363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxnJDFaF9K
“Udahlah Ci, nggak usah diperpanjang!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dQ55uh3In
“Nggak bisa, Dek! Itu tadi namanya kamu lagi di bully, masa kamu diem aja?!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLx6bjrrM1
“Cuma disuruh beli rokok doang, Ci!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDnp5nqgxE
“DOANG?! Kalau kamu ketauan guru, kamu yang kena! Mereka ya tinggal ketawa-ketawa doang liat kamu masuk BK!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpaBciWswV
Siang-siang begini David sudah berdebat dengan Kakaknya, Gracia. Itu semua gara-gara dia melihatnya membeli rokok di warung belakang sekolah. Awalnya dia mengira David sekarang merokok, ternyata ia mengikutinya hingga David menyerahkan rokok tersebut ke Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVIv1SIBGS
Kevin adalah pria yang menyuruh David untuk membeli rokok tersebut, dia adalah salah satu pentolan geng yang menguasai sekolah ini. Literally, menguasai sekolah ini. Tidak ada yang tidak tunduk padanya di sekolah, mengingat keluarganya memiliki pengaruh dan sumbangsih yang begitu besar di sekolah ini. Kepala sekolah pun tidak berani menyentuh dia, apalagi hanya guru BK biasa.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtF7GaFcQB4
“Pokoknya aku bakal laporin dia ke BK besok!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6ehS7Rr4K
“Ci, nggak usah aneh-aneh! Ci Gre tau kan dia siapa?! Yang ada aku sama Cici yang kena masalah kedepannya!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIk7j6EsGQz
“Terus, kamu pikir Cici bakal takut? Kepala sekolah aja bisa Cici marahin, apalagi cuma mereka?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTId1b6LeKV
Ya Ci Gre, atau yang nama lengkapnya Shania Gracia, adalah salah satu siswi yang paling ditakuti di sekolah ini. Dia adalah mantan ketua OSIS, dan satu-satunya siswi yang pernah memaki kepala sekolahnya sendiri. Perkaranya sama seperti yang terjadi pada David, sekolah tidak memberikan sanksi atau perhatian sedikitpun pada perundungan yang terjadi pada adik temannya. Ya, wajar saja dia marah besar. Rasa keadilan dan kepemimpinan yang kuat dalam diri Gracia
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH36j3o5Wzf
“Pokoknya Cici nggak peduli, besok Cici mau ketemu sama si Kevin-Kevin itu!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsV4HQ6U5km
—
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBuBZfpWTE7
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboQGuXIseP
“Gue tau lo punya pengaruh di sekolah ini, tapi nggak seenaknya gitu sama Adek gue!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBIGtMVTI0
“Wow, tunggu dulu. Gue nggak nyuruh dia apa-apa, orang dia yang sukarela buat beliin gue rokok.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojAVmroiLO
“Nggak mungkin, Adek gue nggak sebodoh itu. Sekarang gue mau lo minta maaf sama dia, dan balikin duit yang dia pakai buat beliin rokok lo!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuN8vXuBVGJ
“Nggak akan gue lakuin, kecuali…” Kevin melirik tubuh Gracia dari atas hingga ujung kakinya. Gracia memiliki tubuh yang sangat seksi dan berisi, itu semua tercetak di seragam sekolahnya. Pinggulnya yang kecil, pantat dan kedua pahanya yang begitu berisi, serta payudaranya yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya. Semua itu membuat Kevin tertarik padanya, sebuah ide muncul di kepalanya. Tidak baik untuk tidak memanfaatkan momentum ini.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiGvfNDPmU
“Kecuali apa?! Gue nggak mau ada pengecualian, gue mau lo minta maaf sekarang juga!” Bentak Gracia.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9meBxVBdZ
“Oke-oke, nanti ya. Gue mau masuk kelas dulu.” Balas Kevin, saat mendengar bel masuk kelas berbunyi. Ia meninggalkan Gracia yang masih emosi dengan sikapnya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLviK6bNER
—
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3VzsDjYVP
“Dek, kamu kenapa biru-biru gini?!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdMksyhCaS
“Ya gara-gara Cici, udah aku bilangin jangan ikut campur!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmEiuVXd8L
