Hari ini aku terbangun kesiangan lantaran kesibukanku kerja pada malam hari yang memaksaku terjaga hingga larut malam. Aku terbangung dengan perut keroncongan lantaran waktu juga telah menunjukkan pukul 10 siang.
12329Please respect copyright.PENANA5sk4fsSJnz
Setelah menghisap habis sebatang rokokku aku pun bergegas menuju warung nasi disamping rumahku. Aku memang beberapa bulan terakhir ini tinggal sendiri di rumah baruku yang aku beli hasil dari aku menjual crypto ku pada saat harga lagi tinggi-tingginya.
12329Please respect copyright.PENANA5YVHlsQ2LR
Hal lain yang membuatku memutuskan untuk membeli rumah adalah aku suka kebebasan dan meskipun aku masih berstatus sebagai mahasiswa, aku sudah mampu menghasilkan uangku sendiri dengan melakukan trading forex.
12329Please respect copyright.PENANAAvAhYtBRLG
“Mau makan apa, To?” Tanya bi Nana si penjual nasi, sesampainya aku disana.
12329Please respect copyright.PENANATP4fbNlJIO
“mau nasi, telur balado, sama kering tempe aja, Bi.” Ucapku sembari duduk didekat etalase makanannya.
12329Please respect copyright.PENANAJJRDYzgTtQ
“jangan lupa esteh manisnya ya, Bi.” Sambungku.
12329Please respect copyright.PENANAlT7O1geJao
Tak lama berselang makananku pun sudah berada diatas meja dan siap untuk disantap. Dan pada saat itu juga aku baru tersadar betapa bahenolnya pantat bi Nana ini, meskipun sudah berusaha ia tutupi dengan daster gombrongnya, namun tak mampu menyembunyikan betapa bahenolnya pantatnya itu.
12329Please respect copyright.PENANACNlBHa8UdD
Sembari makan, aku terus berusaha mencuri pandang dengannya. Ia Nampak terlihat sangat menggairahkan hari ini, dengan pantat yang bahenol, dada yang cukup besar, dan body yang nampaknya sudah agak melar lantaran usianya yang hampir menginjak kepala empat.
12329Please respect copyright.PENANAIHk0n5wcWm
Pikiran-pikiran negative tentangnya segera aku tepis dan aku bergegas menyelesaikan acara makan pagiku yang aku gabung dengan makan siang ini karena aku harus menemui dosenku untuk melakukan bimbingan skripsi.
12329Please respect copyright.PENANAWJJEZpoNHD
Setelah semuanya siap aku bergegas untuk langsung menuju ke kampusku untuk menemui dosenku. Ditengah saat aku mengeluarkan motorku dari garasi, melintas mbak Devi, tetanggaku selang beberapa rumah dari sini yang menyapaku.
12329Please respect copyright.PENANApa3YmPMivL
“Eh mas Dito, Baru mau berangkat kuliah mas?” tanyanya basa-basi.
12329Please respect copyright.PENANAriqlguUOMW
“Eh iya mbak, ada janji sama dosen mau bimbingan.” Jawabku ramah.
12329Please respect copyright.PENANA11RKUgVDCN
“Mau kemana mbak, siang-siang gini jalan kaki.” Tanyaku melanjutkan.
12329Please respect copyright.PENANAYqFzddAk3F
“Ini mas, mau beli pampers di depan.” Jawabnya.
12329Please respect copyright.PENANAkZUC4BJjwx
“oh yaudah kalo gitu, bareng aja mbak sampai depan, kebetulan kan aku lewat minimarket itu juga.”
12329Please respect copyright.PENANA9Sc6UJEZ7w
“ga ngerepotin emangnya mas?” tanyanya.
12329Please respect copyright.PENANAjIEoS3L62r
“enggak lah, mbak. Kan sekalian jalan, lagian juga searah.” Jawabku.
12329Please respect copyright.PENANARXq0Qilf6l
Akhirnya mbak Devi bersedia untuk aku antar. Namun aku salah focus dengan tetenya ketika ia jalan kaki, tetenya seperti mengikuti tiap irama jalan kakinya sehingga memantul seperti bola.
12329Please respect copyright.PENANAvFtMz2FWqt
Aku terpana dengan keindahan body dari ibu satu anak ini yang membuat otongku seketika langsung berdiri. Disepanjang perjalanan aku tak henti-hentinya berusaha focus untuk menghindari lubang dari jalanan desaku ini.
12329Please respect copyright.PENANAVK2DAGjMtd
Dan ternyata hal tersebut justru menjadi keberuntunganku karena jalanan banyak yang berlubang sehingga membuat dada mbak Devi nempel dengan punggungku. Selain itu juga dengan sengaja aku sering ngerem mendadak sehingga terasa empuk di punggungku.
