***1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiEhnjFWkm
[Karya ditulis oleh @MirzaAli1. Tersedia hanya di Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan melalui Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb tiap chapter. Pembayaran bisa dilakukan via Gopay, Dana, Shopeepay, atau Ovo.]
***1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmRukFHtF4
Akhir semester akhirnya tiba, yang berarti sekolah diliburkan. Alex dan teman-temannya sekarang sedang menikmati liburan mereka, begitu juga Ustadz Malik dan Ummi Nisa. Usaha kantin pasangan-suami istri itu yang selalu ramai pembeli membuat tabungan mereka cukup untuk berlibur pulang kampung. Awalnya mereka berencana akan naik bis tapi tiba-tiba Alex menawari untuk menumpang mobilnya saja.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTQlw8dnFf
Alex dan teman-temannya telah merencanakan untuk berkemah di gunung yang kebetulan lokasinya dekat dengan kampung halaman Ustadz Malik dan Ummi Nisa. Pasangan suami-istri itu tentu dengan senang hati menerima tawaran Alex. Nanti Ustadz Malik dan yang lainnya bisa bergantian menyetir agar tak capek.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkap0bL28NT
Sebenarnya Alex dan teman-temannya sudah sejak lama merencanakan lokasi kemah di dekat kampung halaman Ummi Nisa. Setelah mereka berhasil merubah istri soleha itu menjadi pelacur pribadi mereka fantasi mereka makin menggila. Salah satu fantasi yang paling ingin mereka wujudkan adalah mengentot Ummi Nisa tepat di samping suaminya sendiri.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDMMIgZWKv
“Barang-barangnya udah dimasukin semua?” tanya Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUQa0OAz03
“Udahh,” Alex mengacungkan jempolnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XdIN8ruo9
“Yang lainnya?” Ummi Nisa melihat ke arah Ustadz Malik dan yang lain.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUr7WyaBHfT
Ustadz Malik mengangguk, “Udah, Ummi.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqguYPsy7F
Ferdinand, Daniel dan Lukas pun mengangguk, “Sudah Ummi.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbiNfUW1pj
Mereka berenam lalu masuk ke mobil dan berangkat menuju kampung halaman Ummi Nisa dan Ustadz Malik. Awalnya, yang duduk di depan adalah Alex dan Daniel sementara Ustadz Malik, Ferdinand, Lukas dan Ummi Nisa di belakang. Tata letak duduk itu sengaja diatur seperti itu, Ustadz Malik dan Ummi Nisa dipisahkan oleh Ferdinand dan Lukas. Tujuannya agar Lukas bisa menggerayangi tubuh Ummi Nisa sepuasnya selagi Ferdinand mengalihkan perhatian Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡza7KBkLmt5
“Pak Ustadz, kemarin aku lihat video kesaksian mualaf gitu di facebook,” ucap Ferdinand. “Keren banget deh, orangnya jadi berubah gitu lebih tenang hidupnya sekarang.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnOO3sZXoR
“Oh iya? mana?” tanya Ustadz Malik tertarik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gNOBFiCwl
Ferdinand lalu mengambil hpnya dan menunjukkan video di facebook, “Ini, coba liat deh.” ucapnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZQFCRk4sx
“Hmm..” Ustadz Malik mengangguk-angguk melihat video interview seorang mualaf bertato. Ceritanya begitu menginspirasi karena semenjak dia masuk islam masalah hidupnya seperti terselesaikan semua.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHxcSAQBqL
Sementara itu, Lukas mulai mengelus-elus paha Ummi Nisa dengan lembut.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCqb6G4GCk
“Sshhh, kamu jangan nekat Luk, ada Pak Ustadz,” ucap Ummi Nisa berbisik walaupun begitu ia tak sama sekali berusaha menyetop tangan Lukas yang menyelinap masuk ke selangkangannya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsafWmseUaX
“Mmmhh…” Ummi Nisa menggigit bibirnya ketika Lukas mulai menggesek-gesek bibir memeknya. Tangan Lukas yang satunya membimbing tangan Ummi Nisa ke selangkangannya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZaySjpu21
Tak perlu disuruh, Ummi Nisa sudah langsung mulai mengelus-ngelus kontol hitam besar berkulup itu dari luar celana. Ia lalu berinisiatif menurunkan resleting celana Lukas. Hari ini Lukas (dan yang lainnya) sengaja tak memakai celana dalam agar mudah untuk mengentot Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcsUug3NmD
Ummi Nisa lalu mulai mengocok kontol Lukas. Sementara Lukas memasukkan jarinya ke dalam memek sang Ummahat itu dan mulai mengobelnya. Kedua insan itu saling memuaskan birahi mereka masing-masing.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuRp7WaJkY
Clep. Clep. Clep.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgAjVndYSk
Suara kobelan jari Lukas di memek Ummi Nisa terdengar pelan, tapi bagi Alex dan Daniel yang sedari tadi selalu memperhatikan cermin dashboard suara itu terasa begitu jelas. Ada rasa cemburu dalam hati mereka melihat Lukas dan Ummi Nisa yang kini tengah berpagutan lidah.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakGRY38Bdr
“Ternyata islam itu damai banget agamanya ya Pak Ustadz,” ucap Ferdinand. Diam-diam dia juga iri dengan Lukas yang bisa melecehkan istri Pak Ustadz itu disampingnya sendiri.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7n7SjiCLf6
“Betul Ferdinand, islam itu membawa banyak keberkahan bagi pemeluknya,” ucap Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AfIbptW8Y
Keberkahan ngentot muslimah montok, gumam Ferdinand.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQsMJ4xcu9
Ummi Nisa masih membuka matanya sewaktu berciuman, sesekali melirik ke arah suaminya. Jaga-jaga kalau suaminya itu tiba-tiba menoleh nanti. Sementara Lukas tak peduli dan dengan buas melumat bibir Ummi Nisa. Tangannya yang satu masih mengobel memek tembem Ummi Nisa sedangkan tangan satunya sibuk menggerayangi payudara jumbo sang Ummahat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUCtKSbxbg
Alex dan Daniel semakin terbakar rasa cemburunya melihat Lukas dan Ummi Nisa yang dari tadi berciuman tanpa putus. Ummi Nisa bahkan sudah tak mengawasi Ustadz Malik lagi dan fokus sepenuhnya mengocok kontol Lukas. Beberapa kali Alex dan Daniel melihat tubuh Ummi Nisa kelojotan seakan hendak orgasme yang membuat mereka makin tak sabar untuk pindah gantian duduk di belakang.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhr8m6gEez
Beruntungnya, karena mereka berangkatnya pagi menjelang siang jadi ketika adzan dhuhur mereka akan segera berhenti di rest area yang jaraknya sudah dekat. Sekitar sepuluh menit kemudian, mobil Alex itu sudah terparkir di rest area.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Me6ejrq9t
“Ummi ayo shalat,” ajak Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66Xdj1foE4
“Em, Abi duluan aja deh, Ummi laper pengen makan siang dulu,” ucap Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgS4JPmP7h
“Em, yaudah deh, nanti gantian aja kalau gitu,” ucap Ustadz Malik. Ia lalu berjalan menuju mushola di rest area itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZf0A8qBhrC
“Dasar Ummi laknat ya sekarang,” hina Alex. “Bohongin suaminya sendiri.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImzePybNqm
“Loh bohongin gimana? Ummi kan emang mau makan siang menunya peju kalian,” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum nakal. Tangannya meremat kontol Lukas dan Ferdinand.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAVkgQIDfl
“Ughh,” kedua remaja itu melenguh dirangsang oleh Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbffZ5awa0r
Dengan cepat, Ummi Nisa langsung berlutut di depan kedua remaja itu dan mulai mengocok kedua kontol mereka secara bersamaan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNge9l2Ug4
“Bentar Ummi,” ucap Alex. “Ummi kan punya tangan dua, sama mulut satu, berarti harusnya muasin tiga kontol sekaligus bisa dong?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYY6mW8RoQt
“Ini kamu nantang Ummi gitu maksudnya Lex?” Ummi Nisa balik bertanya. Kalo soal kontol, mau berapapun pasti bisa ia puaskan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgygCxG8ksB
“Engga dong Ummi, kita mah udah tau kualitas Ummi sebagai pemuas kontol kafir ahahaha,” Alex tertawa. “Nah, kalo gitu sekarang gw pindah kebelakang biar mulutnya Ummi ga mubazir.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlU0BiEsP0K
“Bentar Lex, gaadil lah kalo begitu,” sela Daniel. “Mending batu-gunting-kertas, yang kalah nanti jaga ngawasin Ustadz Malik kalo dateng.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzBRR7L7up
“Oke deh, ayok.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1M4MA87CK
“Batu-Gunting-Kertas!”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXJ7FpLHWK
“Anjing lu Dan,” ucap Alex, tangannya yang membentuk kertas itu kalah dengan Daniel yang batu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMneh3KqaD
Daniel tertawa lalu dengan cepat pindah ke belakang. Ia dan Lukas disamping sementara Ferdinand ditengah. Ummi Nisa lalu hendak mengulum dan mengocok kontol mereka bertiga tapi dihentikan oleh Ferdinand.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjNM7ROcFa
“Direkam dulu dong Ummi, kan Ummi itu Ustadzah,” ucap Ferdinand. “Jadi harus ngajarin betapa pentingnya makan siang bergizi seperti peju kita.” Ferdinandmengambil hpnya dan mulai merekam.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaUIZGo9n7
Ummi Nisa tertawa kecil mendengar ide nakal Ferdinand itu. Keempat remaja itu memang selalu saja membuatnya melakukan hal-hal aneh yang tak pernah ia pikirkan. Tapi itulah justru yang menyenangkan, berzinah dengan mereka jadi tak pernah bosan. Berbeda dengan suaminya yang hanya melakukan itu-itu saja selama berhubungan seksual.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCrqKM4dej
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semua, sekarang Ustazah lagi mudik nih, jadi agak sibuk. Tapi, Ustadzah tentu ga lupa buat ngajarin materi baru buat kalian. Kali ini materinya adalah seorang muslim harus makan-makanan bergizi karena termasuk sunnah nabi yaitu memiliki badan yang kuat dan sehat.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVFT2GYU37
Glokgh! Glokgkgh! Glokgh!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47j3wtq4o1
Ferdinand memotong perkataan Ummi Nisa itu dengan mendorong kepala sang Ummahat untuk menyepong kontolnya dalam-dalam. Kedua tangannya Ummi Nisa sudah sedari tadi mulai mengocok kontol Lukas dan Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1gOUFUglY
Glogkh! Glogkh! Glogkh!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjd6JeIl8bV
“Arhh, ahhh,” Ummi Nisa terengah-engah ketika akhirnya kepalanya dilepaskan. “Salah satu makanan bergizi favorit Ustazah adalah peju—”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7QmsO95SCG
Sluurp. Slluuurp.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEm8Ri9xTze
Ummi Nisa menjilati kontol Ferdinand dari ujung hingga pangkalnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjemuSw2SJ
“Tapi ga semua peju itu berkhasiat baik. Hanya peju dari kontol kafir berkulup yang memiliki gizi tinggi. Jadi para akhwat-akhwat sekalian yang udah menikah, kalian jangan telen peju suami kalian yaa karena tidak bergizi. Kalian harus cari kontol kafir dan tawarkan tubuh kalian, memek, anus, toket, semuanya demi mendapatkan peju orang kafir itu. Karena peju kafir itu terbukti lebih bergizi, lebih gurih, lebih enakkhh, mmhhh,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiN8UDYRfO
Sluuurp, sluuuurp.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3u9ehUUir
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTGlwMRxle
Ummi Nisa dengan rakus mengulum kontol Ferdinand, sesekali ia menyepong kontol Lukas dan Daniel juga.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkidNuUtnbo
“Nggghh, Ummmi ini makan siangnya Ummiii,” erang Ferdinand.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqkPO1yJPI
Ummi Nisa yang mendengar itu langsung bertambah semangat memaju-mundurkan mulutnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyTnGtd9Fn
Crot! Crot! Crot!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSdTFCXHI3
Ferdinand menyemburkan cairan putih hangatnya itu langsung ke dalam tenggorokan Ummi Nisa. Ummi Nisa dengan senang hati menelan makan siang bergizinya itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡks8h7vcKJ6
“Mmmhhh…” begitu kontol Ferdinand keluar dari mulutnya, Ummi Nisa menjilati langit-langit mulutnya. Banyak sisa peju Ferdinand yang menempel disitu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnyvY7WuVo
“Ummmiii, aku mau crotttt,” ucap Daniel. Kocokan tangan Ummi Nisa yang begitu enaknya membuat kontolnya berkedut-kedut.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHvLl4DgW0
Dengan segera, Ummi Nisa menggantikan tangannya yang mengocok kontol Daniel dengan mulutnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHnDP5ifRR
Sluurp. Sluuurp.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwgknspgBe
Ia menjilat dan mengulum kontol Daniel, merangsangnya hingga ia menyemburkan jatah makan siangnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qMxDxTD4Q
“Arghhh, pelacur solehahhh!” erang Daniel. Ia menyemprotkan pejunya ke dalam mulut sang Ummahat itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oRHjiLzhN
Crot! Crot! Crot!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9IqpYuiP2y
“Mmmhh…” mulut Ummi Nisa penuh dengan peju milik Daniel. Dengan cepat ia menelannya karena masih ada jatah makan siang dari Lukas yang belum ia telan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22IGExjqHt
Ummi Nisa melepaskan mulutnya dari kontol Daniel lalu berpindah ke kontol Lukas.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1N9QjolVZs
Sluuurpp. Sluuuurpp.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrg09ulZwnN
“Arghhhh….arghhhhh, Ummi jablayyyyy!!”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzDwPujpqb
Crot! Crot! Crot!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5skcFCz0l
Ummi Nisa membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung peju Lukas. Ia lebih suka menjilati dan menampung peju itu dalam mulutnya beberapa saat daripada langsung menelannya tapi karena ia seringnya melayani empat kontol sekaligus, ia jadi harus menelan pejunya itu langsung agar efisien.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQU0vDqsNS
“Mmmhh…” Ummi Nisa menikmati peju Lukas yang berdiam di rongga mulutnya. Karena Lukas adalah kontol yang ia sepong terakhir ia jadi bisa menikmati kelezatan peju kafir itu dengan perlahan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwtsy8rHmv
“Ahh… Ahhh…“ Ketiga remaja itu terengah-engah sehabis kontol mereka diperas oleh Ummi Nisa. Sementara Alex hanya tersenyum kecut sambil berjaga-jaga kalau Ustadz Malik datang.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnS9EwcWNJF
“Ustadz Malik balik tuh,” ucap Alex. Ia melihat Ustadz Malik yang berjalan menuju mobil mereka.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuyjsgkzSY
“Ummi udah makan siang?” tanya Ustadz Malik. “Kok udah di mobil?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8H6TfBmVO
“Udah Bi, Ummi males keluar mobil jadi tadi dipesenin Ferdinand terus dibawa kesini,” ucap Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT24pKS86Fn
“Iya Ustadz, tadi Ummi Nisa sampe makan tiga kali lho,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILTmVPeo30
“Tiga kali?” Ustadz Malik terkejut. “Ummi banyak banget makannya.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANMhVBMDiw
“Iya Bi hihi, Ummi laper.” jawab Ummi Nisa. Ia sekilas menatap Ferdinand dan berbisik, ‘dasar nakal kamu’
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnOEqsbaxK
“Lukas sama yang lain mau makan siang? nemenin Pak Ustadz sekalian,” ajak Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiHKY26vjs
Keempat remaja itu mengiyakan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUD6E0uNQQ
Ustadz Malik dan yang lainnya lalu pergi untuk mencari makan sementara Ummi Nisa pergi ke mushala untuk shalat. Ustadz Malik memesan nasi ayam untuk mereka berlima. Di sela-sela mereka berlima makan, Alex yang birahinya belum terpuaskan sendiri mengirim pesan singkat lewat hpnya kepada Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCppdj7RAiO
“Ummi pake mukena yang tipis itu tanpa daleman ya.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfVERSKXfr
Ummi Nisa hanya menjawab singkat, “Iya.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXoX4ZT4Jq
Sebenarnya Ummi Nisa mau protes karena mushalla rest area ini tentu ramai, apalagi ini masih sekitar waktu dhuhur jadi banyak yang shalat. Tapi percuma ia memprotes sebanyak apapun, Alex tak akan mengubah perintahnya. Ini konsekuensiku karena udah jadi Ummahat pecinta kontol kafir, gumamnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBbaTdBLk2
Ummi Nisa lalu mencopot pakaiannya dan berganti dengan mukena yang ia bawa di tas. Ia lalu keluar dari kamar mandi dan melihat dirinya di cermin. Toket dan pantatnya terlihat nyeplak memakai mukenanya itu, garis memeknya bahkan samar-samar kelihatan. Walaupun memang orang yang melihatnya harus agak jeli dan tidak sekedar menatapnya sebentar.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4876gIYEJ8
Melihat tubuhnya yang begitu seksi memakai mukena ini membuat Ummi Nisa jadi terangsang sendiri. Ia mengambil hpnya lalu selfie di depan cermin, posenya nakal membusungkan toketnya dan menjulurkan lidahnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQcDFliw5w
Cekrek.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCa8k4gn2GX
Foto itu ia kirim ke Alex. Tak sampai satu menit, Alex mengirim pesan, ‘Ummahat pelacur kalo mau shalat wajib seksi begini ya?’
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNywNYQOsg
Ummi Nisa tersenyum bangga melihat hinaan Alex yang ia anggap sebagai pujian. Ia lalu mengambil tasnya dan berjalan menuju mushalla.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpJqv4H1Kd
Ummi Nisa merasakan tiap kali berjalan, kain mukenanya menyentuh-nyentuh memeknya menimbulkan kenikmatan. Bahan mukenanya itu memang bahan yang halus, gesekan yang ditimbulkannya kulitnya juga membuat desiran birahinya semakin meningkat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmG87gYJlvB
Mushalla rest area itu cukup kecil dan pembatas antara shaf pria dan wanita hanya setinggi pinggang. Saat itu ada sekitar 10 orang yang sedang shalat maupun duduk istirahat. Jantungnya berdeguk kencang, hanya butuh satu lirikan jeli dari orang-orang disini untuk tahu bahwa ada seorang akhwat pelacur yang berani shalat di rumah Allah dengan mukena tipis tanpa dalaman.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrexCGqeXd
“Allahuakbar,” Ummi Nisa memulai shalatnya. Ia sengaja bertakbiratul ihram dengan keras. Walaupun ia degdegan dan takut tapi jati dirinya sebagai lonte yang haus perhatian itu membuatnya tetap ingin memamerkan tubuh seksinya kepada seluruh laki-laki.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhO0ABP6QGC
“Sami’Allahu liman hamidah,” Ketika beritidal Ummi Nisa sekilas melihat beberapa orang dari shaf pria di depan melihat dirinya. Ia memang sengaja menjahrkan bacaan gerakan shalatnya, tak sampai berteriak memang tapi cukup untuk kedengaran di ruang mushalla yang kecil ini.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYfYLv9KGZ
Ketika ia bangun dari rakaat kedua, lebih banyak mata liar yang kali ini menatapnya. Sebagian dari pria yang menatapnya penuh nafsu, sebagian lain wanita yang menatapnya sinis.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb607gT2VlG
Ia menjadi teringat masa-masa sewaktu ia masih dalam proses ditaklukkan oleh Alex dan teman-temannya itu. Berkali-kali ia dibuat sange dalam keadaan shalat, dirangsang namun tak dibolehkan orgasme. Persis rasanya seperti sekarang ini, dilihati oleh banyak orang membuat memeknya jadi becek.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNo54iodK8
Selesai shalat, begitu banyak pria-pria muslim yang memandangi dirinya. Padahal niat mereka ke masjid itu adalah untuk beribadah kepada Allah namun justru mereka sekarang sedang berbutat dosa. Selepas shalat pun Ummi Nisa sempat diikuti oleh satu orang dari mushalla itu sampai ia harus setengah berlari menuju kamar mandi wanita. Sempat terpikir di pikirannya untuk berhenti dan membiarkan pria itu melecehkan tubuhnya, tapi ia ingat akan perkataannya sendiri bahwa kontol paling mulia adalah kontol kafir berkulup sedangkan orang yang tadi mengejarnya pasti adalah seorang muslim dan kontolnya disunat. Jadi, diperkosa olehnya pun pasti Ummi Nisa tak akan merasa enak.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ18tSl49cb
Di kamar mandi, Ummi Nisa ingin mengganti mukenanya dengan gamis yang Ia pakai sebelumnya. Tapi, ketika ia mengecek hpnya ada notifikasi pesan dari Alex sekitar 5 menit yang lalu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzXs6ImW7V
“Ummi pake mukena terus sampe aku suruh ganti. Habis shalat langsung ke mobil, ajarin aku sama yang lain cara baca Al-Quran.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYIw3z61uy
Ummi Nisa menghela nafasnya, lalu mengirim balasan singkat, “Iya.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmaZnLAplY
Alex dan teman-temannya itu sudah seperti suaminya kini. Ia tak berani membantah perintah mereka sama sekali.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavdU5rRF7B
“Kita balik dulu ya Pak Ustadz,” ucap Alex yang dengan cepat sudah menyelesaikan makannya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXunLQV69k
“iya, kita mau minta diajarin Ummi Nisa cara baca Al-Quran,” lanjut Daniel. Mereka berempat sengaja makan lebih cepat agar bisa belajar agama dengan Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIabfmhx32
“Oh iya, gapapa balik duluan,” ucap Ustadz Malik. “Pak Ustadz masih makan dulu.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRODVhZMgs
Keempat remaja itu lalu segera balik ke dalam mobil, mereka berpapasan dengan Ummi Nisa yang juga tengah kembali menuju mobil.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03TfJxjZU6
“Ummi tadi diikutin sama orang tau, dari mushalla sampe ke kamar mandi.” ucap Ummi Nisa ketika ia dan keempat remaja itu sudah di dalam mobil.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzwpeqnoQs
“Beneran Ummi? diikutin gimana?” tanya Alex tertarik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLT7EW5QiR
“Kan Ummi shalat terus pas pas balik tau-tau ada satu orang yang ngikutin dari mushola sampe ke depan kamar mandi, tatapannya kayak mau memperkosa Ummi" jawab Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0FFPgRN3k
“Terus Ummi mau gak kalo beneran diperkosa orang itu?" tanya Alex lagi.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkyBODIrGg
"Gak ah orang itu kan muslim, soalnya memek Ummi udah terlanjur sukanya sama kontol kafir gak disunatnya punya kalian" jawab Ummi Nisa manja.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HqqIkUA5D
"Bisa aja nih istri solehanya Ustadz Malik" sindir Alex. Ia jadi terpikir satu ide menarik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWyYmk9EW8
“Sebelum Ummi ngajarin kita ngaji, Ummi pake krim ini dulu,” Ferdinand mengeluarkan botol kecil berisi krim putih.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4ze0qWwyP
“Itu krim apa Fer?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfwzUa6p4T
“Krim biar memeknya Ummi tambah gatel dua kali lipat,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWHgpp7NAE
Bulu kuduknya Ummi Nisa merinding mendengar perkataan Ferdinand. Tanpa krim itu pun kini memeknya sudah becek, apalagi pake krim. Ia membayangkan bagaimana ia harus menahan rasa gatal di memeknya yang ingin digaruk kontol kafir sementara suaminya ada di dalam mobil juga.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEMrVuJ9Cv
“Mmhh,” Ummi Nisa melenguh pelan ketika Ferdinand mengoleskan krim itu ke bibir memeknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBgj2N6RgI
“Udah Ummi, sekarang ayo mulai ngajarin kita ngaji.” ucap Ferdinand.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94R6OvI3ex
“Iya Fer,” jawab Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUdKHDyx2F
Tak lama kemudian Ustadz Malik akhirnya kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Begitu masuk mobil, Ustadz Malik merasa aneh melihat Ummi Nisa yang masih memakai mukena.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5hxGbGFN9
“Ummi gamau ganti pake gamis aja?“ tanya Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoanODHcRth
“Ah ngga Bi, enak pake mukena ini aja dulu, adem.” jawab Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ868KEwnM9v
“Oh, yaudah deh,” Ustadz Malik sebenernya berharap Ummi Nisa akan menemaninya untuk menyetir di depan, tapi melihat ia yang sedang fokus mengajari Alex dan yang lainnya belajar mengaji ia jadi enggan untuk meminta sang istri itu menemaninya. Akhirnya, ia menyetir di depan ditemani oleh Lukas.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVNOojO5nA
"Kita mulai dari Iqra' lagi ya, supaya kalian bisa lebih cepet hafal cara baca huruf hijaiyah," Ummi Nisa mengeluarkan iqra’ jilid satu,
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRJNMIYlpM
"Iya Ummi," jawab Alex dan kedua temannya dengan bersemangat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpcpNhSViV
"Nah sekarang baca bareng-bareng ya," perintah Ummi Nisa sambil membuka halaman pertama iqra’-nya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Kp1LblpuZ
Alex, Daniel, dan Ferdinand lalu mulai membaca, “Alif-”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbTBhvkVCF
"Bismillahirrahmanirrahim dulu dong anak-anak tersayangnya Ummi," potong Ummi Nisa
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjny2fAMDzn
"Hehehe, maaf Ummi kita lupa" ucap Alex.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVqYxMFsBy
"Bismillahirrahmanirrahim alif ba' ta' sa . . ." ucap Alex, Daniel, dan Ferdinand.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwsudb8X4A
"Stop dulu, pengucapan kalian udah bagus tapi huruf tsa yang kalian baca tidak sama dengan huruf sin fathah," potong Ummi Nisa mengkoreksi bacaan ketiga muridnya. "huruf tsa dibaca dengan mengeluarkan ujung lidah, dan menempelkannya di gigi seri atas, lalu diikuti dengan menghembuskan nafas."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFD7Q7ugGZ
Ketiga remaja itu melongo bingung mendengarkan penjelasan Ummi Nisa, “Contohin dong Ummi,” pinta Daniel. Alex dan Ferdinand mengangguk-angguk juga setuju meminta Ummi Nisa mencontohkan dulu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9ClQeiPBf
"Perhatiin mulut Ummi ya! Tsa," Ummi Nisa mengeluarkan ujung lidahnya dan menempelkannya di gigi seri atas. "Tsa, kayak gitu ya. Nah sekarang kamu dulu Lex, coba ulangi!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaCilXjUFZ
"Sa," ucap Alex sambil melihat Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOGCMQELKr
"Haduh bukan gitu, coba sini dekatan terus perhatiin mulut Ummi sekali lagi!" Ummi Nisa menunjuk mulutnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJaOhVkU2aT
Alex, Daniel, dan Ferdinand pun segera mendekat hingga wajah ketiganya berada tepat di depan Ummi Nisa, sekaligus menghalangi pandangan suami sang Ummahat yang beberapa kali mengintip melalui cermin dashboard.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJPcYNGrO8
“Perhatiin ya,” ucap Ummi Nisa. “Tsa- mmpphh…”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkXTcwui6w
Alex menyosor bibir Ummi Nisa dan langsung menciumnya. Ciuman itu berlangsung beberapa detik hingga akhirnya sang Ummahat itu mendorong Alex ke belakang. Ia langsung melirik ke depan, untungnya Ustadz Malik tak sedang memperhatikan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IRuWWADiJ
"Tsa, begini kan Ummi?" ucap Alex menirukan ucapan Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUQhlOJtgs
"I-iya, kayak begitu nak" jawab Ummi Nisa sedikit gugup.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ307vtB88Ok
Setelah melihat keberhasilan Alex mencumbu Ummi Nisa tepat di belakang suaminya, Daniel dan Ferdinand bergantian mengambil giliran mencium bibir sang Ummahat saat mencontohkan bacaan huruf jim dan ha'.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRxfeVStNJ
Ummi Nisa merasa adrenalinnya meningkat saat bibir mungilnya yang membaca huruf hijaiyah dicumbu bergiliran oleh Alex, Daniel, dan Ferdinand. Dicumbu oleh tiga pria muda tepat di belakang suaminya yang sedang mengemudi menimbulkan rasa cemas bercampur birahi bagi Ummi Nisa, kegiatan mendebarkan itu berlangsung hingga huruf Lâm alif sebagai penanda akhir.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7Q0Bhz5bZ
Ustadz Malik heran mendengar nafas istrinya yang terengah-engah padahal cuma mengajari membaca huruf hijaiyah, ia pun menanyakan keanehan tersebut. Ummi Nisa yang sudah terlanjur naik birahinya dengan ketus menjawab dan menyuruh suaminya agar fokus menyetir saja, karena ia akan melanjutkan mengajari ketiga pejantan kafirnya mengaji.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyf44NjCZid
“Ummi pasang dildo getar ini ke memeknya Ummi,” bisik Alex sambil memberikan sebuah dildo berukuran kecil kepada Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9seqYPh356
Ummi Nisa menerima dildo itu lalu menyingkap gamisnya sedikit dan memasang dildo itu di memeknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmMceLWKAd
“Ummi baca doa dulu,” perintah Alex.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPF5RgkrAUj
“D-doa apa, mmhhp?” tanya Ummi Nisa, ada lenguhan dalam nada suaranya. Alex belum menyalakan mode getar dildo itu tapi memek Ustadzah pelacur yang sensitif itu sudah berkedut-kedut keenakan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwytehtA0Ic
“Doa apabila seorang muslim menerima nikmat,” lanjut Alex. Tentunya yang ia maksud adalah nikmat syahwat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtshiqhT2N
Ummi Nisa paham maksud Alex, ia lalu mulai membaca doanya, "A-allahummaaahh mmmpph, inniiih as ‘alukats tsabaata fil amri wal ‘aziimati ‘alar-rusy, mmMPHHH—“
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1Yy118kMV
Ditengah-tengah bacaan doa Ummi Nisa, Alex menyalakn getaran dildonya membuat tubuh Ummi NIsa mengejang. “Ayo lanjut Ummi, kok berhenti?” tanyanya sambil tersenyum nakal.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEFudKc3mA
“R-rusydi wa as-aluka syukra ni’matika wa husna, mmpphh, ‘ibaadatika wa as-aluka qolban, mphhh, saliiman wa lisaanan, mmppph, shaadiqan,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkwfFEWJkj
Dengan terbata-bata, Ummi Nisa akhirnya bisa menyelesaikan doa mensyukuri nikmat memeknya disumpal dildo oleh Alex.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmJML0FLfW
Setelah itu, Alex menaikkan mode getar dildo itu satu level keatas dan ia beserta Daniel dan Ferdinand mulai menggerayangi tubuh molek nan sensitif Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbZ8tnFfIZ
Alex yang berada di samping kiri Ummi Nisa meremas-remas payudaranya yang bulat seperti semangka. Hanya dilindungi oleh mukena tipis menerawang yang membuatnya makin menggairahkan. Daniel yang ada disamping kanannya menyelinapkan tangannya masuk dan meraba-raba memek bibirnya yang becek, sementara Ferdinand yang ada disampingnya Alex cuma sesekali ikut menggerayangi toket atau pahanya Ummi Nisa. Nanti ia dan Alex akan bertukar posisi untuk terus merangsang Ummi Nisa tanpa jeda.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz62GaCe4O9
Ummi Nisa memejamkan matanya sebentar menikmati rangsangan dari ketiga remaja itu. Mulutnya terbuka sedikit dan nafasnya mulai tak beraturan. Efek dari krim perangsang itu mulai terasa membuat tubuhnya makin sensitif.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5CklUhS4r
“Ayo Ummi dilanjut ngajarnya,” ucap Alex.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHYgl9zCQ4
“I-iya,” Ummi Nisa membuka matanya. Saking keenakan diremas-remas toketnya ia sampai lupa kalau ia tadi sedang mengajar ngaji mereka.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2XHV3LdRL
“Emm, tadi sampai mana Lex?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESnZ0i93hC
“Sampe pengucapan huruf hijaiyah Ummi,” ucap Alex. “Tapi mending mulai baca Al-Qurannya langsung ga sih Mi? dari awal aja Al-Fatihah gitu biar gampang.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzoAv1TlZU
“i-Iya deh, kalo kamu, mmpphh, m-maunya gitu.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23rqsTTOOj
Ummi Nisa lalu mengambil Al-Quran pemberian suaminya waktu menikah 15 tahun yang lalu. Tak peduli ia sedang berpergian jauh, sedang berjualan, atau sedang berzinah pun Al-Quran itu selalu ia bawa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyv7A7o34Fs
“Baca b-basmalah bar, bareng-bareng yaa,” Ummi Nisa berusaha menyamarkan suaranya yang bergetar. Tubuhnya menggelinjang keenakan hingga pantatnya terangkat sedikit dari kursi mobil
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxmsDJTFI6
“Bismillahirrahmaanirrahiim..“ ucap ketiga remaja itu berbarengan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzFuoo3T2H
“Kalian ikuti gerakan mulut Ummi pelan-pelan ya, sambil coba baca juga.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRL2V48qGQD
“Iya Ummi,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMkNWa1J4z
“Al-alhamdulillahirabbi— mmpph, Dann, geliii,” ucapan Ummi Nisa terpotong ketika Daniel menyelipkan jarinya ke dalam lubang anus Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDIpKFOnzm
Memeknya disumpal dildo getar, anusnya dikobok-kobok jari Daniel, toketnya diremas dan dipilin oleh Ferdinand, dan juga mulutnya berpagutan dengan Alex. Rangsangan bertubi-tubi itu membuat tubuh Ummi Nisa akhirnya tak tahan lagi dan memeknya orgasme.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROTwv8DaU1
“Ouhh—”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pkqGaJ4yf
Alex reflek menutup mulut Ummi Nisa agar desahannya tak terdengar keras. Tubuh Ummi Nisa yang mengejang-ngejang hebat itu ditahan oleh Ferdinand dan Daniel agar tak menimbulkan kecurigaan. Mereka tak memberi Ummi Nisa waktu untuk istirahat sama sekali dan terus menyerang titik-titik sensitifnya
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthXlFJF5NA
Jadilah selama dua jam perjalanan itu mulut Ummi Nisa tak capek-capeknya mengulang-ulang membaca surat Al-Fatihah diselingi desahan dan orgasme yang berulang kali tak terhitung banyaknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwuNoZh58k
Ahirnya mobil mereka sampai di rest area selanjutnya. Ustadz Malik yang saat itu hendak turun heran melihat Ummi Nisa yang berkeringat dan lemas, ia juga melihat bawahan mukenanya basah.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGKjjbvNAC
“Ummi capek ngajarin mereka bertiga ngaji Bi, hehe,” ucap Ummi Nisa berbohong. “Ini tadi mukenanya kena air juga ga sengaja.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7l7kBGxrc
“Oalah, ganti aja Ummi nanti malah masuk angin,” ucap Ustadz Malik. Ia tak curiga sama sekali bahwa sebenarnya bawahan mukena istrinya itu basah karena memeknya berulang kali dibuat orgasme selama dua jam bergantian dikobel oleh jari-jari tiga remaja kafir itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1qHeoLgJc
“Iya Bi,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlZt1VNIHv
Ummi Nisa kembali menolak ajakan suaminya untuk shalat ashar berjamaah dengan alasan capek. Ustadz Malik akhirnya menuju mushalla sendirian tanpa ditemani sang istri.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9Hv1GVMvK
“Emang gapapa ya Ummi kalau ga shalat?” tanya Lukas ketika Ustadz Malik telah pergi ke mushalla.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJyQftKL84
“Gapapa Luk, kan Ummi ini musafir jadi ada keringanan jadi ga shalat gapapa,” ucap Ummi Nisa ngawur. Pemahaman agamanya yang sejak kecil ia hafal itu dengan seenaknya ia otak-atik agar sesuai dengan nafsunya. Tentu saja shalat adalah wajib, tak ada keringanan untuk meninggalkannya, yang ada hanyalah keringanan untuk menjama’ shalat dan Ummi Nisa tak melakukan hal itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycfkjODhyw
“Tapi ada lho yang tetep wajib dilakuin walaupun lagi berpergian,” lanjut Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGP4JY6q7W
“Apa itu Ummi?” tanya Lukas.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdAZpfexVX
“Memeknya Ummi wajib dientot kontol kafir kalian tiap hari,” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum nakal.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpd96mkwa79
“Kalau wajib berarti ga dilakuin dapet dosa ya Ummi?” sahut Alex.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHm3tceP4mY
“Betul Lex,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFso6hrmg4Y
“Wah, kalo gitu kita gamau ngasih kontol kita ah, biar Ummi dapet dosa,” seloroh Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhFYbZJnte
Raut wajah Ummi Nisa berubah dari yang tadinya tersenyum nakal menjadi khawatir, “Eh, jangan gitu dong. Memeknya Ummi udah kalian kasih krim lho tadi, ini udah gatel banget pengen digaruk kontol.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffu4d0cMSi
“Kalau gitu Ummi harus mau ngelakuin perintah kita ini,” ucap Alex. Senyuman nakalnya yang biasa muncul ketika ia punya ide gila itu terpampang di wajahnya. Begitu juga di wajah ketiga temannya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsALymfVboM
“Perintah apa?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFLoXQnVj9
Alex membisiki sesuatu ke telinga Ummi Nisa. Setelah mendengar hal itu, Ummi Nisa terkejut dan menolak perintah Alex itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxITT4I3Jh
“Ummi Nisa mau kontol kita ga?”tanya Alex lagi. “Kalau gamau yaudah sih.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzDosmo1urt
“Mau Lex, jangan gituin Ummi dong tapi..” ucap Ummi Nisa. Ia bisa gila kalau memeknya tak dimasuki oleh kontol kafir mereka walau sehari saja.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRY6q71egU
“Kalau mau berarti Ummi harus ngelakuin itu dulu,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtotCXtvj4
Ummi Nisa berpikir sejenak, kemudian ia berkata, “Iyadeh sebagai muslimah yang takut dosa, Ummi akan ngelakuin perintah kalian.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpl3Iafk63Z
Alex dan teman-temannya menyeringai lebar melihat Ummi Nisa yang tunduk terhadap perintah mereka. Ummahat itu sudah tak ada harga dirinya hingga ingin melakukan apapun yang diperintahkan oleh mereka tanpa dibayar. Lonte jalanan pun tak ada yang semurah ini.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcY627VA6P
Keempat remaja itu lalu membantu Ummi Nisa untuk mengganti pakaiannya dengan gamis ketat berwarna hitam dengan cadar berwarna sama. Terakhir, Alex kembali mengoleskan krim perangsang di bibir memek Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5iA0kgo0Ag
Sebuah pemandangan yang langka sekali melihat seorang akhwat bercadar memakai gamis ketat. Alex dan teman-temannya sampai menelan ludahnya melihat Ummi Nisa yang berpenampilan seksi berpadu syar'i. Mengentot Ummi Nisa yang memakai cadar juga jadi salah satu list fantasi seks yang ingin mereka realisasikan nantinya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNhFtBLfpR
“Ummi jadi nambah kelihatan solehanya kalo pake cadar,” ucap Alex sambil tertawa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6ytT2G9ZK
“Emang kalo ga pake cadar Ummi ga kelihatan kayak wanita soleha?” tanya Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vr5gtEGdM
“Soleha dong Ummi, pelacur soleha.” sahut Ferdinand yang disambut gelak tawa temannya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIADx7PPYlU
Ummi Nisa ikut tertawa sebentar, namun ia segera fokus untuk menjalankan perintah Alex dan teman-temannya. Semakin cepat Ummi Nisa menyelesaikan perintah, semakin cepat ia mendapatkan kontol berkulup kafir kesukaannya. Ummi Nisa berjalan menuju mushola rest area, saat itu sudah sekitar setengah empat jadi beberapa orang nampak sudah berjalan keluar dari mushola.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwrBqXHgrA
Sama seperti di rest area sebelumnya, banyak pria-pria mesum yang memelototi tubuh seksinya, namun Ummi Nisa malah bangga ditatap liar seperti itu, ingin rasanya ia mencoba dientot rame-rame di mushola rest area. Sayangnya, perintah dari Alex bukanlah itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuTD6Suvvi
“Cari seorang ikhwan yang keliatan soleh terus Ummi goda sampai dia khilaf dan ngentoton Ummi. Kalo gagal, hukumannya Ummi gabisa dientot kontol kafir kita.“ Itu adalah perintah dari Alex.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqL4uvvVuc0
Ummi Nisa kini harus menyisir seluruh lingkungan mushola untuk mencari ikhwan yang keliatannya alim, setelah beberapa menit mencari, ia melihat seorang ikhwan berpeci dengan celana cingkrang. Ia menaksir usianya sekitar 30 tahun, mungkin lebih muda sedikit darinya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyi7Gg7Uq2
Ummi Nisa mulai mendekati ikhwan yang sedang duduk di teras mushola itu untuk menjalankan siasatnya, ia sengaja menjatuhkan ponselnya di dekat ikhwan itu dan tetap berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Ikhwan yang sedang memasang sepatunya melihat ponsel Ummi Nisa yang terjatuh, dia pun segera memanggil sang ummahat, “Ukhti! Ukhti!”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnS3K2AgrSX
Ummi Nisa tak menengok dan tetap berjalan. Mau tak mau ikhwan tersebut mengambil ponsel yang terjatuh itu dan mengejar Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLk9LOC2F7g
“Ukhti maaf, ini ponselnya jatuh tadi,” ucap ikhwan itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH67lcqnyVK
Ummi Nisa membalikkan badannya. “Oh, iya?” Ummi Nisa pura-pura merogoh tasnya dan melihat bahwa hpnya tak ada disana. “Makasih akhi, ana ga sadar kalau jatuh.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHqs2JDEUL
Ikhwan itu lalu memberikan hp yang dipegangnya kembali ke Ummi Nisa. “Iya Ukh, sama-sama.” balas ikhwan itu singkat, ia lalu langsung berbalik dan berjalan menjauh.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbsgQMP9P4
Ummi Nisa yang melihat itu jadi panik, “Em, Akhi jamaah pengajian salaf kah?” tanya Ummi Nisa asal-asalan, ia menyebut salah satu kelompok pengajian yang anggotanya biasanya akhwat berjilbab lebar dan ikhwan berjenggot dan memakai celana cingkrang.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmATNRgF2j
Ikhwan itu berbalik mendengar kelompok pengajiannya disebut, “Iya Ukh, kok tau?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQ7qdBTxYI
Ummi Nisa bersorak-sorak gembira dalam hatinya, tebakannya benar. “Ana dan suami juga jamaah akhi.” ucapnya berbohong.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpgS1YiSg4
“Oh iyakah? wah, kebetulan banget bisa ketemu disini. Ukhti asalnya dari mana?” Ikhwan itu kini tak jadi berbalik. Ia jadi berbincang-bincang cukup lama dengan Ummi Nisa yang ia kira berpaham sama dengan dirinya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXP21zx1iVF
Ikhwan itu ternyata bernama Marwan, ia bersama istrinya yang bernama Ukhti Dewi hendak pergi ke suatu kota di Jawa Barat untuk menggalang dana pembangunan Masjid dan juga bertemu menghadiri pengajian jamaah salaf. Beberapa lama berbincang, Ummi Nisa mulai melakukan godaannya, ia membusungkan dadanya yang besar, sehingga mau tak mau pandangan Marwan tertuju pada tonjolan bulat nan indah yang hanya dilindungi kain gamis tipis.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjBaoB1QnVX
Marwan awalnya nampak ragu kenapa ada ukhti jamaah pengajian organisasinya memakai gamis ketat seperti itu, namun ia berhusnudzon mungkin Ummi Nisa masih dalam proses hijrah. Apalagi Ummi Nisa sudah bersuami, pasti suaminya itu memiliki bekal agama yang baik untuk mendidik istrinya agar mau menutup aurat dengan baik. Walaupun begitu Marwan tak bisa menyangkal bahwa nafsu naluriahnya sebgai lelaki membuat kontolnya mengaceng ketika melihat toket jumbo dihadapannya itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡek5zrFIm5M
“Akhi ketemu suami ana di mobil mau ngga? Suami ana pasti senang kalo ketemu akhi,” ucap Ummi Nisa mengajak Marwan ke mobilnya. “Kebetulan banget yang nolong ana itu akhi, sama-sama ikut pengajian salaf juga.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqost9HVjav
“Boleh, Ukh,” jawab Marwan. Ia bisa mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan sang suami agar tak lupa terus mendidik Ummi Nisa dengan sabar. Ia tak tau bahwa Ummi Nisa itu telah dididik untuk mencintai kontol kafir oleh Alex dan teman-temannya sehingga berapa banyak diingatkan oleh suaminya pun, Ummi Nisa tak akan bisa kembali seperti dahulu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZmOQKLwsu
Marwan dan Ummi Nisa lalu berjalan berbarengan menuju mobil.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNp3JvvE9J2
“Uhh,” Ummi Nisa mendesah lirih, efek krim perangsang mulal bereaksi membuat rasa gatal di memeknya menjadi semakin menjadi. Sesekali Ummi Nisa memejamkan matanya berusaha menahan rasa haus kontol yang membara.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVaiGJXp6U
“Ukhti kok keringetan gitu?” tanya Marwan sedikit khawatir, ia juga melihat cara berjalan Ummi Nisa yang sedikit limbung.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32j2uE8Op8
“Engg . . . gapapa kok akhi,” Ummi Nisa menjawab sebisanya, nafasnya sedikit memburu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfESKgwy4n
Marwan tak percaya dengan perkataan Ummi Nisa, beberapa saat kemudian dugaannya benar terjadi. Ummi Nisa jatuh ambruk kedepan saat berjalan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqol6d0H2N
Bruk!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTxXOQHQlv
“Innalillahi!” Marwan reflek langsung menompa tubuh Ummi Nisa agar tak jatuh ke tanah. “Ukhti beneran sakit kan? ana bawa ke posko kesehatan ya?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VpQVsf4Bs
“Umm, ga-gausah akhi, ini cuma terkilir dikit kaki ana, tolong bantuin ana jalan sampe ke mobil ya aja,” pinta Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lG2Q32Dys
“I-iya,” ucap Marwan. Ia berpikir daripada ke posko kesehatan yang jauh lebih mending pergi ke mobil yang jaraknya sudah dekat. Akhirnya ia menuntun Ummi Nisa berjalan pelan-pelan, dari jarak sedekat ini ia bisa mencium wangi dan juga merasakan kelembutan tubuh montok sang Ummahat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLD4thqiR4
Marwan sadar bahwa niatnya hanya membantu Ummi Nisa yang sedang kena musibah, namun ia tak bisa menipu dirinya sendiri bahwa kontolnya mengeras karena terangsang.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTmCOYjqfe
Begitu mereka sampai di mobil, suaminya Ummi Nisa tak ada disana.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZUcJkBnwk
“Loh, suaminya Ukhti mana?” tanya Marwan sambil membukakan pintu mobil dan membantu Ummi Nisa untuk duduk kursi mobil. “Astaghfirullah, terus gimana ini?
