
Setelah aktivitas kemaren, suamiku akhirnya berangkat ke Singapore untuk berwisata lendir dengan investor perusahaannya. Suamiku sudah mulai terbuka denganku perihal fantasi seksual menyimpang yang aku racuni dari setiap harinya saat di rumah.
"Drrttt drrtttt... ya! Mas kamu sudah sampai? cepet banget, emangnya ga macet di jalan tadi ke bandara?" tanyaku menyelidik. "Nggak lah aku ke bandara yang dekat rumah, naik jet pribadi mereka, cepet banget dan sekarang posisi naik helikopter.. " jawabnya singkat. "Emang beda ya orang kaya, duitnya bebas buat apa aja.. " "Ya gitulah, nah ini udah mau mendarat.. rumahnya ada helipad" katanya sambil mengalihkan percakapan ini ke mode video call.
Terlihat mewah, super mewah dan bahkan crazy rich nggak ada apa apanya. Taman yang indah dan dihiasi oleh maid tanpa penutup dada dan cd..? Heh? semuanya telanjang? bukan main. "Mas itu mereka pembantu? lah kok pakaiannya begitu ya?" tanyaku "Nggak heran lah ini aja dari tadi dah dapet service lendir.. " wajahku memerah melihat suamiku menggenjot asisten pribadi cantik asal tiongkok. Lendir vaginanya leler menghiasi apem putih yang tembem.
Aku sangek dan melepas pakaian sembari masturbasi melihat suamiku menggenjot dan membuahi betina internasional. Sperma suamiku muncrat banyak dan mengotori interior heli. Bahkan pilotnya pun juga bugil, ishhh tau gitu aku ikut kesana buat bercolmek liar.
Setelah itu Mas Wisnu disambut oleh beberapa pembantu dan bodyguard cantik yang seksi dan menggairahkan. Sesaat memasuki mobil limousine putih, kontol suamiku dipijat pijat dan dimanjakan oleh tangan yang lentik dan jilatan liar para kaum hawa disana. "Ma, papa keluar maaa ohhh nikmat banget cewek cewek Singapore ya.. " muncrat lah benih kental suamiku sebanyak 10 kali, padahal semenit yang lalu baru saja bercinta dengan co-pilot.
Karena aku masih fokus colmek, tanpa aku sadari Dewi sudah berada di sampingku dan meremas pundak ku seraya berkata "Widihhh mas Wisnu lagi di servis cewek cewek cantik ya!!" terkejutnya aku lalu squirting sejauh mata memandang, Dewi tertawa kegirangan melihat reaksi ku yang lucu. "Bu!! bu!! kaget ya saya tiba tiba muncul di samping ibu?" jawabnya terkekeh. "Ngapain sih kamu ngagetin gitu, untung squirting, coba kalo saya mampus jantungan.. " "ya, kalo jantungan kan saya tinggal yang gantiin posisi ibu, kan?" cemberut aku dibuatnya.
Karena kejadian tadi membuatku tidak mood melanjutkan percakapan yang sudah panas ini, lalu ijin untuk mengerjakan kerjaan lainnya kepada suamiku. "Pa, udah ya mama mau lanjutin kerjaan rumah, si Dewi nih ganggu ajah lagi colmek malah ngeganggu" "Sayang, Dewi kangen kontol mas, oh ya jangan lupa ya minta kontol kontolan yang segede punya mas" kenapa ga bilang dildo ajah sih pake nyebut nama barang gitu, kan bikin malu.
"Dewi, okeh.. mas mau lanjutin pesta lendirnya, nanti mas kabarin lagi kalo acara orgy seks nya udah dimulai ya.. " lalu percakapan selesai, lanjut ke Dewi. "Kenapa tadi?" "Bu, pak RT ada di ruang tamu, nanyain iuran dan beberapa makalah apa gitu... " "Yaudah kamu lanjut ajah" lalu aku melangkah ke ruang tamu dan bertemulah dengan Pak Tio. "Ya? kenapa pak?" sembari aku menjabat tangannya tapi perasaanku agak aneh, karena matanya melihat kearah yang berbeda.
"Gini bu, saya ada beberapa makalah dan bisnis buat ibu jalankan bersama istri saya dan istri pak Djarot... " lalu setelah lama perbincangan itu selesai, Pak Tio mendekatiku dan berkata "Bu, saya denger kabar dari beberapa tetangga kalau disini ada pesta seks ya?" dia menyelidik, tapi aku tahu arahnya kemana. "Kalo iya kenapa? kalo nggak, juga kenapa?" jawabku sinis, "Ya nggak boleh gitu bu, kami warga keberatan kalo hal ini terjadi.. jika ibu mau warga geram dan menyuruh ibu dan keluarga untuk angkat kaki dari sini saya nggak tanggung jawab.. kecuali ibu mau... " tangannya menggerayangi paha putihku lalu dengan reflek aku siram wajahnya dengan kopi panas yang dibuatkan Dewi.
"Waadoooooowww...ouuuh panas panas panas... ibu gila ya! saya laporin kamu ke polisi.. " jawabnya marah, dan lagi lagi aku aku pegang kontolnya yang tak lebih besar dari botol yakult itu sembari aku berkata "coba saja dan jangan salahkan saya jika kontol bapak, lebih pendek dari botol yakult" kataku marah sembari menggenggam pisau lipat punya suamiku yang kuambil sebelum keluar kamar tidur kami.
Pak Tio begidik dan mengompol, cairan kencingnya merembes deras disekitar selangkangannya. "Saya laporin ke warga biar kalian keluar dari sini.. " "laporin, jangan salahkan CCTV ini tersebar di semua channel berita, ya pak" jawabku mengancam balik. Wajahnya pucat dan dia berlari tunggang langgang keluar dari rumahku. Dewi yang saat itu mengintip dari balik kamar pembantu, hanya bisa diam terpaku tak menyangka aku akan segila itu menghadapi orang yang tak kusukai.
Malamnya, terdengar suara pemberitahuan dari masjid RT komplek kami bahwa Pak Tio meninggal dunia karena depresi berat dan bunuh diri dengan menenggak racun tikus.
Bersambung...
ns3.140.253.87da2