BAB 1: PINTU YANG TAK PERNAH TERBUKA
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnffhd7m7y
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86cdem2J2Z
Nayla, gadis polos berusia 18 tahun, menatap jendela mobil hitam yang membawanya menjauh dari panti asuhan. Pagi itu, dua bodyguard berbadan tegap datang menjemputnya atas perintah Ravel‒pria kaya raya yang mengadopsinya. Nayla tak tahu banyak tentang Ravel, hanya bahwa ia seorang pengusaha sukses yang tiba-tiba ingin mengangkatnya sebagai anak. Dengan tas sederhana berisi pakaian dan beberapa kenangan dari panti, Nayla melangkah menuju babak baru hidupnya.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZFdynlFBU
“Kita sudah sampai, Pak Ravel sudah menunggu di dalam,” kata bodyguard itu.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3kATLHnME
Mobil berhenti di depan gerbang besi megah. Nayla terpana melihat rumah besar di hadapannya. Dinding putih dengan pilar-pilar tinggi, taman luas dengan air mancur, dan jendela-jendela kaca yang besar. Di depan pintu utama, seorang pria berusia 38 tahun berdiri tegak. Wajahnya tampan namun dingin, dengan sorot mata tajam yang sulit dibaca.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnq8RNU8UPP
“Selamat datang, Nayla,” kata Ravel dengan suara datar namun hangat.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjlv5mBUe2
Ia mengulurkan tangan, dan Nayla menyambutnya dengan ragu. Rumah itu sunyi, hanya suara langkah mereka yang bergema di lantai marmer. Ravel mempersilakan Nayla masuk. Saat melangkah ke dalam, Nayla merasakan tatapan Ravel yang seolah mengamati setiap gerakannya. Ia menunduk, merasa tak nyaman. Tubuhnya yang ramping dan polos, dibalut dress sederhana pemberian panti, seolah menjadi pusat perhatian pria itu. Namun, Ravel tak berkata apa-apa, hanya tersenyum tipis sebelum mengalihkan pandang.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhzSM1Kb6m
“Sepertinya boleh juga body gadis ini, toketnya menggoda padahal dia masih 18 tahun,” batin Ravel.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡez8QAxhsIy
Di sana, Nayla bertemu dengan Dira, gadis seusianya dengan rambut panjang hitam dan tatapan penuh rasa ingin tahu. Dira mengamati Nayla dari ujung kepala hingga kaki, sorot matanya sulit diartikan—antara ramah dan menyelidik.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOgwBhojNi
“Aku Dira, anak angkat ayah juga,” katanya dengan senyum kecil.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnJTE9Zlt0
“Aku akan tunjukkan kamarmu,” lanjut Dira, mengajak Nayla naik ke lantai atas melalui tangga melengkung yang megah.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVIUXXqEkq
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwUadrKIeK
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYTIsoFUHN
Nayla hanya tersenyum kecil, tak tahu harus menjawab apa. Ia merasa asing di tempat ini, di antara kemewahan yang tak pernah ia bayangkan. Saat membantu merapikan pakaian Nayla, Dira terus mengobrol, menceritakan sedikit tentang kehidupan di rumah itu.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMtCsndfOz
“Ayah itu orang yang baik, tapi dia sibuk. Kadang dia pergi berminggu-minggu untuk urusan bisnis,” katanya sambil melipat sweter Nayla. “
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8x9CwI9So
“Kamu pasti capek. Mandi dulu, bersih-bersih. Kamar mandinya di sana,” katanya, menunjuk pintu di sudut kamar.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEr6r7lxF3Z
Nayla mengangguk, berjalan ke kamar mandi dengan perasaan campur aduk. Air hangat yang mengalir dari shower mewah terasa asing di kulitnya. Di panti, ia terbiasa mandi dengan ember dan air dingin. Saat sedang mandi tiba-tiba Dira masuk yang membuat Nayla kaget.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEtjBbmGBx
“Astaga! Kamu mau apa?”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeCIhRxxqK
“Aku cuma mau bantuin kamu mandi kok.”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsJ8n3WAjn
Dira bantu menyabuni tubuh Nayla, sentuhan pertama terasa aneh. Dira meraba-raba tubuh Nayla sampai ke bagian sensitif dengana alasan hanya membantunya bersih-bersih. Dira menyeka pangkal paha Nayla dan membuatnya melenguh karena merasa geli sekaligus seperti ada listrik yang menyengat tubuhnya.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjc46pVH0w
“Emmpphh… Shhh… Kak Dira geli,” racau Nayla saat jari-jari Dira mengocok memijat memeknya.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYbzKeWOzy
“Kenapa enak ya?”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECexIYik3z
Dira memijat memek Nayla dengan sabun hingga membuatnya licik, dia memasukkan satu jarinya ke dalam memeknya yang membuat Nayla menggelinjang.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZE0m4LQoW
“Kak, kok aku kebelet pipis, udah please… Ahhh…”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3wPkY0q0g
“Kamu pasti pengen crot ya? Aku cepetin kocokannya kalau gitu.”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhc7bIlKHuW
“Ahhh… Sshhh…Mpphh…”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARwuGfXUBG
Crot! Cairan keluar dari memek Nayla bercampur dengan air sabun di dalam bath up. Dira lalu keluar dari kamar mandi dan menyuruh Nayla menyelesaikan mandinya karena sebentar lagi mereka mau makan malam bersama Ravel.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzvNzVV6eT
Malam pun tiba, setelah makan malam bersama Ravel, Nayla naik ke kamarnya. Dia satu kamar dengan Nayla. Saat hendak tidur, tiba-tiba Dira menyuruh Nayla melepas semua pakaiannya.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvnr4hSeZu
“Lepas pakaian? Emangnya kenapa Kak?” tanya Nayla bingung.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInXyimimAN
“Kalau malam udara di sini suka panas dan kebetulan AC nya tidak terlalu dingin,” jawab Dira dan Nayla menurut saja, lalu ia melucuti pakaiannya dan sekarang dia sudah telanjang.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqtZiMDd5J
Nayla menarik selimut menutupi tubuh telanjangnya. Tapi Dira yang tidur di ranjang yang sama dan mulai memainkan tubuh Nayla. Tangannya meraba-raba memek Nayla yang gundul, sedangkan tangan satunya meremas toket Nayla yang ranum dan sintal.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oM7Nn8cl8
“Ohh.. Ahhh… Shhh… Kak Dira kenapa gitu?”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68h42VZEc9
Dira makin mempercepat pijatan di memek Nayla sambil menjawab, “Ini perintah Ayah”.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfV7NzhtPZ
Nayla mulai merasakan gelenyar aneh di tubuhnya sedangkan Dira mulai menggoda Nayla dengan fingering di memeknya yang makin cepat. Nayla menolak karena ia tahu ini perbuatan yang salah tapi Dira tetap melakukan dengan paksaan lembut.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBTlXz2prk
“Jangan Kak… Ahhhh…”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUESNE1WzC4
“Diam Nay, aku tahu kamu menikmatinya.”
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvTxf4yh3m
Dira menghentikan fingering-nya, dia kemudian jongkok di depan memek Nayla dan mulai menjilatinya dengan lidah. Memek Nayla makin terasa basah dan berkedut. Kedua tangan Dira meremas tetek Nayla yang membuatnya makin menggelinjang.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3tASI66rU
“Slurp… Ummmm…” jilat Dira.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡll4aCxTGjH
“Shhh… Ahhh… Kak, jangan! Geli, cukup!” racau Nayla hampir berteriak saat lidah Dira berputar-putar di memeknya.
1018Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG93iVmmKwO
Dira tak menghentikan akhirnya, dia justru menyesap memek Nayla hingga akhirnya membuat gadis itu klimaks. Nayla akhirnya ketiduran setelah meraskan pahanya basah akibat permaian jari dan lidah Dira.
ns216.73.216.197da2
