Ternyata istriku sangat bilal

Muchlis terus menghisap payudara Zhea,

sedangkan Satria mulai menjilati payudara

Zhea. Tangan Satria pun mulaj aktif meremas

payudara Zhea yang kemudian diikuti oleh

Muchlis. Tangan Satria satunya mulai

menggerayangi vagina Zhea yang membuat

seakan tubuh Zhea tersetrum, hebat. Jari

jemari Satria menekan dan memainkan

klitoris Zhea.

"Memek mu sudah basah Jea" kata Satria

berbisik/ ke telinga Zhea seraya mencium

lehernya. Muchlis pun ikut mencium leher

Zhea sámbil meremas payudara Zhea dan

mencium bibir Zhea yang ketika Muchlis

selesai mencium bibir Zhea, Satria segera

menyannbar bibir tersebut bahkan Zhea lebih

memberjkan ciuman yang lebih hot kepada

Satria díbandingkan kepada suaminya sendiri.

"Mnpmhhhhhh aaahhhhhhhhh"suara desah

Zhea terdengar dari sela sela peraduan

bibirnya dan bibir Satria yang kini mereka

telah saling melilitkan lidah mereka satu sama lain.

Satria menekan tubuh Zhea hingga

ia berbaring ke atas kasur. Satria bergerak turun

dan mendekatkan wajahnya ke vagina Zhea

dan menjilati klitorisnya.

"Aaaahhhh Satriaaahhhhh enaaakkhhhh"

Zhea meremas kepala Satria dan Muchlis

langsung mendekatkan penisnya ke mulut

Zhea yang langsung di lahap oleh Zhea.

Zhea mengulum penis Muchlis dengan rakus

sedangkan tangan kanannya tetap sibuk

meremasi rambut Satria. Satria menjulurkan

lidahnya dan menyentuh klitoris Zhea dengan

ujung Kdahnya. Tubuh Zhea semakin bergetar

dan id benar benar merasa kenikmatan.

"AAAHHHHHbSATRIAAAAHHHH GAK TAHAAAANN"

Zhea berteriak dan membiarkan penis Muchlis terlepas dari mulutnya. Lalu Satria menghentikan

jilatannya dan berpindah mendekat kearah

kepala Zhea. Muchlis dan Satria bertukar

posisi. Muchlis memasukkan penisnya

kedalam vagina Zhea dan saking basahnya

vagina Zhea, penis Muchlis dapat masuk dengan mudah.

"Uuggghhhhh memek kamu enak Jeaahhhh"

kata Muchlis seraya memaju mundurkan pinggulnya.

Satria mendekatkan penisnya ke wajah Zhea

dan menampar pipinya dengan penisnya.

Zhea membuka mulutnya dan seperti seorang

balita yang disuapi makanan, Zhea langsung

melahap penis Satria yang hanya masuk

setengab kedalam mulutnya.

"Mmnmhhhhhh aahhhhhhh kaakkkhhhhh"

Zhea mendesah merasakan sodokan penis

Muchlis yang tak sebanding dengan penis

Satria. "Uuhhh enak kaaakkhhhh.. cepetin kaaakkkk"

kata Zhea, sambil mengocok penis Satria

didepan wajahnya.

'mmmuuaaahhhhh....

mmmuuaaahhhhh...

"Zhea menciumi penis Satria dari ujung

kepala hingga ke buah zakarnya lalu kembali

memasukkan penis Satria kedalam mulutnya

sebatas mana ia mampu.

Melihat hal itu, Muchlis semakin merasa

bersemangat menggenjot vagina istrinya yang

semakin basah. Muchlis meletakkan kedua

kaki Zhea di bahunya lalu menggenjot vagina

istrinya' dengan sangat cepat hingga Zhea

tidak bisa fokus pada penis Satria yang ada

didalam mulutnya.

Kemudian Muchlis mencabut penisnya dan

menyurah Zhea untuk menungging. Satria

berlutut didapan wajah Zhea sehingga

penjsnya tepat berada dihadapannya. Muchlis

melakukan penetrasi pada vagina Zhea dan

Satria pun melakukan penetrasi pada mulut

Zhea. Muchlis memegang pinggul Zhea dan

menggenjot vaginanya dengan cepar Satria

yamg penisnya telah berada didalam mulut

Zhea menjambak rambut Zhea dan menyodok

nyodok mulut Zhea dengan penisnya. Zhea

mendapatkan dua serangan dari kedua

lubangnya dan ini membuatnya merasa benar

benar terangsang dan menyukai hubungan

segitiga ini. Zhea merasakan sensasi yang tak

biasa yang membuat ia semakin bergairah dan

hasrat seksualnya semakin menjadi jadi.

Ketiganya berada cukup lama dalam posisi

tersebut. Hingga Zhea merasa kelelahan di

genjot dari dua arah dan terjatuh. Muchlis

berbaring diatas kasur dan Satria mengangkat

tubuh Zhea lalu memposisikan nya berada

diatas tubuh Muchlis. Zhea lalu memasukkan

penis Muchlis kedalam vaginanya dalam

posisi (ia berada diatas Muchlis sedangkan

Satria berdiri disebelah Zhea dan membiarkan

zhea/ memasakkannya penisnya kedalam

mulutnya lagi sambil mengocoknya. Zhea

menpik turunkan pinggulnya dan memaju

mundurkan wajahnya. Tangan Satria masih

menjambak rambut Zhea dan ia pun lagi lagi

menyodok mulut Zhea dengan kasar

Perlakuan kasar Satria sepertinya lebih

merangsang Zhea namun desahannya

tertahan karena sebuah penis 17cm

menyumpal mulutnya. Zhea makin cepat

menaik turunkan pinggulnya saat ia

merasakan kenikmatan yang semakin terasa

didalam vaginanya. Semakin cepat ia menaik

turunkan pinggulnya, semakin ia hampir

merasakan orgasme. Orgasme pertama yangia

dapatkan saat berhubungan dengan suaminya

sendiri. Namun dibalik itu semua, sensasi

mengulum penis Satria lah yang sebenarnya

membuat Zhea semakin terangsang dan tidak

tahan untuk orgasme.

Zhea mempercepat gerakan naik turunnya,

suara becek antara vaginanya dan penis

Muchlis makin terdengar bersamaan dengan

lenguhan dan desahan yang keluar dari mulut

Jea sela penis Satria.

"Mmmhhhhb

Kepala Zhea

mmmhhhh

nggghhhhhhh"

memutar kekanan dan kekiri

menikmati penis Satria yang selama ini hanya

ia nikmati dalam fantasinya. Tangan Satria

masih menjambak rambut Zhea. Zhea pun

makin mempercepat pinggulnya yang sedang

mengocok penis suaminya hingga akhirnya

Zhea terhenti dan membuat penis Muchlis

yang masih didalam vaginanya terasa seperti

disiram oleh cairan hangat yang keluar dari

vagina Zhea.

Muchlis mencabut penisnya dan mendekatkan

nya ke wajah Zhea. Zhea mengulum penis

Satria dan Muchlis secara bergantian. Setiap

kali Zhea mengulum penis Muchlis, Satria tak

henti hentinya menampar pipi Zhea dengan

penisnya atau menggesekkan penis ke rambut

Zhea. Zhea yang awalnya merasa canggung

kini mulai terbiasa melayani dua penis

sekaligus, Walaupun ia lebih terlihat excited

terhadap penis Satria dan lebih memberikan

service yang lebih baik kepada penis Satria

dibandingkan penis Muchlis. Justru Muchlis

makin bergairah dan tiap kali Zhea mengulum

penis/ Satria, Muchlis menekan nekan

penignyá ke belakang kepala Zhea hingga

penis Satria semakin dipaksa masuk kedalam

muljt Zhea dan membuat Muchlis

mengeluarkan sperma nya di rambut Zhea

yang panjang nya sedada yang tak lama

disusul oleh Satria yang juga mengeluarkan

sperma nya diwajah Zhea dan mengenai kacamata nya. Muchlis puas melihat wajah Zhea berlumuran

sperma yang bukan sperma dari penisnya, dan

puas melihat Zhea mengulum penis milik laki

laki lain. Tapi tidak dengan Satria dan Zhea

yang kini sedang bertukar pandangan sambil tersenyum.

Zhea, Muchlis dan Satria berada diatas satu

kasur yang sama. Ketiganya masih tak

memakai/ pakaian dan keringat mengalir

ditubuh mereka. Ketiganya tampak diam,

kecuali Zhea yang membersihkan sisa sisa

sperma di wajahnya dengan selimut yang

menutupi bagian atas dada hingga kakinya.

Satria dan Muchlis berbaring di kanan dan kiri

zhea/ Mata Zhea terfokus pada penis kedua

laki laki tersébut. Penis Muchlis telah tertidur

Layu dan menyusut sedangkan penis Satria masih berdiri dengan keras.

"Aku pulang sekarang ya, Ren" kata Satria

yang baru saja bangun dan duduk ditepi kasur

namun Muchlis tak menjawab apapun.

"Dia tidur" kata Zhea.

"Emang suka langsung

ngentot?"Tanya Satria.

tidur tiap habis

"Biasanya mandi dulu terus tidur lelap" jawab Zhea

Satria memandangi wajah Zhea yang manis.

"Kamu Satria.

sudah puas?" Tanya Zhea kepada

"Kamu sudah puas?" Satria bertanya balik

kepala Zhea. ajah mereka saling berdekatan

dan ibir méreka pun beradu. "Mmuuuaaaccchhhh mmuuaaaacccchhhhhh"

suara kecupan bibir terdengar dari aksi

mereka berdua. Sesekali Zhea melirik kearah

Muchlis untuk memastikan bahwa suaminya

masih tidur.

"Aku belum puas, aku mau ngerasain memek

kamu" bisik Satria, tangannya meraba dan

meremas payudara Zhea.

"Tapi, Muchlis ngelarang aku begituan sama

kamu aahhhh" bisik Zhea, ia membusungkan

dadanya seakan ia meminta Satria terus meremas dadanya.

"Gak apa, asal dia gak tau.." Satria makin kuat

meremas payudara Zhea bergantian.

"Diluat/sajaaahhhh sssshhh" Zhea berdiri

membawa sehelai tunik miliknya.

"Bawk baju kamu, biar kalo dia bangun kamu

bisa langzung pulang" kata Zhea.

Satria menuruti perkataan Zhea bahkan untuk

jaga jaga, Satria segera memakai pakaiannya

tanpa memakai celana dalam dengan resleting

yang terbuka dan mengeluarkan penisnya.

Zhea pun hanya memakai tunik tanpa jilbab

dan pakaian dalam sama sekali. Tanpa ba bi

bu, Satria langsung memeluk tubuh Zhea dari

depan dan mencium lehernya. Tangan Satria

tak tinggal diam, dengan segera kedua tangan

tersebut masuk kedalam tunik Zhea yang

belum terkancing dan meremas kedua payudaranya.

"Ssshhhhhh.. Satriaahh..aku belum puasshhh"

Zhea menikmati remasan Satria.

"Ssstttt, jangan berisik, nanti suami kamu bangun" bisik Satria.

Zhea segera memutar tubuhnya menghadap

Satria dan menyambar bibir Satria. "Mnjmuuuuuaaaccchhhhhh

2805Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5QaaA4aRz

YANG MAU TRAKTIR MIMIN, BISA KLIK LINK DI BAWAH INI

http://lynk.id/timunhijau/s/ge9ywo8e211e

2805Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkc87tNNXx

2805Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOB7ONOKZRK

ns216.73.216.82da2

Ternyata istriku sangat bilal

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: