Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFtLix0KMm
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaxBWxtqKu
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpx4L5Yr6Yh
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXgAvxIRWY
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTj2BqU1K5
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxA6mWpYGh6
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNwMUdP7zIC
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8J2pprbr6A
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0LoERnG8v
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvry1zyFw2
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqQIFA2w92
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ059BUww0nB
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6N20IPItw
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡms0NuXAYj3
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmfFLIUpH8
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwz3udzXB1R
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgA2uZH5c7z
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWU4XP2ihA
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbR0xNdkssu
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdCa8bKKAT
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszsGkTLgRX
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdH5wpqofo8
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeGolDJFuv
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmSu5IZ2p5
***
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09WxSDN9Td
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoALjGxSXU
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrnK1uvixe
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFzeDhOjFe
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8c0vE3cTNU
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjPpd2v4Qb
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydngoeGElo
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGao5TaVCX
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YUQYot8Vz
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDrejzfpBg
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvyzvcS2SB
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3z3MblBsD
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBO8z7yHai
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2guSoQErPM
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnToC7z47aH
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrL0d6yYh0d
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKhKSpIy87
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkVNG6uclv
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVmPINR1lY
***
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYb6cusNaVg
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0GHG6WfLs
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeT6xUcXUUj
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35APUKuNcE
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4De2WIp4I
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqB3Q8958b
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKhqGbLjxu
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhlzqtqhdg
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ765PrgkQfs
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9h4N21ohj
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mvc3nuVGT
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSXFQCfePM
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tuiCdIsxb
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIJxW9RQ07
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKLsiYgzvn
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXr2FmYKZ0H
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNMXsdo3n2
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXpO6BHUPY
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucCJjXzRHC
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdkPnI72Om
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqTHwcUiA7
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MS7P1KVem
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hG7Hw5NRl
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEqFUWTaFm
*****
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEynEU967Mp
1065Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BtnXBI6Wg
