku. Aku pun semakin bergairah, kubuka kausnya, kukcecup tubuhnya dari atas hingga kebawah. Hingga akhirnya kubuka celananya, dan celana dalamnya hingga tampak lah penisnya yang sangat besar dan panjang, bahkan lebih besar dari perkiraanku sbelumnya, kujilati kantung kemaluannya, "aaahhh nikmat dik" ia pun meracau. Kujilati batang penisnya, kumasukan kemulutku, besar sekali, hampir tidak muat di mulutku. "kamu pintar sekali dek, nikmat sekali" pujinya. Aku pun semakin semangat mengocok dan menjilat penis miliknya. Setelah puas di oral, ia pun membaringkan ku di ranjang, sambil berkata "giliran mas yaa". Ia menjilati kedua payudara ku sambil meremasnya, aku pun menggelinjang nikmat, tangannya mulai meraba bagian celanaku, akhirnya ia membuka hotpants dan panty ku, dan aku pun terbaring tanpa sehelai kain pun. Ia mulai memainkan jemarinya di vaginaku, jarinya yang besar dimasukkan kedalam vaginaku "ooouuuhhh" aku pun meracau. "terusin mas" ia lanjutkan memainkan jemarinya di vagina ku sambil menjilatiku dari payudara trus turun hingga sampai ke vaginaku, dan ia menjilati vaginaku dengan sangat ganas "iiihhhh... Enak banget mas.. Terusss..."

Vagina ku dijilati dengan sangat ganas, sambil di keluar masukkan jemarinya..

Akhirnya sampai lah aku orgasme. Aku menggelinjang "uuuuuhhhh"

Baru pertama kali ini aku mencapai orgasme hanya dengan oral sex.

Kemudian ia mulai mengarahkan penisnya ke vaginaku, penis yang sangat besar itu, dimasukkan kedalam vaginaku perlahan, akupun merem melek merasakan nikmat yang luar biasa. "besar banget mas, terusin mas..." perlahan ia mulai menggenjotku. Semakin lama semakin cepat. "ah.. Ah.. Ah.. Oh my god.. Terusin mas.. Genjot adek terus mas.. Gede banget mas.. Enak." ucapanku semakin meracau

"adek mau mas genjot terus?" "mau mas.. Terus mas, mas beneran bisa bikin aku ketagihan mas.. Uuhhh" "adek suka sama penis mas?" "suka banget mas... Ouuuh"

Sampai akhirnya aku sampai di orgasme keduaku.. "mas.. Aku sampe lagi mas.. Nikmat banget mas... " ia pun mengecupku..

Aku pun di posisikan menungging, dimasukan lagi penisnya "oooh.. Pelan pelan mas.. Sempit.."

"iya dek, memek kamu sempit banget dek, kaya masih gadis.."

Digenjotnya lagi vagina ku.. Kali ini nikmatnya luar biasa juga.. "oh.. Oh.. Oh.." racauku saat ia menghujamkan penis besarnya padaku.. Akhirnya aku pun orgasme untuk ketiga kalinya..

Dan ia pun membaringkanku, ia merebahkan badannya di atasku, kemudian dihujamkan lagi penisnya. Sudah tidak tergambarkan nikmat yang kurasakan."uuh.. Uuh.. Lanjut terus mas... Uuh". "adek mau sering di genjot mas?" "mau mas... Oooh". "brarti adek mau ya jadi istri mas". "mas curang..uuh..  Aku jadi ga bisa nolak.. Uuh.. Kalo enak gini"

Akhirnya aku hampir sampai ke orgasme ketiga ku. "aku mau sampe lagi mas" ia pun semakin cepat menggenjotku. "mas juga mau sampe dek" "keluarin di dalam aja mas" ucapku..

"oooh.. Uhh" "oouuch...." akhirnya kami pun orgasme bersamaaan...

Kami pun berpelukan erat, kami saling berpagutan.. "mas sayang kamu dek" "adek juga mas" jawabku..

