Minggu pagi yang cerah, di salah satu komplek perumahan elit dibilangan daerah sekitar. Seorang pemuda, em.. boleh dikatakan remaja yang menginjak dewasa tapi bukan berarti dia ababil yang alaynya melebihi batas normal.
Pemuda dengan rahang tegas, rambut hitam kelam, potongan rambut tipis di bagian tepi kanan dan kiri, warna kulit hitam manis, dan memiliki tinggi badan yang proposional berbalut kaos polos putih dan celana traning hingga menutupi mata kakinya sedang melakukan peregangan otot di depan rumahnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyY1PYYmYA
"1, 2, 1, 2..." gumamnya menghitung sambil menggerakkan tubuh bagian atasnya ke samping kanan dan kiri dengan tangan yang di rentangkan secara bergantian. Ketika sedang mengganti gerakkan selanjutnya, memutar tubuh bagian atas sampai batas pinggang memutar ke kanan dan kiri. Tanpa sadar, ekor matanya menangkap sosok gadis manis sedang bersepeda melewati depan rumahnya. Pandangannya terus mengikuti sampai gadis itu berlalu melewatinya, bagaikan waktu yang terhenti sesaat.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkxyRulgdP
Swuut~837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EmtaOUiOx
Kretek
"Aduh!"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzLd4KHq8A
...837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJV2Ffkgzm
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXTEQgAeTa
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsC3JFmYSVc
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqS4Tw7H2at
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYe0wP3fthw
"Ibu, Bryan berangkat!"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7dgMiHcTH
"Eh? Mas Iyan kok masuk sekolah si? Memangnya udah sembuh?" tak ku gubris pertanyaan Adik kecilku yang berjalan mendekat ke arahku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaN1JLj7on
Aku berdiri setelah selesai memakai sepatu dan menyampirkan tas ke punggung. Kulirik Roro yang sedang memanyunkan bibirnya kesal karena tak ku tanggapi. Ibu berjalan menghampiriku, memberikan uang saku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikePqrEmCW
"Roro, Mas Bryan sudah sembuh makannya masuk sekolah." Ibu mewakiliku menjawab.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfzibELFHN
"Tapi kemarin Mas Iyan sampai merintih-rintih kesakitan gitu. Jalan saja 'nggak bisa." Sanggahnya. Ibu hanya tersenyum lembut, aku pun gemas melihat ekspresinya yang memanyunkan bibir dengan kedua tangan yang terkepal disisi kanan-kiri badanya membuat tanganku terulur untuk mengacak surai hitam tersebut.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkbawWK1g7
"Ishh.. Mas Iyan!" pekiknya tak terima. Aku hanya terkikik geli, senang rasanya membuat Roro kesal.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerOuwATXiB
"Bu, aku berangkat." Pamitku (lagi) tak lupa mencium punggung tangan Ibuku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquQFj44H4x
"Hati-hati!" Pesan Ibu sebelum aku menapakan kaki keluar rumah.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QSps49ait
"Daah Mas Iyaaan.." begitu pula sapaan selamat tinggal dari Roro yang terdengar manja membuat aku semakin semangat untuk bersekolah.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUNrkGybVZ
...837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOgEgfTF11
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJ0gjRpWrk
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCoX3Xb9GH
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oUdvddZpT
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AS3ezXuIW
Hahh.. seperti biasa bangku sampingku kosong. Ada tas tapi pemiliknya hilang entah kemana. Masih 10 menit sebelum bel masuk, kenapa 10 menit terasa lama bila dilalui sendiri? Dan hari ini tak ada fisika, ibu kantin yang biasa menjual bakwan pun sedang pulang kampung, membosankan. Kesel, arrgh.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IP34I4trg
Kutolehkan kepalaku menghadap jendela, menyangga kepalaku dengan tangan dan sikut yang bertumpu di atas meja. Memandang keluar, dimana sejauh mata memandang hanya ada kabel tiang listrik, gumpalan awan putih yang terlihat tebal dan besar seolah ada sebuah kota yang terbangun di atas sana, sekolompok burung yang melintasi cakrawala dan... bayangan gadis itu.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqgaZOeMNo
Kugelengkan kepalaku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPmMSWmhFr
"Gila! ini gila!" desisku, lalu menyenderkan punggungku pada badan kursi secara tiba-tiba.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWDfUMDqsX
"Aiisshh.." ringisku ketika rasa nyeri itu datang lagi.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqQfhu637b
Bel pun berbunyi dan pemilik bangku kosong itu datang dengan wajah tak setekuk beberapa waktu yang lalu.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEPsZ87Gq6
"Kenapa lo Yan? Ngurutin pinggang gitu?" tanyanya saat melihatku meringis kesakitan, lalu duduk ditempatnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAu1Ep3mBbK
"Ceritanya panjang bro." Jawabku berusaha menegangakkan posisi dudukku sambil menunggu guru yang datang.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNgLxWSYiE
Selagi menunggu guru dan bel istirahat aku menceritakan apa yang telah kualami kemarin hingga pinggangku terasa ingin copot.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIH0OHhwnq
"Ya Tuhan...," lirihnya iba setelah mendengarkan cerita sebab aku meringis tadi dan menyuruhnya untuk tak memukul punggung secara tiba-tiba.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxO45vtM25l
"Hahaha, makannya kalau olahraga itu yang benar. Niat mau sehat malah sakit, haha.." tawanya bahagia.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJtgxSMmLG
"Iya iya, terserah." Tanggapku sambil memutar kedua bola mataku malas.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaIwrQX6TL
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0T636fepX
Bel tanda istirahat pun bergema seantero sekolah. Aku bernapas lega karena pelajaran berakhir untuk sesaat walau Dennis meledekku tadi, tapi setidaknya...837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRYhoTjweiC
Bugh837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdx8g7Mnp24
Great837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡned0o4HSiI
"Kantin?" tebak Dennis ketika kehadiran Nathan dan Matthew ke kelas.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPMCy1Rmyl
"Nat, bisa menyingkir sebentar," pintaku lirih diiringi ringisan. "Nat, punggu gue lagi sakit, onta gelo." Jelasku ketika dia belum juga menjauh.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGnfvS9L7an
"Eh? Lo kenapa Yan? Anjir, dikatain onta gelo gue sama Bryan."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucl3acAO9p
"Sakit bodoh." Balasku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTDMhkiLoV
"Sakit? Sakit apanya?"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9AqigXMRg
"Pinggang."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVoNYZsNiw
"Encok lo?" Matthew bersuara. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban. Entahlah raut wajahku ini seperti apa, meringis, menahan sakit, mau teriak 'Ibu', bukan di rumah.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7v8KrXwcv
"Habis gulat lo sama Roro?"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMdbLnPic5
"Gulat?" gumam Matthew yang masih terdengar olehku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTh9vZfz1G4
"Eh, gilaaa. Nat, ngomong dipikir dulu kali. Adiknya tuh perempuan. Memangnya lo yang tiap hari bergulat di atas ranjang!" ucap Dennis dengan volume kurang maksimal, aku yakin dia telah menampakkan smirknya kepada Nathan.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTDIURC8UD
"Njiirr, ngomong disaring dulu kek! ambigu tau 'nggak! Gue tidak setiap hari juga. Semalam saja free, itu sebabnya pagi ini badan gue tidak pegal-pegal." Balas Nathan.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfNcZSPjwi
"Wah bahaya.. gue kira lawan lo seimbang atau paling tidak lebih lemah gitu, taunya... Nat, Nat!" Komentar Dennis sambil beberapa kali tertawa.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mX5f2BmlJ
"Bacot!" desis Nathan tak suka.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIwi1w8Zwv
"Marah? Berarti merasa Nat." dan... Dennis memulainya dengan sangat baik –membully Nathan.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7iNn3Hn8J
"Gue tidak –ah.. terserah!" final Nathan menyerah, tepatnya tak meladeni umpan Dennis.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMANR5UXVO
Mereka itu tidak tahu tempat, dimanapun dan kapan pun ada kesempatan pasti selalu memulai pertikaian. Aku dan Matthew sudah biasa, tapi teman-teman sekelasku?837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YhNdxC88M
