Sementara itu di sebuah rumah lain di kawasan Kotamadya Bandung...
17144Please respect copyright.PENANAjpCVW1XSgo
17144Please respect copyright.PENANAFrDKJby17Q
17144Please respect copyright.PENANABqX0JzprPV
"Maaf ya, Farah, bukannya kami tak mau menerima hasil karyamu. Karyamu selalu bagus, kok. Tapi mengertilah, kami sedang dalam kesulitan keuangan. Kami memutuskan untuk sementara memproduksi novel-novel remaja yang bertemakan kisah cinta yang lebih laris di pasaran. Mungkin suatu saat kami akan menerbitkan novelmu, harap bersabarlah. Ditunggu saja ya, pasti akan datang kesempatan," demikianlah suara lelaki di ujung telepon yang terdengar agak kurang sabar.
17144Please respect copyright.PENANAK1xuC6a9uR
17144Please respect copyright.PENANA4gPamUyR7A
"lya, pak. Saya faham dan mengerti sepenuhnya, terima kasih sebelumnya atas perhatian Bapak. Assalamualaikum," terdengar suara perempuan merdu namun terasa memelas dan amat kecewa.
17144Please respect copyright.PENANALQWH5ihbur
17144Please respect copyright.PENANAVzY5xB8yCB
Pembicaraan telepon pun terputus. Farah Wulandari kini hanya bisa termenung memandangi taman belakang rumahnya yang sederhana. Sudah beberapa buIan ini novel-novel islami karyanya tidak ada yang diterima oleh penerbit. Macam macam saja alasan yang dikemukakan penerbit, tapi ia sadar kalau ia harus tetap sabar dan tidak boleh bahkan tak ada gunanya untuk memaksakan kehendaknya. Disadarinya bahwa tak mudah menjual buku agama pada saat ini.
17144Please respect copyright.PENANAusg9L6I9LC
17144Please respect copyright.PENANAvfCppAfoWh
Farah adalah sosok seorang akhwat pendiam dengan sebuah kacamata minus tergantung di atas hidungnya. Di usianya yang menginjak 24 tahun, Farah tampak lebih dewasa, baik dari segi fisik maupun mental. la tumbuh menjadi seorang wanita yang berdedikasi dan penuh semangat.
17144Please respect copyright.PENANAZgnQJDV8Qa
Sebenarnya ia memiliki wajah yang begitu mempesona, mirip sekali dengan kakaknya yang sudah dinikahi Ustadz Mamat. Hidungnya begitu bangir mancung, pipinya ranum, bibirnya merah merona, kulitnya putih mulus dan terawat, rambutnya yang panjang hingga punggung selalu tertutup jilbab panjang dan jubah. Akibat wajahnya yang cantik serta sifatnya yang anggun, tenang dan tampak begitu alim, banyak pemuda ikhwan-ikhwan pengajian yang jatuh hati padanya. Namun semuanya ia tolak karena ia berniat ingin membahagiakan orang tuanya terlebih dahulu sebelum ia dengan hati sukacita dan penuh rela akan memasuki jenjang pernikahan.
17144Please respect copyright.PENANAKrMApolLz1
17144Please respect copyright.PENANAaxI7DKxb9V
"Siapa itu tadi yang bicara di telpon, Farah, apakah ada urusan penting untuk diselesaikan?" suara lembut Siti Nurhana, ibunda Farah, membangunkannya dari lamunannya yang tak menentu.
17144Please respect copyright.PENANATutw3ikydP
17144Please respect copyright.PENANAMkdoTKEmv6
"Hmm, dari penerbit, ummi. Katanya novel Farah saat ini belum bisa masuk untuk dicetak." jawab Farah disertai dengan helaan nafas lembut dan cukup panjang menandakan kecewa.
17144Please respect copyright.PENANAv4VwETnehy
17144Please respect copyright.PENANAYeGRFw9QhS
"Ya sudah sabar saja, nanti juga kalau sudah jalannya kamu pasti dapat. Ummi mau ke rumah sakit dulu ya, nemenin Abi. Kamu nggak apa-apa kan ditinggal sendiri?" demikian lanjut Siti Nurhana mulai menukar pakaiannya sambil berkemas-kemas untuk berangkat menuju ke pangkalan bus.
17144Please respect copyright.PENANAhZJH0aUpSk
"Nggak apa-apa koq, ummi. Salam dari Farah yah sama Abi, semoga Abi lekas sembuh dan cepat dapat pulang kembali ke rumah di tengah keluarga kita," sahut Farah sambil masuk ke kamar.
17144Please respect copyright.PENANA4wGGpcYw4K
17144Please respect copyright.PENANAko8bFzmnK7
Kini tinggallah Farah sendirian di rumah. Sudah sekitar lima bulan Pak Arief Ubaidillah terbaring di rumah sakit setelah terkena stroke. Selama itu pula ayah 4 putri itu tidak sadarkan diri di bangsal rumah sakit dan tidak bisa memenuhi kebutuhan nafkah rumah tangga lagi. Dan kini Farah sedang bingung harus kemana ia mencari uanguntuk membayar hutang-hutang yangtelah menumpuk akibat memenuhi biaya berobat ayahnya.
17144Please respect copyright.PENANAWsVovHO8u1
17144Please respect copyright.PENANAdA6h5F1WNB
Di rumah hanya ada Farah, Asma yang masih SMA, dan ibunya. Farah pun sadar ia tak bisa meminta Nurul yang sedang kuliah di Jakarta untuk membantu, karena ia kuliah gratis dengan beasiswa yang diterimanya. Posisi Aida yang telah berkeluarga seharusnya bisa membantu, namun apa mau dikata, kondisi keuangan rumah tangga Ustadz Mamat pun tak begitu baik. Farah sadar, hanya ia satu-satunya yang mampu mengatasi keadaan keuangan yang sama sekali tidak menggembirakan itu.
17144Please respect copyright.PENANAJsxIqlLxcH
17144Please respect copyright.PENANAaril0F622J
Ketika ayahnya mulai masuk rumah sakit 5 bulan yang lalu, untuk menalangi biaya rumah sakit, Farah sekeluarga terpaksa meminjam uang pada Mang Burhan, seorang rentenir kelas kakap di kampung tersebut. Walaupun bunga yangia ajukan terlalu tinggi, namun hanya Mang Burhan-lah pada waktu itu yang siap dan mampu menyediakan uang dalam jumlah besar untuk biaya operasi ayah Farah. Namun masalahnya batas waktu pengembalian uang tersebut
17144Please respect copyright.PENANAubSHyc7Wh9
hanya tinggal tiga hari lagi, dan Mang Burhan telah menelpon kemarin pagi untuk menagih kembali hutang itu.
17144Please respect copyright.PENANAqs5VnbSFXo
17144Please respect copyright.PENANAhpuBzqmcnr
Oleh sebab itu Farah merasa begitu kecewa setelah tak ada satupun penerbit yang mau menerbitkan novel karyanya. Uang hasil jualan kue Farah dan ibunya pun hanya cukup memenuhi makan mereka sehari-hari, bagaimana dapat untuk membayar hutang?
17144Please respect copyright.PENANAzNbefE6ERY
17144Please respect copyright.PENANA82p0lkO3Gq
Berbagai macam pikiran memenuhi otak Farah sehingga membuat akhwat manis berkacamata itu tampak muram. Karena tiada jalan lain ditemukan ia pun berniat untuk menemui Mang Burhan dan bernegosiasi dengannya. la akan melakukan apa saja demi keluarga yang begitu dicintainya.
