Aku tidak sedang ingin melawan.
Aku hanya ingin memahami. Tanpa kacamata warisan, tanpa suara kerumunan, tanpa tekanan rasa takut. Dunia ini bising karena, agama bersuara, sains bersuara, semua berlomba meyakinkan bahwa mereka paling benar. Tapi dalam kebisingan itu, aku kehilangan suara hatiku sendiri.
28Please respect copyright.PENANACTBkUxVEsO
Aku mulai berjalan.
Diam-diam.
Tanpa bekal selain gelisah dan doa yang patah-patah. Bukan untuk menjadi pembangkang, tapi karena aku merasa dibohongi oleh banyak klaim yang saling bertabrakan.
28Please respect copyright.PENANAPllf73mkA0
Apakah Tuhan hanya hadir dalam struktur bahasa samawi? Apakah ayat hanya turun di satu gurun, lalu umat lainnya sekadar pelengkap penderita? Apakah alam semesta seluas ini bisa disimpulkan oleh teori-teori yang terus berubah setiap dekade?
28Please respect copyright.PENANAT9iwFzoOxm
Aku tidak tahu jawabannya. Tapi aku ingin jujur.
28Please respect copyright.PENANAIHcgaIcDLO
Aku menulis bukan karena merasa benar. Aku menulis karena aku tidak bisa diam. Aku menulis bukan untuk menolak, tapi untuk mencari. Jika Tuhan Maha Besar, maka pencarian yang tulus tak mungkin keluar dari jalan-Nya.
Aku tahu, tidak semua orang akan setuju. Bahkan sebagian mungkin akan menganggapku sesat, bingung, atau terlalu berani. Tapi bukankah Tuhan yang sejati tidak takut pada pertanyaan yang jujur?
28Please respect copyright.PENANAiReY8adA8K
Aku tidak sedang mencoba mengganti iman dengan logika. Aku hanya ingin agar keduanya bisa duduk berdampingan, seperti dua sahabat yang saling menjaga, bukan saling mengalahkan.
28Please respect copyright.PENANAOmW5pXR1Zp
Mungkin aku hanya debu. Tapi debu pun punya hak untuk bertanya, selama ia masih bergetar oleh cinta.
Buku ini adalah catatan langkah.
Langkah sunyi.
Langkah yang tidak ingin gegap gempita, hanya ingin jujur...
bahwa aku sedang mencari, dan semoga tidak sendiri.
ns216.73.216.12da2