David membanting pintu kamarnya di depan Gracia, tentu sebagai kakak dia sangat kaget dengan penampilan adiknya yang berantakan dan terlihat lebam di wajahnya saat pulang sekolah. Ia tahu apa yang terjadi padanya, dan ia sadar ini semua salahnya. Andai saja dia tidak nekat untuk mengkonfrontir Kevin, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Tapi, jika ia tidak mengkonfrontir anak itu, David mungkin masih akan menjadi bulan-bulanannya. Sama saja, tidak ada yang baik dan tidak ada yang buruk. Ia harus bertemu dengan Kevin lagi, untuk membalas apa yang telah dilakukannya kepada David.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqzaT69Jbv
Keesokan harinya dia kembali bertemu dengan pembully adiknya itu, masih dengan kata-kata yang sama. Dia mau meminta maaf dan menjauhi adiknya jika syarat yang ia minta terpenuhi.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRV7TTfWkZ
“Apa syaratnya?!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalOKrj00xw
“Lo, jalan sama gue.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaG1LC2lxr4
“Najis!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQFz8y3Wra
“Oke, anggap itu penolakan dari lo. Adek lo nggak akan jauh-jauh dari gue.” Ancamnya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaX7RqTkdA
Gracia kembali berpikir, ia tak mau hal seperti kemarin kembali terjadi. Anak ini hanya mau jalan dengannya, itu saja. Tapi ia tidak sudi berjalan dengan anak ini, dia telah membully adiknya, dimana harga dirinya mau merendah sejauh ini agar adiknya tidak dirundung lagi. Tapi ini satu-satunya cara, agar David aman dari pria ini.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qJoCMO1GN
“Gimana, cuma nonton aja. Tapi… paling ada makan malam atau yang lainnya.” Tawarnya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuonko9YJy
“Dengan janji lo jauhin David.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYLQPTdbPn
“Iya, gue jauhin dia. Kalau bisa gue lindungi dia.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2nSHtVYeD
“...Oke.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcHVQbDN02
“Hahaha! Besok, jam 7 sore gue jemput lo.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZmyB9EYFJ
“Nggak usah, gue jalan kesana sendiri.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TqVnWfVTn
“Fine, tapi tepati janji lo.” Balas Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXPBupvQXD
“Gue bukan orang yang ingkar janji.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vCaW8XxPH
—
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltcRbu8GaC
Sesuai dengan janji yang mereka buat, Gracia malam itu pergi bersama dengan orang dibalik perundungan yang dialami adiknya. Sejauh itu dia merendahkan martabatnya, demi adiknya sendiri. Mereka pergi ke sebuah Mall, untuk menonton film yang kebetulan Gracia ingin tonton. Kevin benar-benar menepati janjinya, tidak ada obrolan sepanjang film berlangsung. Setelah menonton, Kevin mengajak Gracia untuk makan malam. Awalnya Gracia menolak, namun Kevin kembali mengingat janji mereka.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0F1zEbCjZY
“Ya udah, mau makan dimana?” Tanya Gracia dengan ketus.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJE1n8qVWV
“Jangan ketus gitu dong jawabnya, santai aja.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIunNMRmUp
“Mau makan dimana?!” Balasnya semakin ketus. Kevin hanya tertawa mendengarnya, akhirnya mereka makan malam di sebuah restoran sushi. Lagi-lagi, Gracia belakangan ini ingin makan sushi. Seolah-olah Kevin bisa membaca pikiran Gracia, sejauh ini Gracia bisa menikmati “kencan” mereka.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0haVtSwtbW
“Besok bisa kali, lagi.” Ujar Kevin, ketika mengantar Gracia pulang.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRL8I7iqWzD
“Eh, nggak ya! Janji cuma ini aja, sekali ini!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KXEICrmIS
“Yah, ya sudah. Sampai ketemu sama adek lo besok.” Balasnya. Sial, pikir Gracia. Daya tawar Kevin lebih tinggi daripada dirinya. Apa yang bisa ia berikan selain kencan ini? Otak Gracia berusaha untuk menolak ajakannya, tapi sejujurnya dia menikmati kencan ini. Secara dia belum pernah kencan dengan pria sebelumnya, Gracia adalah seorang “alpha woman” yang tidak perlu pria di hidupnya. Setelah kencan malam ini, ia mulai berpikir kalau ini semua tidaklah buruk.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zxRMmhWAs
“Oke, lo mau kemana besok?” Tanya Gracia.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBH4FWIDdgF
“Nah, gitu dong. Gue sih rencananya mau ke cat cafe, lo bisa kan main sama kucing?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡao2fQmkjMd
Cat Cafe? Sungguh tidak terbayangkan dalam kepala Gracia kalau pria menyebalkan dan menyeramkan sepertinya bisa menyukai kucing, bahkan sejauh ingin pergi ke Cat Cafe. Sedikit ada perasaan yang muncul dalam Gracia, namun ia segera menyingkirkan perasaan itu. Ini semua pasti trik darinya untuk meluluhkan hati Gracia, ia tak boleh lengah dan harus tetap waspada.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtS13uzMQp
Tapi, Cat Cafe adalah gerbang pembuka yang membuat Gracia dan Kevin semakin dekat. Gracia masih berpegang teguh pada perjanjian mereka, dan Kevin juga. Ia menjauhi David dan bahkan menyuruh teman-temannya untuk tidak melakukan perundungan pada David, ia menggunakan alasan bahwa David tidak menarik lagi untuk dipermainkan. Memang benar, Kevin sudah tidak tertarik mempermainkan David, tapi sekarang dia lebih tertarik mempermainkan Kakaknya yaitu Gracia.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzx4C8Lw3sr
—
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0O1XoJAVQ
Kedekatan antara Gracia dengan Kevin tentu ia simpan rapat-rapat. Di depan adiknya, dia seolah masih membenci Kevin. Setiap hari dia bertanya apakah Kevin mengganggunya, dan jawabannya selalu tidak. Artinya, Kevin berpegangan pada janjinya. Sedikit Gracia merasa lega, pengorbanannya untuk jalan bersama Kevin tidaklah sia-sia.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8GMBm30ux
“Ci…”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QtAT4RHmD
“Iya, Vid?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCjVFAAnI8
“Cici apain dia?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcoYw2dUjv
“Hah? Emm… ya cuma Cici marahin aja.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLMcU23qu3
“Kok bisa dia senurut itu sama Cici?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJCGKTZhFs
“Kamu ngeremehin powernya Cici di sekolah?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefNwIFheTX
“Ya nggak, cuma aneh aja dia tiba-tiba nurut sama orang. Apalagi Cici bukan orang yang dia kenal.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGuCDbGWNv
Kecurigaan David membuat Gracia bingung. Apa yang harus ia lakukan selanjutnya? Apa dia tetap melanjutkan perjanjian mereka, atau menyudahinya? Ia takut jika David tahu soal perjanjian mereka, dia tidak mau David tahu kalau Kakaknya merendahkan harga dirinya demi menyelematkan diri David.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLURC2U1LPu
“Gue mau stop.” Ujar Gracia. Saat sedang makan malam bersama Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarBVK3DQea
“Maksudnya?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74L5GxQfph
“Ya gue mau stop, udah cukup perjanjian ini.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznJe2CqSNT
“Oke, artinya perjanjian kita selesai. Sesimpel itu kan?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLIcXOkBUu
“Tapi lo tetep jangan sentuh adek gue!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SWYYnLHOe
“Ya nggak bisa gitu dong, Shania Gracia. Pernjanjian kita ya berlaku selama perjanjian itu berjalan, kalau lo mau stop pernjanjian ini ya artinya gue bisa dong main sama adek lo lagi?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34Libn748m
“Arrgghh! Gue capek sama lo, bisa nggak sih lo hidup tanpa ganggu adek gue?!” Kemarahan Gracia memuncak, sebuah gebrakan di meja restoran tersebut berhasil membuat seluruh mata menatap dirinya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4VE3FJsDU
“Nggak, karena adek lo itu kesayangan gue.” Senyumannya yang begitu menyebalkan di mata Gracia itu muncul. Marah, hanya itu yang Gracia rasakan. Namun dia bisa apa? Ia benar-benar merasa tidak berdaya sekarang, kemana Gracia yang tangguh itu? Kenapa ia bisa takluk di tangan pria ini?!
