Berkonfrontasi di pantai dengan pria asing yang seksi bukanlan bagian dari rencana Puput saat mengambil foto dengan damai di pagi hari. Dan apa sih yang ada dalam pikiran pria itu hingga berpikir ia mengambil foto-foto dirinya? Siapa dia? Satu hal yang pasti, dia seksi dan sangat romantis, memberi makan jiwa Puput yang terluka.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUmSYnBEid
Jis Khalifa hanya ingin dunia memberinya istirahat, jadi melihat kamera ditujukan ke wajahnya membuatnya siap menerjang keindahan yang ada di balik lensa. Ketika ia tahu gadis itu tidak tahu siapa dirinya, dia penasaran dan tergoda olehnya. Puput memiliki tubuh yang di ciptakan untuk bercinta, bermulut lancang dan Jis tak pernah puas dengannya, tapi ia belum siap untuk menceritakan siapa dirinya sebenarnya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNwS7JRh9J
Puput adalah seorang gadis yang tak suka omong kosong dan tidak mau menerima kebohongan dan rahasia.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUxW8vaqtX
Apa yang akan terjadi pada hubungan baru ini ketika ia menemukan apa yang Jis sembunyikan?
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjWo6rQSmC
.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQD0Vzf7Od4
.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSAwmPqqHJ
.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5U1omyI7SC
.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hfWHbLAjH
Cahaya pagi ini sangat sempurna. Aku mengarahkan Canon-ku ke depan wajahku dan menekan rana. Klik. Pantai terangkum dalam warna: merah jambu, kuning, biru, dan sesekali angin masih tetap berhembus.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNkaUg5mO0
Ombak-ombak dengan lembut memukul melawan pagar beton di kakiku, dan aku terlena oleh keindahan di depanku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCJYSsYZCA
Klik.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4j8rO2TfZ
Aku membalikkan badan ke kiri dan melihat pasangan muda berjalan di trotoar jalan.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlQCpB0jMq
Pantai di White Water sangat sepi, di sisi lain beberapa orang mengalami saat yang sulit, atau yang menderita insomnia seperti aku. Pasangan muda itu berjalan menjauhiku, berpegangan tangan, saling tersenyum, dan aku mengarahkan lensaku pada mereka dan klik. Aku perbesar pada kaki mereka yang menggunakan sepatu kets dan saling mengunci tangan dan memotret beberapa kali lagi, mata fotograferku menghargai keintiman mereka di pantai.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyihi7IkGXA
Aku menghirup udara asin dan memandang ke arah pantai sekali lagi ketika perahu layar merah perlahan meluncur di atas air. Sinar matahari pagi baru saja muncul berkilauan, dan aku mengangkat kameraku sekali lagi untuk menangkap momen itu.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslyNjLF8wJ
"Apa sebenarnya yang kau lakukan?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0KNKNa2xX
Aku berputar, mencari asal suara itu dan menatap mata hitam, mencerminkan gelap malam di pagi hari yang terang. Mata itu di kelilingi wajah yang sangat-sangat kesal. Bukan hanya marah. Murka.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XxsRrLLX2
"Maaf?" suaraku lemah, aku mencoba mengeluarkan suaraku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Y78qidhdE
"Mengapa kalian tidak bisa meninggalkanku sendiri saja?" Orang asing tampan-sangat tampan-di depanku bergetar marah dan aku mundur secara naluriah, mengerutkan dahi dan merasa mulai marah juga padanya. Apa yang sebenarnya kau lakukan?