17144Please respect copyright.PENANAQmOt1nehVr
17144Please respect copyright.PENANA2FmmA1o1JO
***
17144Please respect copyright.PENANAnrgflibBBZ
17144Please respect copyright.PENANAtfC0jlXEaG
Malapetaka Dimulai : Tragedi Aida
17144Please respect copyright.PENANASvTsVFCIJd
Aida menarik nafas sangat dalam, kemudian dilanjutkan dengan menguap sangat panjang dan lama sambil menahan rasa kantuknya. Hari ini ia memang bangun amat dini : sekitar jam 5 pagi Aida telah menyiapkan makan pagi bagi suaminya karena ustadz Mamat mempunyai tugas. Tugas panggilan yang ditawarkan oleh pak Sobri, yaitu memberikan ceramah kepada para calon peserta Musabaqoh Tillawatil Qur'an. Pak Sobri meminta agar ustadz Mamat bersedia memberikan ceramah mengenai agama kepada para calon, karena adik
17144Please respect copyright.PENANAbw9FJLkLTK
terbungsu dari istrinya yang bernama Asmirandah - panggilan sehari-hari Asmi
- diharapkan akan ikut pertandingan.
17144Please respect copyright.PENANA1fPq8Ohesh
17144Please respect copyright.PENANAxQGAm8UFE4
17144Please respect copyright.PENANAUzLrXhpBaE
Asmirandah adalah gadis remaja berusia 17 tahun yang kelakuannya sehari-hari mulai agak menyimpang dari ajaran agama, sehingga mencemaskan orang tuanya. Oleh karena itu mereka mengambil tindakan dengan menyuruhnya untuk ikut perlombaan membaca ayat-ayat Qur'an dan sebelumnya mendengarkan ceramah agar bisa memperdalam pengetahuan agamanya.
17144Please respect copyright.PENANA28Yws5NQKM
17144Please respect copyright.PENANAK7PFjDR8Oh
Apakah pak Sobri kini berubah menjadi seorang yang alim saleh sehingga sangat memperdulikan persiapan iman dari calon pengikut musabaqoh, apakah tidak ada udang dibalik batu?
17144Please respect copyright.PENANABjqkuSr7ZC
17144Please respect copyright.PENANATOvBek8TSk
Jawabannya mudah sekali diduga : tempat dari pemberian ceramah itu bukan dekat rumah ustadz Mamat, melainkan di desa Jamblang yang tak jauh dari kota Cirebon. Selain itu, ceramah yang diminta oleh pak Sobri kepada ustadz Mamat cukup memakan waktu lama sehingga tak dapat diselesaikan dalam sehari. Memang Pak Sobri menanggung semua biaya perjalanan, biaya penginapan dan segala akomodasi, di samping itu sebagai balas jasa, ustadz Mamat juga diberikan honorarium dalam jumlah cukup besar yang dapat dibandingkan dengan penjualan buku hasil karya sang Ustadz setahun lalu.
17144Please respect copyright.PENANAPcXyGhQbTL
17144Please respect copyright.PENANAJPfbq7OHgR
Apakah pak Sobri sedemikian baik hati dan menjalankan fitrah sebagai dermawan?
17144Please respect copyright.PENANAwqcakrx9vO
Semuanya itu ternyata hanyalah muslihat belaka untuk memancing ustadz Mamat agar bisa meninggalkan istrinya, Aida, selama dua malam. Selama kesempatan itu, pak Sobri ingin mendekati Aida, ingin merayunya dengan palbagai cara, ingin merasakan kehangatan tubuh bidadari idamannya itu. Pak Sobri telah dikuasai oleh bujukan iblis untuk mengatur semuanya - dan memang kemampuan iblis mengatur tak boleh dipandang ringan.
17144Please respect copyright.PENANAD00x2fXAmR
17144Please respect copyright.PENANAYHiZER7UbA
Seolah awan gelap sedang menyelubungi keluarga ustadz Mamat, maka di hari pertama yang sama ketika ustadz Mamat berangkat ke Jamblang untuk memberikan ceramah, Farah pun kebetulan pergi menemui pak Burhan si rentenier kakap untuk negosiasi memperoleh pinjaman uang. Bacalah episode lain dari cerita ini : « Tragedi Farah »
17144Please respect copyright.PENANAB5HHE8rlba
17144Please respect copyright.PENANArOtQ4VnXbg
Setelah memasak sederhana seadanya untuk makan siang dan menjemur pakaian kotor yang telah dicucinya di halaman belakang, maka Aida akhirnya memutuskan untuk sebentar memejamkan mata menghilangkan rasa kantuknya. Adiknya, Farah, juga telah pergi pagi tadi untuk mencari percetakan lain yang bersedia menerbitkan buku-buku agama karangannya. Farah tak mau cerita kepada Aida mengenai rencananya negosiasi dengan pak Burhan karena Farah tahu bahwa Aida tak senang dan selalu mencurigai pak Burhan sebagai lelaki mata keranjang. Setelah itu Farah mengatakan akan mengunjungi ayahnya yang masih dirawat di rumah sakit, karena itu kemungkinan besar akan lama meninggalkan rumah dan makan seadanya di kantin rumah sakit.
17144Please respect copyright.PENANAl1UsllSt7H
Aida menghela nafas panjang dan merebahkan diri di bangku panjang di dekat ruang makan. Sayup-sayup seolah muncul terbawa deru angin, Aida mendengar ketukan pintu dan terdengar namanya dipanggil. Pertama Aida mengira bahwa itu hanya sekedar mimpi, namun setelah empat lima menit ketukan di pintu depan dan panggilan namanya tak kunjung berhenti, disadarilah olehnya bahwa itu memang bukan mimpi, tapi benar-benar ada orang yang mengetuk pintu.
17144Please respect copyright.PENANAb3EvGhsCpj
17144Please respect copyright.PENANAaUEBOFL9eT
Sebagai istri yang alim shalihah, Aida agak ragu menjawab ketukan pintu, apalagi mendengar suara panggilan itu jelas keluar dari mulut seorang lelaki. Aida menjadi takut dan bertekad tak akan buka pintu!
17144Please respect copyright.PENANA0LqaWOyRHN
17144Please respect copyright.PENANAmmqCNmaPZp
"Ummi Aida, ummi Aida, tolonglah buka pintu. Ban mobil saya rupanya kena paku hingga bocor, dan saya butuh air karena karburator terlalu panas sehingga tak mau jalan motornya. Tolonglah, ummi, hanya sebentar saja minta air dan ganti ban, lalu saya langsung pergi lagi, " demikian terdengar suara lelaki di depan pintu yang akhirnya dikenali Aida sebagai suara dari pak Sobri.
17144Please respect copyright.PENANAIX6TfnzDim
17144Please respect copyright.PENANAeHOFdDuf8s
Di dalam benaknya Aida mulai ragu, bukankah menolong orang sedang kesusahan sudah menjadi kewajiban setiap manusia, apalagi seorang tekun beragama seperti ia sendiri. Lagipula yangmembutuhkan pertolongan itu bukan lelaki yang sama sekali asing, melainkan pak Sobri yang di masa lalu sering kerja sama dengan suaminya untuk menerbitkan buku, juga pak Sobri bahkan hadir ketika pesta pernikahannya sendiri dengan ustadz Mamat.
17144Please respect copyright.PENANAz7Gb0UdfZh
Sangat hati-hati Aida mendekati jendela kecil yang tertutup gorden untuk mengintip keluar dan diharapkannya tak langsung akan terlihat oleh pak Sobri. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh pak Sobri bahwa ban mobil belakangnya di bagian kiri kempes sehingga mobil itu terlihat miring sebelah. Namun yang mengejutkan Aida adalah ketika melihat kemeja pak Sobri telah basah kuyup dengan keringat dan tangan kirinya terlihat berlumuran cairan merah menetes dari jari-jarinya. Pak Sobri agaknya terluka dan berdarah.
17144Please respect copyright.PENANAaBJ5HVh2y8
17144Please respect copyright.PENANAHBAamjXOcY
Apakah kealiman dan ke-shalihahan seorang istri setia tetap dipertahankan dengan tidak menolong atau bahkan mengusir lelaki bukan suaminya itu, ataukah kesediaan untuk membantu sesuai dengan rasa peri kemanusiaan harus lebih diutamakan?
17144Please respect copyright.PENANAZeQSrkLzB8
17144Please respect copyright.PENANAsFtXFdOv5h
Aida tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukannya. Di satu pihak hati nuraninya menuntut untuk wajib menolong, sementara di lain pihak fikiran sehatnya masih ragu tak yakin apakah ia tak akan salah langkah?
17144Please respect copyright.PENANA0pFemldgyA
17144Please respect copyright.PENANA3nMOEpNTg8
"Tolonglah, ummi... saya hanya ingin diberikan air dingin untuk karburator motor, juga minum sedikit sebelum saya ganti ban dan cuci tangan. Kemudian saya segera akan pergi secepatnya," demikian ucapan pak Sobri memecahkan keheningan sejenak, dan dengan kalimat terakhir ini Aida memutuskan untuk melepaskan prinsip ke-aliman-nya dan bersedia menolong.
17144Please respect copyright.PENANA4M91hnveHK
17144Please respect copyright.PENANAWuXuKOjdUQ
Padahal semuanya sudah diatur dan dirancang masak-masak oleh pak Sobri : ban mobilnya sebenarnya tidak bocor, namun beberapa menit lalu dilepaskan
17144Please respect copyright.PENANAuXtMIhGlgc
ventil-nya sehingga sebagian besar udara keluar menjadikan mobil itu miring. Selama perjalanan ke rumah Aida, dengan sengaja semua jendela ditutup dan airco tak dipasang, sehingga di tengah teriknya matahari pak Sobri sudah basah dengan keringat. Cairan merah yang terlihat membasahi jari-jari tangannya adalah tomato ketchup yang disimpannya minggu lalu ketika makan ayam goreng di Kentucky Fried Chicken. Sedangkan karburatornya sama sekali tidak kekurangan air.
17144Please respect copyright.PENANAMhoIpnvKYW
17144Please respect copyright.PENANAZCLXDrhYeu
Namun seorang wanita seperti Aida tentu saja tak paham mengenai persoalan mesin mobil, sehingga dengan mudah dapat ditipu! Aida merapihkan pakaian dan jilbab putihnya yang lebar itu dan dengan menundukkan kepala dibukanya pintu depan rumahnya dengan perlahan...
17144Please respect copyright.PENANAtgHiE6L8EE
17144Please respect copyright.PENANAd69j8G76su
Pak Sobri melangkah masuk -Aida telah masuk dalam jebakan!!
17144Please respect copyright.PENANAJBOnf8YwcR
17144Please respect copyright.PENANAbWipux9l6K
17144Please respect copyright.PENANA2mUZ1fDSfK
"Terima kasih banyak, ummi, saya ambil air saja di jerigen kecil ini. Mahon untuk ke belakang sebentar untuk hajat kecil dan cuci tangan, dan saya akan segera pergi lagi," demikian pak Sobri melihat arah belakang rumah di balik hijab yang ditunjuk oleh Aida.
17144Please respect copyright.PENANAAnW6f5tPnC
17144Please respect copyright.PENANA4KS8ApMGg7
Setelah itu Aida segera bergegas menuju ke dapur untuk mengambilkan segelas air minum tamunya. Tak disadari oleh Aida bahwa nafsu birahi pak Sobri telah naik ke-ubun-ubun ketika melihat betapa menggairahkan langkah Aida di balik gamisnya yang tak mampu menyembunyikan goyangan bongkah pantat yang
17144Please respect copyright.PENANAoFWIJN3htX
begitu padat bulat, goyangan dan putaran sedemikian alamiah tanpa dibuat buat!
17144Please respect copyright.PENANA5JldQEADSC
17144Please respect copyright.PENANAUmTKQiaz3i
Aida telah meletakkan segelas air putih di atas meja kecil ruang tamu dan ingin berbalik untuk kembali ke dapur, ketika mendadak tubuhnya disergap dan dipeluk dari arah belakang. Teriakannya juga segera teredam karena mulutnya dibekap oleh tangan lelaki yang sangat besar kasar dan berbulu, tangan yang beberapa menit lalu dilihatnya berlumuran cairan merah kental kini menyekat bibir mungilnya.
17144Please respect copyright.PENANAT4WVANBTuL
17144Please respect copyright.PENANAAGBDAQf5iX
Aida berontak dan menggelinjang sekuat tenaga berusaha melepaskan dirinya dari ancaman bahaya yang akan menimpa, namun apalah arti tenaga seorang istri setia bertubuh asri semampai menghadapi lelaki yang telah lama menginginkannya dan kini telah menerkamnya bagai singa menerkam kancil lemah - dan kancil ini segera diseret untuk memasuki kamar tidur!
17144Please respect copyright.PENANAz7ib6IxT8s
17144Please respect copyright.PENANAXouLkz2LoE
"Hmmppffh... iieeehmph... tolooong ! N-nggak maau... lepaskan ! Auuw... ieeffhhh... "caci maki suara Aida yang teredam sehingga tak keluar semuanya.
17144Please respect copyright.PENANAQtHfEfothJ
17144Please respect copyright.PENANAiwzmZQiZA8
Pak Sobri tak perduli atas prates dan rontaan korbannya, karena dengan tenaganya yang sangat kuat ia telah berhasil menyeret mangsanya memasuki kamar tidur yang selama ini hanya dihuni dan ditiduri oleh Aida dan suaminya yang sah, yaitu ustadz Mamat. Pergulatan dua insan tak sebanding tenaga itu semakin menjadi ketika pak Sobri telah berhasil menghempaskan Aida ke atas ranjangnya.
17144Please respect copyright.PENANA7liSjtgJkz
Tubuh pak Sobri yang agak gemuk di atas 75 kilo itu semakin penuh dengan keringat ketika ia semakin ganas menindih tubuh Aida yang hanya sekitar 46 kilo. Mulut Aida yang selalu terhias dengan senyum manis itu kini tertutup oleh bibir dower pak Sobri. Bukan hanya ciuman-ciuman rakus yang sangat mengganggu, namun aroma tidak menyenangkan disertai bau rokok membuat Aida sangat muak. Apalagi ketika dirasakannya bahwa pak Sobri menjulurkan lidahnya yang penuh ludah menjijikkan menerobos masuk, Aida mulai sangat mual dan terasa ingin muntah.
17144Please respect copyright.PENANAcAwwqv2SNF
17144Please respect copyright.PENANA2JrlJxYDvU
Aida berusaha mencakar muka dan terutama mata si pemerkosanya, namun pak Sobri sangat sigap dan langsung dengan hanya satu tangan berotot dan jari-jari sangat besar bagaikan beruang merejang kedua pergelangan tangan Aida. Ditekan dan diringkusnya kedua nadi nan langsing itu ke atas kepala yang masih terlindung jilbab, sehingga Aida tak mampu bergerak apalagi mencakar. Dengan ditindih tubuh sedemikian berat, Aida merasakan sangat sukar bernafas dan semua gelinjang gelisah serta rontaannya justru semakin memacu birahi pak Sobri.
17144Please respect copyright.PENANAY7laV8F7JT
17144Please respect copyright.PENANAd4StUeDMuy
Dirasakan oleh lelaki durjana ini betapa lembut nan montok dua bukit gunung penghias dada Aida, membuatnya jadi semakin horny. Dengan kasar dan tanpa kesabaran sama sekali, Aida merasakan selembar demi selembar, lapis demi lapis baju gamis penutup pelindung tubuhnya dihentak ditarik oleh pak Sobri. Amat berbeda dengan apa yang dialami jika sedang bercinta dengan suaminya,
17144Please respect copyright.PENANAcQF9VAzRcP
ustadz Mamat... kini tubuhnya yang muda dan penuh hormon kewanitaan dipaksa menikmati nafsu hewaniah!!
17144Please respect copyright.PENANAt4MqUKyN07
17144Please respect copyright.PENANAe7oisWBv6v
Aida menjerit dan meratap di dalam jiwanya yang tak rela untuk digagahi lelaki asing bertubuh kekar yang telah mandi keringat menyebabkan terlihat agak mengkilat. Aida tak rela menghadapi kenyataan pahit yang dialaminya akibat kebodohannya membiarkan lelaki asing masuk rumahnya saat ia hanya seorang diri. Kini semuanya telah terlambat, pak Sobri yang selama ini membantu sang suami untuk menerbitkan buku-buku berisi agama telah menindih badannya, merejangnya hingga jadi tak berdaya di atas ranjang, juga menarik dan melepaskan jubah baju kurungnya satu persatu, menciumi serta menyapu nyapu lidahnya di rongga mulut, mencampurkan ludahnya yang berbau rokok dengan ludah Aida yang harum.
17144Please respect copyright.PENANA244ZfjpTTh
17144Please respect copyright.PENANAritOcaxGJw
Semuanya menyebabkan Aida mulai menangis tersedu terisak menimbulkan iba. Namun itu tidak menyebabkan pak Sobri menjadi kasihan, bahkan sebaliknya ia jadi semakin ganas! Lapisan demi lapisan pelindung tubuh istri setia ini dihentakkan dan ditarik lepas olehnya, sehingga kini hanya tinggal jilbab putih yang menutupi rambut Aida yang hitam bergelombang sepanjang bahu. Selain itu masih ada BH berukuran 368 serta celana dalam putih yang menutupi bagian tersembunyi dari tubuhnya yang sampai saat ini hanya pernah dilihat oleh suami Aida.
17144Please respect copyright.PENANAm0PQXKsmY5
17144Please respect copyright.PENANAZyXQEbpop7
Pak Sobri yang telah kesetanan menyeringai buas melihat betapa montoknya tubuh istri ustadz gurunya itu. "Hmm... harum, wangii nih bibir, mulut atas
17144Please respect copyright.PENANAVEJS5KmznG
kamu... hmmh! Cuup, cuup, apalagi mulut bawah kamu... pernah dicium nggak mulut dan bibir bawah kamu oleh suami?" tanya pak Sobri diantara kecupan dan dekapan mulutnya menutup bibir Aida yang memang selalu terlihat merah muda merekah seolah mengundang untuk dicium.
17144Please respect copyright.PENANAzWkmatiySi
17144Please respect copyright.PENANAaxoTVlMXTG
Aida tak sanggup lagi bertahan terlalu lama, tenaganya mulai habis ditindih dan direjang habis-habisan, terutama membela pakaiannya yang kini telah tersebar di atas ranjang dan sebagian jatuh ke lantai.
17144Please respect copyright.PENANAabfVznlA7C
17144Please respect copyright.PENANAAhyAKR4o7l
Pak Sobri paham sekali bahwa wanita idamannya ini mulai takluk di tangannya, suaranya pun telah lunak terisak-isak dan serak karena tangisannya. Karena itu ciuman pak Sobri kini mulai meninggalkan mulut Aida, menjalar ke pipinya, mengecup dan meniup-niup liang telinga Aida, lalu juga dijilatinya rakus.
17144Please respect copyright.PENANAIfGRLFKnUs
17144Please respect copyright.PENANAgjRa9CmSXP
Tak pernah suaminya melakukan hal ini padanya sehingga Aida merasa merinding kegelian, terlihat dari bulu-bulu sangat halus yang menutupi kulitnya jadi agak berdiri, dan isak tangisnya mulai berubah menjadi lenguhan, keluhan dan desahan-desahan halus sebagai tanda wanita alim ini mulai terangsang!
17144Please respect copyright.PENANA967Uk31Jil
17144Please respect copyright.PENANAWqXQBBTpxW
"Oooh... aaah... aiihh... u-udah, pak ! Toloong, jangaan... saya tak mau ! Tak rela! Oooh... kasihani saya, pak ! Saya tak mau selingkuh... saya istri ustadz! Kasihani saya, pak Sobri !" keluh Aida sambil masih berusaha melepaskan diri dari tindihan badan pak Sobri yang begitu kekar.
17144Please respect copyright.PENANAnXhn6PTQk3
Desahan lemah lembut dari mulut Aida terdengar sangat kontras dengan dengusan berat lelaki yang sedang menggagahinya, apalagi ketika pak Sobri setelah puas menciumi telinganya, kini mulai turun ke leher jenjang Aida. Disitu pak Sobri menggigit-gigit dengan gemas sehingga terlihat cupangan-cupangan bekas bibir dowernya, setelah itu ciumannya turun ke bahu, kemudian wajah pak Sobri yang berhias kumis bagai sapu ijuk itu melekat di ketiak Aida yang licin tanpa bulu, dan bagaikan anjing kelaparan mulai menciumi dan menilati kulit yang sedemikian halus dan peka itu.
17144Please respect copyright.PENANAieg9KUjr6C
17144Please respect copyright.PENANAQe3UPoTSxS
Rasa geli tak terkira membuat Aida menggeliat berusaha meronta, tapi apa daya kedua nadinya tetap direjang di atas kepala oleh satu tangan pak Sobri yang begitu kuat ibarat belenggu besi. Geliatan dan gelinjang tubuh atas Aida tak membebaskan kedua nadi tangannya, namun justru membuat buah dadanya tanpa disadari semakin membusung dan menonjol ke atas. Dan gundukan daging kenyal montok ini adalah sasaran pak Sobri berikutnya setelah BH-nya ditarik lepas.
17144Please respect copyright.PENANAhU9ci4Gq8p
17144Please respect copyright.PENANAiT5kC5YeZp
Kedua bukit daging yang selama ini menjadi idaman dan impian pak Sobri kini terpampang di hadapan matanya, dan tanpa menunggu lagi segera dijadikan sasaran jari-jari tangan kanannya yang bebas. Pak Sobri tahu bahwa Aida akan mulai lagi melawan dan menjerit-jerit - oleh karena itu ia membekap lagi bibir merekah itu dengan ciuman ganas sementara jari tangan kanannya meremas dan mengelus buah dada idamannya sehingga terlihat mulai memerah dan putingnya semakin keras mencuat ke atas. Kedua paha betis langsing Aida yang kini tak terlindung lagi juga ditekannya sekuat tenaga ke kasur oleh paha dan betisnya yang penuh bulu bagaikan gorila.
17144Please respect copyright.PENANAG7QLrxF7od
"Ummh... ini tetek montok banget, kenyal tapi kencang. Pasti tiap malam dijadikan mainan suaminya, kini jadi milik aku. Siar belum punya anak tapi mungkin keluar susunya jika diperas," demikianlah pikir pak Sobri dan oleh karena itu semakin seru dan ganas ia meremas dan memijit puting kedua payudara mangsanya, membuat Aida jadi semakin menggelinjang-gelinjang karena kesakitan.
17144Please respect copyright.PENANA7oL2E8wV1v
17144Please respect copyright.PENANA9nYgpY0wvv
"Enggak mauI. A1••1hh... J•-•Jangann... auww.I U-udah, eemphff... auuwI.I. S-sak1·1·t... " Aida meronta-ronta dan berusaha bicara, namun suaranya hanya keluar sebagian karena terus menerus mulutnya diciumi oleh pak Sobri dengan menjulurkan lidahnyake dalam rongga mulut Aida disertai ludahnya yang sangat dibenci dan amat memuakkan bagi Aida karena berbau rokok.
17144Please respect copyright.PENANACfMmja1un0
17144Please respect copyright.PENANAKFNYxxfKF0
Mendadak, sangat mendadak pak Sobri menghentikan kegiatan jari-jari tangan kanannya meremas buah dada Aida, dan sebelum Aida dapat memahami apa yang terjadi, dirasakannya celana dalam sebagai pelindung auratnya yang terakhir ditarik dan diselusurkan kebawah melewati paha betis dan kakinya. Kini sempurnalah Aida telanjang bulat di dalam cengkraman pemerkosanya, pak Sobri. Terlihat sangat kontras tubuh bidadari yang putih mulus itu ditindihi oleh tubuh besar hitam legam berbulu, istri ustadz yang alim shalihah itu tak berdaya lagi membela kesuciannya!
17144Please respect copyright.PENANAfzKE9QLxcO
17144Please respect copyright.PENANASe0Kq6e2Ne
"Yaa Allah, ampunilah aku ! Hambamu tak kuat lagi menahan malu dan aib ini," tangis Aida di dalam batinnya ketika menyadari musibah yang segera akan
17144Please respect copyright.PENANA3Vk3KelVxS
menimpanya. Air matanya mengalir membasahi pipinya yang sedemikian halus, tubuhnya terasa panas dingin dibasahi oleh keringat yang deras mengucur karena pergumulan dan pergulatan serta rontaannya yang sia-sia.
17144Please respect copyright.PENANA0nHbF4obDt
17144Please respect copyright.PENANAwpbpGOYnaU
Tak ada yang dapat menghalangi pak Sobri dengan tenaganya, ibarat kesetanan kini ia melepaskan baju kaos dan celana dalamnya sehingga terlihatlah batang kejantanannya yang disunat telah menegang dan siap menerobos liang surgawi Aida.
17144Please respect copyright.PENANA5wpkGkkkC6
17144Please respect copyright.PENANAK4kN3KYNbC
"Tak usah takut, manis. Bapak tak mau sakiti Aida, rela dan pasrah sajalah. Menyerahlah pada bapak, nanti Aida akan merasakan surga kenikmatan yang belum pernah kamu alami," bisik pak Sobri sambil jari-jari tangan kanannya mengusap-usap kemaluan Aida yang licin tercukur rapih.
17144Please respect copyright.PENANAcXMiyO7UPV
17144Please respect copyright.PENANAZCHrviORmh
Setelah menemukan celah yang dicarinya, maka mulailah jari telunjuk dan jari tengah pak Sobri yang besar memasuki perlahan-lahan liang vagina Aida, sementara ibu jarinya mengusap diantara belahan bibir kemaluan perempuan alim itu. Perlahan-lahan tan pa dikehendaki oleh Aida, muncullah tonjolan daging kecil merah muda diantara bibir kemaluannya dan setiap kali klitorisnya ini tersentuh ibu jari pak Sobri, maka dirasanya selain geli juga bagaikan terkena aliran listrik yang menyengat tubuhnya.
17144Please respect copyright.PENANAaoZcHvyriW
17144Please respect copyright.PENANAzEKMMQ3TDO
Sesuatu yang tak dimengerti oleh Aida : ia diperkosa, tapi kenapa tubuhnya memberikan reaksi saat dirangsang? Padahal itu sama sekali bukan salahnya sendiri - tubuhnya yang begitu padat montok sebagai wanita muda sehat
17144Please respect copyright.PENANAgRda7qMmk7
jasmani mempunyai hormon-hormon kewanitaan yang secara normal membutuhkan 'nafkah' lawan jenisnya - itu sudah kodrat alam, itu naluri dasar perkembangbiakan manusia.
17144Please respect copyright.PENANAazaRj5LhQG
17144Please respect copyright.PENANAFcJTvGVqFq
Pak Sobri yang bukan pertama kali memperkosa wanita muda yang melawan menolak diawal mula merasakan bahwa daya pertahanan Aida sudah sangat lemah, sebentar lagi bukan saja ia menerima pasrah terhadap perkosaan, melainkan akan menyerah dan 'membalas'nya dengan cara yang biasanya diberikannya kepada sang suami, namun kali ini kepada sang pemerkosanya...!
17144Please respect copyright.PENANAc5hW85OjPn
17144Please respect copyright.PENANAAWUuEe0an2
Namun pak Sobri bukanlah pak Sobri jika ia dengan tergesa-gesa melakukan perkosaan. Pak Sobri bukanlah anak kemarin dulu, bukan anak belasan tahun disaat masuk usia pubertas melakukan sanggama dengan cara quicky. Pak Sobri mempunyai rasa ego yang besar, ia menginginkan agar Aida justru akan ketagihan dan selalu merenungkan, mengingat dan bahkan mengharap agar peristiwa perkosaan yang dialaminya akan selalu terulang lagi di masa depan. Untuk mencapai tujuan itu maka Aida harus dibantainya habis-habisan, harus dibangunkan seluruh nafsu birahinya, harus dihilangkan rasa malunya, pendek kata : ditransformasi menjadi slutty.
17144Please respect copyright.PENANAQ3gPEg9RnI
17144Please respect copyright.PENANAldcNL6NCaQ
Pak Sobri menghentikan sementara ciuman dan gigitannya di puting buah dada Aida yang kini jelas semakin tegang dan mengacung peka itu. la memandang wajah Aida yang telah sayu dan kuyu penuh linangan air mata, namun justru terlihat semakin ayu cantik. Pak Sobri merebahkan diri agak menyamping di sisi kanan Aida, lengan kanan Aida ditindihnya dengan dadanya yang bidang penuh
17144Please respect copyright.PENANArhmFP2Jzfk
bulu itu. Lengan kiri pak Sobri dengan biseps amat keras diletakkan di bawah Aida yang masih tertutup jilbab seolah menjadi bantal, sedangkan tangan kiri pak Sobri berada di atas kepala Aida tetap merejang dan menekan nadi pergelangan perempuan itu ke ranjang sehingga tak dapat berkutik. Kaki kiri pak Sobri yang juga berbulu dan sangat kuat menindih paha kanan Aida serta direntangkan melebar ke samping kanan, sedangkan kaki kanan pak Sobri mulai menekan dan menguakkan paha kiri Aida semakin melebar ke arah samping kirinya. Dengan demikian Aida telentang telanjang bulat di ranjangnya dengan kedua tangan tak mampu digerakkan, demikian pula selangkangannya terbuka lebar tanpa pertahanan untuk melawan jari-jari pak Sobri.
17144Please respect copyright.PENANA45jTzltg5N
17144Please respect copyright.PENANAuBXP4bp3z4
Menyadari betapa tak berdaya dan lemah keadaan tubuhnya, maka Aida hanya dapat menangis tersedu-sedu. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan mencerminkan ketidaksetujuannya atas apa yang sedang dialami, hidung mancung bangir dengan lubang mungil kembang-kempis menahan isak tangis pada saat dirasakan tubuh bugilnya mengkhianati kemauannya untuk tetap melawan nafsu.
17144Please respect copyright.PENANADVnhbMoqJF
17144Please respect copyright.PENANADANfevkyOO
Pak Sobri semakin laju meningkatkan rabaan, usapan dan gesekan jari-jarinya di dalam liang Aida yang mulai basah licin berlendir karena limpahan air mazi dari dinding vaginanya. lsakan tangis Aida kini mulai berubah menjadi lenguhan, desahan dan rintihan wanita dewasa yang dilanda rasa gairah dan kenikmatan terlarang. Semakin lama lenguhan dan desahan itu semakin nyata di telinga pak Sobri yang semakin cepat menggesek ibu jarinya di kelentit Aida, sementara dua jari lain masuk semakin dalam ke dalam liang wanita Aida yang telah basah kuyup berlendir.
17144Please respect copyright.PENANAyT5bz5s58R
Akhirnya dengan rintihan memilukan hati, tubuh Aida melengkung ke atas dan menegang bagai sedang sekarat, kemudian mengejang dan gemetar bagai menggigil disaat ia mencapai orgasme!
17144Please respect copyright.PENANArIQ6SVLNx8
17144Please respect copyright.PENANA0Gexq5Q2Zd
Pak Sobri harus mengerahkan semua tenaganya untuk tetap dapat merejang tubuh Aida yang dilanda orgasme pertama akibat ulah sang pemerkosa. Beberapa menit kemudian tubuh Aida perlahan-lahan berkurang ketegangannya, menghempas lemah dan lemas basah keringat.
17144Please respect copyright.PENANAO0FJ5SOJrl
17144Please respect copyright.PENANAINQnsNCfny
Saat inilah yang telah dinantikan oleh pak Sobri yang tak kalah basah kuyup dengan keringatnya, dan kini telah siap bersetubuh dengan wanita idamannya tanpa perduli Aida telah setengah pingsan!
17144Please respect copyright.PENANAVz9uQ2aWnS
17144Please respect copyright.PENANAZqliV299w6
"Gimana sayang, apa yang kamu rasakan sekarang, letih dan lemas tapi puas kan? ltu hanya sedikit permulaan saja. Bapak baru mulai merasa gairah dan segera akan melanjutkan permainan. Nanti neng akan merengek meminta tambah terus, bapakjamin nanti neng akan selalu ketagihan untuk dirogol. Mau ya, neng manis?" ujar pak Sobri sambil meletakkan dirinya diantara belahan paha korbannya.
17144Please respect copyright.PENANAqZYLO2TMTx
17144Please respect copyright.PENANAadeNPu4g5D
Betapapun Aida berusaha menutup dan merapatkannya, tapi ia jauh kalah tenaga. Pak Sobri kini telah bertahta di tengah selangkangannya, kedua pergelangan kaki Aida nan langsing itu dicekal dengan geram sehingga terlihat
17144Please respect copyright.PENANAVRRVuVuc3i
kemerahan, kemudian diletakkannya kedua betis belalang nan langsing dengan lutut tertekuk itu di pundaknya yang bidang dan lebar. Pak Sobri kemudian menundukkan kepalanya dan mulai menciumi bagian dalam paha Aida yang begitu halus. Karena pak Sobri memang sengaja belum cukur selama tiga hari maka bukan hanya kumisnya tapi juga janggutnya telah ditumbuhi bulu jenggot pendek namun kasar ibarat sapu ijuk.
17144Please respect copyright.PENANAXKK98SpnkM
17144Please respect copyright.PENANAl7jxsXIqi3
Kini pak Sobri dengan sengaja menggesek-gesek dan menciumi paha bagian dalam Aida yang begitu halus dan peka sehingga terasa sangat geli ibarat ditusuk-tusuk ijuk. Akibatnya keadaan Aida yang telah lemas setengah sadar setengah pingsan itu dipaksa kembali bangun melawan rasa geli yang menyiksanya. lstri setia yang malang ini berusaha membalikkan tubuhnya tapi tak mampu karena kedua kakinya telah terkangkang lebar dan tergantung di pundak kiri-kanan sang pemerkosa.
17144Please respect copyright.PENANAZT5RKVU1eu
17144Please respect copyright.PENANALWlN2K3YuP
Pak Sobri semakin meningkatkan kegiatannya merangsang istri ustadz idaman dengan menangkap dan meremas-remas lagi kedua buah dada Aida, terutama putingnya dijadikan sasaran dipilin dan dicubit ditarik-tarik sehingga Aida jadi menjerit kesakitan. Pak Sobri tidak perduli semua rintihan dan jeritan Aida yang memilukan, bahkan kini mulut dan bibirnya tak cukup memberikan cupangan cupangan ganas di kedua betis Aida yang putih, namun juga mencapai lipatan paha dan akhirnya melekat di tengah selangkangan Aida untuk memulai perantauannya disana!
17144Please respect copyright.PENANAQCM1xA5lBR
"Ummh... cckkk... sluurpp... uuh wanginya! Neng mandi pake air mawar ya, bisa harum kayak gini?! Bapak jadi ketagihan, mmmh... nggak puas-puas bapak rasanya... nih bapak ciumin dan jilatin ya?!" celoteh pak Sobri diselang-seling dengan ciuman dan gigitan gemas di bukit kemaluan Aida yang gundul kelimis karena selalu dicukur.
17144Please respect copyright.PENANAJaTwClzOFm
17144Please respect copyright.PENANARBKOZdu6Gi
Lidah pak Sobri bagaikan ular menyapu-nyapu bibir kemaluan Aida, lalu berusaha memasuki celah di tengahnya untuk mencari tonjolan daging kecil sebesar butir jagung yang tersembunyi diantara lipatan atas bibir vaginanya.
17144Please respect copyright.PENANAdoBLOymsVd
17144Please respect copyright.PENANA1gSmNW2x1O
"Oooh... jangaan! U-udah, Pak! Tolong kasihani saya! Saya ini istri ustadz, Pak! Oohh... saya tak mau selingkuh, Pak! A-ampun... saya tak akan lapor! Tolong, Pak... jangan! Aaiihh..." Aida menggelinjang dan berontak mati-matian melawan rasa lemasnya, dan selain itu melawan rasa lain yang tak pernah dialaminya karena suaminya tak pernah melakukan bercinta oral di vagina. Rasa menyesal dan bersalah silih berganti mulai terdesak rasa ingin tahu, ingin terus mencoba!
17144Please respect copyright.PENANAZAXX9e53OY
17144Please respect copyright.PENANAlWy4nLdAOf
Tanpa menghentikan remasan dan pilinannya di puting tetek Aida yang begitu montok tegang mengacung itu, pak Sobri kini menjilat-jilat penuh nafsu celah kewanitaan Aida yang semakin basah berlendir. Bagaikan bunga di pagi hari mulai merekah, maka bibir kemaluan Aida sebagai wanita dewasa menjawab jilatan lidah pak Sobri dan memberikannya kesempatan menampilkan klitorisnya yang seolah malu tersembunyi, dan kelentit ini segera dijadikan sasaran gigi-gigi tajam!
17144Please respect copyright.PENANA0Ms1DRe01J
"Auuw! Aiihh... oohh... ahhh... emmh... u-udah, Pak! Ngiluu... saya tak tahan! Auww... oooh... j-jangaan digigit, Pak! Sakiiit... ampuun!" jerit Aida sambil tubuhnya mulai kembali kejang-kejang dan gemetar bagaikan terkena aliran listrik, kedua tangannya mencengkeram jari-jari pak Sobri yang tak puas-puas terus menerus meremas buah dadanya.
17144Please respect copyright.PENANAPu8KJedoiZ
17144Please respect copyright.PENANAByrBBFQJGB
Tak hanya mencengkeram, namun kuku-kuku jari Aida yang juga begitu bagus rapih terawat mencakar-cakar lengan bawah pak Sobri, menandakan perlawanan sia-sia menahan rasa nikmat kembali menyiksanya. Kini pak Sobri berganti-ganti menjilat, menggigit-gigit dan menyapu klitoris Aida dengan janggutnya yang berhias jenggot sekasar sapu ijuk.
17144Please respect copyright.PENANAU7hcO8qQ4D
17144Please respect copyright.PENANAeummlMZLKH
Tak lama kemudian Aida sama sekali telah kehilangan rasa malu, kehilangan pertahanan dan akal sehat sebagai istri setia seorang ustadz. Terlalu hebat siksaan kenikmatan yang sedang dialaminya dan ini tak pernah diterimanya dari suaminya yang sah, tak pernah ustadz Mamat mengajarkannya serta memberikan seni percintaan sebagaimana yang selalu diharapkan dan didambakan wanita sehat, tak perduli betapa suci, alim dan shalihahnya si wanita, itu sudah kodrat naluri alamiah.
17144Please respect copyright.PENANAZto7DX002R
17144Please respect copyright.PENANAlE8phA1atJ
Menyadari bahwa kemenangannya telah berada dihadapan mata, maka pak Sobri mengecup dan melekatkan seluruh mulutnya di ambang celah surgawi Aida. Buah kelentit Aida yang bagaikan butir jagung berulang-ulang dijepit diantara barisan gigi depan pak Sobri, bergantian dengan lidahnya yang kasar makin sering memasuki lubang vagina mangsanya. Bergonta-ganti pak Sobri
17144Please respect copyright.PENANADTvZSobvta
menjepit kelentit diantara deretan giginya, lalu digeser-gesernya gigi itu ke kiri dan ke kanan.
17144Please respect copyright.PENANAiVO7S7Fbzl
17144Please respect copyright.PENANA57fOAcDBgi
Kemudian dilepaskannya sebentar kelentit mungil itu dan sebagai gantinya lidah pak Sobri menyentuh dan menggelitik lubang kencing Aida yang juga demikian peka di bagian dalam. Sekaligus kedua ibu telunjuk dan ibu jarinya memulin serta mencubit-cubit kedua puting Aida yang telah amat tegang mengeras bagaikan batu kerikil mungil.
17144Please respect copyright.PENANAQzk5hnzrg4
17144Please respect copyright.PENANA9EwNiu4Rg0
Aida merasakan dirinya terbawa putaran deras arus gelombang kenikmatan, semakin lama semakin dalam dan akhirnya menyeretnya tenggelam kemudian dilemparkan setinggi-tingginya ke udara. Disitu seluruh syaraf di otaknya mengalami ledakan dahsyat tanpa ada tandingan, disertai sebaran jutaan bintang kecil di pelupuk matanya dan jeritan melengking wanita mendengung di telinganya: jeritannya sendiri!
17144Please respect copyright.PENANAjbHQgVw843
17144Please respect copyright.PENANABXzPSiyLrW
"Aaah... auuw... oooh... i-iya! Auuw... Pak, aduuh... eemh... aaihh... u-udah, Pak! Oooh... terruus... oooh... saya mau pipiis!!" Aida tak sadar lagi apa yang dikatakannya, ia memohon kepada pak Sobri agar berhenti atau justru meneruskan dan meningkatkan penggarapan yang sedang dilakukannya.
17144Please respect copyright.PENANAO62RZymyoG
17144Please respect copyright.PENANAcXt8qDaRVG
Tubuh Aida kembali kaku menegang dan kejang-kejang disaat orgasme lagi-lagi menerpanya, gelombang demi gelombang seolah tak henti-henti. Jari-jari kakinya menekuk melengkung ke dalam seolah ingin membentuk kepalan tinju, pahanya yang begitu lembut halus mengerahkan semua kekuatan otot-ototnya
17144Please respect copyright.PENANAhAj4TpabAc
menjepit kepala pak Sobri, lalu membuka kembali, menggesek-gesek maju mundur seolah ingin menggaruk kegatalan tak terhingga.
17144Please respect copyright.PENANA7Iy7HLbdoa
17144Please respect copyright.PENANAi7uhhtvwmT
Pak Sobri yang telah berpengalaman, merasakan denyutan-denyutan dinding vagina Aida seperti meremas dan memijit-mijit lidahnya yang menjulur menyentuh lubang kencing. lnilah saat terbaik untuk menguasai wanita alim seperti Aida : menyetubuhinya disaat dinding vaginanya berdenyut-denyut. Disaat inilah seorang wanita akan merasakan vaginanya ngilu dibuka, dilebarkan dan dibelah!
17144Please respect copyright.PENANA2ssBZsO7Pu
17144Please respect copyright.PENANAdtE6jzkSXA
Pak Sobri meraih bantal yang berada di ranjang di samping tubuh mereka, lalu diletakkannya di bawah pinggul Aida dengan menurunkan perlahan-lahan betis dan kaki belalang yang tergantung di pundaknya. Dengan adanya bantal itu maka pinggul Aida jadi terangkat tinggi dengan kedua kaki masih terbentang ke kiri dan ke kanan, sehingga liang kemaluannya jadi terlihat sangat menantang dengan dihiasi bibir berwarna coklat muda kemerah-merahan dan dinding yang masih berdenyut-denyut lemah tapi nyata!
17144Please respect copyright.PENANAjA39GzbTni
17144Please respect copyright.PENANAdMhtgnaKcm
Aida yang masih tenggelam di dalam badai orgasmenya dan tak perduli lagi tubuhnya yang selalu terlindung jubah gamis berlapis-lapis kini telanjang bulat di hadapan lelaki asing, tak dapat berbuat apa-apa lagi. Dirasakannya kembali tubuh pak Sobri yang penuh bulu tebal bagai gorila menindih tubuhnya, dirasakannya ada sesuatu yang mulai menerobos liang surgawinya. Aida sudah terlalu lemas untuk melawan, ia hanya dapat melenguh panjang menyatakan ketidaksetujuan terhadap apa yang akan terjadi. Namun semuanya sudah
17144Please respect copyright.PENANAqf6x14ag8p
terlambat : milimeter demi milimeter celah kesuciannya yang selalu terlindung kini mulai dimasuki oleh alat kemaluan lelaki asing.
17144Please respect copyright.PENANA2JELU0seE4
17144Please respect copyright.PENANA8bfe6oy5U0
Namun rasa putus asa, ketidakperdulian dan penyerahan yang telah menguasainya terganggu dan terhenti mendadak ketika Aida merasakan bahwa rudal daging yang mulai memasukinya sangat 'tidak normal'. Suaminya selalu dengan mudah melakukan senggama meskipun harus diakui bahwa ustadz Mamat tidak memperdulikan apakah istrinya cukup licin basah atau belum. Kali ini Aida merasakan bahwa dirinya telah licin dan basah sekali, namun senjata pak Sobri sangat besar, berusaha beberapa kali pun tetap gagal menerobos liangnya yang kecil sempit.
17144Please respect copyright.PENANA67QGrHthLg
17144Please respect copyright.PENANACNwvBu16Hb
Namun dengan usaha yang terus-menerus, akhirnya pak Sobri berhasil meretas belahan bibir vagina Aida dan... bleees !
17144Please respect copyright.PENANAnokfI5z3NO
17144Please respect copyright.PENANATMK009pbqX
"Auuw, hentikan! Hentikan! U-udah, Pak, jangan diteruskan! A-aduh... aduduh... aaah... auw! Pak! Aauuw... s-sakiit! Oooh... ampuun!" jeritan Aida menggema bagaikan hewan akan disembelih ketika dirasakan vaginanya bagaikan dibelah kayu.
17144Please respect copyright.PENANACQIUHnFlAP
17144Please respect copyright.PENANA70UWNWI3jR
Pak Sobri hanya tersenyum sadis melihat wajah ustazah ayu manis di bawahnya menengadah ke atas dengan mata penuh air mata dan bibir merekah mengeluarkan rintih sakit memilukan. Tanpa rasa belas kasihan, pak Sobri terus melaju menekan kejantanannya menembus dan membelah dua dinding memek Aida. Sambil merejang kembali kedua pergelangan tangan Aida di samping
17144Please respect copyright.PENANApOxP2BJFqd
kepalanya, pak Sobri menghentakkan pinggulnya, menancapkan dan menumbukkan kepala penisnya yang berbentuk jamur topi baja ke mulut rahim mangsanya, sehingga terasa amat nyeri sakit.
17144Please respect copyright.PENANAKYpk2X01fl
17144Please respect copyright.PENANAhfLHDr9if7
"Hehehe... akhirnya tercapai juga keinginan bapak mencicipi memek istri ustadz alim shalihah! Uuhh... emang empuk banget! Enak nggak, neng? Jangan malu malu deh, ngaku aja sama bapak, hehe." seru pak Sobri dengan semangat lelaki setengah baya sedang berjaya memperkosa wanita muda.
17144Please respect copyright.PENANALIWz6tm1zs
17144Please respect copyright.PENANAtCunqd9b2j
Aida tak mempercayai apa yang sedang dialaminya, ia sedang digarap habis habisan oleh lelaki tua bukan taraf usianya. Gempuran dan hunjaman penis perkasa pak Sobri terasa bagaikan sedang merobek vaginanya, sedang menumbuk rahimnya sekuat-kuatnya hingga terasa begitu ngilu sakit di ulu hati.
17144Please respect copyright.PENANAlAUVsQdH1p
17144Please respect copyright.PENANADmi4c8Rxc7
lstri setia yang malang ini berusaha menutup matanya dan menolehkan wajahnya ke samping serta menggigit bibir bawahnya menahan segala campuran rasa yang sedang menimbunnya. Namun pak Sobri terus, terus dan terus menggenjotnya sekuat tenaga seolah diberikan kekuatan oleh setan yang menguasai rumah ustadz yang kosong itu. Maju, mundur, maju, mundur maju menghantam alat kewanitaan yang halus lembut milik Aida, sehingga terasa sekali semakin lama jadi semakin panas, perih dan pedih serta ngilu sakit yang dialami oleh si cantik alim ini.
17144Please respect copyright.PENANAwNdm3BlBLD
17144Please respect copyright.PENANAlTE9dhOZzq
Namun di samping itu semua, ujung-ujung syaraf peka di tubuh Aida - terutama di bagian yang paling sensitif - mempersembahkan gejolak kegatalan dan
17144Please respect copyright.PENANAkE62XOel2p
nikmat tak terlukiskan dengan kata-kata. Semua silih berganti semakin lama semakin cepat hingga Aida tak dapat lagi membedakan pada saat hunjaman penis pak Sobri membentur rahimnya : apakah ngilu atau enak, apakah perih atau gatal, apakah sakit atau nikmat, sakit tapi nikmat, apakah nikmat atau sakit, apakah ini khayalan ataukan kenyataan? Apakah dosa jika dia tidak melawan, ataukah dosa jika Aida mengakui bahwa semuanya memang menyakitkan tapi nikmat.
17144Please respect copyright.PENANAA3kNQep7Da
17144Please respect copyright.PENANAOn2X2hZXNh
Aida tak tahu lagi apa yang sedang menghantui benak dan tubuhnya - keinginannya untuk tak menatap mata sang pemerkosa akhirnya terkalahkan. Masa bodohlah semuanya, jilbabnya pun telah terlepas, apa lagi yang harus ia pertahankan? Kesuciannya telah hancur, suaminya selama ini tak pernah memberikan nafkah batin seperti ini, sedangkan pak Sobri memang memaksakan hasrat kelaki-lakiannya dengan sangat nikmat, mengajarkannya bagaimana menjadi wanita dewasa yang dapat mengalami kepuasan badaniah sepenuhnya, yang selama ini selalu tersembunyi.
17144Please respect copyright.PENANAHaRTvVn5sH
17144Please respect copyright.PENANAOVZQbLWGoM
Dengan kuyu dan sayu penuh rasa putus asa dan kepasrahan, Aida menatap mata pak Sobri yang bersinar karena sedang menikmati kemenangannya. Dengan sedikit gemetar kedua belahan paha Aida yang sejak tadi dipaksakan merebah terkuak di ranjang, kini mulai bergerak, lutut yang bulat mulus itu menekuk dan melurus. Tanpa dipaksakan, paha mulus Aida mengatup dan menjepit merangkul pinggang pak Sobri, dan seirama dengan hunjamannya ikut menekan seolah ingin membantu penis yang semula sangat menyakitinya itu masuk semakin dalam.
17144Please respect copyright.PENANA5mMv2G2fRN
Hampir satu jam sudah pergumulan kedua insan itu berlangsung, menandakan betapa hebat kejantanan pak Sobri. lnilah memang saat yang telah lama diimpikan oleh pak Sobri : ustazah Aida yang cantik jelita bertubuh sintal bahenol dengan buah dada montok dan goyangan pinggul denok bahenol berada di bawah tindihan tubuhnya. Menyerah pasrah di bawah cengkraman kekuasaannya, kedua matanya penuh rasa putus asa meratap memohon belas kasihan, namun tak tahu pasti apakah penyiksaan nikmat yang dialami harus dilanjutkan atau dihentikan.
17144Please respect copyright.PENANAhHo7qpdkmt
17144Please respect copyright.PENANAHljVjlShU8
Pak Sobri menyadari bahwa ia tak boleh terlalu serakah dan tamak : istri setia ini telah menyerah dan menikmati perkosaannya, lain kali masih ada kesempatan, jangan sampai perbuatan maksiat ini dipergoki oleh Farah yang mungkin tak lama lagi akan pulang ke rumah. Biarlah cukup untuk kali ini - dan... entah... siapa tahu wanita ini sedang subur, mungkin ia akan menanamkan benih di dalam rahimnya.
17144Please respect copyright.PENANAvPX6TRkRmu
17144Please respect copyright.PENANAZj7gMGnrxJ
Pak Sobri tak dapat menahan lagi ledakan lahar panasnya menyembur dari kedua biji pelirnya, sedemikian banyak sehingga sebagian meleleh keluar dari vagina Aida. Semprotan bermenit-menit menyirami mulut rahim Aida, disaat mana istri alim shalihah ini mengalami orgame ketiga!
17144Please respect copyright.PENANA6V3RUKwJS5
17144Please respect copyright.PENANA09LN0sGJMM
"lyaa... auuh... oooh... Paak, emmh... iyaa, terus! Nikmaat..." dengus dan rintih Aida saat dilanda oleh gelombang orgasme bagaikan tsunami untuk yang ketiga kalinya!
17144Please respect copyright.PENANAR59TKGcgze
Setelah membantu Aida membersihkan diri di kamar mandi dan membantunya memakai baju kurung serta jilbabnya, pak Sobri memberikan sebuah amplop tertutup kepada Aida dengan pesan agar tak menceritakan peristiwa itu kepada siapapun karena hanya merupakan aib bagi Aida. Pak Sobri berjalan menuju pintu dan sebelum keluar ia mengatakan bahwa amplop itu boleh segera dibuka namun jika ia telah pergi jauh dengan mobilnya dan tak terlihat lagi di ujung jalan.
17144Please respect copyright.PENANAAEOOZInXqi
17144Please respect copyright.PENANABzV4553waT
Tanpa banyak kesulitan pak Sobri menyambungkan alat kompressor bersaluran udara panjang ke ban mobilnya dan ansteker - ban yang memang kempes tapi tak ada lubang sama sekali itu hanya dalam dua menit telah terisi lagi udara sebagaimana semula, lalu pak Sobri menghidupkan mesin dan melaju menghilang di tikungan ujung jalan.
17144Please respect copyright.PENANAfJqEginJ4G
17144Please respect copyright.PENANA4YU8apdcdt
Aida membuka amplop putih itu dan tercengang ketika menghitung uang yang tersisip disitu : tiga puluh juta! Dengan uang itu maka sementara kehidupan keluarganya dapat dilanjutkan, demikian pula pengobatan ayahnya di rumah sakit, serta pinjaman mereka kepada pak Burhan si rentenier.
17144Please respect copyright.PENANAV6ZNVHmaho
17144Please respect copyright.PENANAxyBfHRSo9g
Aida duduk terhempas di kursi : pikirannya kacau, apakah ia berdosa mengalami ini semua? lni semula tidak ia inginkan sama sekali, namun akhirnya Aida sangat menikmatinya. Apakah uang ini haram, apakah boleh dipakai untuk menolong ayahnya yang sakit parah?
17144Please respect copyright.PENANA12jKDSVsus
Aida tak tahu apa jawaban dari 1001 pertanyaan yang memenuhi benaknya, kepalanya dirasakan pusing dan sangat berat, apalagi badannya yang kini telah tertutup rapih kembali dengan baju berlapis-lapis, namun disana sini pasti masih penuh dengan cupangan merah kebirua-biruan akibat ciuman ganas pak Sobri. Aida merasakan pipi dan telinganya memerah mengingat apa yang dialaminya...
17144Please respect copyright.PENANAcYwHpHbCfB
17144Please respect copyright.PENANAj68n19thYV
Apakah pak Sobri sudah puas dengan pengalaman sekali saja - ataukah di masa depan masih ada kesempatan lagi mencicipi tubuh Aida yang bahenol itu? Apakah Aida telah belajar kenal dengan semua teknik bercinta, oooh... masih jauh dari itu. Pak Sobri bertekad akan mengulang menggarap Aida dengan cara lain dan mengajarinya menjadi budak sex yang patuh 100%...
17144Please respect copyright.PENANAuelKNFvayT