Minggu pagi yang cerah, di salah satu komplek perumahan elit dibilangan daerah sekitar. Seorang pemuda, em.. boleh dikatakan remaja yang menginjak dewasa tapi bukan berarti dia ababil yang alaynya melebihi batas normal.
Pemuda dengan rahang tegas, rambut hitam kelam, potongan rambut tipis di bagian tepi kanan dan kiri, warna kulit hitam manis, dan memiliki tinggi badan yang proposional berbalut kaos polos putih dan celana traning hingga menutupi mata kakinya sedang melakukan peregangan otot di depan rumahnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnrkb6CeBz
"1, 2, 1, 2..." gumamnya menghitung sambil menggerakkan tubuh bagian atasnya ke samping kanan dan kiri dengan tangan yang di rentangkan secara bergantian. Ketika sedang mengganti gerakkan selanjutnya, memutar tubuh bagian atas sampai batas pinggang memutar ke kanan dan kiri. Tanpa sadar, ekor matanya menangkap sosok gadis manis sedang bersepeda melewati depan rumahnya. Pandangannya terus mengikuti sampai gadis itu berlalu melewatinya, bagaikan waktu yang terhenti sesaat.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYuHClYN3I
Swuut~789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEneIzCdTp
Kretek
"Aduh!"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmci51Xm76X
...789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvuA6V7ypt
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9fPAv5OOM
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUB8WvF4fCM
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9WXRAJFV8
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DbU9slggr
"Ibu, Bryan berangkat!"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYFx8JhJs2
"Eh? Mas Iyan kok masuk sekolah si? Memangnya udah sembuh?" tak ku gubris pertanyaan Adik kecilku yang berjalan mendekat ke arahku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFtLqssQ00
Aku berdiri setelah selesai memakai sepatu dan menyampirkan tas ke punggung. Kulirik Roro yang sedang memanyunkan bibirnya kesal karena tak ku tanggapi. Ibu berjalan menghampiriku, memberikan uang saku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5cz7SQton
"Roro, Mas Bryan sudah sembuh makannya masuk sekolah." Ibu mewakiliku menjawab.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gczeBWEc0
"Tapi kemarin Mas Iyan sampai merintih-rintih kesakitan gitu. Jalan saja 'nggak bisa." Sanggahnya. Ibu hanya tersenyum lembut, aku pun gemas melihat ekspresinya yang memanyunkan bibir dengan kedua tangan yang terkepal disisi kanan-kiri badanya membuat tanganku terulur untuk mengacak surai hitam tersebut.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRBzjjKPUS
"Ishh.. Mas Iyan!" pekiknya tak terima. Aku hanya terkikik geli, senang rasanya membuat Roro kesal.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaR8mgG28Eu
"Bu, aku berangkat." Pamitku (lagi) tak lupa mencium punggung tangan Ibuku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WbBoXiGgc
"Hati-hati!" Pesan Ibu sebelum aku menapakan kaki keluar rumah.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQOlRLPsDx
"Daah Mas Iyaaan.." begitu pula sapaan selamat tinggal dari Roro yang terdengar manja membuat aku semakin semangat untuk bersekolah.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFQmvyIw84
...789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgjm9pGcJd
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwUprs3bjW
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjRDMYHXkT
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9gOiumg1E
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6l4K67iu0
Hahh.. seperti biasa bangku sampingku kosong. Ada tas tapi pemiliknya hilang entah kemana. Masih 10 menit sebelum bel masuk, kenapa 10 menit terasa lama bila dilalui sendiri? Dan hari ini tak ada fisika, ibu kantin yang biasa menjual bakwan pun sedang pulang kampung, membosankan. Kesel, arrgh.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHba8V4RYGU
Kutolehkan kepalaku menghadap jendela, menyangga kepalaku dengan tangan dan sikut yang bertumpu di atas meja. Memandang keluar, dimana sejauh mata memandang hanya ada kabel tiang listrik, gumpalan awan putih yang terlihat tebal dan besar seolah ada sebuah kota yang terbangun di atas sana, sekolompok burung yang melintasi cakrawala dan... bayangan gadis itu.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡua5wPBftnW
Kugelengkan kepalaku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOPJLzvKC4
