Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosc2hUrZ4E
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhjUppHrlg
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqjsfFLGOa
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDWDlCiDFN
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuJZJOXlXs
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hcVouDh6m
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZF56ODSJSA
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3d1oqKE6O5
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWlOdTz0MZ
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZBHGrJ0pA
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6T2OF9ONK
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUCSjse5fK
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3ChsiosDl
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBOxKgQRY1
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡID4Hkxnxmn
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOM4N9LsB1L
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZyMvWbons
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGOxNkPkLK
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7gPnQcG1C
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxQ7W7zRrU
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqU9lzFaEOS
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0Iitxp0SW
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UJmja1Jnj
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdS7XvIC3k9
***
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0Xji5JOHG
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uhcjAKV3H
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6AiTiVJTr
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYuovUA4yvL
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tLGPYibHR
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI996eCYRIn
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpGi1pbmBo
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVj9W07V4t
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJllirqFHy
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0CeDlu1AKq
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEicvtJrBX
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0PQYx1EAA
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufYuK8cZY4
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Oc1A6fubp
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhriZCAc9z
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡed35ssbvqU
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpge4vKm8q2
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvCikE7PrQ
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIJH1pCzC0
***
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OG4VQJFyN
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5L2o7mPJp
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwStar4YTJ
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yULFYOAdC
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgIdlt824Y
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMNDCpp10N
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5PdeSfZJj
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxTABxsTXs
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOGbg2Momu
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtovPEMAT94
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbLz8bNPs4
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYh4SGFnZEv
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR85xjaS18h
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufR3AcQ9IN
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgpiTt3y1mf
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveoy1DUzOa
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDmwKbvvFT
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwJhNbJf6g
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTi3fwojFqL
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCrglciuuO
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTFEG92eEm
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nYc0qi16A
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ODlmvdVDL
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOqqm8elUE
*****
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksj4ANHUYB
987Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddl0DYcmKf
