x
No Plagiarism!NCZcrGBUgwOGMoNjKTekposted on PENANA gambaran Amira8964 copyright protection176PENANAO1esR3u0Yx 維尼
180Please respect copyright.PENANA1WQ6dcqhtk
8964 copyright protection176PENANAUymjORhXzo 維尼
Malam pertama mereka bukan tentang nafsu yang rakus, tapi tentang dua jiwa yang kini tak ada lagi dinding untuk bersembunyi.8964 copyright protection176PENANAwgMshtNvOe 維尼
Aman berdiri di hadapan Amira yang kini sudah tidak bertudung, rambutnya dibiarkan terurai mengikut bahu, dan gaun tidurnya seperti sutera yang menyimpan rahsia. Matanya tak lepas dari wajah lelaki yang kini menjadi suaminya gugup, tapi bersedia.8964 copyright protection176PENANAnP7xAETA87 維尼
180Please respect copyright.PENANAs733zW2njO
8964 copyright protection176PENANAakohoACVTs 維尼
Aman melangkah perlahan, memegang tangan Amira yang sejuk dan sedikit bergetar. Mereka berdiri lama dalam senyap, hanya suara kipas dan degupan jantung mereka yang berdialog.8964 copyright protection176PENANAdzQdZuGH2N 維尼
180Please respect copyright.PENANAYPfkYNNPbm
8964 copyright protection176PENANAKzrRHS7Ude 維尼
“abang.. boleh cium adik?”8964 copyright protection176PENANAOFHcmU6F49 維尼
suara Aman keluar perlahan, nyaris seperti angin.8964 copyright protection176PENANAqcR5adClOu 維尼
180Please respect copyright.PENANAst8gLaZCli
8964 copyright protection176PENANALFgyStGIGC 維尼
Amira angguk kecil, wajahnya separuh tunduk.8964 copyright protection176PENANAvLXZgKngeV 維尼
180Please respect copyright.PENANAedBqPUctED
8964 copyright protection176PENANAvYG0Mkyktm 維尼
Aman merapatkan wajahnya dan dalam jarak sehela nafas, bibir mereka bersentuh buat pertama kalinya. Perlahan. Teragak-agak. Tapi kemudian semakin dalam, semakin lekat. Ciuman itu bukan sekadar bibir bertemu bibir, tapi jiwa yang lama menanti izin untuk menyatu.8964 copyright protection176PENANAQGV9cont7g 維尼
180Please respect copyright.PENANA6m8lVlK6Yq
8964 copyright protection176PENANAor4ZprIXXN 維尼
Bibir Aman bergerak turun ke pipi, kemudian ke sisi leher Amira yang wangi dan bergetar halus saat disentuh.8964 copyright protection176PENANAuiQV7JUSrd 維尼
180Please respect copyright.PENANAhrb4Go8TB1
8964 copyright protection176PENANAcuDCFRKgfr 維尼
Dia mengecup leher itu perlahan, penuh rasa dan setiap kali bibirnya menyentuh kulit Amira, gadis itu menahan nafas. Gugup, tapi menyerahkan dirinya dengan rela.8964 copyright protection176PENANAS3d14rPrmZ 維尼
180Please respect copyright.PENANAyC6xgZSPiq
8964 copyright protection176PENANAElBsDPJJel 維尼
Tangannya mengusap belakang leher Aman, dan dada mereka mula bersatu dalam degupan yang seirama. Ciuman bergerak semula ke bibir, tapi kali ini lebih lama, lebih rakus sedikit, dan basah.8964 copyright protection176PENANAik9R2wTn14 維尼
180Please respect copyright.PENANAGQ7ETTtCCy
8964 copyright protection176PENANAZN1Zne6Xz5 維尼
---8964 copyright protection176PENANAPnS1KvPutd 維尼
180Please respect copyright.PENANAV0xrLpfiW2
8964 copyright protection176PENANAULqftwsEVQ 維尼
Aman menolak Amira perlahan ke katil, tubuhnya mengikut. Mereka berbaring berhadapan. Mata mereka saling membaca keresahan dan kemahuan yang menebal.8964 copyright protection176PENANA39C48MSus3 維尼
180Please respect copyright.PENANA1ABfF2TEcg
8964 copyright protection176PENANAakNEJtYCzK 維尼
Amira separuh memejam, ketika Aman mula menanggalkan perlahan tali gaun tidurnya gerakannya sopan, tapi jelas. Bahunya terdedah. Kulitnya panas disentuh. Nafasnya mendalam, pendek-pendek.8964 copyright protection176PENANA7ntf8fFtnT 維尼
180Please respect copyright.PENANAtemV7jES7u
8964 copyright protection176PENANAxwLftnRRmb 維尼