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8YUivReHv
"Aku tidak mengganggumu" jawabku, senang bahwa suaraku lebih kuat dengan kemarahanku, dan mundur lagi satu langkah.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiLeAEoRSD
Jelas tuan yang bermata hitam indah dan berwajah tampan dewa yunani ini adalah orang gila.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudcaWh6OMe
Sayangnya, dia mengikutiku dan aku merasa panik dan mulai menajamkan instingku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbNtzOyYbK
"Aku merasa kau mengikutiku. Apakah kau berpikir aku tidak menyadarinya? Berikan kamera itu padaku." Dia menjulurkan jari-jarinya yang panjang dan mulutku terbuka. Aku menarik kameraku ke dada dan membungkusnya dengan lenganku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazedlauWOr
"Tidak." Suaraku luar biasa tenang dan aku melihat sekeliling bermaksud untuk melarikan diri, tapi aku tidak bisa melepaskan pandanganku ke arah mata hitam kelamnya yang marah.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtjAPROMU3
Dia menelan ludah dan memicingkan matanya, bernafas dengan keras.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnqs8Qj1Oe
"Berikan padaku kamera sialan itu, dan aku tak akan mengajukan tuntutan karena kau mengusikku. Aku hanya menginginkan foto-fotonya." Dia merendahkan suaranya tapi itu tidak mengurangi ancamannya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIuo1zQZ2C
"Kau tidak bisa mendapatkan foto-fotoku!" Siapa pria ini? Aku berbalik untuk berlari dan dia menangkap lenganku, memutar tubuhku untuk berhadapan dengannya lagi, menyambar kameraku. Aku mulai berteriak, tak percaya bahwa aku dirampok di luar rumahku, ketika dia melepaskanku dan meletakkan tangannya di lutut, membungkuk, menggelengkan kepalanya dan aku menyadari bahwa tangannya bergetar.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PvU7w6pun
Sial.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZect1OmJc
Aku mengambil langkah mundur lagi, bersiap untuk lari, tapi dengan kepalanya yang masih tertunduk dia memegang tangannya dan berkata, "Tunggu."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOFPdmKnBf
Aku seharusnya lari. Cepat. Memanggil polisi dan memastikan orang ini ditahan atas tuduhan penyerangan, tapi aku tidak melakukannya. Nafasku mulai tenang, dan kepanikanku surut karena beberapa alasan. Kupikir dia tidak akan membahayakanku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdwt4ThN7Q
Yeah, aku yakin para korban pembunuhan tidak berpikir bahwa dia akan membahayakan mereka juga.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEfM8oo6wW
"Uh, apakah kau baik-baik saja?" suaraku terengah dan aku menyadari bahwa aku masih mencengkeram kamera di dadaku, hampir menyakitiku. Dan aku melemaskan tanganku dan menurunkannya ketika kepala pria itu tegak kembali.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuWqJOUkNY
"Jangan mengambil fotoku." Suaranya rendah dan terukur, terkontrol, tapi dia masih bergetar dan bernafas seperti orang yang baru saja berlari marathon.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RywMDPdHZ
"Oke, oke. Aku tak akan mengambilnya. Aku memasang kembali penutup lensanya." Aku melakukan apa yang aku katakana, aku tidak melepaskan pandanganku dari matanya dan dia memperhatikan tanganku dengan hati-hati.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtcf33jiLd
Ya ampun.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxXCnLlVB2I
Dia mengambil nafas dalam sambil menggelengkan kepalanya dan aku menyadari bahwa dia menarik. Wow. Wajah tampan, terpahat, rahang yang kokoh dan mata hitam yang tajam dan jelas. Rambut hitam bergaya pantat ayamnya terlihat berantakan. Dia tinggi, lebih tinggi dariku yang hanya 168 cm, bahu yang ramping dan lebar.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8a3gdGgqY
Dia memakai jeans biru dan t-shirt hitam, dan keduanya memeluk tubuh ramping itu di semua tempat yang tepat.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiXbrxQIl1
Sial. Dia akan terlihat luar biasa jika telanjang.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyX4IacI8Xd
Ironisnya, aku sangat menginginkannya di depan kameraku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZDbx3CPVb
Dia menatap mataku lagi dan dia samar-samar terlihat tidak asing untukku. Aku merasa aku mengenalnya disuatu tempat, tapi pemikiranku langsung lenyap ketika dia bicara.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcy1YA95Zuu
"Aku membutuhkanmu untuk memberikan kamera itu, kumohon."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyIuF5UGp2
Apakah dia serius? Dia masih mencoba membodohiku?
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4U0srXSwO
Aku tertawa pendek dan akhirnya memutuskan kontak mata, melihat langit dan menggelengkan kepalaku. Aku menutup mata dan melihatnya kembali, dia menatapku dengan intens.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ecq2VAacl
Aku menemukan diriku tersenyum dan berkata, "Kau tidak akan mendapatkan kamera ini".