"Hei, kalian bicara apa sih? Kasian tuh Bryan dari tadi meringis," Mathhew yang masih polos pun mencoba menyudahi perdebatan kecil Nathan-Dennis. Matthew pun berjalan mendekatiku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyKMmGLW5w
"Yan, mau ke klinik?" tawarnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHy5Lr5dYO
"Tidak perlu. Nanti juga baikan, lagi pula sudah di urut." Jawabku. Matthew pun hanya tersenyum mendengarnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVngMOexa7y
"Memangnya pinggang lo kenapa Bry? Perasaan hari sabtu masih baik-baik saja." Nathan bertanya setelah duduk di atas meja dan menghadap ke arahku. Dennis bersandar pada meja di sisi kanan, sejajar dengan Nathan dan Matthew mengambil tempat Dennis sebelumnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvdJMRH1nr
"Kecelakaan." Jawabku singkat.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsYVajxZSf
"Hah?! Kecelakaan apa? Dimana?" sembur Matthew yang khawatir, disusul pertanyaan Nathan, "Bagaimana bisa?"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCRfYTEpp6
"Rahasia." Jawabku sekenanya seraya membenarkan posisi dudukku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjxbT1F1Au
Nathan mendengus sebal lalu menolehkan kepalanya ke arah Dennis.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQg1c0P1Ng
"Dennis.. Dennis baik deh! hari minggu jalan yuk! Nanti aku main ke rumah kamu jadi kamu tidak perlu mengeluarkan ongkos jalan." Rayu Nathan dengan suara di imut-imutkan, membuat bulu tubuhku berdiri deketika dan jurus puppyeyes gagalnya. Tolong catat! GAGAL.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFiJdCo8xl
"Mulai deh Nathan.." tanggap Matthew pedas.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkB3fhyLcx
"Apaan sih Nat, jijik tau. Pacar bukan, normal gue, normal! Ih, lo mah.." dengan gaya yang berlebihan, Nathan pun hanya memasang ekspresi masamnya ke Dennis.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WjysREWgX
"Yang berlebihan itu lo Den." Komentarku. Dennis hanya memasang rampang cengir andalannya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0APRHSY7N
"Ouh, kalau begitu gue ajak Gita saja, mau tidak ya dia?" Nathan tak mau menyerah.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztEWPjBe0F
"Kenapa membawa-bawa nama Gita?!" kejut Dennis.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLotPrbBiDO
"Eitss, suka-suka dong. Masalah?"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqFbYj49IU
"Sudah-sudah.." relai Matthew yang peka terhadap situasi, namun tak tak dihiraukan oleh mereka. Matthew menatapku, meminta bantuan.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdDGF9YqSq
"Biarkan saja." Tanggapku tanpa mengeluarkan suara. Yang sepertinya ditangkap dengan baik maksud pesanku olehnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7vzUCIDbx
"Dasar onta Arab!" ledek Dennis.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpPnUHI97Y
Nathan terlihat skakmat dan sesekali menyumpah serapah atas kalimat yang dilontarkan Dennis. Aku pun mengalihkan pandangan kearah pintu kelas. Sekilas yang terlihat hanya beberapa orang yang sedang bersenda gurau di dekat pintu, dan orang-orang yang berlalu lalang, lalu... gadis itu?!837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QSws8iwcN
Perlahan aku pun berdiri dan berjalan dengan sedikit tergesa ke arah pintu. Ku tengok kanan dan kiri, tidak ada.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhg3fmMeDV
'Apa salah lihat ya?' pikirku. Kecewa, aku pun menggidikkan bahu dan kembali ketempat dudukku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczQFJQ3KSK
"Ada apa?" tanya Matthew setelah kembalinya diriku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFoQDvdqAq
"Bukan apa-apa." Jawabku santai. Matthew hanya ber'oh'ria.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPladSU0SG
"Bwahaha..! Jadi karena itu? Bryan si pecinta bakwan yang mendeklarasikan diri sabagai kekasih fisika, selingkuhannya Asmirandah, bisa jatuh cinta juga?!" ujar Nathan dengan volume cukup keras setibanya aku dari depan kelas.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BNAVAgs3U
Apa yang telah diceritakan oleh Dennis? Ku tatap Dennis, meminta penjelasan dan yang ditatap hanya menyengir kuda sambil mengangkat tangan kanan berbentuk 'V' dengan jari tangannya. Aku hanya menghembuskan nafas berat, lalu kembali ketempat semula.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHbFn7B6Lt