“adik tak pandai…” bisik Amira dalam ketawa kecil yang gugup.8964 copyright protection176PENANAgj3A8OJULs 維尼
“Tapi adik… serah semuanya.”8964 copyright protection176PENANA0KkPj8fyIW 維尼
180Please respect copyright.PENANAHVo8x7EG3Q
8964 copyright protection176PENANAnREjgXDMbs 維尼
Aman hanya menjawab dengan ciuman di dahi. Lalu dadanya, lalu turun lagi. Ciumannya semakin perlahan, meneroka tubuh adik angkatnya seperti satu peta yang belum pernah dijelajahi.8964 copyright protection176PENANAgR1HHYzoB1 維尼
180Please respect copyright.PENANArSt95JL5GS
8964 copyright protection176PENANAQzAWd1qEOd 維尼
---8964 copyright protection176PENANAMgtosMQlRK 維尼
180Please respect copyright.PENANAmkqNNg0lDi
8964 copyright protection176PENANAyckiZOAFAi 維尼
Ketika tangannya menyentuh tempat yang lebih dalam dan rahsia, dia berhenti sejenak. Melihat wajah Amira masih malu, tapi tidak menolak.8964 copyright protection176PENANAg8WJp4hfKA 維尼
180Please respect copyright.PENANAVTV20qDVoz
8964 copyright protection176PENANAOadaElbrZJ 維尼
Dia menyentuh titik lembut yang tersembunyi, perlahan, menggunakan sentuhan paling ringan. Amira terpejam kuat, tubuhnya menggeletar sedikit bukan kerana takut, tapi kerana sensasi yang tak pernah dia kenal sebelum ini.8964 copyright protection176PENANAc8mZ5iI9Ar 維尼
180Please respect copyright.PENANAgJ88jd2Nqx
8964 copyright protection176PENANA0Io9JmQM2Q 維尼
Desahan halus mula keluar, tertahan-tahan.8964 copyright protection176PENANAPw1uvQIlNk 維尼
Aman perlahan menjelajah dengan lidah, dan ketika dia menemui kawasan paling sensitif g-spot itu tubuh Amira melentik, nafasnya pecah.8964 copyright protection176PENANAjYPu66j6Wd 維尼
180Please respect copyright.PENANAexNviv1Kt1
8964 copyright protection176PENANAz0mhdo9bAi 維尼
“abang…umphhhh......”8964 copyright protection176PENANAWQPtVimSmm 維尼
suara itu keluar dari dalam perut, antara malu dan nikmat, antara tidak percaya dan ketagih.8964 copyright protection176PENANAdKqAfX3tCH 維尼
Aman tidak berhenti dia belajar tubuh adik angkatnya membaca setiap tindak balasnya. Dan malam itu, mereka belajar menyatu bukan hanya dengan tubuh, tapi dengan rasa yang dalam.8964 copyright protection176PENANAlqOKZmKkA4 維尼
Tubuh Amira perlahan melengkung di bawah sentuhan Aman, seolah-olah tubuhnya tahu sendiri bagaimana mahu dibelai. Nafasnya makin tidak teratur, dadanya naik turun, dan jemari halusnya menggenggam lengan Aman dengan cengkaman yang semakin kuat.8964 copyright protection176PENANAZcafUWnnpI 維尼
180Please respect copyright.PENANAL3hlKPmOF1
8964 copyright protection176PENANAW4fH4CqCq5 維尼
Aman bergerak perlahan, seperti menari dalam ruang sempit antara rasa ragu dan yakin. Gerakan pertama itu membuatkan Amira terkejut kecil bibirnya terbuka, tapi tiada kata, hanya desah yang tersekat di kerongkong.8964 copyright protection176PENANAjmTSbQE857 維尼
180Please respect copyright.PENANAFW3CUPVgLb
8964 copyright protection176PENANAACcXxriu7o 維尼
"abang....”8964 copyright protection176PENANAbRN2vqHzhO 維尼
Suara itu keluar dari dasar jiwanya, halus dan bergetar, penuh makna yang tak perlu diterangkan.8964 copyright protection176PENANACwzaa1vUfz 維尼
180Please respect copyright.PENANAVkOT1x9b5k
8964 copyright protection176PENANA9L7mNNMBFh 維尼
Degupan jantung mereka berlumba. Dalam ruang senyap yang penuh desir napas, hanya mereka berdua tahu malam itu mereka benar-benar menjadi satu.8964 copyright protection176PENANAPznaKM6q3J 維尼
Gerakan Aman semakin teratur. Perlahan, sabar… seolah dia membaca reaksi tubuh Amira dari setiap desahan, dari setiap cengkaman halus di bahunya. Setiap kali dia bergerak, tubuh Amira memberi balas getar halus, lenggok kecil yang seolah meminta lebih.
180Please respect copyright.PENANAA9GJc53Z7p
Amira bernafas pendek-pendek, seolah tak cukup udara di bilik kecil itu. Tangannya kini menggenggam helaian cadar, jari-jarinya melurut setiap kali Aman menyentuh tempat paling dalam yang belum pernah disentuh sesiapa.
180Please respect copyright.PENANAgZTgD4Vd6g
“Abang…”
Dia memanggil lagi, kali ini lebih perlahan, tapi suara itu berdetak dengan debar yang dalam.
180Please respect copyright.PENANArcSDNKKtUW
180Please respect copyright.PENANAJrmCrvCj0V
180Please respect copyright.PENANAKtuM9eslhf
Aman tunduk, mengucup dahi adik angkatnya, kemudian turun ke pipi, ke leher, ke bahu mencium sambil tubuhnya tidak berhenti menyatu dengan Amira. Di setiap kucupan, degupan. Di setiap sentuhan, getaran.
180Please respect copyright.PENANAeJ95H8tIkq
Mereka saling bernafas dalam rongga yang sama.
180Please respect copyright.PENANAhUiEdEm1eL
180Please respect copyright.PENANAN13FhvgCSV
---
180Please respect copyright.PENANAqTSYXTTIJe
Tubuh Amira kini bergerak bersama rentak Aman. Tiada lagi ketegangan gugup seperti tadi yang tinggal hanya satu naluri: melepas, dan menerima. Bahagian tubuh yang paling sensitif kini terbuka sepenuhnya, dan Aman tidak lagi menahan dirinya.
180Please respect copyright.PENANAI5uf4SIfUl
Dia bergerak lebih dalam, dan tubuh Amira melengkung sekali lagi melentik dalam reaksi yang tak mampu dikawal. Matanya terpejam rapat, bibirnya terkatup separuh, dan tubuhnya… seolah membuak dalam gelombang yang semakin tinggi.
180Please respect copyright.PENANAwFw1g7BNWW
Napas Aman pula kini kasar. Tangannya memegang belakang kepala Amira, mendekatkannya, dan mereka bersatu dalam ciuman panjang basah, dalam, dan penuh desir.
180Please respect copyright.PENANA6Dmz9hgYqt
Ciuman yang menyekat dunia di luar kamar itu.
180Please respect copyright.PENANAwvHfcS7KpX
180Please respect copyright.PENANAJdPnC3lgIC
---
180Please respect copyright.PENANANtB2ak1paq
Dan ketika mereka sampai ke puncak, bukan jeritan yang keluar dari bibir Amira. Bukan kata-kata.
180Please respect copyright.PENANA7E6Vshppp3
Hanya satu dengusan panjang, seperti nafas terakhir sebelum tenggelam ke dalam samudera rasa.
180Please respect copyright.PENANADhhqIVZQLK
Aman turut menegang, tubuhnya memeluk Amira erat. Nafasnya tak lagi beraturan. Jantungnya seolah berdentum dalam tulang rusuk. Di detik itu, mereka berdua hanyut dalam satu gelombang yang sama bagai kapal yang karam dalam lautan hangat yang tiada batas.
180Please respect copyright.PENANA4piKAny063
Detik itu… sunyi. Dan suci.
180Please respect copyright.PENANAYGB1us0Co7
180Please respect copyright.PENANAX0RTN9LYXH
---
180Please respect copyright.PENANAUIvn82xChr
Kemudian Aman rebah perlahan ke sisi, tangannya masih melingkari pinggang Amira yang keletihan.
180Please respect copyright.PENANAyhlt1qOFzK
Mereka hanya diam. Hanya bunyi kipas dan desiran nafas masing-masing yang tinggal.
180Please respect copyright.PENANAiSl1Pw3uyM
Amira menyandar di dada Aman. Matanya terpejam, tapi senyumnya mengembang perlahan.
180Please respect copyright.PENANA1iysKWLR6h
“Saya tak sangka… begini rasa jadi milik abang.”
180Please respect copyright.PENANALNNjaB0RAl
180Please respect copyright.PENANAg0Di8wXrbT
Aman mengecup ubun-ubunnya.
180Please respect copyright.PENANAa321711AkM
“Saya tak sangka… saya akan ada adik seindah awak.”
180Please respect copyright.PENANAIZu9LYZyAi
180Please respect copyright.PENANABjGKnsZZt8
180Please respect copyright.PENANA8nr93DWPGD
Dan malam itu mereka berpelukan masih bersentuhan, masih berpeluh, masih panas tapi hati mereka lebih tenang dari sebelumnya. Malam pertama itu bukan sekadar permainan. Ia permulaan sebuah cerita yang baru.
180Please respect copyright.PENANAXX5YwU1Yhx
8964 copyright protection176PENANAwbBcE7lRpu 維尼
216.73.216.239
ns216.73.216.239da2