
Suara dentuman musik disko yang menghentak setiap sudut club house, mengiringi para pengunjung yang sedang sibuk berdansa di lantai dansa. Di dalam club house private itu, bukan hanya pengunjung yang sedang berdansa saja yang tampak, tetapi berbagai aktifitas tak lazim terlihat biasa saja di sana. Seperti para penari striptis yang sedang melayani para pria yang ingin menuntaskan hasratnya. Di tiang-tiang tempat mereka menari, para wanita itu mendesah menikmati sodokan kasar para pria yang meminta dipuaskan. Sedangkan di sudut lain, para pengunjung juga tak malu melakukan sex bebas di antar pengunjung lainnya. Club house itu memang sedang membuka private party free sex, yang langsung dipenuhi para pengunjung.
Di depan bar Cathy yang mendapatkan undangan sex party itu, kini sedang sibuk bercumbu dengan seorang wanita lainnya. Ia sudah beberapa waktu di sana, awalnya ia hanya penasaran dan ingin melihat-lihat saja sembari minum. Namun melihat begitu banyak adegan panas di sana membuat hasratnya ikut naik. Kebetulan wanita di sampingnya yang sejak tadi mengajaknya mengobrol, tanpa sungkan mencumbu Cathy.
Tidak hanya bertukar air liur, Cathy juga merasakan vaginanya dimanjakan oleh jemari tangan wanita itu yang mengocoknya dengan lembut. Tak ingin kalah, Cathy pun melakukan hal yang sama pada wanita itu. Hingga terdengar desahan kenikmatan di sela-sela ciuman panas mereka.
Di sisi lain tampak dua orang pria tengah memandangi Cathy dengan wajah masam. Sepertinya mereka telat menemukan wanita itu sehingga sekarang sudah bersenang-senang dengan orang lain.
“Singkirkan wanita yang ada di sampingnya,” perintah Mike pada tangan kanannya yang juga ikut ke dalam acara party tersebut.
“Baik bos.”
Tangan kanannya itu langsung pergi melaksanakan perintah bosnya.
“Apa yang kau rencanakan?” tanya Lucas penasaran.
“Kau bersiaplah di mobil dengan alat-alat penyiksaan, kita bawa dia ke rumah,” kata Mike dengan seringai kepuasan begitu melihat Cathy beranjak dari bar dengan wajah kesal.
Sudah dipastikan wanita itu belum tuntas saat partnernya dibawa pergi oleh tangan kanannya.
“Oke. Jangan lama-lama. Aku sudah tak tahan,” ucap Lucas tersenyum senang.
Keduanya kemudian berpisah. Lucas kembali ke mobil, sedangkan Mike Mengikuti Cathy yang masuk ke toilet.
Di dalam toilet, Cathy tengah membasuh wajahnya saat seseorang menyergapnya dari belakang. Rasa terkejutnya hilang begitu mengetahui pelakunya adalah Mike.
“Merindukanku Sayang?” ucap Mike yang langsung memasukkan penisnya ke dalam vagina Cathy yang masih licin.
“Ouh…”
Cathy melenguh panjang, merasakan kenikmatan yang ia rindukan beberapa hari ini.
“Kau di sini juga?” ucap Cathy di tengah gempuran Mike.
“Ya, aku tidak akan melewatkan kesempatan bertemu denganmu,” jawab Mike.
Pria itu semakin cepat dan dalam, memasukkan penisnya ke dalam vagina Cathy. Rasanya masih senikmat yang ia ingat. Tapi sebelum Cathy mencapai puncak orgasme, Mike sengaja mengeluarkan penisnya dan memasukkan kembali ke dalam celana.
“Mike…” erang Cathy protes karena ia hampir orgasme tapi gagal.
“Selamat bersenang-senang Sayang,” ucap Mike sembari mengecup kening Cathy, kemudian beranjak pergi. Mengabaikan Cathy yang tampak frustasi di sana sendirian.
