
395Please respect copyright.PENANAXRBXeIoGyw
"Jadi apa jadwal kita setelah ini, Bailey?" tanya Cathy saat mereka menyusuri Fremont Street Experience.
"Akan ada pertunjukan air mancur di Bellagio petang ini, dan aku sudah memesan tempat di Royal Cassino untuk menikmati pertunjukan itu," terang Bailey yang ditugaskan Helena untuk mengawal Cathy selama perjalanan liburan ke Las Vegas.
"Apa kita masih mempunyai cukup waktu kembali ke hotel lebih dulu sebelum ke sana?" Cathy menatap Bailey penuh tanda tanya.
"Well, jika kita pulang sekarang. Kita masih bisa memiliki waktu yang banyak."
Cathy mengangguk paham, "kita kembali ke hotel sekarang. Aku sudah bosan berkeliling di sini."
Bailey menganggukkan kepala mengerti. Ia mengikuti langkah Cathy yang berjalan tidak terlalu cepat, karena masih sibuk memperhatikan suasana Fremont Street Experience. Terutama saat ada pertunjukan jalanan yang cukup mengundang gairah, Cathy memilih berhenti sebentar untuk menonton. Bukan kali pertama Bailey menjadi pengawal Cathy, terutama kalau Helena tidak ada maka dia lah yang dipercaya mendampinginya. Dan sekian tahun bekerja dengan Cathy, ia tahu persis bagaimana sifat bosnya itu.
Butuh waktu lebih dari satu jam mereka berjalan kaki kembali menuju hotel. Bukan karena jarak yang jauh, tetapi karena mereka berkali-kali berhenti. Sampai di hotel, Bailey langsung menyiapkan segala perlengkapan mandi untuk Cathy. Setelah semua sudah siap, ia baru memanggil bosnya itu.
"Mandikan aku," pinta Cathy yang sudah telanjang bulat, tanpa malu-malu. Ia langsung masuk ke bathup disusul Bailey setelah wanita itu melepas baju.
Tanpa banyak bicara, Bailey mengikuti langkah Cathy masuk ke dalam bathup. Dengan perlahan Bailey membasuh tubuh bos nya itu dan sesekali mengusapnya. Akan butuh waktu lama untuk acara memandikan bosnya, karena ini bukan sekedar hanya mandi.
"Apa kau membutuhkan sesuatu setelah melihat pertunjukan air mancur nanti?" tanya Bailey tanpa berhenti memijat pundak Cathy.
"Aku belum memikirkannya," gumam Cathy pelan. "Sepertinya aku akan minum-minum saja di club."
"Seburuk itukah?" tanya Bailey geli.
Cathy mengangguk lemah seraya menyandarkan tubuhnya di dada Bailey. Rasanya ia akan menjadi gila bila terus-menerus mengikuti kemauan Asher, sedangkan pria itu tidak pernah mengerti kemauannya. Bahkan hanya sekedar memenuhi kebutuhan biologisnya pun, Asher tidak mau tahu. Ia harus memikirkan cara untuk bisa keluar dari masalahnya atau putus dengan Asher, walaupun opsi putus sangatlah mustahil mengingat betapa besarnya obsesi pria itu padanya.
Desahan lirih lolos dari bibir Cathy yang merasakan sensasi nikmatnya tangan Bailey yang memanjakan area sensitifnya. Sial memang. Baik Helena maupun Bailey lebih bisa memuaskannya dibandingkan Asher. Dengan tidak sabar, Cathy meraih bibir Bailey. Mereka pun berciuman panas di dalam bathup, sampai melupakan acara pertunjukan air mancur yang ingin mereka lihat.
***
Lantunan lagu My Heart Will Go On terdengar merdu di segala penjuru sudut Bellagio Fountain. Air mancur yang sore tadi memancar tenang, kini mulai meliuk mengikuti irama musik. Para penonton yang sejak tadi memenuhi pinggiran kolam, mulai bersorak riuh rendah menyambut dimulainya pertunjukan air mancur itu. Tidak hanya lagu dan tarian air mancur itu yang memikat para penonton, lampu sorot juga menyala mengiringi liukan demi liukan air mancur.
