Saat matahari belum sepenuhnya terbit di ufuk timur orang-orang sudah bangun bahkan telah melakukan aktifitas rutinnya. Namun, hal itu sepertinya tidak dilakukan oleh salah seorang anak adam yang merasa dirinya paling tampan. Ayam jantan pun telah berkokok dengan lantangnya membangunkan orang-orang yang belum sadar dari alam mimpi, namun ia masih nyaman bergulat dengan bantal dan guling di bawah selimut yang hangat.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaukSdtEmtR
Sreeek774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2T8k9DM8Pw
Seseorang membuka tirai kamar berwarna coklat muda tersebut. Orang itu hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat pangeran tampannya masih betah diatas ranjang.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvygNL7pok
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lomXDz5rs
"Sayang," panggilnya lembut seraya mengguncang pelan bahu orang tersebut. Namun hanya lengkuhan kecil yang diterimanya sebagai respon atas tindakannya barusan. Ia melirik jam dinding di sisi kiri ia berdiri. Waktu menunjukan pukul 5.45 A.M, wanita itu memperhatikan sebentar pangerannya lalu berjalan keluar kamar tanpa suara sambil tersenyum, senyuman yang mengandung berjuta makna.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkTfuaQwLv
...774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKvCzLIGoO
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcHDhFVCvt
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGz326MVRC
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNjFiMSIyk
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7UbPOacrP
"MAMA..!" sambil berteriak aku keluar kamar dengan masih mengenakan piyama kesayanganku, Poroyo.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUoAaFbexF
"Maa.." aku memanggil lagi mamaku saat menuruni tangga tapi tak ada balasan. Biasanya Mama akan menyahut balik dari arah dapur.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNk8eah5Td
"Mama!"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtgPQoLUVP
"Hei jelek kau ini berisik sekali! Pagi-pagi sudah berteriak, kau kira ini hutan huh?"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicUpYbZzXz
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJfFRn1539
Ini Kakak perempuanku namanya Lisa. Dia 3 tahun lebih tua dariku dan sekarang sedang sibuk dengan perkuliahannya. Maklum mahasiswi universitas ternama.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv0ZdXF1R2q
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uV5ddCOyC
Dia memandangku sejenak, seolah menilaiku dari ujung rambut sampai ujung kaki oleh mata tajamnya yang terbingkai.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlntjxAFKoV
"Mama mana?" aku tak menggubris celotehannya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Bo6XnRxZy
"Sedang pergi. Ngomong-ngomong kamu tidak sekolah Dennis?" tanya Lisa kemudian.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WpECm0VQR
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8e11kQyGd
Posisiku saat ini adalah sedang berdiri ditangga sedangkan Lisa berada di lantai dasar sambil memegang mug berisi sarapan gandum kesukaannya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiN6GfM0V8
"Sekolah lah. Memangnya sekarang jam berapa?"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLm0MUcbHm5
"6 lewat 15." Jawabnya santai lalu meneguk minuman yang ada di mug yang sedari tadi ia genggam.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVlyh34va7
"HAH?! Kak Lisa kok tidak membangunkanku sih? Shit," racauku sambil mengusal rambut.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzDV4626RL
"Bukannya kamu udah di bangunin Mama tadi? Makannya Kakak 'nggak bangunin. Mama kan ke kamar kamu 30 menit yang lalu," ujar kak Lisa santai tanpa ada kekhawatiran yang tersirat di parasnya yang -ehm, kuaikui manis.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHTsf1IFOi
"Kenapa malah bengong? Udah cepet sana mandi! Nanti telat loh." Ucapnya yang terdengar bossy itu. Karena panik juga aku hanya menurut biasanya aku akan protes karena ocehanya itu tapi kali ini lebih baik aku menurut saja.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuCqdIDOMg
Aku berlari menaiki anak tangga ke kamarku, lalu aku pun berhenti dan kembali berbalik menghadap Kak Lisa yang masih setia berdiri sambil menikmati sarapannya, walau aku sangsi ia sedang senang melihatku yang panik saat ini.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3j05TZsnl0
"Apa?" Tanyanya ketika mendapati aku memperhatikannya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzr9f4hUteR
"Kak, mama ngasih aku ongkos nggak? Kalau aku naik sepeda sudah di pastikan telat, kalau naik ojek uang jajan Ade berkurang dong." Ucapku sambil mengira-ngira berapa sisa saku jajanku nanti jika mama tak memberiku ongkos.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡON5yzbobU2
"Haaah.. pelit banget kamu sama uang Den." Gumam Kakakku.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiatmNrfVbN
"Yaaa, tapi Kak,"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5J5AxJJfz
"Udah itu masalah gampang. Sana cepet mandi!" Titahnya. Kalau sudah begitu aku hanya bisa percaya saja sama Kakak. Nada bicara Lisa memang cuek tapi dia peduli dengan caranya, i love kak Lisa. Aku tak akuan mengucapkannya, bisa-bisa ia besar kepala.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9Fabkf4ER
6.35 A.M774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0enjjAfOIA
"Kakak aku berangkat!" pamitku setelah mengikat tali sepatu.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSlUyhodXO
"Hati-hati! Ini, ongkos naik ojek." Kakaku memberikan selembar uang Rp. 10.000. Mataku berbinar, aku mengambilnya dan tak lupa berterimakasih dengan menuturkan kata-kata manis kepada Lisa. Ku cium uang tersebut sebelum akhirnya lepas landas menuju sekolah.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2yjES2ph7
...774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmgmjwbzo1
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8xEnpTMdT
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pXUXp31fh
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUGvTMyEHv
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgFcg7ikxQ
"Kiri bang!" aku turun dari motor dan ku serahkan selembar uang yang tadi diberikan oleh Lisa.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROi5wLuhFV
Kulirik jam tangan di pergelangan kiri tanganku, 6.53 A.M. Setidaknya aku masih bisa bernapas lega walau tadi sempat kelewatan gang pas ingin belok but it's okey tukang ojeknya bawa motor kaya Lorenzo, nyelip sana sini. Untungnya aku masih bisa kontrol diri untuk tidak memeluk abang ojeknya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQycjg2jVXC
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdy99iCDSX
Memikirkan hal tersebut membuatku merinding dan menggelengkan kepala.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7XQSwPPXW
Aku berjalan dengan santai. Hari ini pelajarannya cukup banyak, namun tak terasa berat di pundakku.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFoVmjy9cI
"Dennis!" suara yang tak asing menyapa pagiku.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUQcRzJ6Yq
"Bro," sapanya sambil menepuk pelan bahu kananku dan berdiri sejajar denganku.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhu1GnwNYRI
"Tumben jam segini baru datang? Biasanya lebih cepat 10 menit?" tanyanya kemudian sambil melirik jam dipergelangan kirinya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPHPhggtMQ
"Kesiangan gue." Jawabku datar.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41qsYHuvC4
"Woah!? Tidak biasanya. Tapi cepat juga ya dirimu bawa sepedanya, tanpa keringat pula." Tuturnya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfJgmwYA4C
"Gue naik ojek. Naik sepeda mana keburu Nat!" kulihat dia melebarkan pupil matanya sambil menatapku tak percaya. Kulihat ia ingin membuka mulutnya sebelum itu sudah ku bungkam dengan penjelasanku, "Kakakku memberikan ongkos diluar uang sakuku. So my money is save." Dengan memberinya senyum 3 jari andalanku. Kulihat Nathan tidak begitu terkejut dan hanya ber'oh' saja. Lalu aku dan Nathan sedikit berlari menuju kelas karena bel telah berdenting.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJXrda96e8