"Gila! ini gila!" desisku, lalu menyenderkan punggungku pada badan kursi secara tiba-tiba.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BquxioU3K
"Aiisshh.." ringisku ketika rasa nyeri itu datang lagi.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9yDZNJnbD
Bel pun berbunyi dan pemilik bangku kosong itu datang dengan wajah tak setekuk beberapa waktu yang lalu.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRTUDiXAHN
"Kenapa lo Yan? Ngurutin pinggang gitu?" tanyanya saat melihatku meringis kesakitan, lalu duduk ditempatnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAxp3Tl0i9
"Ceritanya panjang bro." Jawabku berusaha menegangakkan posisi dudukku sambil menunggu guru yang datang.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pry5Gz71R
Selagi menunggu guru dan bel istirahat aku menceritakan apa yang telah kualami kemarin hingga pinggangku terasa ingin copot.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxO5si3CWoS
"Ya Tuhan...," lirihnya iba setelah mendengarkan cerita sebab aku meringis tadi dan menyuruhnya untuk tak memukul punggung secara tiba-tiba.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkSvUcHCDz
"Hahaha, makannya kalau olahraga itu yang benar. Niat mau sehat malah sakit, haha.." tawanya bahagia.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwnJ8cGKoi
"Iya iya, terserah." Tanggapku sambil memutar kedua bola mataku malas.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ767bKPWdVf
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnBYuGz1J8
Bel tanda istirahat pun bergema seantero sekolah. Aku bernapas lega karena pelajaran berakhir untuk sesaat walau Dennis meledekku tadi, tapi setidaknya...789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeDzylfmKJ
Bugh789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQ3AdKxiT7
Great789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2rebK9gSp
"Kantin?" tebak Dennis ketika kehadiran Nathan dan Matthew ke kelas.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5dxyNRUB2
"Nat, bisa menyingkir sebentar," pintaku lirih diiringi ringisan. "Nat, punggu gue lagi sakit, onta gelo." Jelasku ketika dia belum juga menjauh.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkLR8qCLPb
"Eh? Lo kenapa Yan? Anjir, dikatain onta gelo gue sama Bryan."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpgmqWYhw9
"Sakit bodoh." Balasku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogY5H9SIO2
"Sakit? Sakit apanya?"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx88NH2cVTX
"Pinggang."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PQfvrV74D
"Encok lo?" Matthew bersuara. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban. Entahlah raut wajahku ini seperti apa, meringis, menahan sakit, mau teriak 'Ibu', bukan di rumah.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbzSYSOgNM
"Habis gulat lo sama Roro?"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJuEzLAK77
"Gulat?" gumam Matthew yang masih terdengar olehku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOeSnEOqJC8
"Eh, gilaaa. Nat, ngomong dipikir dulu kali. Adiknya tuh perempuan. Memangnya lo yang tiap hari bergulat di atas ranjang!" ucap Dennis dengan volume kurang maksimal, aku yakin dia telah menampakkan smirknya kepada Nathan.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk06hcAG2ok
"Njiirr, ngomong disaring dulu kek! ambigu tau 'nggak! Gue tidak setiap hari juga. Semalam saja free, itu sebabnya pagi ini badan gue tidak pegal-pegal." Balas Nathan.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepAp2V0STU
"Wah bahaya.. gue kira lawan lo seimbang atau paling tidak lebih lemah gitu, taunya... Nat, Nat!" Komentar Dennis sambil beberapa kali tertawa.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlu9UpWX1v
"Bacot!" desis Nathan tak suka.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeeQoD0gVo3
"Marah? Berarti merasa Nat." dan... Dennis memulainya dengan sangat baik –membully Nathan.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZmjBnBuov5
"Gue tidak –ah.. terserah!" final Nathan menyerah, tepatnya tak meladeni umpan Dennis.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRx852a4gmB
Mereka itu tidak tahu tempat, dimanapun dan kapan pun ada kesempatan pasti selalu memulai pertikaian. Aku dan Matthew sudah biasa, tapi teman-teman sekelasku?789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdD6JFL5cTf
"Hei, kalian bicara apa sih? Kasian tuh Bryan dari tadi meringis," Mathhew yang masih polos pun mencoba menyudahi perdebatan kecil Nathan-Dennis. Matthew pun berjalan mendekatiku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBo5pqEENA
"Yan, mau ke klinik?" tawarnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIXBwktAwc
"Tidak perlu. Nanti juga baikan, lagi pula sudah di urut." Jawabku. Matthew pun hanya tersenyum mendengarnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kng6mZniQ
"Memangnya pinggang lo kenapa Bry? Perasaan hari sabtu masih baik-baik saja." Nathan bertanya setelah duduk di atas meja dan menghadap ke arahku. Dennis bersandar pada meja di sisi kanan, sejajar dengan Nathan dan Matthew mengambil tempat Dennis sebelumnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvDv0iC8mb
"Kecelakaan." Jawabku singkat.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0eXa59cNW
"Hah?! Kecelakaan apa? Dimana?" sembur Matthew yang khawatir, disusul pertanyaan Nathan, "Bagaimana bisa?"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5GFR0yf5VM
"Rahasia." Jawabku sekenanya seraya membenarkan posisi dudukku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OG5YX0hLE
Nathan mendengus sebal lalu menolehkan kepalanya ke arah Dennis.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCsUMoMA27
"Dennis.. Dennis baik deh! hari minggu jalan yuk! Nanti aku main ke rumah kamu jadi kamu tidak perlu mengeluarkan ongkos jalan." Rayu Nathan dengan suara di imut-imutkan, membuat bulu tubuhku berdiri deketika dan jurus puppyeyes gagalnya. Tolong catat! GAGAL.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlczKkUkggz
"Mulai deh Nathan.." tanggap Matthew pedas.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOUnxjeyWj
"Apaan sih Nat, jijik tau. Pacar bukan, normal gue, normal! Ih, lo mah.." dengan gaya yang berlebihan, Nathan pun hanya memasang ekspresi masamnya ke Dennis.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5RFvNVwGS
"Yang berlebihan itu lo Den." Komentarku. Dennis hanya memasang rampang cengir andalannya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlu7Wx913Wf
"Ouh, kalau begitu gue ajak Gita saja, mau tidak ya dia?" Nathan tak mau menyerah.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8hZn13Ihy
"Kenapa membawa-bawa nama Gita?!" kejut Dennis.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNsfnCTWOW
"Eitss, suka-suka dong. Masalah?"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQhVPvvC4c
"Sudah-sudah.." relai Matthew yang peka terhadap situasi, namun tak tak dihiraukan oleh mereka. Matthew menatapku, meminta bantuan.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFS6vfXHAo
"Biarkan saja." Tanggapku tanpa mengeluarkan suara. Yang sepertinya ditangkap dengan baik maksud pesanku olehnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XFJnxvwdZ
"Dasar onta Arab!" ledek Dennis.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqj7xnCEfCr
Nathan terlihat skakmat dan sesekali menyumpah serapah atas kalimat yang dilontarkan Dennis. Aku pun mengalihkan pandangan kearah pintu kelas. Sekilas yang terlihat hanya beberapa orang yang sedang bersenda gurau di dekat pintu, dan orang-orang yang berlalu lalang, lalu... gadis itu?!789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66utlzsTei
Perlahan aku pun berdiri dan berjalan dengan sedikit tergesa ke arah pintu. Ku tengok kanan dan kiri, tidak ada.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4V6eq8XFd
'Apa salah lihat ya?' pikirku. Kecewa, aku pun menggidikkan bahu dan kembali ketempat dudukku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQemQIllWqT
"Ada apa?" tanya Matthew setelah kembalinya diriku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDqVbVRJC4
"Bukan apa-apa." Jawabku santai. Matthew hanya ber'oh'ria.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBa50YhU6OA
"Bwahaha..! Jadi karena itu? Bryan si pecinta bakwan yang mendeklarasikan diri sabagai kekasih fisika, selingkuhannya Asmirandah, bisa jatuh cinta juga?!" ujar Nathan dengan volume cukup keras setibanya aku dari depan kelas.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMh5XS7mZC
Apa yang telah diceritakan oleh Dennis? Ku tatap Dennis, meminta penjelasan dan yang ditatap hanya menyengir kuda sambil mengangkat tangan kanan berbentuk 'V' dengan jari tangannya. Aku hanya menghembuskan nafas berat, lalu kembali ketempat semula.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdc5eTRYSqI
"Yan! Serius yang dibilang Dennis tadi? Kok bisa? Memangnya dia cantik banget apa?" Nathan memberondongiku dengan pertanyaannya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSNvAGXN5l
"Dennis, wah parah 'nggak bagi-bagi sama gue lo ya? Okay fine.." ambek Matthew.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcK6K0LJNvC
"Ahaha, bacot. Sini sini!" ajak Dennis. Matthew pun mendekat dan Dennis mulai membisikkan sesuatu. Tatapan teman-temanku dikelas sepertinya mulai beralih fokus kemari karena teriakan Nathan, ah.. biarkan saja.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwQ321B1HD
"Oh... bagaimana rupanya? Apa dia gadis idamanmu? Seperti bidadari coffeeku kah?" Matthew pun melakukan hal serupa.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNddI65tH8
"Bacot lo semua."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6UDhyEiWy
"Gila, Bryan bisa marah," Nathan bertepuk tangan bangga.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5by1GehQrf
"Jarang gue liat Bryan begini nih, karena cewek doang." Ujar Dennis.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIhRkmacAM
"Oh ayolah Bry.. cerita lah."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IZirPIEqy
"Mungkin Bryan masih ragu." Kata Dennis dengan gayanya yang sok tua itu.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7zCrk86M5
"Bukankah itu hal yang wajar ketika melihat gandis cantik lewat di depan rumah?" pendapat Matthew.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UViE4FGHS
"Sudahlah.. kalian terlalu berlebihan memikirkan hal itu," akhirnya akupun mulai bersuara. Hahh, mungkin ada baiknya aku saja yang bercerita.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibyamvztWQ
"Dia tidak cantik, tapi manis. Memiliki rambut panjang ikal berwarna pirang coklat, rambutnya yang diikat dua seperti gadis-gadis desa, senyumannya yang menyejukan, bibir merah delima, mata bulat nan jernih..." gawat! Kenapa aku mulai membayangkannya?789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Q9KsDj6gB
"Eeeii~ sepertinya kita sudah dapat tipe idealnya seorang Bryan Natawijaya Kusuma Diningrat."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJgYjyVM47
"Memang tipe lo seperti apa Den?" Matthew bertanya. Kami sudah tahu tipe Matthew seperti apa. Intinya, imut, berpikiran dewasa, tak lebih tinggi darinya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIJreIzorf
"Gue sih yang penting baik, kulitnya putih, memiliki postur tubuh ideal coy, cantik... nomor sekian, pintar, apalagi ya?" Jawab Dennis sambil mengelus dagunya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiszXzJnOS
"Memiliki ukuran F size?" celetuk Nathan. Aku sedikit tersentak, F size?!789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr79FRAF1Ok
"Iya iya boleh tuh, jadi terlihat sek- WHAT?! Najib Abdul Almusthofan, ngomong apa lo barusan? Astagfirrullah... gila."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwz3b7LVUOL
"Hahaha.. bukankah dulu lo pernah bilang ingin memiliki wanita yang seksi, hm?"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtpk8a5y8f
"F size?" gumam Matthew yang terlihat binggung. Aku hanya menggelengkan kepala, aku mengerti maksud kedua temanku itu.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqt7WkJ07o
"Ya Tuhan.. gue lupa masih ada anak polos di sini. F size itu... Itu loh yang besar, milik perempuan, ah masa lo 'nggak tahu?" Nathan mulai frustasi menjelaskannya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzTkbkx0MG
"Hei onta! Anak polos lo jerumusin juga, parah" ujar Dennis.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfj5vtn0xp
"Gue 'nggak sangka, muka Shahrul Khan kw-11, nama Najib, tapi pikirannya mesum, kelakuan amit-amit, ck..ck...." lanjutnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHha3tQkfB
"Bukannya lo yang mesum, Den." Kataku datar sambil melipat tangan di depan dada.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWPFsZQx3t
"Haha, Bryan saja tahu. Jika gue punya pacar nanti yang jelas imannya harus kuat, tidak cerewet, pandai memasak, bersifat keibuan, dan tidak galak."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0B9SWrWjvk
"Kasian.." tanggap Dennis prihatin sambil menepuk punggung Nathan. Aku juga berharap tak dapat yang cerewet, dan sifat yang manja; kekanak-kanakan.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoy81lBA23l