Seperti pengunjung lainnya, Cathy menikmati pertunjukan Bellagio Fountain dari balkon Royal Cassino yang memang didesain untuk itu. Baru kali ini Cathy melihat pertunjukan fountain seperti ini, biasanya ia berlibur di Eropa dan Asia untuk berbelanja apapun yang menarik perhatiannya. Liburan kali ini benar-benar liburan yang paling berbeda untuknya.
Saat tengah menikmati lantunan lagu dan indahnya tarian air mancur, Bailey menyodorkan segelas minuman. Tak hanya itu, Bailey juga membawa seorang pria yang baru dikenalnya saat mengambil minuman di bar. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai pemilik salah satu club di sekitar sana, yang kebetulan tengah membuat janji dengan temannya di Royal Cassino itu untuk melihat pertunjukan. Pria bernama Lucas itu dengan terang-terangan memandangi Cathy dengan penuh ketertarikan, tetapi Cathy terlihat biasa saja.
Ya, walaupun Lucas pria yang tampan sesuai dengan kriterianya. Namun saat ini Cathy merasa bosan berhubungan dengan pria atau setidaknya ia ingin sesuatu yang berbeda dari biasanya. Ia benar-benar ingin merasakan hubungan yang liar meski itu hanya sekejap saja. Bailey yang menangkap sinyal ketidak tertarikan Cathy pada pria itu, langsung menyambar kesempatan untuk mendekati Lucas. Mereka bertiga terus berbincang, meski suara Bailey dan Lucas yang lebih mendominasi, sampai akhirnya ada seorang pria yang menyela percakapan mereka.
"Hai." Sapa pria itu sopan.
Cathy yang semula menikmati pertunjukan, mengalihkan perhatiannya mendengar suara serak basah pria yang menghampiri mereka.
"Kenalkan ini saudaraku yang kuceritakan tadi," kata Lucas menjawab rasa penasaran kedua wanita itu.
"Apa yang kau ceritakan pada mereka, Luc?" tanya pria itu jenaka.
"Aku menceritakan kesepianmu malam ini, Mike," jawab Lucas tergelak.
"Sekarang sudah tidak lagi," sahut pria itu sembari menyodorkan tangan ke arah Cathy yang sejak tadi memperhatikan. "Perkenalkan, aku Mike."
"Catherine, but just call me Cathy." Cathy menyambut tangan Mike dan merasakan kehangatan yang berbeda.
"Nice to meet you, Cathy." Mike mencium tangan Cathy lembut, membuat wanita di depannya itu merona.
Baru kali ini Cathy tersanjung oleh sikap seorang pria. Ia menjadi tidak bisa menyembunyikan keterpesonaannya pada Mike yang memandanginya intens. Seakan sudah ditakdirkan, mereka berdua saling menatap penuh damba. Ada getar dalam dada mereka yang belum pernah dirasakan selama ini.
Mereka berempat menghabiskan malam itu bersama, berdansa dan meneguk alkohol sampai mereka puas. Setelah itu mereka memesan satu kamar untuk menikmati pesta pribadi selanjutnya.
Cathy di bawah pengaruh alkohol, sudah merasakan tubuhnya terangsang berat. Apalagi tangan Mike terus menyusuri lekuk tubuhnya. Di pangkuan Mike, Cathy menikmati lumatan bibir pria itu yang begitu sensual menggodanya. Erangan lirih lolos dari bibir Cathy saat merasakan tangan Mike mulai meremas payudaranya dengan kasar. Tak hanya meremas, tetapi jemari Mike juga memilin puting payudaranya yang sudah menyembul dari balik gaun.
Puas dengan bibir Cathy yang ranum, Mike menyingkirkan gaun bagian atas wanita itu. Sepasang payudara putih, mulus dengan putih coklat muda menyapanya saat gaun itu melorot ke bagian perut. Dengan rakus Mike melumat payudara Cathy, ia menghisap dan sesekali menggigit puting susunya.
“Kau suka berapa Baby?” tanya Mike dengan suara serak penuh gairah.
Jemari tangannya kini sudah menggoda di bibir vagina Cathy yang sudah basah.
“Apa?” desah Cathy menatap Mike bingung.
“Aku ingin menjelajah setiap sudut rahimmu sayang,” kata Mike menelusupkan jarinya masuk ke vagina Cathy yang langsung disambut desahan nikmat wanita itu.
Mata kelamnya membuat Cathy terhanyut. Tidak ada lagi yang bisa membuatnya menjernihkan pikiran. Ia sudah terjerat pesona pria itu.