Di luar toilet, Mike tidak benar- benar meninggalkan Cathy. Ia masih mengamati dari tempat tersembunyi bagaimana Cathy yang kesal memilih keluar dari Club house itu.
Saat Cathy masuk ke dalam lift, dengan cepat Mike menyusul masuk dan langsung mendapatkan tatapan tajam Cathy yang masih sangat kesal.
“Kenapa? Tidak menikmati pestanya hmm?” ucap Mike langsung memeluk Cathy.
“Lepaskan!” bentak Cathy kesal.
Namun bukannya dilepas, Mike justru terkekeh geli. Tangannya langsung menyusup ke selangkangan Cathy dan menyingkirkan Gstring yang menutupi vagina wanita itu.
“Mau aku puasin lagi?” gumam Mike menyusuri lekuk leher Cathy dan menyesapnya perlahan kulit putih itu.
“Hentikan… jangan memainkanku…” erang Cathy putus asa.
“Aku suka melihatmu menggeliat di atas ranjang Sayang. Bukan di tengah orang-orang itu.”
Mike membungkam bibir Cathy dengan ciuman panas, selagi jari-jari tangannya sibuk mengocok vagina Cathy dengan cepat.
Tepat saat lift terbuka di basement yang dijadikan tempat parkir gedung itu, Cathy dilanda orgasme hebat.
“Malam kita masih panjang Sayang.”
Mike mengangkat tubuh Cathy yang lemas, membopongnya keluar lift menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana.
Tiba di mobilnya, mereka disambut oleh Lucas yang duduk dengan senyum ceria di dalam mobil. Mike segera membawa masuk Cathy ke dalam, mendudukkannya di tengah antar dirinya dan Lucas. Mobil segera berjalan dengan sopir pribadi mereka, setelah Mike memerintahkan untuk membawa mereka pulang.
“Aku senang kita bertemu lagi. Aku punya mainan untukmu,” ucap Lucas dengan penuh semangat.
Ia melebarkan kaki Cathy dan mengusap-usap vagina wanita itu yang masih basah.
“Apa yang ingin kalian lakukan padaku lagi?” desah Cathy merasakan vaginanya dikorek-korek oleh jari tangan Lucas.
“Kami hanya ingin bersenang-senang denganmu lagi,” sahut Mike yang kembali mencium bibir Cathy, dan tangannya sibuk meremas- remas payudara wanita itu.
Sedangkan Lucas, mengeluarkan mainan yang sudah ia siapkan tadi. Sebuah dildo dengan ukuran hampir sama dengan penisnya dan memiliki gerigi sepanjang permukaannya yang terbuat dari silikon lembut. Meski gerigi itu sepanjang setengah centi, tetapi tidak akan melukai vagina pemakainya.
Perlahan Lucas memasukkan benda itu ke dalam vagina Cathy. Ia bisa merasakan tubuh Cathy yang menegang sesaat, tetapi tidak menghentikannya memasukkan benda itu sampai setengahnya. Setelah masuk, ia menghidupkan getaran dildo itu dengan kecepatan sedang sembari mengocoknya keluar masuk vagina Cathy.
“Ouh… apa yang kau lakukan?” erang Cathy begitu lepas dari ciuman Mike.
Tangannya berusaha menyingkirkan dildo yang memasuki vaginanya, tetapi tangannya langsung di cekal oleh Mike. Sedangkan kakinya terkunci oleh kaki Mike dan tangan Lucas.
“Kau tampak seksi sekali Cathy,” kata Lucas yang menaikkan kecepatan getar dildo itu sampi maksimum.
Tubuh Cathy menggeliat tak karuan, bibirnya tak berhenti meminta Lucas untuk mengeluarkan benda itu dari vaginanya. Tetapi Lukas tidak menghiraukannya, ia justru sibuk menyusu payudara Cathy yang sudah terbuka karena ulah Mike.
