
Keringat,147Please respect copyright.PENANAJUtrxu9177
Pandangan, dan Salah Paham
Tubuh Lili147Please respect copyright.PENANAdwvOByq4Yo
mulai berubah. Tidak lagi sekadar pasca melahirkan, tidak pula kembali ke147Please respect copyright.PENANA6swqw1crTI
bentuk lamanya tapi jadi sesuatu yang baru. Lebih ramping. Lebih kuat. Lebih…147Please respect copyright.PENANAIrAFvUFvwW
hidup.
Itu pertama147Please respect copyright.PENANAYFijp5c9ck
kali Jhoni menyadari perubahan ketika pulang dari kantor, dan mendapati147Please respect copyright.PENANANLVIb0TSik
istrinya berkeringat di ruang tamu, mengenakan sport bra dan celana senam147Please respect copyright.PENANAKbJizjjTow
ketat. Rambutnya diikat tinggi, dan wajahnya merah karena latihan. Di lantai147Please respect copyright.PENANASVv0UkeZEL
tergeletak matras tipis, sebotol infused water, dan ponsel yang masih memutar147Please respect copyright.PENANABwVpZrktvE
video senam.
Lili147Please respect copyright.PENANAnJtZlFnJyZ
tersenyum ketika Jhoni masuk. “Capek?”
Tapi Jhoni147Please respect copyright.PENANA6Z3O8Nxg2A
tak langsung menjawab. Matanya tak bisa lepas dari kulit Lili yang putih mulus147Please respect copyright.PENANA3tYtpxzOx0
dibasahi keringat. Leher jenjangnya, lengkung punggungnya, bentuk pinggul147Please respect copyright.PENANAri23uxHHfr
yang... entah sejak kapan jadi begitu tajam menggoda.
"Aku147Please respect copyright.PENANAYIjQHh88cm
mulai ikut senam, seminggu tiga kali. Biar cepat balik ke bentuk lama,"147Please respect copyright.PENANAk1kvhPHslW
ujar Lili ringan, seolah membahas menu makan siang.
Jhoni147Please respect copyright.PENANAcs3qwvzniU
mengangguk, tapi hatinya tak tenang.
Keesokan147Please respect copyright.PENANAMwtEEqzRvC
harinya, Lili mulai keluar rumah lebih pagi, mengenakan pakaian olahraga yang147Please respect copyright.PENANAXPmtXLq7Uw
meski tertutup, tetap membentuk tubuhnya yang mulai kembali ideal. Dan saat147Please respect copyright.PENANAPwH2dcsB7x
Jhoni melihatnya berjalan menuju mobil—dengan langkah ringan dan tubuh segar dia147Please respect copyright.PENANAvTBIlPA2Up
tiba-tiba teringat satu hal: mata-mata pria di luar sana.
Ia tahu147Please respect copyright.PENANANK3byMhZAF
tubuh Lili akan menarik perhatian. Kulitnya yang cerah hampir seperti porselen,147Please respect copyright.PENANA2rRtXVtyfN
dan kini, dengan bentuk yang makin kencang, ia terlihat seperti perempuan di147Please respect copyright.PENANAbJRBpkAoxg
iklan kesehatan mahal. Lalu ada satu pikiran kecil menyelinap ke kepala Jhoni:147Please respect copyright.PENANAMu5dKDgAdp
bagaimana jika ada yang memotret dari kejauhan? Atau sengaja menunggu dia147Please respect copyright.PENANAo9juRYMK20
lewat?
Cemburu itu147Please respect copyright.PENANARAOyTUBZI5
datang tiba-tiba. Tajam. Tak logis.
“Berhenti147Please respect copyright.PENANA7FGYJXnuBq
pergi ke tempat senam itu,” ujar Jhoni malam itu di meja makan. “Kalau mau147Please respect copyright.PENANA7CpNyneUlM
olahraga, minta aja pelatih datang ke rumah.”
Lili147Please respect copyright.PENANA7ARd0HAv8i
mengernyit. “Maksudmu pelatih perempuan?”
“Ya, kalau147Please respect copyright.PENANAwZrPYHoglr
bisa. Tapi cari sendiri aja. Atau…” Jhoni diam sebentar. “Biar aku yang147Please respect copyright.PENANA2nDFlJ6lsW
carikan.”
Lili tidak147Please respect copyright.PENANANKLvXVx8LR
menjawab. Tapi ekspresinya berubah. Seperti menahan tawa kecil.
Dua hari147Please respect copyright.PENANAJIvHOnaW0d
kemudian, pelatih yang datang bukan perempuan. Tapi pria muda bertubuh atletis,147Please respect copyright.PENANAaqCokTG12b
berkulit cokelat cerah, dengan gaya bicara santai dan suara sedikit berat.147Please respect copyright.PENANAiRM4mYgKsi
Jhoni-lah yang memilihnya, dengan alasan pengalaman dan rating tinggi. Tapi147Please respect copyright.PENANAk46xU5xmke
ketika pria itu datang, mengenakan kaos ketat dan menyapa Lili dengan senyum147Please respect copyright.PENANAXvBTBVnXWC
ramah… ada rasa aneh menggelitik di dada Jhoni. Campuran marah dan malu147Please respect copyright.PENANAteIZGu5aEr
sendiri.
Dan sejak147Please respect copyright.PENANAr1y1Uqyapr
sesi pertama, Jhoni selalu pura-pura sibuk di lantai atas. Tapi pikirannya tak147Please respect copyright.PENANAiIyz8QuH6G
pernah benar-benar di meja kerjanya. Ia sering berjalan ke arah tangga,147Please respect copyright.PENANAeOICT5kExD
menguping suara tawa atau hitungan pelatih dari bawah. Sekali waktu, ia melihat147Please respect copyright.PENANAm7E9jgPaIy
dari sela jendela ruang kerja, ketika Lili jongkok di matras dan si pelatih147Please respect copyright.PENANAnUZcMo48I3
membetulkan posisi punggungnya tangannya menekan lembut di pinggang Lili,147Please respect copyright.PENANAYHlorIRqrl
terlalu dekat, terlalu lama.
“Dia terlalu147Please respect copyright.PENANAKIgwc7VgfS
dekat,” komentar Jhoni malam itu.
Lili147Please respect copyright.PENANAaQ577UXNIa
meletakkan gelas airnya dan menatap Jhoni dengan datar. “Namanya juga pelatih,147Please respect copyright.PENANAXpWKWpfNdx
masa ngajarin dari jauh?”
“Kalau kamu147Please respect copyright.PENANAFz32AXL9tL
nggak hati-hati, bisa jadi bahan omongan tetangga. Aku cuma nggak mau…”
“...kamu147Please respect copyright.PENANAuwZuGqj1UH
cemburu?” potong Lili cepat.
Jhoni tak147Please respect copyright.PENANAPkE6L5MiIM
menjawab.
Lili147Please respect copyright.PENANA64y7UU7pbj
menyandarkan tubuh ke kursi. Wajahnya tenang. “Kalau kamu segitu curiganya,147Please respect copyright.PENANAX8kzj9SQqD
pasang aja CCTV di ruang senam. Biar bisa plototin aku ngapain aja. Jangan suka147Please respect copyright.PENANA3shWAjSUai
nuduh.”
Ucapannya147Please respect copyright.PENANA5N0R99PTly
terdengar dingin, tapi di matanya ada sesuatu yang lain. Bukan kemarahan. Tapi147Please respect copyright.PENANAM7d6O0Lhmb
seperti tantangan. Dan Jhoni menatap istrinya lebih lama dari biasanya malam147Please respect copyright.PENANAsboYEgbpCp
itu karena entah kenapa, kalimat Lili tidak membuatnya marah.
147Please respect copyright.PENANA91ykwYVYGC
Justru147Please respect copyright.PENANAsCkKGFrDTw
membuatnya… terangsang.
Jhoni duduk147Please respect copyright.PENANAsPciOns9Jq
di depan monitor. Tangannya menggenggam gelas kopi yang sudah dingin, tapi ia147Please respect copyright.PENANARVLEOzeLkB
bahkan tak menyadarinya. Di layar, Lili sedang mengikuti sesi aerobik bersama Arman147Please respect copyright.PENANAigyziYBqnq
pelatih baru berkulit eksotis, berpostur tegap dengan sorot mata dalam yang147Please respect copyright.PENANAhCnhuwuBTL
sukar ditebak.
Tubuh Lili147Please respect copyright.PENANAoPnz6SYh2p
tampak semakin ideal. Kulit putih susu itu tampak lembap oleh keringat, dan147Please respect copyright.PENANAvYIFLjJ0oh
setiap gerakan membuat bagian-bagian tubuhnya berguncang kecil… lembut,147Please respect copyright.PENANAwWpX8ri0df
menghipnotis. Tapi bukan hanya tubuh istrinya yang membuat darah Jhoni mendidih147Please respect copyright.PENANAryuuXLaEqZ
melainkan bagaimana Arman berdiri terlalu dekat, dan bagaimana Lili tampaknya147Please respect copyright.PENANAfWSeWfuwne
tidak terganggu sama sekali.
Saat malam147Please respect copyright.PENANAcRN5F38wJU
turun dan Lili baru selesai mandi, Jhoni duduk di ranjang dengan kepala penuh147Please respect copyright.PENANAda0RNHTN0c
bayangan. Ia tak menyapa. Lili mengganti pakaian dalam diam, mengenakan daster147Please respect copyright.PENANAvXF18Z64Z8
satin tipis yang jatuh begitu sempurna membingkai pinggul dan dadanya.
"Latihan147Please respect copyright.PENANAYJalkLooyF
tadi menyenangkan?" tanya Jhoni, suaranya dalam, datar.
Lili menoleh147Please respect copyright.PENANAdWn1UaLFDz
pelan. "Biasa aja."
"Dia147Please respect copyright.PENANAK4CXW0SIvH
terlalu dekat," desis Jhoni.
"Kau tahu itu."
"Kau147Please respect copyright.PENANAa8sOg64yMP
menontonnya, ya?"
Lili147Please respect copyright.PENANAjtsvqiZJBS
mendekat, matanya menantang. "Kau suka menuduh. Kalau takut istrinya147Please respect copyright.PENANAQqk14NdW6P
disentuh orang lain, jangan sewa pelatih pria."
Jhoni147Please respect copyright.PENANAIkR4m2FoDC
berdiri. "Kau menikmatinya, ya? Tatapan dia pada"
"Pada147Please respect copyright.PENANAfKtxpf2sw8
apa?"
Lili mendorong dada suaminya dengan lembut.
"Tubuhku?147Please respect copyright.PENANAchFu9GSC3O
Kau pikir aku menggoda dia?"
"Kalau147Please respect copyright.PENANAm3E3ugEDE3
bukan menggoda, kenapa bagian itu"
tangan Jhoni147Please respect copyright.PENANAxjplG43uMK
menunjuk bagian lembap di balik daster,
"sudah seperti itu bahkan sebelum aku147Please respect copyright.PENANAlUywahTiY3
menyentuhmu?"
Lili147Please respect copyright.PENANAeedTmuLbH3
terdiam. Dadanya naik turun cepat. Tatapan mereka saling menantang, tapi di147Please respect copyright.PENANA77e62gh2te
dasar emosi itu ada sesuatu yang jauh lebih liar.
Jhoni147Please respect copyright.PENANA5AacHXFndR
mendekapnya dari belakang. Nafasnya berat di leher Lili. Tangannya menjalar147Please respect copyright.PENANATxA9Y2IIBI
naik, menyentuh bagian yang sejak tadi menegangkan pikirannya.
"Kau147Please respect copyright.PENANA1NUUL0eeVh
suka dilihat orang lain, ya?"
"Enggak,"147Please respect copyright.PENANAiKY3OiiuF4
bisik Lili.
"Tapi bagian147Please respect copyright.PENANAyNVpc5hT8T
ini..." tangan Jhoni menekan lembut perut bagian bawah istrinya,147Please respect copyright.PENANAxJWQdld70c
"...menyerahkan semuanya tanpa izin.
147Please respect copyright.PENANAwcpiiLLECs
"Gak147Please respect copyright.PENANAvAI1bNHrDc
tahu... Tuan..."