Yoo, kenalin nama gua Toni, umur 25 tahun, aku memiliki tinggi di atas rata rata pria di Indonesia yaitu 185cm, sebenarnya aku masih kuliah, namun ku hentikan karena suatu masalah. Badanku bisa di bilang ideal tidak terlalu kurus. Aku merupakan seorang mualaf baru baru ini, mungkin sekitar 1 bulan yang lalu karena suatu hal. Aku di bimbing oleh seorang ustadz yang cukup di kenal di kecamatan ku. Ustadz tersebut bernama ustadz Rozak, umurnya tidak terpaut terlalu jauh dengan umur ku yaitu 30 tahun, maka dari itu aku memilihnya karena masih bisa dibilang seumuran. Ia memiliki istri bernama ustadzah Nia, ustadzah Nia selalu berpakaian jubah panjang dan longgar, kulitnya putih bersih dan memiliki tinggi badan lebih dari ustadz Rozak yaitu 175 cm sedangkan ustadz Rozak hanya sekitar 165 cm. Kudengar dengar ustadzah Nia merupakan keturunan Tionghoa, maka dari itu matanya terlihat seperti sipit yang menambah keyakinannya, namun pasutri tersebut belum dikaruniai anak setelah 3 tahun pernikahannya. Entah apa yang mengakibatkan hal tersebut.
Suatu hari aku hendak pergi kerumah ustadz Rozak, aku menaiki motor kesayanganku yang kumiliki sejak sma, aku berangkat menuju kerumah ustadz Rozak dengan tujuan hendak memperdalam ilmu agama, aku tidak mengabari/menanyakan kesiapan beliau karena memang biasanya di hari tersebut beliau memang sedang dirumah karena tidak ada jadwal mengaji bersama. Jarak rumah ku menuju rumah ustadz Rozak lumayan jauh karena ustadz Rozak memiliki rumah yang cukup jauh dari pemungkiman, dikarenakan ustadzah Nia kurang suka dengan keramaian, apalagi di daerah kami terkenal karena suatu kegiatan yang dapat merusak telinga(sound horeg). Setelah sampai di depan rumah ustadz Rozak, kulihat jika pintu rumah nya tertutup namun pacarnya terbuka yang menandakan sebenarnya ada penghuni di rumah tersebut namun antara satu orang yang pergi atau sedang beristirahat. Ku lihat sekeliling daerah tersebut yang memang termasuk sepi dikarenakan merupakan perumahan yang baru di bangun. Aku mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Akupun menuju ke belakang siapa tahu ustadz Rozak sedang bersantai dihalaman belakang, saat baru beberapa langkah disamping rumah aku mendengar suara seperti suara desahan wanita. Aku pun mencari asal suara tersebut yang tidak lain adalah suara dari ustadzah Nia yang sedang colmek dengan memasukkan timun yang tidak terlalu besar kedalam memeknya, akupun terkejut. Suatu hal gila terlintas dipikiran ku. Ku ambil HP ku di saku dan merekam ustadzah Nia yang sedang colmek dengan hanya mengenakan atasan mukena tanpa bawahan dan dalaman.
"Gila juga ni ustadzah, ternyata cuma luarannya yang kalem, sopan, dan tertutup, ternyata punya rahasia kayak gini, apa gue jadiin budak seks aja kali ya, udah lama ngga ngesex" Ucap ku dalam hati
Yaa aku keluar dari kuliah karena aku ketahuan ngesex di kampus waktu ngesex sama seorang mahasiswi yang kujadikan budak sex.
Akupun menuju kedepan lagi dan ku cek pintu apakah di kunci atau tidak, ternyata keberuntungan ku karena tidak di kunci. Aku pun dengan tenang membuka pintu dan menutup pintu kembali dengan memastikan tidak ada yang melihat pergerakan ku. Aku pun berjalan perlahan mencari kamar ustadzah Nia. Kudapati sebuah kamar yang tertutup dan juga suara yang sama dengan yang tadi ku dengar, ku buka secara paksa yang tentu saja membuat ustadzah Nia kaget dan menarik selimut namun lupa mencabut timun di memeknya tersebut.