"jadi bener kan mas bisa bikin ketagihan?" tanya nya "ketagihan ga yaa..." jawabku malu-malu

Pengalaman yang luar biasa bagiku, 4x orgasme dalam 1 waktu. Belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Kalau sudah begini jangan kan dia yang meminta untuk ML, bahkan rasanya aku yang akan lebih sering meminta kepadanya.. Pikirku...

To be continue.......

PG-13
3
10.7K
0
<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Writer</div>Mc_reader/writer<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Co-Writer</div>Charlotte Crow
Fantasy
Romance
Action
6 ISSUES
The Divine Violence

“We are the divine violence.”

In the fantasy kingdom of Eldom, terror has struck. The royal family has been the target of a series of attempted and successful assassinations. Crown Prince Amir has been killed in cold blood by the group known as ECL; Eldom’s Common Liberators. Now, the children of the crown have come back to fight for their lives. As warriors. Royal Warriors. 5 of them, all still shaken from the death of their elder brother. For the ECL assassins, the death of the Crown Prince was a celebrated success. Now, they must take on the Royal Warriors to finally free their kingdom from the hands of the current royal family, the Eriksons.

The Powers. Otherwise known as the highborns are the people born with special abilities. The Powers are staples of the upper class, born into luxury and prestige. If a Power was born among the lesserborns, they’d be taken, and promptly raised and trained by the upper class, never to return to their old lives or families. The Crown believe they can find all of the Lesser Powers, but some slip right through their fingers.

<Main Characters>

“Haven’t you taken enough from me?”

Aliyah Erickson, the new heir to the throne of Eldom, is an 18-year-old prodigy. She has the smarts of a scholar and the strength of a knight. Aliyah was the closest to her elder brother, and the one most devastated from his loss. She always thought she would be her brother’s guard, his knight, his protector. Now, Aliyah has to practically become her brother, and deal with assassination attempts on her and her family.

“Prepare to burn down with me.”

Dominique Blair, the head of the ECL, is a 19-year-old on the path of revenge and liberty. She always gets what she wants and she is quite the prosperous manipulator. Dominique is a protective, but deadly person, who holds those she cares about close to her. If anyone even thought about hurting someone she cares about, they’d be dead in minutes.

PG-13
11
476
19
Young Adult
Action
Suspense
34 ISSUES
Chasing My Mother's Sins.

She was just eight years old when her entire world came crashing down. The night her own mother showed her true colors, revealed her true hand. The night that Verona was almost taken from her home, from her father, and would have met her momma and sister. That was five years ago, and while good has come, she can never allow herself to forget the darkness. Never let it go, never forgive, never forget, not allow one scar to heal on her body, now allow one person to go unpunished. Katherine Blackthorn took everything from her, and the only payment that could fix that mistake. Is one made of blood. After so long, Verona was starting to think that maybe she would never have the chance to get this debt repaid. Katherine hasn’t shown her face in nearly five years.

“She is dead, she is dead now, and forevermore” That was what a small 13-year-old told herself for so long. A way to soothe her mind just a bit. To deal with the past, create a headcanon that is fact.

However, one day that canon was destroyed.

After learning that Katherine Bloodthorn is still alive, and seems to be working in the criminal network of New York City. Verona hatches a plan to leave her home on Tarun’s Island. An island home to nearly 750,000 people that can tap into a special type of energy known as jepei. She joins her father Jonan Whisperwind, and his partner Joshua, in bringing in Katherine either alive or dead, as well as taking down the kingpin Hezekiah Wallace, who is more than meets the eye. She goes undercover to gain the trust of his daughter, a young girl who is being trained much how her mo- How Katherine used to train her.

This was the moment that Verona had been waiting for her entire life.

A chance to give her mother the ultimate punishment for her sins, repay it with death… yet talking about it was the easy part. Actually going through with it is the hard part.

I hate her.

I want to kill her.

I will destroy her.

I miss her….

I’m still scared of her.

PG-13
20
4.5K
12