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpflADLOjJf
Entah mengapa, Gracia mulai menyesali apa yang dia lakukan sekarang. Seandainya dia mengikuti apa yang dikatakan oleh David, mungkin dia tidak perlu melakukan ini semua. Tapi, ia juga tidak bisa membiar David terus dibully oleh mereka. Tidak ada cara lain, selain melakukan ini semua. Melapor ke kepala sekolah sudah tidak mungkin, yang ada dia dan adiknya yang terkena masalah.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAP7siZIGC
“Kenapa, kok diem?” Tanya Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUr5JhgMKLV
“Nggak apa-apa…”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNkaVND4RJ
“Oh, besok gue jemput lo ke kelas ya.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIALSCRVNM
“Hah, ngapain?!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk69tDaIbEL
“There's something I want you to see…” tersungging sebuah senyum licik di bibir Kevin, sayang Gracia tidak bisa mengetahui maksud dari senyum itu.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXANsIGs8wM
—
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjyGbMcXGd
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmgg1VfuoL
“Shania Gracia.” Panggil Kevin, saat melihat Gracia keluar dari kelasnya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQu47axZNY
“Apa?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JTQbBR5f7
“Ikut gue.” Ia menarik tangan Gracia. Gracia sedikit ragu-ragu untuk mengikutinya, tapi Gracia berusaha perasaan itu. Sejauh ini, dia tidak melakukan hal yang buruk kepadanya, jadi kenapa dia harus ragu? Lagipula ini kan di lingkungan sekolah, kalau ada apa-apa dia bisa mengadukan semuanya ke pihak sekolah, walau dia tahu itu semua akan sia-sia.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3p42dU6cC
Kevin mengajak Gracia masuk semakin dalam ke area belakang sekolah, disana ada ruangan gudang yang memang dijadikan tempat untuk markas anak-anak nakal di sekolahnya. Ia mulai ragu, kenapa dia membawa Gracia ke tempat ini? Instingnya untuk melawan mulai muncul, ia menarik tangannya dari genggaman Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Kve1o5PxV
“Ngapain kesini?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryZWCPq1Ad
“Just follow me.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhPJFN8ibB
“No! Jawab aku dulu!.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJe4zLaazm
Kevin tak menjawab, tapi dia menarik tangan Gracia dengan kekuatan penuh. Cengkramannya membuat pergelangan tangan Gracia sedikit nyeri, Gracia yakin sekarang dia membawanya ke suatu hal tidak baik. Dari luar bangunan itu, Gracia mendengar suara desahan seorang wanita. Jantung Gracia semakin berdebar kencang, belum pernah Gracia setakut ini sebelumnya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pb5K54kSf
“Nngghh! Aahh… aahhh… aahhh! Te-terus Paakk!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCUUdkPI9O
Kevin membuka pintu gudang itu, suara perempuan itu semakin jelas. Gracia mengenal suara itu, itu adalah suara sahabatnya. Dugaannya benar, suara itu memang berasal dari sahabatnya yaitu Shani.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYOMApBeYW
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA09gK9BN0V
“S-Shan…” Mata Gracia tak mempercayai apa yang dia lihat sekarang. Shani, sedang berpegangan pada meja. Lalu di belakangnya ada Pak Herman, kepala sekolah mereka sedang menyetubuhi Shani.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5aW9ma4GOL
“Ooohhh! G-Ge… ngapain–aahhh! Kamu kesiniihh… nnngghh! Nnghh! Aaahhh!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4fYq9FRyC
“Kamu jadi bawa dia, Vin?” Tanya Pak Herman pada Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8INd75uvX
“Jadi, ntar bapak nyoba dia juga kok!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwueqa4gjIY
“Anjing lo Vin! Nggak ya, nggak bakal gue ma–mmmpphhhh!!” Omongan Gracia terputus karena Kevin dengan cepat membekap mulutnya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR94KVTvjrQ
“Tenang sayang, kamu nonton aja dulu. Nanti kamu kayak Shani juga kok, tergila-gila sama kontolnya Pak Herman, hahahaha!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNXZELD55E
Ia mendudukkan Gracia di sebuah kursi, lalu mengikat tangan dan kakinya. Matanya menatap lurus ke arah Shani yang masih dikerjai oleh Pak Herman. Ia menolak untuk melihatnya, tapi rasa penasarannya membuat dia terus membuka matanya. Erangan Shani yang terdengar begitu nikmat semakin membuat Gracia penasaran, ingin melihat permainan mereka.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYcSXfzYnd
“Nnghh… aaahhh! P-Pak… aaahhh iyaaahh! ma-mau keluaaarrrhh!! Mmmffhhh! Aaahhhhhh!!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdeOQU2bCV8
Gracia melihat bagaimana tubuh Shani mengejang hebat, lalu dari vaginanya keluar cairan bening seperti air seni yang mengalir keluar begitu deras. Pedang kejantanan Pak Herman tercabut dari vagina Shani, batangnya terlihat begitu besar dan kokoh, apalagi bagian jamurnya yang terlihat sangat merah seperti strawberry. Tubuh Gracia memanas, rasa gatal menyelimuti selangkangannya. Ia tidak mengerti kenapa, tapi entah mengapa apapun yang Shani rasakan pasti begitu nikmat.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCGp4S0sp3
“Pak, gantian ya.” Suara Kevin terdengar dari belakang Gracia. Ia ternyata sudah melepas celananya, sekarang penisnya sudah siap dihunuskan ke dalam vagina Shani. Sama seperti milik Pak Herman, milik Kevin juga besar dan kokoh. Urat-uratnya lebih tercetak jelas dibanding milik Pak Herman.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9ulpHDI0D
“O-oohhh! V-Vin… bentaarhhh… nnnghhhh! Aaahhh… bentar Viinn…” Shani memohon untuk diberi waktu, sebelum penis Kevin mengobok-obok vaginanya lagi. Sambil menunggu, Kevin bermain dengan payudara mungil Shani. Shani menoleh kebelakang, lalu bibir tipisnya memagut bibir Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwh36YJlOcz
Kevin mulai menggerakkan pinggulnya, terlihat dari penisnya yang mulai keluar masuk dari vagina Shani. Badan Gracia semakin memanas, apalagi ketika melihat Shani tersenyum menatapnya. Tatapannya seolah mengajak Gracia untuk ikut menikmati apa yang dia rasakan.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CUbSqt8Wc
“Kamu nggak usah sok-sok nolak deh, Gracia. Ini memek kamu basah gini.” Tangan Pak Herman tiba-tiba menyelinap masuk ke dalam rok abu-abu Gracia. Elusan kasar yang dia lakukan di luar celana dalamnya membuat Gracia tersentak kaget, rasa geli yang begitu nikmat rasanya langsung naik ke kepalanya. Di balik kain yang menutupi mulutnya, sumpah serapah terucap dari mulutnya. Ia masih menolak rangsangan yang diberikan oleh Pak Herman. Harga dirinya masih ada, dan dia tidak mau itu sampai jatuh.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKXBWccCeA
“Vin, saya lepas aja ya bajunya.” Pak Herman melepas kancing seragam Gracia satu persatu. Hingga bra ungu yang tak sanggup menampung payudaranya itu terlihat. Gracia masih berusaha melawan, dengan menepis tangan Pak Herman menggunakan tubuhnya. Pak Herman yang kesal lalu menampar pipi Gracia dengan cukup keras.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIZrineTIB
“Bisa diem nggak?! Saya nggak akan kasar kok kalau kamu diem!” Ujar Pak Herman. Gracia hanya bisa meringis, merasakan pipinya yang begitu perih akibat tamparan pria tua itu.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKNbiQ2ee9
“Wow, gede juga punya kamu Gre.” Tangan Pak Herman kemudian mencongkel payudara Gracia dari bra yang ia kenakan. Remasan-remasan kecil yang diberikan Pak Herman membuat Gracia kelojotan, dalam hatinya ia belum pernah merasakan sentuhan pria yang senikmat ini. Pak Herman menarik bekapan mulut Gracia.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQAQI3apI7
“A-anjiiingg lo… mmfffhhh! Nggak akan gue maaf–aaahhh… nnngghh… nggaakkhh!!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJ1GSdgjwY
“Nggak usah nolak Gre, kalau enak ya bilang aja.” Balas Pak Herman. Tangannya kini juga memilin-milin puting susu Gracia yang sudah mencuat keluar.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJn7dLIDC1O
“NGGAK! A-aaahh… Nggak!!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZkAQ0ZFXY
Gracia mengalami dilema yang begitu hebat. Ia tidak mau harga dirinya jatuh, tapi sejujurnya dia menikmati rangsangan yang diberikan Pak Herman. Ia juga masih takut akan keperawanannya, ia menjaga itu baik-baik. Tentu saja dia tidak mau sembarang orang yang merenggutnya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxgElCf68m
“OOUUHHHHH… KEVIINNN! NNNGGHHHH!! AAAHHHHH!!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYZkqt8jxi
Teriakkan kencang dari arah mulut Shani membuat semua mata memandangnya, rupanya dia mengalami orgasme. Ini yang kedua kalinya di depan mata Gracia, sekali lagi ia tampak menikmati orgasmenya. Kevin tidak memberi dirinya waktu untuk meredakan orgasmenya, ia memutar tubuhnya dan kembali menggenjot vagina Shani dengan kencang. Suara hentakan saat tubuh mereka bertemu terdengar begitu nyaring.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlgce2HUN2
“Tuh, Shani aja keenakan kena kontolnya Kevin.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHAxXdLkBU
“Nggak! Dia pasti dipaksa kan?!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPx1cwYDFVx
“Loh, tanya aja sama Shani. Saya sama Kevin ada maksa nggak? Gimana, Shan?” Tanya Pak Herman, dan hanya gelengan kepala yang Shani lakukan. Dia masih menikmati sodokan penis Kevin di vaginanya.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTSkpnOskk
“Aarrghh, Shaann! Gue keluarr!” Kevin mengeram, sodokannya semakin cepat. Hingga tiba-tiba dia berhenti, pinggulnya bergoyang seperti berusaha melesakkan lebih dalam penisnya. Shani memeluk tubuh Kevin begitu erat, Kevin menarik kepalanya lalu mereka saling bercumbu.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4rETXyBOs
“Gimana, tertarik nyoba kayak Shani?” Tanya Pak Herman.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIloSigVRb
Hanya ada dua jawaban, ya atau tidak. Otak Gracia memilih jawaban kedua, sedangkan selangkangannya meraung-raung meminta dia menjawab dengan jawaban pertama. Ia bimbingan, namun sepertinya otaknya masih berjalan dengan sempurna.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbAFeD5Xhk
“NGGAK! NGGAK SUDI GUE!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkitPAOLJa
“Hahaha, gimana nih Vin? Pakai cara kasar aja ya?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9p3Oabd5L
“Eh, jangan Pak! Barang bagus ini, iya nggak Shan?” Balas Kevin
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrL3o5CYWwf
“Ge, coba dulu. Enak loh.” Bujuk Shani.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznYnQyb6Wx
“Shan, udah gila ya lo?!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYK70pNhCp
“Aku nggak gila Ge, aku cuma nurutin apa yang tubuhku mau.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdAUP4YRJM
“Nggak! Nggak akan gue denger lo lagi!”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyLBWcCoZU
“Shani juga ngelakuin hal yang sama Gre, lo tau kenapa gue nggak ngerjain si Krisna lagi? Bukan karena lo marah-marah ke Pak Herman, tapi karena Shani dengan sukarela nyerahin diri ke kita.” Jelas Kevin.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhRx9eiLtp
“Dia lebih pintar dari kamu Gre, dia tahu apa yang harus dia lakukan.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQP0HLQb79
“Jadi… Shan?”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY96Er6zDcq
“Maaf, Ge. Aku ngelakuin apa yang perlu aku lakuin, dan maaf udah bohong.”
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqhoIHfs0Q
Mata Gracia mulai berair. Jadi selama ini pikirannya membohongi dirinya sendiri, bukan dia yang menyelamatkan adik Shani dari rundungan Kevin, tapi Shani sendiri yang menyelamatkannya. Selama ini, sahabatnya telah berbohong kepadanya. Berkata kalau Gracia lah yang menyelamatkan adiknya, ternyata dia sendiri yang menyelamatkannya. Ternyata, Gracia tidak sekuat yang dia pikir, dan dia tidak sehebat itu. Pikirannya mulai mengabur, mulai berpikir kalau dia ternyata bukanlah siapa-siapa. Kalau memang dia tidak sekuat itu, lalu apa yang harus dia lakukan sekarang untuk melindungi David?
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxljKP2WyW
Pak Herman melepas ikatan tangan dan kaki Gracia. Tidak ada perlawanan darinya, dia sudah menyerah. Pak Herman menarik kepalanya lalu memagut bibir tebal Gracia. Gracia hanya diam, seolah dia sudah menyerahkan tubuhnya kepada Pak Herman. Isak tangisnya perlahan mereda, tangannya mulai meraih leher Pak Herman untuk membuat ciuman mereka semakin dalam.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS52RxZqBp1
“Jadi gimana Gre, Mau lanjut?” Tanya Pak Herman.
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLKbDQSNNL
Gracia mengeluarkan sebuah anggukan pelan, menandakan dia setuju dengan Pak Herman. Sudah tidak perlu ditutupi lagi, kalau dia ingin mencoba kenikmatan yang dirasakan oleh Shani. Toh, ini kan satu-satunya cara untuk melindungi David?
363Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IyohVIQXo