“Mike lepaskan… Lucas kumohon hentikan…” rengek Cathy putus asa.
Namun lagi-lagi kedua pria itu mengabaikannya karena sibuk menyusu payudara Cathy.
“Hentikan… ouh… tidak, aku tidak bisa berhenti orgasme….” erang Cathy memenuhi seisi mobil.
Sedangkan di depan, si sopir melirik sekilas ke arah Cathy yang tampak kasian karena ulah dua orang majikannya itu. Si sopir sudah biasa melihat para majikannya bercinta di dalam mobil, hanya saja baru kali ini dua majikannya itu memangsa satu wanita untuk melayani mereka berdua. Ia cukup kasihan pada Cathy yang harus melayani para singa itu.
***
Setelah perjalanan cukup panjang, akhirnya mereka sampai di mansion tempat Mike dan Lucas tinggal. Cathy yang sudah bermandikan keringat, kembali di bopong masuk oleh Mike. Wanita itu masih mengerang pelan, merasakan dildo tadi masih bergetar pelan di dalam vaginanya.
Mike membawa masuk Cathy ke kamar miliknya diikuti Lucas di belakang. Wanita itu sudah lemas saat Mike menidurkannya di atas kasur miliknya.
“Kau cantik sekali saat sedang bergairah seperti ini,” gumam Lucas yang sibuk melucuti pakaiannya diikuti oleh Mike.
“Jangan sekarang, aku ingin istirahat dulu,” pinta Cathy melihat Mike dan Lucas mendekatinya dalam keadaan telanjang bulat.
“Tenang saja, kami cuma ingin kau mencicipi lolipop milik kami,” ucap Lucas menyodorkan penisnya ke depan bibir Cathy.
Tanpa penolakan, Cathy mengulum penis Lucas dengan keahliannya, bergantian dengan penis milik Mike.
“Kau pintar sekali memanjakan penis, Cathy,” erang Mike yang keenakan merasakan jilatan Cathy yang sesekali juga terasa dihisap.
“Iya, nikmat sekali,” sahut Lucas yang mendapat jatah blowjob dari Cathy.
Tak tahan dengan permainan bibir Cathy yang memabukkan, Mike pindah ke bawah. Di antar kaki jenjang Cathy. Dildo itu masuk terbenam di vagina Cathy, bergetar ringan yang membuat vagina Cathy keenakan tetapi tidak sampai orgasme.
Dengan penisnya yang sudah tegang sempurna, Mike menjejalkan penisnya ke dalam vagina Cathy tanpa melepas dildo itu lebih dulu. Rasanya sangat sesak sekali saat Mike mendorongnya masuk, sensasi getaran dari dildo membuatnya semakin merasakan nikmat tiada tara, dengan kasar ia memasukkan penisnya hingga tandas di vagina Cathy.
Merasakan Vaginanya terasa robek, Cathy berteriak. Namun suaranya teredam oleh penis milik Lucas yang melesak masuk ke dalam kerongkongannya. Ia mencoba berontak hingga tubuhnya menggeliat tak karuan.
“Sial Cat, apa kau ingin menelan penisku hmm…” dengus Lucas mencengkeram kepala Cathy dan menggoyang pinggulnya dengan kasar.
“Shhh… enak sekali bibirmu Cathy, aku sudah tak tahan lagi.”
Lukas semakin cepat memasukkan penisnya ke dalam mulut Cathy dan menekannya dalam-dalam saat semburan spermanya akhirnya keluar, mengalir ke dalam kerongkongan wanita itu. Baru setelah beberapa menit orgasme nya terasa tuntas, Lucas mengeluarkan penisnya dari dalam bibir Cathya.
Wajah wanita itu tampak berantakan, dengan air mata yang bercucuran dan lelehan sisa sperma yang keluar dari bibirnya. Namun kecantikan wanita itu masih terlihat jelas.
