
Aku melangkah keluar kamar belakang dengan senyum simpul di ujung bibirku. Sudah 2 tahun semenjak suamiku terbaring lumpuh karena kecelakaan, aku tidak merasakan lagi kenikmatan bercinta seperti ini. Sebelum menutup pintu kamar, aku melihat jam.. hmm.. jam 2 pagi, lalu aku melirik ke arah sesosok pria tinggi besar yang sedang duduk di pinggiran tempat tidur. Tubuhnya yang kekar, dibalut kulit coklat gelap, malah makin menambah ketampanan lelaki berusia 26 tahun itu.
Tak kusangka, 2 tahun lalu, lelaki inilah yang membuat suamiku sekarang menjadi terbaring lumpuh tak berdaya, bahkan kemampuan bicara dan penglihatannya semakin buruk.
Namaku Nur Fatia Kumalasari Ahmad, usiaku 36 tahun. Suamiku Bernama Kemal Ibnu Ahmad, 42 tahun. Anakku 1 orang, laki-laki, namanya Zidan Aulia Ahmad, usianya 16 tahun. Sementara lelaki muda yang terbaring diatas tempat tidurku bernama Abraham Pattinasarani.
Aku sudah tak perduli dengan apapun kondisi dan situasiku saat ini. Hubunganku dengan lelaki itu semakin akrab sejak 1 tahun lalu. Dan malam ini, adalah kali ketiga aku memasrahkan diriku untuk dinikmati olehnya sejak petang hari tadi.. dan anehnya akupun makin menikmatinya.
Dan dengan kesadaran itu, aku melangkah keluar kamar untuk ke kamar mandi belakang. Namun langkahku terhenti di ruang keluarga. Ada Zidan yang baru saja turun dari kamarnya di lantai 2. Kami sama-sama terkejut. Aku tak menduga dia terbangun, dan dia tercekat karena melihat Umminya keluar kamar tanpa busana. Iya.. saat ini aku tidak mengenakan sehelai benangpun di tubuhku...
“Ummi...???” Cuma itu kata-kata yang keluar dari mulutnya..
ns216.73.216.197da2