Matthew mengangkat tangan antusias untuk menebak penjelasan dari Nathan, "Aaa.. gue tahu! Yang dimaksud Nathan, itu 'kan? Iya 'kan? Yang ada di dada wanita, seukuran melon itu."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEVF0QaUZE
Gubrak789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KCQGgClrr
Aku rasa yang polos itu lebih berbahaya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlUR0e6GeM
...789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyn5RBw9QxM
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EvDkn2Yjq
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrybbrHjbmK
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMTT83MVyD
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvTGTCLU4U
Teng.. Teng..789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENbtueSnh7
Bel berbunyi Nathan dan Matthew kembali ke kelas mereka, teman-teman sekelasku pada kembali setelah hijrah ke kelas tetangga.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3c1HfUKL67
"Yan, bisa saja perempuan itu tetangga lo, atau tinggal di perumahan yang sama." Ucap Dennis sambil menaruh tas di atas meja untuk mengeluarkan bukunya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzomT5S9d26
"Mungkin. Siapa yang tahu." Jawabku sekenanya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVjRwiCnMg
"Ada rencana nargetin?" pertanyaan yang bagus.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeGuFDZWt4
"Entahlah," jawaban macam apa itu?789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDDIkQPrS5
"Kita lihat saja nanti." lanjutku dengan nada optimis dan senyum yang terkembang.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJk50DUw6Z
"GI-TAA!" pekikan seseorang di koridor terdengar sampai ke dalam kelas. Dia membungkam mulutnya sendiri; malu, lalu berlari melewati kelasku. Kuperhatikan sekilas gadis itu memiliki rambut pirang coklat, warna kulit kuning langsat, jangan-jangan?!789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMcZ2uMpdE
Aku melebarkan pupilku, tidak mungkin! Dia...789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMr41eOQM9
"Yan, kenapa tegang begitu? Ada apa di luar?" Dennis mengalihkan pandangannya keluar lalu kembali melihatku. Aku menetralkan kembali raut wajahku.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgWhEry1Df
"Tidak ada, ehehe.." ujarku dengan senyum garing. Dennis pun terlihat cuek dan kembali membuka bukunya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9XqSNgvgT
Aku jadi teringat percakapan dengan Roro semalam.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS70ZRi7IfP
"Mas Iyan, Roro rasa Mas Iyan sampe sakit begini karena Mba itu ya?"789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBz8jVtiNjw
"Mba yang mana?" tanyaku sesaat setelah makan malam. Tadi pagi tak lama setelah kejadian itu aku langsung di bawa ke tukang urut terdekat yang sudah terjamin kualifikasinya dan sekarang pingganggu sudah lebih baik walau aku disarankan untuk berhati-hati saat menggerakan bagian pingganggu. Saat ini aku sedang bersantai di sofa bersama Adikku, Roro.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtx8sqDpNM
"Mba yang naik sepeda. Roro liat kok dari jendela. Mba-nya cantik sih, tapi Roro juga gak kalah cantik. Kayaknya Mas Iyan jatuh cinta pada pandangan pertama yaa?" Terangnya antusias.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuGTPpdJmd
"Kamu ini masih kecil, mengerti apa tentang cinta." Balasku tanpa menoleh kearahnya.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8eVE8TupM
"Roro pernah lihat kok di tv-tv, cowoknya tuh suka sama cewek itu terus dikejar-kejar sampe jadian. Kalau Mas Iyan suka kejar aja, dia sepertinya cocok sama Mas Iyan."789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJE1aNzvA6
Seketika aku menoleh dengan pandangan ngeri, tak lama kedua tanganku mencibit gemas pipi gembil Roro. Dia meronta-ronta tapi tak kulepaskan.789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CNDhUnJbI
Dunia... Adikku sendiri telah merestui dan menjadi korban sinetron. Padahal usianya terpaut 7 tahun lebih muda dariku. Sungguh ironi bukan?789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJ81z7hWFC
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHO5INc8HJ
FIN789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpWr8S8gRy
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteVVgi5bTi
789Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqh48exGWD1