Sesampainya di kelas aku melihat bangku kosong di sebelah Bryan, ku hampiri meja tersebut dan duduk disana sedangkan Nathan dia berbeda kelas denganku. Dia di kelas XI IPA 2 bersama Matthew. Beruntungnya aku sekelas dengan Bryan di IPA 1.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTw2pOJuBU
Ku buka tasku untuk mengambil buku mata pelajaran matematika. Tunggu dulu, kenapa tidak ada? Kimia, sejarah...774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7tcspSFOt
"Njirr!" umpatku kesal sambil mengubek-ubek isi tas.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8Lv08g0F2
"Kenapa Dennis?" tanya teman sebangku ku Bryan.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7LNWPVazT
"Gue salah jadwal. Gue malah bawa buat besok. Pantes enteng banget ini tas. Ah ketek!"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5N3KoVtcrk
Dalam hati aku mengumpat habis-habisan kebodohanku hari ini. Semoga tuh guru killer 'nggak masuk. Tapi biasanya doa siswa yang seperti ini tidak pernah terijabah. Bagaimana ini Tuhan....774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsVJvqdRla
"Sabar bro, gue turut prihatin. Untungnya hari ini tidak ada tugas, jadi lo masih bisa bernapas lega." Ucapnya sambil menepuk-nepuk punggungku memberi semangat.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvoW31F85S
Yah... semoga saja.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtA1DBYgvh
Bel panjang berbunyi sayangnya bukan bel pulang. Kalian tahu rasanya tuh aku ingin pulang saja hari ini, huweee..774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO03uUIzib
Ku jatuhkan kepalaku ke atas meja, merutuki kebodohanku untuk kesekian kalinya. Ini lebih parah, parah sekali.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTIEdT72Yi
"Hei Yan, Den, kantin yuk!" suaranya Nathan nih.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4t4P9pdosR
"Eh, kenapa itu si Dennis?" kali ini suaranya Mattadinarta Dwicahyo alias Matthew.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbw3eoeUvF
"Dia lagi dilema gara-gara salah jadwal hari ini." Jawab Bryan.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUyIqdcMe8
"Yaelah.. Cuma salah jadwal sih, selow. Sudahlah Den, lagi pula tadi guru fisika 'nggak masuk." Matthew memberiku semangat.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5eLmZQlsLD
"Serius?!" aku tau pasti Bryan langsung lemas. Secara pelajaran tercintanya. Akhirnya akupun mengangkat wajah dan menatap malas mereka satu persatu.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMp8b38Gd4l
"Kenapa muka lo Den? Kaya pakaian yang habis digiles tau gak." Rupanya manusia satu itu bosan hidup.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5xCdHBiHC
"Diam lo Nat! Lagi badmood."774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOuyDUAGR8a
"Karena tadi?" tebak Bryan.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62FXEfO2Sv
"Bukan."774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRflKns1q2y
"Kejadian kemarin di taman? Eeii.." ujar Nathan sambi pura-pura meneput jidatnya karena keceplosan. Kuberi Nathan deathglare. Yang diberi malah terkikik geli. Kulihat Matthew berbisik ke Nathan. Pasti dia penasaran.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMttFxxiza5
"Lantas apa?" tanya Matthew.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jUx7iLQv0
"Gue lupa bawa uang jajan."774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBQabamAvt
"HAH?!" 774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk80qEaX5JB
...774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDfj9Ztbrz
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlK71aqbHzS
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTUJ5zXUYG
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5k671HVDqg
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0lknCGDt4
Dan disinilah aku berada, kantin. Nathan dan Matthew menyeretku ke sini padahalkan aku menghindari kantin hari ini karena aku lapar tapi duit 'nggak ada, bukan nggak ada tapi lupa bawa. Jadi ceritanya aku buru-buru uang yang biasanya diletakkan di atas meja tak sempat aku ambil, alhasil hanya uang yang diberi Kak Lisa saja yang aku pegang, mana makannya lagi naik semua. Lama kelamaan aku turutin juga saran Kak Lisa untuk bawa makan dari rumah.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPRh0yRKSg
"Hei.. lo pada tega bener yaa." Ucapku. Bryan sedang membeli minuman dan memesan bakwan di kantin langganannya. Sedangkan dua makhluk di depanku ini sedang makan nasi goreng dan nasi rames dengan minuman es kopi dan es teh manis, sedangkan di depan mejaku tidak ada apa-apa.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6P0XI7LBq
Tunggu! Ada yang berbeda dari Matthew.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkahHhSXMx
"Bro, gue mau cerita. Jadi, beberapa hari yang lalu gue bertemu dengan bidadari di salah satu coffee shop dibilangan mall terkenal." Ceritanya dengan semangat. Oh jadi dia sedang kasmaran. Pantas saja, makin salah aku berada ditengah-tengah mereka.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡss4WM53AtW
"Terus gimana? Lo ajak kenalan gak?" Nathan pun tak kalah semangat.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqRRtDHNfw
"Yaah, enggak lah, gue cuma liat doang. Gila, cantik banget asli sih." Lanjut Matthew.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEsFr74qg5
"Cemen lo Mat," respon Nathan bergurau seraya tertawa.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2mvDKe49C
"Terus terus?"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdjzvfoHZU
"Nabrak." Komentarku kepada Nathan.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIsewmL27D
"Apa si Dennis? Baper lo ya, yang lagi patah hati sensi banget." celetuknya pedas. Memang dasar ember kau Nat.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bIKJmKboc
"Sialan." Jawabku. Aku langsung down kalau begini. Siap-siap dibully padahal aku yang biasanya membully mereka.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGvMg6urOP
"Pokoknya dia perfect deh.." lanjut Matthew mengakhiri cerita singkatnya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmSEY2cYPs
"Cantikan mana sama Gita?" tanya Nathan sambil melirikku.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICegqd1FkT
"Gita... Gita anak OSIS itu? Memang hubungannya dengan dia apaan?"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9uGSaJGaT
"Jangan-jangan lo naksir lagi sama si Gita Nat?" Tambah Matthew.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1Pt5ktDzk
"Bukan gue, tapi orang lain." Jawab Nathan seraya melirik dan memberikan seringaiannya padaku.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcM7P32IRkC
"Siapa?" kali ini Matthew yang penasaran.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZl78FNu7ep
"Gebetannya Dennis." Bisik Nathan masih terdengar oleh pendengaranku. Aku cuma bisa buang muka sambil minum es teh manis uang pinjam ke Bryan.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8ZyrLlRAr
"Eh, bukannya dia udah punya pacar?" kata Bryan pelan, singkat, padat nan nusuk sekembalinya ia dari memesan makanan.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xBLxEqoj3
JEDER774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafA6xOHrjH
Hatiku makin remuk, jadi yang kemarin aku lihat itu...774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0L3oPeKYz7
"Ah udah dong ngomongin masalah perempuannya. Hari ini makin badmood tau dengerin kalian mengoceh. Tidak bisakah kalian peduli pada teman kalian yang tampan ini?" ucapku frustasi.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxdjhXMFpV
"NO." Jawab mereka serempak. Aku pun sweetdrop.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwB6bkYmr3L
...774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTdtKunxN7
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrt2Qr9yJul
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uDEJBgzTv
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3j7PbttHZb
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38ZXsfdQ2h
Oke, sepertinya teh manis tak bisa membuat perutku ini kenyang. Aku sedang berjalan di koridor sekolah sendirian, ya aku meninggalkan 3 manusia itu di kantin. Mereka menjadikanku objek bully-an yang bagus.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3NkeJUUFp
"AWAASS!"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJ99LKJDL3
BUGH774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhH56PFHIhu
"Aw.." ringgisku bersamaan dengannya. Great, sekarang bokongku mencium lantai.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCYycy2Bva
"Maaf, gue tak sengaja." orang yang menabrakku langsung bangkit dan mengulurkan tangan membantuku berdiri.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqmYJUE92M
"Iya, tidak apa." Responku tetap tersenyum menahan sakit dibagian belakang. Dia pun langsung berjalan tepatnya sedikit berlari kembali berlawan arah denganku setelah membantuku berdiri.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0syKYpEqbm
"Aw.." aku meringis saat berjalan ke kelas dengan sesekali mengusap bokongku. Orang tadi habis nabrak, larilah kemudian. Iya walau dia bantuin aku berdiri dan yang terpenting meminta maaf. Tapi tetap saja.. karena terburu-buru bahkan aku tak sempat melihat wajahnya. Kalau dari suaranya sih cowok. Yaampun, hari ini tidak bisakah aku tidak sial..774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qiQ2BZhMd
Akhirnya bel pulang. Aku segera menyambar tasku dan pamit kepada Bryan, aku ingin cepat-cepat sampai rumah. Karena tidak dapat tebengan dan tak ada ongkos dengan sangat terpaksa aku pulang dengan berjalan kaki.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecs8nJpBao
Tadi saat aku ingin masuk ke kelas setelah kejadian 'Mari-saling-menubrukkan-badan' aku melihat Gita sedang berjalan bersama teman-temannya. Dia melihat ke arahku cukup lama sampai akhirnya ia tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku. Karena shock dan betapa senangnya Gita melambaikan tangan kepadaku, aku pun reflek membalasnya dan ternyata aku sadar ada orang lain di sampingku juga ikut melambai. Njirr, malu banget, untung Nathan, Bryan, dan Matthew tidak ada ditempat bisa-bisa mereka tertawa terpingkal-pingkal saking bahagianya. Untungnya tidak ada yang menyadari kelakuanku itu. Haahh.. Tuhan ada apa denganku hari ini. Bangun kesiangan, jadi bahan bully-an, ditabrak bison, salah jadwal pelajaran, ke-geeran, lupa bawa uang saku. Apa lagi selanjutnya?774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGY7JbSVk2b
Tak terasa aku pun sudah sampai di depan rumah. Ku langkahkan kakiku memasuki halaman rumah, sebelumnya aku sudah menutup pintu pagar.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlDMy65ESk
Ting nong..774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4a5PuSiz1
Tidak ada respon.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeq6EdaHw9
Ting nong ting nong..774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8rpaje99f
Kutekan bel tersebut beberapa kali tapi tetap tidak di bukakan. Akhirnya kuketuk pintu kayu bercat coklat gelap berbentuk minimalis tersebut.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIbhW2J8bU
"Mah.."774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ648HcB6lZm
"Mama!"774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtekmF35dw
"Kak Lisa!" masih tak ada respon. Jangan-jangan mereka sedang tidak di rumah.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWqtTSmDfN
Cklek. Cklek774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGnesE69IoY
Terkunci? Kuambil handphone yang berada di dalam tasku. Mati.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoK7I504d87
Kutatap lama handphone ditanganku dengan ekspresi entah bagaimana aku tidak bisa mendeskripsikannya.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kB6O7N0fJ
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuNgnyLYXb
Perasaan tadi di sekolah hp masih nyala, kok tiba-tiba sekrang mati.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYL4sVEI8tv
Bagus. Sekarang bangaimana aku bisa masuk kalau aku tak tahu dimana kunci rumah diletakkan.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bAbLMMs85
Aku terduduk di depan pintu, seperti seorang pengemis yang duduk di bawah kolong jembatan meminta belas kasihan orang lain. Betapa malangnya nasibku hari ini bukan? Mama.. rasanya Dennis ingin mentiadakan hari ini saja.774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡne9VhksUa5
FIN774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBo89cT2deC
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHCeoZzYxx
774Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRWatkAVfB
