Berbekal uang 200 ribu yang dikirim Bu Darsi, Nisa pun berangkat, sebelum berangkat, Nisa juga memberikan 100 ribu untuk Ibunya, sebab memang uang 100 saja kata Bu Darsi sudah cukup untuk ke tempatnya, apalagi nanti Nisa juga akan dijemput di Terminal tempat tujuan akhir dari Bus yang ditumpangi Nisa dari Sukabumi.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqneUaQlF1
Setelah beberapa jam perjalanan, akhitnya Nisa pun sampai di tujuan, sebelumnya dia juga sudah mengabari Bu Darsi melalui Ponsel jadulnya, memberitahukannya. Disisi lain, Bu Darsi dan Diana Putri dari Johan juga sudah berada di sekitaran Terminal itu, sudah bersiap menanti kedatangan pembantu barunya tersebut.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwZgKa55sA
Diana memang belum pulang ke Jogja, karna masih libur beberapa hari lagi, jadi Dianalah yang menemani Bu Darsi menjemput dengan Mobil Inova milik Ayahnya. Akhirnya mereka pun bertemu.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGQLi4PwjJ
"Eh.... Neng Nisa apa kabar? (Ucap Bu Darsi sambil cipika cipiki dengan Nisa)
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVv0soueWI
"Alhamdulillah Teh baik"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sDikWYri5
Diana sedikit tak percaya akan pembantu barunya itu, sebab ternnyata masih muda, masih sepantaran dengannya dalam hatinya.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh87fa4FXUt
"Ini Non Diana Neng, anak Pak Johan" (ucap Bu Darsi mengenalkan Majikannya itu)
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXl5W25xxJm
"Hai.... (hanya itu yang keluar dari mulut Diana sambil senyum menyapa Calon Pembantu barunya itu)
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ok1aHw8t2
Nisa pun membalas sapaan itu dengan senyum dan sambil menundukkan kepalanya
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyA3LdtceU
Akhirnya mereka pun berangkat. Dalam perjalanan ke rumah, Dia mulai mengorek ngorek informasi tentang Nisa.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8vLCPJo9w
"Moga nanti betah ya kerja di rumah"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrQcAdiQZp
"Iya Non, Insyaallah Non"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkCVDOZuj3
"Aduhhh.... jangan panggil Non atuh... kayaknya usia kita juga gak beda jauh, eh usianya berapa Nis?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffhCyoRuxy
"18 Non, eh maaf manggilnya apa ya?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYQqxTx1nC
"Hah! 18? Berarti tuaan Saya dong Nis, saya aja sudah mau 21"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFg863c3POl
Nisa pun senyum mendengar itu
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vKpsv4aPw
"Panggil Kakak atau Teteh aja ya Nis"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpwzi7NPUW
"Iya Teh"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqJrwFcszF
Dalam hati Diana, apa mungkin pembantu barunya ini mampu mengerjakan pekerjaannya nanti, soal masak dan kebersihan rumah ya pasti bisa, tapi ini kan harus juga merawat Mamah ku. Ada juga perbedaan yang mencolok diantara Pembantunya itu, antara Bu Darsi yang gembrot dan pake jilbab ala kadarnya dibanding Nisa, Nisa memakai hijap panjang yang sampai hampir menutupi tangannya, seakan akan seorang Santriwati dalam pikir Diana.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RymohzMDP
Sebelum ke rumah, Diana pun menyempatkan diri membawa Pembantunya itu ke Super market untuk berbelanaj.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFkivpCt3Y
"Nis, ayo ambil apa yang kamu perlu"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVQ2Y3pApD
"Iya Neng, beli sabun, odol dan yang lainnya buat keperluan nanti" (ucap Bu Darsi)
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXvH56Z7XT
Nisa pun kemudian sedikit berbisik kepada Bu Darsi, Nisa mengatakan kalau dia tidak ada uang.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvezubprgcA
Diana lalu menyadari bisikan diantara pembantunya itu.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHz6HUDMXqQ
"Kenapa sih pake bisik bisik segala"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKASVXy4tx
"Hehehe... ini Neng si Nisa bilang gak punya uang" (ucap Bu Darsi sedikit cengengesan)
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7A9XPQF3b
"Ya ampun Nis, kan kalau di ajak belanja gini berarti akan dibayari Nis"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVHF9NYVDk
"Iya Neng, yang bayarin bukan kita, tapi Neng Diana yang cantik dan baik" (goda Bu Darsi)
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQz3ZOquuG
Akhirnya Nisa pun memberanikan mengambil keperluannya, baik Sabun, odol dan yang lainnya.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPY2gFP43U
Setelah berbelanja, akhirnya mereka pun pulang, dan tak berapa lama sampai di rumah.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡen9IqLf7q8
Johan lalu menyambut Putrinya dan Pembantunya beserta Pembantu pengganti Bu Darsi.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWls2rekYbp
Johan lalu mencoba bersalaman dengan pembantunya, tapi Nisa hanya memajukan jemarinya sedikit ke depan walau jarak mereka masih sekitar 1 meteran, tentu saja hal itu karna bukan Muhrim bagi Nisa. Johan juga tentu saja memahaminya.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLo0qbiipN8
"Bi, ya udah, ajaklah kamar untuk istirahat dianya"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrp5BOjGToU
"Iya Pak"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgHW26DIPP
Kedua pembantunya itu pun pergi ke ruang tengah, tempat dimana kamar untuk pembantu.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDqwHtymhl
"Pah, yakin dia bisa gantiin Bi Darsi?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0nL5OXKCa
"Ya gak tau Nak, ya kita lihat aja kedepannya"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpewuFIMAPr
"Abis masih muda bangat Pah, masih 18 tahunan"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVssiAQN47Q
"Tau dari mana?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyEjk5sU1p
"Ya tadi Diana kan ajak ngobrol banyak di Mobil"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyhFDQ1GjR
"Ya kita lihat saja lah Nak, mudah mudahan mampu, kalaupun tidak ya setidaknya mendekati Bi Darsi juga gak apa apa"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63HmntYJSH
"Iya iya Pah"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xYdqA0uPo
Daris bersama Nisa melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Mata Nisa pun sekilan menatap akan apa yang ada di diding tembok ruang depan Majikan barunya itu, bulu kuduknya sedikit berdiri kana dia meliat sebuah lukisan besar akan Yesus, yang baginya adalah Nabi Isa, matanya juga meliat Salib disana.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gzPPVFozf
Di dalam kamar, Darsi pun memberitahu Nisa akan pekerjaannya nanti setiap harinya.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODd5uQKdUj
"Neng, jadi kan sebenarnya kerja disini tu enak, gak capek capek bangat, soalnya yang di layani cuman Bapak sama Ibu doang, si Neng Diana itu kan nanti hari minggu juga pulang ke Jogja, kuliah disana sialnya"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKwpPvmXPj
"Oh, gitu ya Teh? Trus si Ibu Majikan mana Teh, gak kelihatan"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisSVqos0sb
"Ada di kamarnya, kan sakit"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDcJkJaBHl
"Oh iya iya, baru ingat yang teteh bilang kemarin"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmy136xmypZ
"Iya Neng, ya kerja cuman masak, cuci pakaian pake mesin cuci juga, bersihin rumah, ya gitu aja, kalau pagi ya bikin Kopi buat Bapak"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06K9ZtDpeq
"Iya Teh"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNTxiNcMxT
"Iya, entar Teteh ajari lah, kan sabtu Teteh baru pulang"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7nKE1ekXO
"Iya Teh, makasih Teh"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz05kFJEcQB
"oh iya Neng, gimana penilaian Neng soal Pak Johan pas baru ketemu"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTIXW1HOCH
"Maksutnya Teh?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbUgBrlAt1
"Iya kan kita sebagai pembantu harus ada penilaian terlebih dahulu dalam hati kita soal Majikan baru kita, baik gak atau jahat gak"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrrix50ngm
"Ohhh... gak tau lah Teh, mudah mudahan si baik ya Teh, tapi orangnya seram ya Teh?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUnlplH0pl
"Seram gimana Neng?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoK6qe2s9c5
"Iya, tinggi gitu, sama apa ya"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfzrJcphBt
"Tapi Gantenglah Neng, gagah mirip itu loh, yang artis itu, siapa ya? Lupa namanya"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Zcf0GknUI
"Siapa?
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ421gwG2l45
"Itu, yang ada Jeremy Jeremy itu, oh iya Jeremy Tomas Neng"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9o4jt0A74
"Ah gak tau Teh, gak pernah nonton TV, tau sendiri kan Teh"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8T0qjUkm2g
Johan memang ada miripnya dengan Aktor yang bernama Jeremy Thomas, baik tinggi badan dan kulit yang sedikit gelap tapi manis, Johan adalah Keturunan Campuran, ada Manadonya, Ambon dan Belanda.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrQarlER2U
"Hehehe.... iya Sih, tapi disini nanti bebas kok Nonton TV neng, asal kerjaan sudah selesai
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5o8vpQl848
" Tapi Teh, mereka itu baik gak Teh? Kita kan beda agama, jujur rada takut Nisa Teh"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUMTa13NHD
"Baik Kok, buktinya Teteh aja disini sudah lama, sangat betah, gaji juga kan lebih besar disisni dibanding jadi pembantu di rumah yang lain"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKyqu7oBLw
"Benaran Teh"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1A9D9yLCH
"Iya, kadang juga dikasih bonus tambahan, apalagi kalau Anaknya pulang dari Papua"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFbY0sME52
"Ohh... ada ya anaknya lagi? Kirain cuman Teh Dian itu"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjR5GEGudPt
"Engga, ada 2, tapi semuanya baik baik kok, pokonya Teteh jamin, Neng Nisa pasti betah nanti disini"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUlVpzV1Fp
"Amin, insyaallah Teh"
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVjFY5IgPw
Banyak hal yang mereka obrolin di dalam kamar tersebut, Nisa tentu banyak bertanya kepada Darmi, ingin tau banyak akan Majikannya itu. Nisa ingin mendapat ketenangan, apalagi nanti dia hanya sendiri setelah Darsi Pulang ke kampung. Tapi walau Nisa mencoba tenang, ada rasa tak nyaman dalam dirinya, ada perasaan campur aduk dalam dirinya, hal itu tentu saja karna perbedaan keyakinan tersebut dengan Majikannya itu, apalagi Nisa adalah Wanita Muslimah yang sangat taat, seorang Wanita yang juga terpengaruh oleh Suaminya akan pikirannya kalau Non Muslim itu adalah Kafir dan harus dihindari! Apalagi ini Nisa akan makan dengan Piring dan Mongkok milik Kafir, yang tentu saja dalam pikiran Nisa, majikannya itu pasti juga memakan daging Babi.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcICzc26EC
Kemiskinan lah yang memaksa Nisa mau menerima pekerjaan ini, kebutuhan untuk buah hatinya, Ayahnya yang sakit di kampung, dan tentu karna pekerjaan Suaminya yang hanya kuli bangunan dan tak mampu memenuhi kebutuhan mereka, sebab hasil dari pekerjaan Suaminya, itu juga yang Nisa pakai untuk kebutuhan Ayahnya yang Sakit. Beruntung Ibu Nisa masih sehat, jadi bisa menjaga Putri tercintanya.
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3gh88CTZG
114Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxHP8i7M5W