12329Please respect copyright.PENANA6u74BK12uv
Beberapa hari tidak ada kejadian apa-apa dan aku menjalankan aktivitasku dengan normal. Malam hari itu saat aku ditengah kesibukanku memantau grafik forex yang membuat portofolioku memerah, aku kelaparan.
12329Please respect copyright.PENANALLo9q0m6py
Waktu menunjukkan pukul 9 malam, aku berpikir sejenak, apakah warung bi Nana masih buka atau tidak, kalo tutup akan sangat repot bagiku untuk mencari makan, karena sekitar rumahku sekitar jam segini sudah pada tutup dan kalaupun pesan lewat ojol, pasti akan lama datangnya. Dengan Langkah malas, aku pun beranjak untuk segera pergi ke warung bi Nana. Dan syukurnya warungnya masih buka.
12329Please respect copyright.PENANAgrM6H44oCi
Itil V3
“Loh, udah beberes aja bi. Berarti lauknya udah abis dong?” tanyaku ketika aku memasuki warung bi Nana.
12329Please respect copyright.PENANAIQYctlIv4v
“Itu, tinggal sayur sop sama gorengan aja.” Ucapnya sambil berlalu membawa nampan kosong bekas wadah makanan ke belakang.
12329Please respect copyright.PENANAngxvniCawh
“yaudah deh bi, gapapa, timbang malam ini aku ga makan.” Ucapku.
12329Please respect copyright.PENANAaSPchTG6it
Bi Nana pun segera menyiapkan makananku, dan ketika ia menyiapkannya, mataku tak beralih focus dari tubuhnya yang makin hari makin ku padang makin menggairahkan yang membuat si otong tiba-tiba mengeras dan memberontak.
12329Please respect copyright.PENANA4RMTmN3EfQ
Selesai makan, aku berinisiatif untuk mengembalikan piringnya ke belakang untuk sekalian dicuci. Di kusen pintu yang sempit, aku berpapasan dengan bi Nana yang juga hendak membersihkan warung setelah ia beres mencuci dan dengan tak sengaja si otong nempel dengan pantat bahenol milik bi Nana karena posisinya ketika berpapasan bi nana membelakangiku, yang sontak membuat si otong langsung ingin memberontak.
12329Please respect copyright.PENANAjCyMdOLfgg
“udah taroh situ aja, biar nanti bibi yang cuci, kamu kan pelanggan, gak perlu repot-repot lah.” Ucap bi nana setelah melewatiku dan sedang membersihkan etalase makanannya.
12329Please respect copyright.PENANAwMsQ2zPVOX
“eh, i…ya bi…” jawabku kaku karena masih shock dengan kejadian tadi. Kejadian yang sebenarnya tak pernah terpikirkan olehku namun kejadian yang juga aku harapkan. Ngocoks.com
12329Please respect copyright.PENANAHd8ETKrw09
Setelah selesai menaruh piring, aku pun bergegas ke depan untuk membayar dan segera pulang. Namun dari pintu aku melihat bi Nana sedang nungging dan pantatnya bergoyang mengikuti irama dari tangannya yang sedang mengelap etalase makanannya.
12329Please respect copyright.PENANAuiGMtgTCjg
Tak ingin lama-lama berlarut dalam rasa konak, aku pun langsung membayar makanan dan pulang kerumah dengan keringat mengucur di kepalaku setelah menyaksikan beberapa kejadian tersebut.
12329Please respect copyright.PENANAZHfHe8mDom
Aku memang bisa dikatakan pria yang cupu dalam hal seperti itu, terlebih aku tidak pernah berpacaran selama hidupku 21 tahun ini. Sehingga hal-hal seperti itu sangat jauh dari bayanganku dan paling hanya bisa aku saksikan lewat video dewasa saja. Dan selama ini aku belum pernah melakukan seks, paling banter hanya bisa coli sambil melihat adegan film dewasa.
12329Please respect copyright.PENANAY097KMN6T4
Sesampainya di rumah, aku masih terbayang bayang akan kejadian tadi. Dan tanpa disadarinya, aku telah mengambil beberapa jepretan ketia bi Nana sedang nungging membersihkan etalase makanannya.
12329Please respect copyright.PENANAeIAHltKiZl
Karena sudah tidak tahan menahan birahiku, akhirnya aku memutuskan untuk coli sembari membayangkan betapa nikmatnya bisa men-doggy pantat bi Nana sambil aku tampar-tampar pantat yang montok itu.
12329Please respect copyright.PENANA0wh6Q2fLhA
Bersambung…
12329Please respect copyright.PENANAqQ5uxlvcdH
12329Please respect copyright.PENANAhC3H8rS9U9