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5aJfrKsRuR
Dia memiringkan kepalanya dan menyipitkan matanya lagi. Otot bawah perutku mengepal terhadap tatapan seksinya dan diam-diam aku mencela diriku sendiri.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3id2LO06U
Tidak akan terangsang oleh keseksianmu di pagi hari, perampok!
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4XePcsF7O
"Kau tidak akan mendapatkan kamera ini. Kau pikir siapa dirimu?" suaraku meninggi dan aku memuji diri sendiri atas sikapku ini.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCAn9fhcT3
"Kau tahu siapa diriku."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIoj8wwCfI
Jawabannya membingungkanku dan aku menyipitkan mata, menatapnya kembali dan merasakan perasaan aneh sekali lagi bahwa seharusnya aku mengenalinya, tapi aku menggelengkan kepalaku dengan frustasi.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJuxIkADDN
"Tidak, aku tidak mengenalmu."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIS1JgUqPIS
Dia menaikkan alisnya, meletakkan tangannya di pinggul rampingnya, dan dia tersenyum, menunjukkan gigi-giginya yang rapi. Senyumnya tidak mencapai matanya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrc170Z3yi4
"Ayolah, sayang, jangan main-main. Berikan kamera itu, atau hapus foto-fotonya dan kita bisa melanjutkan urusan masing-masing."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBM1Frol9C
Kenapa dia menginginkan fotoku?
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3I3ZuuFTix
Tiba-tiba pemikiran itu datang padaku, bahwa dia berfikir aku telah mengambil gambarnya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8E65U36bL
"Aku tidak mengambil satupun fotomu disini, sayang," Balasku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfXvvtyZDB
Matanya menyipit kembali dan senyumnya menghilang. Dia tidak percaya padaku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEdxM7GsPA
Aku melangkah maju kearahnya. Menatap dengan dalam pada mata hitamnya yang lebar dan bicara dengan sangat jelas.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZA5Vw69Uf9
"Aku. Tidak. Memiliki. Fotomu. Di. Kamera. Ku. Aku bukan juru foto." Aku merasakan pipiku merona dan sesaat aku melihat ke bawah.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTs2smfJQgi
"Foto apa yang kau ambil?" Suaranya meninggi dan dia terlihat bingung.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKTidMwbrp
"Pantai, perahu," aku menunjuk pantai dengan jariku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdku3umFvkt
"Aku melihat kau mengarahkan kameramu padaku ketika aku duduk dikursi itu."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjModpraJO
Dia menunjuk bangku di belakangku. Itu dekat dimana aku memotret pasangan yang bergandengan tangan. Aku menarik kamera di depanku lagi dan melihatnya dengan tegang, tapi aku mengacuhkannya. Aku menghidupkan kamera, mulai membalik gambar-gambarku sampai aku menemukan apa yang dia takutkan. Aku berjalan ke arahnya dan berdiri di sampingnya, lenganku hampir menyentuh lenganya dan aku merasakan panas dari tubuh seksinya. Aku memaksa diriku mengabaikannya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlBVpzeZjq
"Ini, foto-foto yang kuambil." Aku menunjuk layar dan halaman-halamannya, memperlihatkan padanya semua gambar. "Apa kau ingin melihat gambar lain yang kuambil?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWORDBoxO6s
"Ya." Bisiknya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnqmdv7kyy
Aku melanjutkan menunjukkan gambar pantai, langit, perahu-perahu, gunung-gunung padanya. Aku tak bisa menolak mencium aromanya ketika dia dengan seksama melihat foto-foto itu, mencermati satu per satu sementara menarik bibir bawahnya dengan ibu jari dengan telunjuknya. Alisnya berkerut.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzAbSTSAqL
Oh Tuhan, baunya sangat menggoda.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSam0FNm2S
Aku sudah mengambil lebih dari 200 foto pagi ini, jadi membutuhkan beberapa menit untuk melihat halaman per halaman. Ketika aku sudah selesai, dia menatap kedalam mataku dan aku melihat perasaan malu disana. Aku tak yakin, tapi dia hampir terlihat sedih.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyghcLunOl
Jantungku terbalik ketika dia tersenyum, sangat dewasa, tidak ragu-ragu, menghilangkan kesedihan, dan menggelengkan kepalanya pelan. Dia dapat mencairkan gleiser dengan senyuman itu. Mengakhiri peperangan. Menyelesaikan krisis hutang nasional.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡon0n28kdLN
"Maaf."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQLrSidlal
"Sudah seharusnya." Aku mematikan kamera dan berjalan menjauh.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGVY6BbjPl
"Hey, aku benar-benar minta maaf."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8snGCqz3s
"Kau pasti sangat besar kepala jika kau pikir semua orang dengan kamera mengambil gambarmu." Aku melanjutkan perjalananku dan tentu saja dia mengejarku, menyamakan langkahku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAGifsWEtZ
Mengapa dia masih disini?
