
Sudah lebih dari sebulan, Dewi berzina dengan suamiku. Bahkan semakin terang terangan dia melakukannya di kala aku bersantai di ruang keluarga. Dewi mendatangiku dengan pakaian super erotisnya, memakai kaos ketat tipis yang memperlihatkan puting besarnya yang hitam dengan menggunakan celana hotpants tanpa celana dalam. "Bu, lagi sangek ya? kok sendirian gitu iclik nya? Nggak minta mas Wisnu aja bu buat puasin ibu?" semakin berani dia memanggil suamiku dengan panggilan "mas".
Api cemburu berkobar namun di lain sisi, nafsu birahiku turut menuai konflik batinku. Aku mengerang semakin liar, memasukkan jari jemariku di lubang syahwatku. Dewi membantuku dengan mempermainkan itilku dengan permainan lidahnya, aku menjerit lirih " Ahhhhh... sssttttt... hmm... ohhhh ohhhhh" sembari menahan kepalanya untuk terus menekan dan menjilat kemaluanku. "Bu, aku sudah tahu kalo ibu senang kalo ngeliat suami tampan ibu berselingkuh ya~?" Dewi membuka omongan sembari meremas susuku yang tak seberapa besar bila dibandingkan dirinya.
"Terus dew.... ohhhhh nikmatttt..." selang semenit aku dipermainkan, suamiku keluar kamar mandi tanpa sehelai benang pun namun masih mengeringkan rambutnya yang basah. Duduk disampingku sambil tersenyum, mencumbu bibirku yang ranum. Aku mencapai orgasme dan terkulai lemas menikmati kejutan listrik kenikmatan sekujur tubuhku. Mataku nanar dalam keindahan di cumbu, sesekali melihat penisnya yang semakin gagah itu berkedut kedut. Dewi lalu menggagahi suamiku dan bergoyang begitu erotis memainkan pinggulnya.
"Ohhh mas... ohhhh.. terusss ohh enakkk... mhhhmmm... terusin mas, pentokin kontol kamu di memek Dewi... ouuhhhh" Dewi mengerang keras menaiki puncak kenikmatannya. Suamiku, Mas Wisnu, menggenjot brutal memek babysitter kami. Memekku becek tidak karuan, ku usap kasar bibir vaginaku sembari melihat perselingkuhan nyata di mataku. Ku gosok kencang hingga aku squirting membasahi sofa dan lantai ini.
"Dewiiiii.. oohhh yesss.. emang lacur kamu.. ohh entot terus kontol saya... " sesekali menampar pantatnya yang bulat, Dewi mengerang semakin liar. Mas Wisnu menyusu putingnya yang hitam, dan keluarlah cairan susu dari dalam payudaranya. Aku terkejut! Apakah Dewi hamil? Semakin liar asumsi ku dan semakin berkecamuk namun di lain pihak aku sukses membuat harem liar suamiku.
"Sini sayang netek susu aku.. oohhh.. enak banget.... geliii sayang, issshhh ohhhhhh yes terus mas, memek aku udah geliiiiii.... akuuu keluuaaaaartttt" Dewi mengejang dalam kenikmatan berzina, sementara suamiku masih mengayuh dengan temponya. "Plok plok plok plak plak plok plak plok" suara kelamin mereka beradu. Keringat dan lendir kemaluan dewi terlihat begitu menyatu, busa dari lubang memeknya pun semakin banyak. Suamiku meraih orgasmenya dan menekan dalam sekali liang kemaluan Dewi "Terima ini Dewi.... hamillah anakku..... ouuhhhhhhhhhhh.... crott crooooottt crooot crooot creett creeet." sperma panad berleleran keluar dari memek Dewi yang mulus itu.
Kemaluan suamiku mengkilap oleh cairan memek dewi disertai dengan sisa spermanya yang keluar dari lubang kontolnya. Aku tersadar ada yang berbeda dari penampakan kemaluannya. Semakin besar dan panjang tentunya. Tapi bagaimana bisa? "Suka lihat kontolku ma? lebih ganas ya? Dewi tuh jago bikin kontol papa semakin besar dan ganas" aku terkejut mendengar kesaksian suamiku.
"Tapi maaf ya bu, kontol mas Wisnu hanya untuk saya dan memek beruntung lainnya diluar sana" lalu Dewi meneruskan "Ibu mendingan main aja pake jari ya?!? nanti saya bantu jilmek memek ibu"
Tak berapa lama, suara handphone suamiku berdering. Lalu diangkatlah dan di loud speaker untuk memudahkannya berkomunikasi. "Sayang, aku kangen nih gangbang kontol kamu... bisa kali kalo kamu ke Singapore.. nanti aku pesankan kamar mewah buat kita bercinta" dari kejauhan, aku mendengar suara wanita yang jika kuingat ingat.. itu adalah wanita yang kemarin lalu sebagai seorang investor. Di sertai oleh gelak tawa sejumlah wanita di sekitarnya, "You really are beast! hahaha.. he is so fuckint hot, you know... " salah seorang temannya berkata. Suamiku akhirnya menanyakan perihal tersebut kepadaku. Aku cuman bisa tersenyum menyetujuinya, "Oke kapan bisanya?" tanyanya "Besok ya beb... kutunggu kontol ganas kamu".
Sebelum di matikan handphonenya dia mengalihkannya dengan mode video call dan menampilkan kami bertiga. " Who is she?" "my wife" "no, i means that one above you!" "my penis doctor, and look what will you've got would be your best present" sembari suamiku memperlihatkan penisnya yang gagah itu. "Owww so lovely honey... gw tungguin ya kamu ke Singapore" beberapa teman wanita dia muncul sembari memperlihatkan tubuh sempurna dan binal dan ada juga yang memamerkan memeknya yang putih mulus.
Bersambung...
ns3.140.253.87da2