"Touch me, wherever you want," desah Cahty.
"Bagaimana jika kusentuh di sini, Baby," ucap pria itu dengan suara serak, bergairah.
Tubuh Cathy sedikit tersentak, saat jemari pria itu menerobos masuk ke dalam kemaluannya dan menggesekannya dengan kasar. Bibir Cathy mengeluarkan desahan kenikmatan. Inilah yang diinginkannya, berpetualang dengan pria liar yang bisa mendominasinya.
"You got me, Baby."
Seringai terlihat di bibir pria itu. Siapa yang tidak senang mendapatkan wanita seksi seperti Cathy.
“Aku akan membuatmu melayang malam ini Cathy,” ucap Mike.
Dengan sigap Mike membuka kaki Cathy semakin lebar. Dipandanginya jarinya yang kasar keluar masuk ke dalam vagina merah muda Cathy. Seakan tak puas hanya dengan satu jari, Mike menelusupkan satu jari lagi keluar masuk ke vagina Cathy membuat desahan Cathy semakin terdengar intens.
“Kau akan semakin menyukai ini sayang,” ucap Mike yang kembali menambahkan dua jarinya masuk ke dalam vagina Cathy.
Pekikan tertahan lolos dari bibir Cathy. “it’s too much!”
Mike yang merasa posisinya kurang enak. Mengeluarkan kembali jari-jarinya dan mengangkat Cathy ke atas kasur. Ia kembali merentangkan kaki Cathy sampai terbuka lebar dan mulai memasukkan kembali ke empat jarinya ke dalam vagina Cathy.
“Mike… ouch. Sakit… itu terlalu banyak,” erang Cathy menahan tangan Mike.
“No Cathy. Kau akan menyukainya.”
Mike yang tak ingin dihentikan, menoleh ke arah Lucas yang sedang menikmati blowjob dari Bailey. Mengerti isyarat dari saudaranya, Lucas mendekati Cathy dan menahan tangan wanita itu agar tidak mengganggu Mike.
“Hentikan… kau bisa merobeknya,” pinta Cathy yang kini tak berdaya.
“Tenang sayang, itu tidak akan terjadi,” kata Mike.
Dengan adanya Lucas yang menahan tangan Cathy. Kini Mike semakin leluasa menyusupkan jemarinya masuk ke dalam vagina wanita itu. Kini tidak hanya ke empat jarinya yang Mike usahakan masuk ke dalam vagina Cathy yang begitu sempit. Tapi kelimanya.
“Ah… Sakit! Please hentikan,” pinta Cathy dengan tubuh mengejan.
“Just relax baby,” kini Lucas yang mencoba menenangkan Cathy. Pria itu memagut bibir Cathy untuk mengalihkan perhatian wanita itu.
Perlahan namun pasti, usaha Mike berhasil. Kini tangannya sudah tenggelam dalam vagina Cathy. Ia bisa merasakan denyutan yang memijat tangannya dari dinding vagina wanita itu. Ia kemudian mulai mengocok tangannya keluar masuk diiringi erangan kesakitan yang bercampur kenikmatan dari bibir Cathy.
“Aku tau kau akan menyukainya,” ucap Mike semakin cepat memainkan tangan.
“Ouch Fuck… its hurt… im cumming…,” racau Cathy.
Mike yang sudah siap dengan itu, langsung menundukkan kepala. Dilumatnya klitoris Cathy yang tegang sempurna tanpa menghentikan kocokan tangan.
Tubuh Cathy melemas begitu orgasmenya selesai. Mike yang tampak puas perlahan mengeluarkan tangannya dari vagina Cathy. Tampak jelas lelehan cairan kewanitaan membasahi tangan Mike saat tangan pria itu keluar.
Tanpa menunggu Cathy beristirahat. Mike yang sudah menanggalkan pakaiannya, mulai membenamkan kejantanannya yang besar dan tegang sempurna masuk ke liang peranakan Cathy. Ia menggerakkan kejantanannya itu keluar masuk dengan cepat.
“Lebih cepat Mike, aku mau keluar lagi,” pinta Cathy yang kini ikut menggerakkan panggulnya, mengimbangi permainan kasar Mike.
Dengan senang hati Mike mengabulkan permintaan Cathy. Diraihnya kedua kaki wanita itu dan menariknya ke pundaknya. Membuat penetrasi kejantanannya semakin melesak ke dalam sampai menyentuh rahim.
