
Berita tentang kehebatan Ah Long Rambo dalam ranjang tersebar seperti api ditiup angin, mencapai ke telinga para pencari sensasi hedonis dan juga pecandu nafsu berahi yang haus akan pengalaman berjimak yang baharu. Salah satunya adalah Lisa, seorang pelacur Cina yang terkenal dengan keahliannya dalam melayani hasrat lelaki dari segala jenis demografi. Lisa tidak peduli siapa kliennya, asalkan mereka mau membayar mahal untuk merasakan kepuasan persetubuhan yang mengasyikkan.
Ah Long Rambo mendengar tentang reputasi Lisa dan merasa tertarik untuk menguji batas-batas jimak bersama Ustazah Fatimah. Dia ingin melihat bagaimana reaksi Ustazah Fatimah saat menghadapi seorang wanita lain dalam ranjang, terutama seorang pelacur kafir Cina yang dianggap hina oleh sebahagian besar masyarakat Melayu Ampang . Ah Long Rambo yakin bahawa ini akan membuat Ustazah Fatimah semakin bergairah dan tunduk kepadanya.
Suatu malam hening di kelab malam tersembunyi di Pudu, Ah Long Rambo menemui Lisa dengan beberapa pengawalnya. Lisa tampak cantik dan menggoda dalam gaun ketat yang menunjukkan lekuk tubuhnya. Lisa menatap Ah Long Rambo dengan tatapan ajakan, seolah-olah Ah Long Rambo boleh membaca fikiran syaitan Lisa.
"Kau mau merasakan pengalaman baru?" tanya Ah Long Rambo sambil menepuk bahu Lisa dengan kasar. "Aku punya seorang teman perempuan yang mungkin akan menarik bagimu."
Lisa menaikkan alis matanya dengan penuh minat. "Pasangan perempuan? Aku tidak keberatan untuk mencuba sesuatu yang berbeza," jawabnya, tersenyum menggoda.
Ah Long Rambo membawa Lisa ke sebuah ruangan peribadi di belakang kelab malam itu. Di sana, Ustazah Fatimah sedang duduk di sofa, mengenakan pakaian terbuka yang memperlihatkan tubuh ramping dan seksi. Wajahnya tampak muram, tapi Ah Long Rambo dapat melihat percikan ghairah tersembunyi di balik tatapan matanya.
Ah Long Rambo memperkenalkan Lisa kepada Ustazah Fatimah dengan nada sinis. "Ini Lisa, dia akan membuat malam ini semakin istimewa," katanya sambil menunjuk ke arah Lisa yang tersenyum penuh kemenangan.
Ustazah Fatimah merasakan ketidaknyamanan dan rasa iri ketika melihat Lisa. Dia merasa terhina karena Ah Long Rambo membawa seorang wanita lain untuk berbahagi dirinya dalam ranjang. Tapi di saat yang sama, rasa ingin tahu dan hasratnya membara semakin kuat, membuatnya ingin mencuba pengalaman baru ini.
Ah Long Rambo tidak perlu menunggu lama sebelum memulai permainan. Dia mendorong Lisa ke arah Ustazah Fatimah dan berkata, "Jom tunjukkan kepadanya apa erti kepuasan sejati." Dengan itu, Lisa melompat di atas Ustazah Fatimah, membaringkan tubuh kecilnya di sofa. Mereka berdua berpelukan erat, merasakan aroma pewangi yang berbeza dan sensasi kulit telanjang yang bahru.
Lisa memulai dengan meraba dan meramas payudara Ustazah Fatimah dengan tangan Lisa yang dingin, lalu menggigit bibir bawah Ustazah Fatimah hingga keluar darah. Ustazah Fatimah merintih kesakitan, tapi segera terbiasa dengan rasa sakit itu. Lisa kemudian membuka seluar dalam wanita Ustazah Fatimah dan mulai bermain-main dengan klitorisnya menggunakan jari telunjuknya. Ustazah Fatimah merasakan sensasi nikmat anzal yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, membuat tubuhnya gemetar dan merintih dalam kesedapan.
Ah Long Rambo menonton adegan ini dengan ekspresi puas di wajahnya. Dia menikmati melihat bagaimana Lisa mengendalikan Ustazah Fatimah dan membuatkan ustazah muslimah itu meronta kesakitan dan kepuasan dalam waktu yang sama. Ah Long Rambo merasakan seperti dia telah menemukan cara untuk menghancurkan jiwa Ustazah Fatimah dan membuatkan wanita jalang itu menjadi hamba seks mereka buat selamanya.260Please respect copyright.PENANA89L61wYJvJ
260Please respect copyright.PENANAqsO9o3GgeO