"Wah wah ternyata seorang ustadzah yang ku kira alim ternyata punya rahasia yang kayak gini." Ucapku
"Eh ton apa yang kamu lakukan, seenaknya masuk kerumah orang. " Ucap ustadzah Nia
"Ehh dari tadi saya sudah memanggil manggil penghuni rumah ini namun tidak ada jawab, jadi saya cek, eh ternyata ustadzah Nia ngelakuin hal kayak gini diem diem. " Ucapku
"Mau apa kamu, cepat keluar atau saya laporin suami saya" Ancam ustadzah Nia
"Eissttt mau ngelapor ke pak ustadz?, yaudah gapapa paling nanti vidio bu ustadzah saya sebar loh. " Ucapku sambil memperlihatkan vidio ustadzah Nia yang sedang colmek.
Ustadzah Nia terdiam sejenak.
"J-jangan, tolong jangan sebarkan vidio itu. Kamu mau apa, uang? Akan saya berikan" Ucap ustadzah Nia ketakutan.
"Uang? Lawak banget, ga semua hal bisa diselesaikan pake uang. " Ucapku dengan nada mengejek
"T-terus apa yang kamu mau" Ucap ustadzah Nia
"Ya jelas, tubuh ustadzah lah" Ucapku sambil menarik selimut yang kemudian memperlihatkan tubuh setengah telanjang ustadzah Nia.
"J-jangan ngawur kamu, saya bukan wanita murahan yaa" Bentak ustadzah Nia
"Loh, lihat tuh yang ada di memek ustadzah, ada yang warnanya kayak ijo ijo tuh, masak maunya yang kecil gitu ga mau yang kayak gini. Ucapku sambil menunjukkan kontolku yang sudah ngaceng dari tadi.
Aku sangat bangga dengan kontolku dengan ukuran yang hampir 30cm dan juga tebal.
"M-maksud kamu apa sambil menunjukkan itu mu" Ucap ustadzah Nia ketakutan
"Saya beri pilihan" Tawar ku.
"A-apa itu asalkan kamu menghapusnya saya siap dengan apapun" Jawab ustadzah Nia
"Gampang aja, dalam 7 hari kedepan ustadzah Nia harus melakukan apapun yang saya perintahkan mau itu ngesex sama saya ataupun apapun itu" Ucapku
"Setelah 7 hari itu kamu akan menghapus vidio saya dan merahasiakannya kan? " Ucap ustadzah Nia
"Jelas, setelah 7 hari itu akan ada 2 pilihan, yang di salah satu pilihan tersebut boleh ustadzah jawab langsung tanpa harus menunggu di hari ke 7.pilihan pertama jadi budak seks saya dan ngeseks dengan saya kapanpun saya mau dan di manapun, pilihan kedua, tetap setia dengan ustadz Rozak. Nah pilihan pertama yang boleh ustadzah jawab langsung tanpa harus menunggu hari ke 7,namun jika diantara 7 hari tersebut ustadzah tidak melakukan/menuruti perintah saya, akan saya sebarkan vidio ustadzah Nia, gimana?"tawar ku
"B-baiklah, terus 7 hari tersebut dimulai kapan?" Tanyanya
Aku berpikir sebentar, dan teringat jika pak ustadz selalu mencatat semua kajian atau acara yang ia akan datangi. Kulihat sekitar dan melihat hal yang kucari, yaitu buku berisi acara acara yang akan ia datangi lengkap dengan tanggalnya, kucari dimana tanggal yang menurut ku cocok. Kutemukan suatu tanggal yang menurut ku cocok dan beruntungnya ada sebuah acara yang mengharuskan ustadz Rozak pergi selama 7 hari berturut turut dan tanggal nya berselang 2 hari dari hari ini.
"7 hari tersebut terhitung mulai tanggal ** sampai tanggal ** , jadi mulai 2 hari dari hari ini, namun. " Ucapku
"Namun apa" Ucap ustadzah
"Namun hari ini merupakan hari perkenalan antara kontol saya dengan memek ustadzah." Ucapku
"Apa maksud" Ucap ustadzah tak melanjutkan kalimatnya karena langsung ku tutup mulutnya.
Aku langsung melompat ketubuh ustadzah Nia dan menindihnya serta menutup mulutnya. Dengan cepat ku lumat mulut nya serta tanganku yang tadi ku gunakan untuk membekap mulut ustadzah Nia ku gunakan untuk mengobok obok memeknya yang sudah basah sejak awal.setelah beberapa saat ku lepas mulutku dan ku percepat kocokan di memeknya, ia mendesah tak karuan. Setelah puas ku cabut tangan ku dari memeknya, kemudian aku mengambil posisi untuk mengarahkan kontolku ke memeknya.
"J-jangan masukkan punyamu, tolong" Ucap ustadzah memohon
"Oke, tapi saya ssbar ya. " Ancam ku
"Bb baiklah masukkan punyamu namun pelan pelan aja. " Pintanya sambil menutupi mukanya dengan mukenanya, yang malah memperlihatkan sepasang gunung yang sangat besar.
"Gila ajg besar juga ni ustadzah, udah kayak pemain bokep barat aja ukurannya. " Pikir ku.
Ku masukkan kontol ku kedalam memeknya, aku terkejut karena ukurannya yang sesak. Karena itu kudiamkan kontolku di dalam memek ustadzah untuk sementara agar ustadzah beradaptasi karena kontolku yang besar.
"Sempit banget ustadzah. Jarang di sentuh pak ustadz kah? " Tanyaku
"Diam kamu erggghh" Ucap ustadzah sambil menahan sakit di bagian bawahnya.
"Oh gitu ga mau jawab. " Ucapku
Ku tarik kontolku sehingga hanya ujung nya yang berada di dalam memek ustadzah, dan langsung saja ku hantam memek ustadzah dengan keras sampai mentok yang membuatnya berteriak.
"Argghhh sakiiitthh" Teriak ustadzah
Ku maju mundur kan kontolku dengan tempo pelan. Karena tidak tahan dengan payudaranya yang dari tadi bergetar langsung saja ku main kan. Tangan kanan ku menggerayangi payudara sebelah kiri, sedangkan mulutku menyedot putingnya, ustadzah Nia terus mendesah, kaki nya secara tak sadar dalam keadaan terlentang seperti melakukan split.kedua tangan nya hanya dapat memegang sprei yang mulai berantakan. Setelah beberapa saat aku ingin keluar.
"Bu saya keluar di dalam ya? " Tanyaku
"J-jangaagggghhhh hariihhhkkk iniikkhhh, sayakhhhh lagihhhh menssss" Desah ustadzah
Mendengar itu kucabut kontol ku karena tidak mau ambil resiko. Aku berdiri menuju kepala ustadzah dan menyodorkan kontolku di mulutnya.
"Cepet buka mulut" Perintah ku
Ustadzah Nia hanya pasrah dengan membuka mulutnya, yang langsung saja ku masukkan kontolku kedalam nya, dan ku muncrat kan sperma ku kedalamnya.
"Mphhhmm" Desah ustadzah saat menerima sperma ku.
"Tahan dulu sperma saya di mulut ustadzah jangan telan atau muntah kan dulu" Perintah ku.
Ku cabut kontol ku dari mulut ustadzah, aku berdiri dan menarik tubuh ustadzah agar duduk. Ku sodorkan penis ku di mulut dan hidungnya yang kemudian ku suruh ia untuk menelan semua sperma ku.
Setelah itu aku kembali memakai pakaian ku dengan benar dan menyuruh nya merapikan tubuhnya. Sebelum pulang aku mengingatkan nya untuk tidak macam macam atau ku laporkan. Tidak lupa aku bertukar nomor HP dengan ustadzah. Kemudian aku bergegas keluar dan pulang.
Sesampai di rumah aku langsung membersihkan tubuh. Setelah selesai aku membuka HP dan mengingat kan ustadzah agar mengingat perjanjian kami, kemudian aku membeli beberapa barang untuk melaksanakan rencana ku di olshop.
"Tunggu saja, sebentar lagi ustadzah Nia akan ku jadikan budak seks ku yang baru. " Ucapku dalam hati.
Lanjut ke chapter selanjutnya
Mungkin secepatnya atau yaa gatau karena nulis ini sambil gabut
ns216.73.216.6da2