“Kau mau aku masuki juga rahimmu sayang?” ucap Mike menekan kejantanannya seakan ingin menerobos rahim Cathy.
“Yes…yess…yesss…”
Mike semakin kasar memasuki Cathy hingga kejantanannya menggesek rahim wanita itu. Tak selang berapa lama, Cathy melenguh panjang, mendapatkan orgasmenya lagi. Mike yang belum merasa ingin orgasme, segera membalikkan tubuh Cathy. Wanita itu menungging dengan pantat mulusnya menggoda Mike untuk menamparnya beberapa kali sampai meninggalkan jejak kemerahan.
Akibat perlakuan Mike, gairah Cathy kembali bangkit. Wanita itu menggesek-gesekkan pantatnya ke kejantanan Mike. Tau wanita itu sudah bergairah kembali, Mike tak serta merta memasukkan kejantanannya. Ia justru menggoda Cathy sampai wanita itu frustasi dan meraih penisnya dan membenamkan ke vaginanya.
“Masuki aku dengan kasar Mike,” pinta Cathy memaju mundurkan pantatnya.
Tangan Mike menarik tubuh Cathy agar tegak sehingga ia bisa memeluknya dari belakang.
“Kau suka kumasuki dengan kasar hmmm…” ucap Mike meremas-remas payudara Cathy, sesekali ia memilin putingnya dan menariknya kencang.
“Oh…yah… itu sakit, tapi nikmat. Aku menyukainya,” desah Cathy.
“Yeah… aku akan menyiksa tubuhmu dengan kenikmatan sayang.”
Tangan Mike yang memegangi pinggul Cathy kini berpindah ke depan. Menggesek-gesek klitoris Cathy yang menyembul terangsang penuh. Desahan kembali terdengar di sela erangan kenikmatan dari bibir Cathy. Mike mulai menggerakkan pinggulnya dengan intens.
“Mendesahlah lebih keras sayang,” racau Mike yang menyodok Cathy semakin kasar. Sementara kedua tangannya meremas payudara dan memilin klitoris Cathy dengan kasar.
“Oh tidak…tidak…tidak… aku mau keluar lagi,” pekik Cathy mengejan hebat.
Lucas yang tadi sibuk bersenggama dengan Bailey, kini berpindah ke depan Cathy setelah Bailey pingsan, tak sanggup mengimbangi kebrutalannya. Pria itu menunduk di depan vagina Cathy dan mulai menjilatinya menggantikan tangan Mike yang kini berpindah ke pinggul Cathy.
Tangan Cathy yang semula memegangi tangan Mike, kini beralih meremas rambut Lucas yang semakin brutal melumat klitorisnya.
“No… kalian membuatku tak bisa berhenti orgasme,” pekik Cathy frustasi.
“Nikmati saja sayang. Kami akan membuatmu orgasme sampai besok pagi,” sahut Mike.
Puas melumat klitoris Cathy. Lucas meminta berganti posisi. Pria itu sudah telentang dan meminta Cathy memasukkan vaginanya ke penis pria itu. Cathy melakukan permintaan pria itu tanpa ragu. Ia memasukkan penis Lucas yang sama besarnya dengan milik Mike ke dalam vaginanya.
“Kau juga menyukai milikku kan Cathy?” Lucas tersenyum puas melihat Cathy memejamkan matanya nikmat saat memasukkan penis miliknya ke dalam vagina wanita itu.
“Milik kalian besar-besar,” aku Cathy.
“Ha…ha..ha… tentu saja Sayang. Kau juga bisa memiliki keduanya bersamaan,” sahut Mike yang sudah bersiap di belakang Cathy.
“Tunggu… apa yang kau lakukan,” erang Cathy tertahan merasakan ada yang memaksa masuk lagi ke dalam vaginanya.
“Ayo sayang, nikmati penis kami berdua bersamaan,” pinta Mike mendorong paksa penisnya masuk ke celah sempit vagina Cathy yang sudah terisi penis Lucas.
“Tidak… itu tak akan muat,” tolak Cathy. Tubuhnya kembali mengejan berusaha menerima dua penis dalam vaginanya.
Kedua pria itu tidak mempedulikan protes Cathya. Baik Lucas maupun Mike mulai menggerakkan penisnya keluar masuk secara bergantian dengan cara kasar. Keduanya sama-sama hypersex, yang merasa senang mendapatkan wanita yang mampu mengimbangi mereka berdua secara bersamaan seperti ini. Terbukti Cathy walau sudah dilanda orgasme berkali-kali tetap sadarkan diri dan bergerak mengikuti irama mereka.
“Oh… tidak… kalian membuatku gila,” lenguh Cathy yang semakin menikmati vaginanya digarap dengan brutal oleh dua penis.
Rasa sakit yang tadi dirasakannya sudah hilang digantikan rasa gatal yang nikmat sekali. Belum lagi jemari Mike yang keluar masuk di analnya, semakin membuat Cathy keenakan.
“Kami akan memuaskanmu sampai pagi sayang,” sahut Mike yang sibuk mengorek isi anal Cathy dengan tiga jarinya.
Lubang itu masih sempit, mungkin Cathy tak pernah melakukan anal sex sebelumnya. Itu membuat Mike ingin sekali menjebol lubang itu. Tanpa mengganggu Lucas yang masih sibuk menyodok vagina Cathy, Mike mengeluarkan penisnya dan mendorongnya masuk ke anal milik Cathy. Wanita itu terpekik nyaring, tetapi Mike tak peduli. Ia merasakan nikmatnya anal Cathy yang terasa sempit menjepit penisnya.
Bibir Cathy terus meracau merasakan dua lubangnya terisi penuh. Sensasi dari kedua penis yang keluar masuk secara bergantian di dua lubangnya sangat nikmat meski sempat terasa sakit saat Mike menerobosnya dengan kasar tadi. Tapi kini dua penis itu membuatnya tak bisa berhenti orgasme, bahkan saat mereka ganti posisi pun rasa nikmat terus memenuhi lubang-lubang milik Cathy.
“Sepertinya analmu juga iri ingin dimasuki dua penis Cat,” seringai Lucas mengeluarkan penisnya dari vagina Cathy.
“Tidak jangan di sana lagi. Aku belum pernah melakukannya,” pinta Cathy yang terlentang di dada Mike.
“Kau akan ketagihan nanti.”
Lukas secara perlahan memaksakan penisnya masuk ke dalam anal Cathy yang masih sempit. Teriakan kesakitan Cathy tak ia hiraukan lagi ketika penisnya sudah bisa masuk setengah. Dengan sekali sentakan Lucas berhasil membenamkan penisnya ke dalam anal Cathy dan mulai menggenjotnya keluar masuk bergantian dengan Mike.
Tubuh Cathy lunglai di atas dada Mike. Ia tak sanggup lagi bergerak seperti tadi setelah analnya dijejali dua penis besar. Ia hanya sanggup merintih lagi saat Lukas membenamkan ke lima jari pria itu ke dalam vaginanya. Ini sudah terlalu liar baginya, tapi entah mengapa Cathy menikmati itu.
“Keluarkan di dalam…” racau Cathy ketika pada akhirnya merasakan denyutan di dua penis besar yang memenuhi lubang analnya.
Dua pria itu berlomba menyodokkan penisnya semakin brutal mengejar orgasme mereka yang akhirnya keluar secara bersamaan.
Lucas yang mencabut penisnya pertama kali. Pria itu masih sempat mengocokkan tangannya yang berada di dalam vagina Cathy sampai wanita itu melenguh orgasme ke sekian kalinya.
“Kau hebat sekali Cat,” ucap Lucas mencium bibir Cathy puas.
Barulah setelah itu Mike mengeluarkan penisnya dari dalam anal Cathy yang disusul lelehan sperma dua pria itu. Mike menurunkan tubuh Cathy ke sampingnya dan memberikan ciuman yang dalam. Tangannya juga sibuk mengocok Vagina Cathy sampai wanita itu kembali orgasme.
“Kau sangat cantik saat orgasme,” goda Mike.
“Tidak… cukup… aku sudah lelah,” pinta Cathy membenamkan wajahnya di dada Mike.
“Istirahatlah cantik.”
Mike mengecup kening Cathy. Membiarkan wanita itu istirahat setelah bergulat berjam-jam bersama mereka berdua.
Mike dan Lucas pun ikut istirahat di samping Cathy. Sedangkan Bailey di belakang Lucas, masih belum sadarkan diri sejak tadi.
***
Paginya saat Cathy terbangun. Ia berusaha beranjak turun dari kasur pelan-pelan agar tidak mengganggu tidur nyenyak dua singa di sampingnya. Ia sudah tak tahan ingin buang air kecil. Dengan langkah tertatih, Cathy berjalan menuju toilet. Baru saja ia hendak menutup pintu, sebuah tangan kekar menahannya.
Mike muncul dengan senyum menggantung di bibir. Pria itu ikut merangsek masuk tanpa mempedulikan tatapan protes Cathy.
“Tunggu sebentar, aku mau buang air kecil,” protes Cathy.
“Lakukan saja,” sahut Mike.
“Aku tidak bisa melakukannya kalau ada orang lain,” ucap Cathy putus asa. Ia sudah tak sanggup menahannya.
“Kalau begitu biar ku bantu.”
Belum sempat Cathy melancarkan aksi protes lagi. Mike sudah mengangkat tubuhnya. Penis pria itu sudah mengeras dan memaksa masuk ke dalam vagina Cathy. Posisi Cathy yang membelakangi Mike, menjadi sulit untuk memberontak.
“Mike please, biarkan aku buang air kecil dulu,” pinta Cathy.
“Just do it,” ucap Mike.
Pria itu membuka kaki Cathy lebar-lebar di depan kloset, tanpa menghentikan penisnya yang mulai lancar keluar masuk vagina Cathy yang semakin licin.
“Mike… aku sudah tak tahan,” erang Cathy yang kesulitan menahan air kencingnya lagi, dan juga ia merasakan orgasme yang mulai menyapa.
“Keluarkan Baby, jangan malu-malu,” pinta Mike semakin cepat menyodok vagina Cathy.
Cathy dengan frustasi menggeleng keras. Bibirnya tak berhenti mendesah. Ia mencoba menahan segala sesuatu yang mendesak keluar dari vaginanya, tetapi sodokan Mike yang begitu gencar membuatnya kesulitan. Tak sampai lima menit, tubuh Cathy mengejan. Semburan cairan bening keluar dari vaginanya dengan deras. Baru kali ini Cathy merasakan orgasme hebat sampai rasanya seluruh tulang di tubuhnya menghilang.
“Mike…” desah Cathy panjang.
“Enak kan sayang.”
Mike tak menghentikan sodokannya pada vagina Cathy meski wanita itu lemas tak berdaya.
“Apa yang kau lakukan padaku,” desah Cathy frustasi. Tubuhnya seakan ringan dan pikirannya menjadi kosong. Baru kali ini ia merasakan kenikmatan yang sangat berbeda sampai rasanya tulang di seluruh tubuhnya menghilang.
“Aku ingin memanjakan vaginamu sayang,” bisik Mike sembari melumat cuping telinga Cathy.
Mereka kembali berpindah ke kamar tanpa Mike melepaskan kejantanannya. Sedangkan di kamar, Cathy melihat Bailey sudah terkapar lemas setelah disetubuhi Lucas lagi. Melihat Mike dan Cathy kembali, Lucas tampak senang. Ia menghampiri mereka dan langsung memasukkan penisnya ke dalam vagina Cathy.
“Tunggu… Fuck… aku keluar lagi,” lenguh Cathy panjang begitu dua penis menjejali vaginanya.
Dua pria itu sama sekali tidak memberikan Cathy waktu untuk menarik napas. Mereka menggempur dengan semangat apalagi penis mereka dimanjakan dengan pijatan hangat dari vagina Cathy.
“Sial, baru kali ini aku merasakan sarapan ternikmat,” racau Lucas yang memasukkan penisnya dengan kasar ke dalam vagina Cathy.
“Masih ada hidangan lain yang menanti Luc,” sahut Mike menyeringai puas.
Mereka kemudian berganti posisi. Lucas berbaring di atas ranjang dengan Cathy berada di atasnya telentang dengan kedua kaki yang terbuka lebar. Pria itu memasukkan penisnya ke dalam lubang anal Cathy yang kembali menyempit setelah mereka gempur semalam. Tidak ada penolakan dari Cathy, wanita itu mulai bisa menikmatinya apalagi saat Mike juga memasukkan penisnya ke dalam lubang yang sama.
“Lubangnya kembali sempit,” geram Mike mendesakkan penisnya sekuat tenaga ke dalam anal milik Cathy.
“Oh tidak. Jangan membuatku gila lagi,” racau Cathy meski tidak menolak perlakuan dua pria itu. Ia justru menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama hentakan dua pria kasar itu.
“Kami akan membuatmu ketagihan Cat,” kata Mike sembari menyusupkan kelima jarinya ke dalam vagina Cathy dan mulai mengocoknya.
Bailey yang memperhatikan kegilaan itu tampak bergidik ngeri. Ia tak menyangka bos nya bisa bertahan diperlakukan seperti itu dan bahkan menikmatinya. Ia bisa melihat Cathy sudah orgasme berkali-kali sejak tadi.
Namun karena memperhatikan pemandangan itu, Bailey menjadi terangsang. Ia meremas payudaranya sendiri dan mulai menggesek-gesek vaginanya.
Lucas yang melihat Bailey terangsang, menarik wanita itu mendekat dan memintanya berjongkok di dekatnya. Ia kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam vagina Bailey yang sudah licin.
“Jangan semua, itu tidak akan muat,” tolak Bailey saat merasakan lima jemari Lucas memaksa masuk.
“Tenang saja, kau pasti akan menyukainya Bailey,” ucap Lucas.
Pria itu langsung menyentak kasar tangannya hingga tandas masuk ke dalam vagina Bailey, membuat wanita itu memekik panjang dan diserbu orgasme.
Tanpa memberi waktu beradaptasi, Lucas mengocok tangannya dengan kasar memasuki vagina Bailey yang semakin licin.
Bailey yang sudah pasrah, menikmati kocokan tangan Lucas dengan mulut yang tak bisa berhenti mendesah. Rasanya benar-benar nikmat merasakan vaginanya dijejali penuh seperti itu.
Belum lama ia merasakan kenikmatan asing itu, Bailey kembali dikejutkan dengan sentuhan asing di bagian analnya. Ia menoleh demi menemukan tangan Mike yang bebas menerobos masuk ke dalam lubang yang tak pernah dijamah itu.
Bailey mengerang lagi, lebih panjang dari sebelumnya begitu kepalan tangan Mike berhasil masuk semua. Ia merasa tubuhnya sangat lemas sampai ambruk di dada Cathy yang dimabuk orgasme.
“Oh Bailey… ini nikmat sekali,” racau Cathy mencium bibir Bailey sampai mereka kehabisan napas.
Bailey yang mulai dimabuk kenikmatan ikut mendesah nikmat merasakan vagina dan analnya dipenuhi dua tangan pria kekar itu. Bibirnya kini sibuk mengulum payudara Cathy yang bergoyang akibat hentakan kasar Lucas dan Mike.
“Aku harap ini tidak akan pernah berakhir,” dengus Lucas yang kejantanannya semakin bergerak cepat di dalam anal Cathy.
“Yah… ini terlalu nikmat,” sahut Mike sembari memindahkan kejantanannya dari anal Cathy, ke vagina wanita itu meski tangannya masih terbenam di sana.
“Mike….”
Jerit Cathy merasakan vaginanya seakan terobek akibat ulah Mike, tetapi detik berikutnya ia menggelinjang dilanda orgasme lagi. Pria itu mengocok penisnya sendiri di dalam vaginanya, membuat Cathy merasakan sakit dan nikmat sekaligus. Bagian lubang bawah sana semuanya penuh sesak, rasa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
“Jangan berhenti… masuki aku dengan kasar…” racau Cathy yang kini sudah dibanjiri peluh.
***
Siang harinya Mike dan Lucas mengantar Cathy dan Bailey kembali ke hotelnya. Dua wanita itu tampak kelelahan tetapi juga terlihat puas di setiap wajah mereka. Sedangkan Lucas sendiri terlihat enggan melepas kepergian dua wanita itu terutama Cathy. Rasanya ia belum puas menikmati tubuh wanita itu meski sudah menyetubuhinya sepanjang malam dan pagi ini.
“Apa kau benar-benar akan melepasnya begitu saja, Mike?” gerutu Lucas melihat dua wanita itu sudah menghilang di dalam hotel.
“Memangnya kau punya cara untuk menahannya?” dengus Mike yang sama tak relanya kehilangan Cathy.
Sejenak Lucas terdiam. Ia ingat sesuatu dan mungkin itu bisa menjadi cara untuk bisa menikmati tubuh Cathy lebih lama.
“Aku punya.”
Lucas tersenyum licik.
ns216.73.216.210da2