"Yan! Serius yang dibilang Dennis tadi? Kok bisa? Memangnya dia cantik banget apa?" Nathan memberondongiku dengan pertanyaannya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1zwi6dnRs
"Dennis, wah parah 'nggak bagi-bagi sama gue lo ya? Okay fine.." ambek Matthew.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYZdJlxepZ
"Ahaha, bacot. Sini sini!" ajak Dennis. Matthew pun mendekat dan Dennis mulai membisikkan sesuatu. Tatapan teman-temanku dikelas sepertinya mulai beralih fokus kemari karena teriakan Nathan, ah.. biarkan saja.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkQxwOAVX0
"Oh... bagaimana rupanya? Apa dia gadis idamanmu? Seperti bidadari coffeeku kah?" Matthew pun melakukan hal serupa.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAxdMFyuLY
"Bacot lo semua."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO9rglnUEQ
"Gila, Bryan bisa marah," Nathan bertepuk tangan bangga.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8we7sfVZe
"Jarang gue liat Bryan begini nih, karena cewek doang." Ujar Dennis.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpiDNR6S6DI
"Oh ayolah Bry.. cerita lah."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6D5unbdQSF
"Mungkin Bryan masih ragu." Kata Dennis dengan gayanya yang sok tua itu.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UVTPYKIzQ
"Bukankah itu hal yang wajar ketika melihat gandis cantik lewat di depan rumah?" pendapat Matthew.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TUq7xH5Y5
"Sudahlah.. kalian terlalu berlebihan memikirkan hal itu," akhirnya akupun mulai bersuara. Hahh, mungkin ada baiknya aku saja yang bercerita.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqU1lIPdr5A
"Dia tidak cantik, tapi manis. Memiliki rambut panjang ikal berwarna pirang coklat, rambutnya yang diikat dua seperti gadis-gadis desa, senyumannya yang menyejukan, bibir merah delima, mata bulat nan jernih..." gawat! Kenapa aku mulai membayangkannya?837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpBmjQeweK
"Eeeii~ sepertinya kita sudah dapat tipe idealnya seorang Bryan Natawijaya Kusuma Diningrat."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTZXsaa990
"Memang tipe lo seperti apa Den?" Matthew bertanya. Kami sudah tahu tipe Matthew seperti apa. Intinya, imut, berpikiran dewasa, tak lebih tinggi darinya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNiRPTUIkh
"Gue sih yang penting baik, kulitnya putih, memiliki postur tubuh ideal coy, cantik... nomor sekian, pintar, apalagi ya?" Jawab Dennis sambil mengelus dagunya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRYfW0o6TTz
"Memiliki ukuran F size?" celetuk Nathan. Aku sedikit tersentak, F size?!837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbI0lRkO51
"Iya iya boleh tuh, jadi terlihat sek- WHAT?! Najib Abdul Almusthofan, ngomong apa lo barusan? Astagfirrullah... gila."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6cj1S2xWx
"Hahaha.. bukankah dulu lo pernah bilang ingin memiliki wanita yang seksi, hm?"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCknnHF95Gs
"F size?" gumam Matthew yang terlihat binggung. Aku hanya menggelengkan kepala, aku mengerti maksud kedua temanku itu.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldX26JK4qx
"Ya Tuhan.. gue lupa masih ada anak polos di sini. F size itu... Itu loh yang besar, milik perempuan, ah masa lo 'nggak tahu?" Nathan mulai frustasi menjelaskannya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡky7KbCUQ3f
"Hei onta! Anak polos lo jerumusin juga, parah" ujar Dennis.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wpuCKhPyj
"Gue 'nggak sangka, muka Shahrul Khan kw-11, nama Najib, tapi pikirannya mesum, kelakuan amit-amit, ck..ck...." lanjutnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUNHQsE0Ic
"Bukannya lo yang mesum, Den." Kataku datar sambil melipat tangan di depan dada.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiFABxPxre
"Haha, Bryan saja tahu. Jika gue punya pacar nanti yang jelas imannya harus kuat, tidak cerewet, pandai memasak, bersifat keibuan, dan tidak galak."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eTJ9mCm9g
"Kasian.." tanggap Dennis prihatin sambil menepuk punggung Nathan. Aku juga berharap tak dapat yang cerewet, dan sifat yang manja; kekanak-kanakan.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DtPNY0aKJ