“Cantikku, kau jadi kesayangan kami,” gumam Lucas kemudian melumat bibir Cathy.
Sedangkan Mike yang merasakan sensasi lain di penisnya yang dimanjakan sempitnya liang vagina Cathy dan getaran ringan dildo yang masih bersarang di sana, mengocok vagina Cathy dengan brutal. Mike terus-terusan melesakkan penisnya sedalam mungkin sampai dildo itu juga terdorong masuk lebih dalam.
“Ouh… hentikan… kau merobek vaginaku Mike…” erang Cathy setelah Lucas melepaskan ciumannya.
“Tenang sayang, itu tidak akan terjadi,” sahut Mike tersenyum miring.
Ia meraih tubuh Cathy dan membalikkan posisi. Cathy kini berada di atasnya dan gaun yang dipakainya kini dilepas oleh Lucas. Sedangkan Mike sibuk mengulum payudara Cathy yang menggantung bebas di depan wajahnya.
Dengan posisi seperti ini, Cathy mulai mendesah tak beraturan dan sesekali mengejan saat dilanda orgasme.
Melihat Cathy mulai hanyut dalam kenikmatan, Lukas menaikkan getaran dildo tadi. Membuat Cathy semakin nyaring mendesah.
Tak ingin hanya menjadi penonton, Lucas bersiap di belakang Cathy. Berusaha memasukkan penisnya ke dalam vagina. Sekali… dua kali… penisnya gagal masuk.
Saat percobaan ketiga, akhirnya Lucas berhasil memasukkan penisnya ke dalam vagina Cathy. Wanita itu melolong panjang, dilanda orgasme saat penisnya berhasil melesak ke dalam hingga menyentuh rahim. Kini dengan dua penis dan satu dildo, vagina itu terus berdenyut tak kuasa menahan orgasme yang terus melanda.
“Guys, you want breaking me…” erang Cathy merasakan vaginanya penuh oleh dua penis dan satu dildo ukuran besar.
“Shhh… nikmat sekali Sayang. Vaginamu memijat penisku dengan kencang,” dengus Mike yang semakin cepat menyodokkan penisnya ke dalam vagina Cathy.
“Tidak… aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi,” erang Lucas yang semakin menggila juga.
Tubuh Cathy kini bergerak seirama dengan kebrutalan dua pria di bawah dan juga di belakangnya.
“Please, its too much,” pekik Cathy, “I can’t stop cuming.”
“Bertahanlah Cathy, aku sudah mau keluar.”
Setelah mengatakan itu, Mike menghentakkan penisnya ke dalam vagina Cathy sekuat tenaga dan tak lama kemudian ia orgasme disusul Lucas.
Tubuh Lucas langsung ambruk, menindih Cathy. Laki-laki itu masih mencoba bergerak dengan sisa-sisa tenaganya sampai penisnya mengecil. Barulah Lucas mengeluarkannya dari vagina Cathy.
Setelah Lucas menyingkir, Mike merebahkan Cathy di sampingnya. Kedua kaki Cathy dibuka lebar-lebar oleh Lucas dan memperlihatkan vagina Cathy yang membengkak dengan dildo yang masih terbenam di sana. Lelehan sperma mereka berdua pun tampak mengalir keluar, membasahi sprei.
“Kau hebat sekali Cathy,” puji Lucas, mengulurkan tangannya meraih dildo.
Pelan-pelan ia mengeluarkan benda itu, tetapi sebelum benar-benar keluar ia mendorongnya masuk lagi. Getaran dildo itu masih di batas maksimal, sehingga membuat Cathy menggeliat saat dildo itu masuk lagi hingga mentok mengenai rahimnya.
“So sexy,” gumam Lucas yang masih memainkan dildo di vagina Cathy.
Melihat vagina Cathy yang masih berkedut terus, Lucas semakin mempercepat mengeluarkan dan memasukkan dildo itu.
“Ouh… Lucas… kau membuatku gila,” lenguh Cathy mulai menggerakkan pinggulnya.
Desahan yang meluncur dari bibir Cathy pun semakin intens, mengikuti gerakan tangan Lucas.
“Lebih cepat lagi Lucas, aku mau keluar…” pinta Cathy.
“Dengan senang hati Sayang.”
Lucas semakin mempercepat sodokan dildo itu ke dalam vagina Cathy. Tepat sebelum Cathy orgasme, Lucas memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Cathy dan menyodoknya dengan brutal. Tak sampai sepuluh menit, keduanya melenguh panjang disapu orgasme secara bersamaan.
Lucas yang sudah tak punya tenaga lagi, ambruk di samping Cathy. Sedangkan Mike yang jadi penonton, mengeluarkan dildo dari vagina Cathy. Benda itu kini sudah mati kehabisan daya, setelah menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kita bersihkan dirimu dulu Sayang,” ucap Mike mengangkat tubuh Cathy yang lengket akibat peluh.
Wanita itu hanya mengangguk dan membiarkan Mike membopongnya masuk ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Mike mendudukkan Cathy di dalam bathup. Ia juga ikut masuk dan duduk di depan wanita itu. Dengan hati-hati Mike membuka kaki Cathy dan meletakkan di atas bibir bathup sehingga kini vaginanya terlihat jelas di mata Mike.
“Sepertinya ini butuh dibersihkan,” ucap Mike mengorek vagina Cathy dan mengeluarkan sisa sperma mereka berdua.
Bibir Vagina Cathy memang tampak bengkak dan longgar setelah dijejali dua penis dan satu dildo, tapi itu justru membuatnya tampak seksi.
Setelah puas mengorek isi vagina Cathy, Mike mengambil selang shower dan mulai menghidupkannya. Air yang keluar dari shower itu, Mike arahkan ke vagina Cathy. Dengan licik, Mike memutar shower itu ke pancaran air maksimal, sehingga membuat Cathy yang merasakan vaginanya terkena air terasa geli yang menyiksa.
“Sepertinya masih ada yang tertinggal di dalam,” ucap Mike langsung mendorong masuk selang shower itu ke dalam vagina Cathy.
“Mike apa yang kau lakukan!” pekik Cathy tersentak merasakan air yang deras masuk ke dalam vaginanya.
Ia mencoba menutup pahanya, tetapi kakinya yang berada di bibir bathup membuatnya kesulitan. Apalagi bathup yang kini basah, menjadi sedikit licin.
“Mike hentikan…” pinta Cathy mencoba menyingkirkan tangan Mike yang memegangi shower itu.
Perutnya kini semakin membuncit karena di dalam vaginanya terus terisi air.
“No… my belly…” lenguh Cathy yang merasakan perutnya semakin tidak nyaman.
“Tenang Sayang, kau terlihat tambah sexy,” ucap Mike mengusap-usap perut Cathy yang membuncit dengan tangannya yang bebas.
“Fuck… its hurt. Please stop,” pinta Cathy mulai menangis.
“As you wish Baby,” kata Mike mengeluarkan selang shower itu dari dalam vagina Cathy.
Sebelum air yang ada di dalam vagina Cathy keluar, Mike lebih dulu menjejali vaginanya dengan penis miliknya yang sudah tegang.
“Mike… please stop… you breaking me…” pinta Cathy mencoba mendorong tubuh Mike.
“Not yet Baby. Kau sangat sexy seperti ini, aku tak tahan melihatnya,” dengus Mike yang semakin brutal menyodok vagina Cathy.
Tangan Mike tak tinggal diam, ia menekan-nekan perut Cathy membuat wanita itu berteriak kesakitan. Namun itu justru semakin membuat Mike bertambah brutal karena terlalu bergairah.
“Nikmati spermaku ini Sayang!” lenguh Mike menekan dalam-dalam penisnya saat orgasme melanda.
