x
Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXiHF7iIQO
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB27OKJZw8w
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYD4mx9V2N
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhRHIqlbTQ
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJx9hvRxv5
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJ083HuWfZ
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYMZQ2MelM
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUWsYQuUFA
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqiPp4pagX
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAECgNMJ8rj
"Astaga Ducati."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDYVSkwpY1
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7ESiNGd1A
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqjHaE1k8T
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKQSLmHqXh
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafu7kWq09p
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDPkszjH55
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHspDvj21q
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FeOacp9uu
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9L9pKEkEXu
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxlomySoY6
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhJSLGuV0a
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYUEiHeZXr
"Biar kaya gini di peluk kamu."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbJzWd1pEE
Tama tersenyum dari balik helm.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBbSSEIwo3
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAtKbEeMe4
"Abang bahaya!" protes Nayyara
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaghLn1GkA
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYu1HZ8BdE
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQetPHX1nsH
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPM9LgxRvp2
"Abang..."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWH9b3IMO2E
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9GNckwGAS
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzp8FO9wMG
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStfRidUXUk
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgJhq1qjHQ
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuAQKHZsqL
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt10feu5spQ
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvpoyjOruQ
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6ZhmCWttL
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoLdLIwWLp
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3INg947QjV
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AA705ifqi
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5vzCIhhm6
"Nay bisa minta izin."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWlA07Qiz0
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLysSceswCQ
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjkYygLR3R
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTEVR5zqNj
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqV4STm1ue
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECvmBHbuHm
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwClvGq8oYm
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaGJ0bbAeC
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzAqN57iWO
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWyUQGhZpL
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFBHgF9F9k
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXanZ97XPcR
"Iya abang..."
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LPaw1435e
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxP46qvYY7
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHUYh8Rtsq
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPHx2K4oeS
Bersambung
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPhojsPXxw
.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXKcNyngpe
.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3RiyZXt8p
.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmy7G1j2s7n
.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3IXSutuGg
.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39cxcb8kJK
hai hai makasih ya udah mau mampir.
327Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EAyshaO97
Jangan lupa tinggalkan jejak ya klik LIKE trus ketik-ketik komentar
ns216.73.216.197da2