Matthew mengangkat tangan antusias untuk menebak penjelasan dari Nathan, "Aaa.. gue tahu! Yang dimaksud Nathan, itu 'kan? Iya 'kan? Yang ada di dada wanita, seukuran melon itu."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOauh056VWZ
Gubrak837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFewMhdyW2H
Aku rasa yang polos itu lebih berbahaya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplGMwAwC0c
...837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUxkqrQ66K
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0fQ5xRYBq
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0KSwAPvST
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6swgBWFZQ
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjVhTVyXVE
Teng.. Teng..837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDJO3TP71V
Bel berbunyi Nathan dan Matthew kembali ke kelas mereka, teman-teman sekelasku pada kembali setelah hijrah ke kelas tetangga.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaaQWXjrgn
"Yan, bisa saja perempuan itu tetangga lo, atau tinggal di perumahan yang sama." Ucap Dennis sambil menaruh tas di atas meja untuk mengeluarkan bukunya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNSsGxhN0s
"Mungkin. Siapa yang tahu." Jawabku sekenanya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPMe6vqIDT
"Ada rencana nargetin?" pertanyaan yang bagus.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxTP9WMjLC
"Entahlah," jawaban macam apa itu?837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPJFRPLwAI
"Kita lihat saja nanti." lanjutku dengan nada optimis dan senyum yang terkembang.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9ZMpJG5Iu
"GI-TAA!" pekikan seseorang di koridor terdengar sampai ke dalam kelas. Dia membungkam mulutnya sendiri; malu, lalu berlari melewati kelasku. Kuperhatikan sekilas gadis itu memiliki rambut pirang coklat, warna kulit kuning langsat, jangan-jangan?!837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAJamPO1ne
Aku melebarkan pupilku, tidak mungkin! Dia...837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QoUAvjFnK
"Yan, kenapa tegang begitu? Ada apa di luar?" Dennis mengalihkan pandangannya keluar lalu kembali melihatku. Aku menetralkan kembali raut wajahku.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1uLaz5Kw7
"Tidak ada, ehehe.." ujarku dengan senyum garing. Dennis pun terlihat cuek dan kembali membuka bukunya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyq8ohbw5L
Aku jadi teringat percakapan dengan Roro semalam.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDecSO2xYgY
"Mas Iyan, Roro rasa Mas Iyan sampe sakit begini karena Mba itu ya?"837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhephh5Lag
"Mba yang mana?" tanyaku sesaat setelah makan malam. Tadi pagi tak lama setelah kejadian itu aku langsung di bawa ke tukang urut terdekat yang sudah terjamin kualifikasinya dan sekarang pingganggu sudah lebih baik walau aku disarankan untuk berhati-hati saat menggerakan bagian pingganggu. Saat ini aku sedang bersantai di sofa bersama Adikku, Roro.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87OZq1NBdn
"Mba yang naik sepeda. Roro liat kok dari jendela. Mba-nya cantik sih, tapi Roro juga gak kalah cantik. Kayaknya Mas Iyan jatuh cinta pada pandangan pertama yaa?" Terangnya antusias.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVrWzYL58V
"Kamu ini masih kecil, mengerti apa tentang cinta." Balasku tanpa menoleh kearahnya.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQYsRW4GtU
"Roro pernah lihat kok di tv-tv, cowoknya tuh suka sama cewek itu terus dikejar-kejar sampe jadian. Kalau Mas Iyan suka kejar aja, dia sepertinya cocok sama Mas Iyan."837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBLZBIpkFb
Seketika aku menoleh dengan pandangan ngeri, tak lama kedua tanganku mencibit gemas pipi gembil Roro. Dia meronta-ronta tapi tak kulepaskan.837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLLOtbKEQN
Dunia... Adikku sendiri telah merestui dan menjadi korban sinetron. Padahal usianya terpaut 7 tahun lebih muda dariku. Sungguh ironi bukan?837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWqde6XoDT
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82F3OkPEjh
FIN837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ic7CQhQD9
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnxifC5EfW
837Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlzApxnShX
