x
Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNKhwoltKM
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBRTHdyaoQ
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bTwVZLISi
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXSM1MleWZ
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrQfnoThra
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTP054DZ56A
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1CjQVHDwJ
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHg1x2Dno1m
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh06iChYanh
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0asG9NxMj
"Astaga Ducati."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6FiB7ZH61
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02L3o7ttZG
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9uyC2G443
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjx4AmCqB2
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSmyMW1Tgw
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMdM2nP8B2
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3g3X9Wt6C8
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0H9CUqD4Nn
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AElFwS3VM
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HmMdMj0QF
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgres47bWTw
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkjy3A9EQk
"Biar kaya gini di peluk kamu."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxt1jdzzOJ
Tama tersenyum dari balik helm.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcX6JvqkvQ
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ci3repOAt
"Abang bahaya!" protes Nayyara
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpD4YdG7Li
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4w24euIVPJ
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmn1wwIe1i
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFC3QzsTrf
"Abang..."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQ6PZjG1yB
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBC8xn2rYTF
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhf4rFEROsB
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfBm33Q86v
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuasMTJSQS
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6h4OXtSO3
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UhX00UW7e
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Zz1YW7K9w
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1wKEykhtP
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwnX1I33D9
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGxQqgr69i
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PzavEEKIu
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3sGqWUZPj
"Nay bisa minta izin."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblGPLS2la8
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhRJ1eAgIl
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNJAqARAYl
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYYxCwO8dx
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEsM01yJ4Q
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8mxjTuAO3
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFzpaJdEdG
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AA3678ZNn
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6wpkJBLCqC
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolxMIOu0X8
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7QV4rFmge
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY1mRfd1k2
"Iya abang..."
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOnRBEZpYi
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5eAgqpuBwb
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkObNcsw1W
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxvs6g5KFc
Bersambung
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiM3lG2JBqv
.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqw2q30cLSG
.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLfR6GNa6V
.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqe9oqPDZG
.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqK54MEASy
.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6HAAmyRQe
hai hai makasih ya udah mau mampir.
326Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgPR9oKwPN
Jangan lupa tinggalkan jejak ya klik LIKE trus ketik-ketik komentar
ns216.73.216.197da2