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwRdY9iINq
Dia menjernihkan tenggorokannya. "Bolehkah kutahu namamu?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDteS1U9XK
"Tidak." Jawabku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tAcVUgoaC
"Um, kenapa?" Dia terdengar bingung.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYyKGnW4sq
Sial, aku juga bingung.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡln4DeeuyU2
"Aku tidak memberitahukan namaku pada perampok."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeabKeEdIV
"Perampok?" Dia menghentikan langkahnya dan menarikku berhenti di sampingnya, dengan tangannya di sikuku. Aku melihat ke bawah, ke arah tangannya, menaikkan pandanganku, dan menatapnya dengan galak.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAheTZqdeZ
"Lepaskan aku." Dia melepaskanku dengan segera.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlHOhVjEHH
"Aku bukan seorang perampok."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoldCEtZfw
"Kau mencoba mengambil kameraku. Kau menyebutnya apa?" Aku berjalan lagi, menyadari aku menuju arah yang berlawanan dengan rumahku. Sial.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYApG2INJ38
"Dengar, aku bukan perampok. Berhentilah sebentar." Dia berhenti lagi, menggosok wajahnya kemudian melihatku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡly6Oq40TvL
Aku menghadap kearahnya, meletakkan tangan di saku celana jeansku. Kameraku tergantung aman di leherku sambil melotot padanya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkYreUv9E7
"Aku tak tahu siapa kau sebenarnya," aku berkata sebaik mungkin tidak dengan suara omong kosong.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYL8Kh6LP1c
"Jelas," dia merespon dengan senyum di bibirnya dan aku merasakan perutku menegang. Berharap dia memberiku senyum lebarnya lagi. Ketidaktahuanku seperti membuatnya senang, tapi itu sangat menggangguku. Haruskah aku mengenalnya?
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKrf4cY5vc
"Mengapa kau tersenyum?" aku menemukan diriku membalas senyumannya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxWbgaEAEU
Dia melihatku dari atas ke bawah, mengamati rambut merah mudaku yang masih terikat sembarangan, kaus merah kasual yang membungkus dadaku, jeans, pinggul yang melengkung dan paha. Dan mata hitamnya kembali menatapku. Senyumnya bertambah lebar dan membuatku kehilangan nafas.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkyil4PXx9
Wow.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhwpMjiHTn
"Aku Jis Khalifa." Dia menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku, aku hanya melihatnya, masih tidak terlalu percaya. Dia menaikkan alisnya, seperti menantang dan aku menemukan diriku meletakkan tangan kecilku di tangannya yang besar, kuat dan menggenggamnya erat.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQaK9kvJ2P
"Puput."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1up4QFmXM
"Puput," Dia menyebutkan namaku pelan, sambil memperhatikan mulutku dan aku menggigit bibir bawahku. Dia menarik nafas tajam kemudian menatap mataku kembali.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFIZLIrIr1
Sial, dia sangat tampan. Aku menarik tanganku dari genggamannya dan melihat ke bawah, tak tahu harus mengatakan apa lagi, dan masih bingung mengapa aku masih berdiri disini bersamanya.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJShErktZEM
"Aku…aku harus pergi," Aku tergagap, tiba-tiba merasa gugup. "Ini…sangat menyenangkan bertemu denganmu, Jis." Aku mulai berjalan menuju rumahku dan dia melangkah di depanku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVTEuvamZU
"Tunggu, jangan pergi." Dia menyisirkan tangannya di rambut hitamnya yang berantakan.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKoL6GaNnK
"Aku sangat menyesal dengan semua ini. Biarkan aku memperbaiki kesalahanku padamu. Sarapan?" Dia mengerutkan kening, seolah dia tidak berniat mengatakannya, dan kemudian dia menatap penuh harap ke arahku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkiRfgU3Dy
Katakan tidak Put. Pulang ke rumah. Kembali ke ranjang. Mmmm… ranjang bersama Jis… Tubuh berkeringat, sprei kusut, kepalanya berada di antara kakiku, tubuhku yang menggeliat ketika aku klimaks…
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YZbX4NThY
Stop!
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyiyOz3v6G
Aku menggelengkan kepalaku, membuang fantasi dan kemudian berkata, "Tidak, terima kasih. Aku harus pergi."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbGY5CWqC4
"Suamimu menunggu di rumah?" Dia bertanya, melihat kearah jari manisku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQWj01PcIuO
"Uh, tidak."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroqlRIRgho
"Pacar?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FqXNxCqvh
Aku tersenyum kecil padanya. "Tidak."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHyGub88Wr
Wajahnya tampak lega. "Pacar wanita?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwUNWZEmXv
Aku tidak bisa menghentikan tawaku yang datang tiba-tiba.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SO4eRavr5
"Tidak."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOp0UvN2pgL
"Bagus." Dia tersenyum lebar padaku lagi, dan aku sangat putus asa ingin mengatakan ya pada orang asing tampan ini, tapi akal sehatku melawan mengingatkan akal sehatku bahwa ini tidak aman. Aku tidak mengenalnya, walaupun dia sangat luar biasa, dia tetap orang asing.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkDkNT9dOS
Aku, dan semua orang tahu bahwa orang asing itu berbahaya. Aku mengabaikan cengkeraman di antara kakiku, memberikan senyuman kecil padanya, kemudian berkata padanya dengan sopan dan tegas sebisaku, "Terima kasih. Semoga harimu menyenangkan, Jis."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibOhdykIwT
Tentu saja, sopan dan tegas desisku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeFNStNEbs
Brengsek.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVazMDzQ9jp
Aku mendengar dia menggumam "Semoga harimu menyenangkan, Put." Ketika aku pergi dengan cepat.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIVe10Axuj
Aku berjalan ke rumah dengan cepat, merasakan mata Jis pada pantat ala Kardashian-ku sampai aku berbelok di sudut jalan menuju rumahku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzNBPOdTdl
Mengapa aku tidak memakai kaus yang lebih panjang? Jantungku berdebar dan aku hanya ingin merasa aman di dalam, aman dari perampok dengan senyum yang seksi. Tubuhku sudah lama tidak bereaksi seperti ini kepada pria, dan sementara aku mengakui bahwa ini terasa menyenangkan, Jis hanya terlalu… Wow.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW40stxmnl6
Aku menutup dan menguci pintu depan rumahku kemudian menuju dapur. Anna sedang membuat sarapan!