Setelah orgasmenya mereda, Mike tak langsung mengeluarkan penisnya. Ia kembali menekan-nekan perut Cathy yang masih membuncit.
“Bahkan dengan perut sebesar ini, kau masih sangat menggairahkan Baby,” ucap Mike menekan kuat perut Cathy.
“Mike… please its hurt…” pinta Cathy sesenggukan.
Dengan senyum miring, Mike akhirnya mengeluarkan penisnya. Bersamaan dengan itu, semua air yang ada di dalam vagina Cathy juga keluar deras, apalagi Mike sengaja menekan perut Cathy.
Setelah tidak ada air yang keluar dari dalam vagina Cathy, wanita itu tersandar lunglai di pinggiran bathup. Napasnya tersengal, kehabisan tenaga. Tetapi siksaan belum berakhir.
Kali ini Mike mengambil dasi dan mengikat tangan Cathy di kran air bathup. Setelah itu Mike kembali menjejalkan selang shower ke dalam vagina Cathy. Lagi-lagi pria itu mengisi vagina wanita itu dengan air. Bukan hanya sekali siksaan itu berlangsung, tetapi berkali-kali. Sampai Cathy yang awalnya meronta dan menangis, kini tampak menjadi menikmatinya.
“Nikmat kan Baby,” ucap Mike yang kini sibuk menjilati anal Cathy yang berpose merangkak di dalam bathup.
Vaginanya masih dijejali selang shower yang mengalir air. Bahkan kini airnya sudah mulai merembes keluar dari sela-sela bibir vagina.
“My belly is full, i want cum again,” lenguh Cathy.
“Aku akan memberimu satu kali lagi Baby, nikmati orgasmemu.”
Dengan sigap, Mike memainkan selang shower. Mengeluar masukkan sembari memaksimalkan pancaran airnya. Cathy yang merasakan kenikmatan di dalam rongga vaginanya, ikut menggoyangkan pinggulnya dan akhirnya orgasme untuk kesekian kalinya.
Melihat Cathy sudah orgasme, Mike membenamkan penisnya ke dalam anal Cathy. Ia langsung menyodok anal itu dengan keras, dan dalam hingga penisnya melesak masuk semuanya. Cathy yang tidak mendapatkan jeda untuk istirahat, hanya bisa melenguh dan mendesah keenakan. Ia kembali dilanda orgasme saat Mike menarik cepat selang shower dan menghimpit tubuhnya ke pinggiran bathup sehingga perutnya tertekan dan air memancar deras dari dalam vagina.
“Ooooh… nikmat sekali… aku mau lagi,” racau Cathy.
Mike terkekeh dan langsung mendekap tubuh Cathy dari belakang dengan erat. Selagi penisnya keluar masuk anus dengan brutal, jemarinya kini mengocok vagina Cathy yang kembali menyempit.
“Tenang Baby, kami akan memuaskanmu dengan berbagai cara yang belum pernah kau bayangkan sebelumnya,” kata Mike.
“Ya…ya… tubuhku milik kalian, lakukan apa yang ingin kalian lakukan… aku akan menikmatinya…” racau Cathy yang terus terombang-ambing orgasme tiada henti.
“Tentu Baby… kau adalah milik kami… kau tak akan bisa lepas dari kami selamanya,” kata Mike yang menekan penisnya dalam-dalam ke anus Cathy dan menyemburkan spermanya di sana. Keduanya melenguh panjang, diterjang orgasme.
Setelah membersihkan diri dan melepas ikatan Cathy, Mike kembali membopong Cathy ke atas ranjang. Wanita itu sudah kelelahan, bahkan sudah kesulitan membuka matanya. Mike dan Lucas akhirnya membiarkan Cathy istirahat lebih dulu. Lagi pula waktu untuk mereka masih cukup panjang.
ns216.73.216.210da2