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUjBsct89B
"Hey, Puput, mendapatkan foto bagus pagi ini?" Sahabat terbaikku Anna sedang membalik pancake dan aku mencium aroma bacon renyah di dalam oven. Perutku berbunyi ketika aku meletakkan kameraku di bar dan menarik bangku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9O2DQBo34
"Ya, tadi adalah pagi yang bagus," balasku. Aku ragu untuk menceritakan tentang Jis. Anna cenderung berada di sisi romantis, dan dia akan sangat senang menyuruh kami menikah di akhir percakapan, tapi dia adalah satu-satunya orang yang kupercaya dalam segala hal, jadi, kenapa tidak? "Aku mendapatkan beberapa potret bagus. Hampir dirampok…Pagi yang cukup biasa."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkf5YRHRq41
Aku tersenyum pada diriku sendiri ketika Anna berputar, menjatuhkan pancake di lantai dan mendesah.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKqZfo7sH6
"Apa? Apa kau baik-baik saja?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjTSqRhrWU
"Aku baik." Aku mendengus. "Seorang pria marah, mengira bahwa aku mungkin mengambil gambarnya." Aku menggambarkan pertemuanku padanya, dan dia tersenyum manis ketika aku selesai bercerita.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrZkXH667W
"Sepertinya dia menyukaimu, teman."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡre9NpgAOqF
Aku mendengus. "Terserah, dia hanya pria yang tidak jelas."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegoN3w3GWV
Anna memutar matanya dan kembali ke pancake. "Dia mungkin pria yang tidak jelas, tapi jika dia seseksi yang kau katakan, kau seharusnya pergi sarapan dengannya."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncZYzqXa2d
Aku cemberut ke arahnya. "Pergi sarapan dengan perampok yang seksi?" Aku bertanya ragu-ragu.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAG8Wsak9JN
"Oh, jangan terlalu mendramatisir." Anna membalik daging bacon di dalam oven kemudian menuang adonan pancake ke atas pemanggang. "Itu terdengar bahwa dia sangat menyenangkan."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusMLzL6vk5
"Ya, ketika dia tidak berusaha mencuri kamera mahalku dengan cara menjijikkan, dia akan menjadi pria yang sempurna."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXtXObaWMn
Anna tertawa dan aku hanya tersenyum menanggapinya. "Apa yang akan kau lakukan hari ini?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQIajEzNbH
Senang dengan perubahan obrolan, aku berjalan di sekitar bar dan mengisi piring dengan makanan yang lezat. "Aku mempunyai sesi di tengah hari, dan aku akan membuat beberapa pengiriman siang ini. Aku benar-benar butuh tidur pagi ini."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd23czgz2F5
"Tidak bisa tidur lagi?" Tanya Anna.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojxtgJkylb
Aku menggelengkan kepalaku. Tidur tidak pernah mudah untukku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ddjYqPRUe
Aku menduduki bangkuku dan menggigit daging bacon. Anna di sampingku. "Bagaimana denganmu?"
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmni6H2RDH
"Baik, karena sekarang hari Selasa, kurasa aku akan pergi bekerja hari ini." Anna adalah seorang banker investasi yang sangat sukses di pusat kota White Water. Aku tidak bisa lebih bangga lagi selama menjadi temannya. Dia luar biasa pintar, cantik dan sukses.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpKfvkXXik
"Kita harus mendapat penghasilan," aku menghabiskan pancake lezat di piringku, kemudian membersihkan piring kami dan meletakkannya di mesin pencuci piring.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TAV6vklbW
"Aku bisa melakukan itu." Anna menuju dapur tapi aku menyuruhnya pergi.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIGDP0nzF0
"Tidak, kau telah memasak. Aku akan mengerjakan ini. Pergilah bekerja."
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnUp2nNEd4
"Terima kasih! Semoga sesimu menyenangkan." Dia menggoyangkan alisnya padaku dan pergi menuju garasi.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6MR95tHSA
"Semoga harimu di kantor menyenangkan, sayang!" balasku padanya dan kami berdua tertawa.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJVoWkcy16
Aku menaiki tangga ke kamarku dan telanjang. Aku benar-benar butuh tidur.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNAfxyRBKQ
Klienku membayarku sangat banyak untuk memberikan mereka kesenangan, sesi foto yang indah, dan aku butuh untuk istirahat yang baik.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0Lrp2ad07
Kamarku besar, dengan jendela tinggi dari lantai sampai langit-langit. Ini adalah satu-satunya ruangan di rumah ini yang semua berwarna pink di dalamnya. Aku cinta selimut pink lembutku dan bantal pink bertekstur bulu milikku.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNogXox348
Rangka tempat tidurku sederhana, tapi kepala ranjangku adalah sebuah pintu gudang tua yang aku paku di dinding untuk memberi suasana pedesaan di ruangan ini.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUlKnSykwL
Aku menjatuhkan diri di kasur king size-ku, seprai lembut memeluk tubuh telanjangku, dan memandang keluar jendela ke pemandangan pantai. Aku cinta rumah ini. Aku tidak pernah ingin pindah.
215Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVsIsjuqeg
Selamanya. Pemandangan ini tidak ternilai. Laut berwarna biru gelap di luar menenangkanku dan ketika mataku menjadi berat aku memikirkan mata hitam kelam yang tajam dan senyuman maut dan mengantarkanku tidur.
ns3.128.153.31da2