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgs7sCdkwI
“Emm, akhi bisa tolong pijetin kakinya ana sebentar ga? uhh, i-ini tambah sakit,” erang Ummi Nisa pelan sambil menyentuh pergelangan kakinya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHUx6aXEXB
Marwan sebenarnya ingin menolak, dan menyarankan sang Ummahat agar menelpon suaminya. Namun melihat Ummi Nisa yang tampak begitu kesakitan akhirnya ia memutuskan untuk membantu Ummi Nisa lebih dahulu. “Iya ukh, ukhti rebahan di jok mobil dulu ya.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL232qHZMaC
Ummi Nisa lalu rebahan di jok mobil, lalu Marwan mulai memijit betis sang Ummahat. Mulus dan lembutnya kulit betis Ummi Nisa seolah menghipnotis Marwan untuk melupakan batas mahram.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4UAPjhGty
“Naik sedikit akhi, ke paha ana,” pinta Ummi Nisa memberi instruksi.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lnQFHT1fR
“Disini Ummi?” tanya Marwan sambil memijat bagian pahanya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKa6spduJi
“I-iya, uhh, agak sakit tapi naik keatas dikit akhi,” Ummi Nisa pura-pura meringis kesakitan. “agak atas lagi, ke tengah sedikit,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2C0KCmm5m
Ummi Nisa terus membimbing tangan Marwan semakin mendekat ke memeknya. Marwan awalnya sedikit kaget karena Ummi Nisa tak memakai celana panjang di balik gamisnya. Kini ia tambah kaget karena sang Ummahat rupanya juga tak memakai celana dalam.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiyXuQ5RyA
Tangan Marwan bergetar sewaktu mendekat ke tengah-tengah paha Ummi Nisa hingga akhirnya ujung jarinya bertemu dengan garis bibir memek sang Ummahat. Becek. Itu hal pertama yang terlintas di pikiran Marwan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqmhvMTRtL
Tidaklah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzLtQxeTWE
Marwan kini paham kenapa hadist itu melarang pria untuk berkhalwat dengan wanita yang bukan mahramnya. Walaupun ia tadinya berniat baik untuk membantu Ummi Nisa yang kesakitan tapi tubuh montok akhwat di depannya ini sukses membuat kontolnya ngaceng dan memek Ummi Nisa pun becek.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFl1SaeakCk
Marwan diam sejenak, jantungnya berdegup kencang. Ia dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Pilihan yang benar tentu saja untuk menarik tangannya dan pergi dari sini. Namun, pria tolol mana yang menolak kesempatan untuk mengentot wanita bertubuh montok, toket besar, dan memek tembem becek seperti Ummi Nisa? Lagipula, memeknya yang becek itu tanda bahwa Ummi Nisa juga ingin ngentot.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMLuNLonjm
“Bagian ini sakit juga ukh?” tanya Marwan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhXovdmgRw
“I-iya, uhhhh, mmhhh,” Ummi Nisa melenguh.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxA5Xbk8vT
“K-kalo begitu ana masukin jari ana buat ngecek ya?” tanya Marwan meminta izin.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDiugvF5tM
“Iyaa, m-masukin aja akhii, uhhhh,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmGYWleY6y
Punggung Ummi NIsa melengking ketika Marwan memasukkan jarinya ke dalam memek Ummi Nisa. Tak hanya satu, namun dua sekaligus. Ummi NIsa yang tadi berpura-pura meringis sakit kini ganti mendesah keeanakan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3twQn7CoP
Entah di mana Alex dan yang lainnya pergi, tapi Ummi Nisa mengetahui kalau mereka itu anak-anak yang cerdik, pasti sebagian dari mereka ada yang sedang bersama Ustadz Malik untuk menghalangi suaminya itu kembali ke mobil sementara ia hendak berzinah dengan seorang ikhwan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLCcdVtOmL
Clep! Clep! Clep!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKocY0uqFjR
Marwan mengobel-obel memek Ummi Nisa dengan cepat. Ia gelap mata dan sudah tak berpikir menggunakan akal sehatnya, nafsu birahinya mengambil alih dirinya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWF2kLtZfLj
“M-masih sakit akhi,” ucap Ummi Nisa. “Harus dicek pake yang lebih panjang dari jari, mmppphh.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5hagzqnrU
“Pake apa ukh?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimjSIUgv6T
“P-pake kontol akhii, uhhh, pleaseee, memek ana sakitt bangett butuh kontool,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6b0KVe7ev
Marwan terkejut melihat mulut Ummi Nisa begitu lugas mengeluarkan kata-kata kotor seperti itu. Namun, ia tak bisa menampik bahwa kontolnya kini lebih ngaceng melihat ukhti solehah dihapadannya itu bersikap binal. “Jangan ukh, itu zina berdosa namanya.” ucapnya. Masih ada sebercik keimanan tersisa dalam dirinya yang membuatnya ragu-ragu untuk berzina.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBD9XcYgZU
“Pleasee, akhii, memek ana sakitt, butuh kontoll akhii, pleasee,” rengek Ummi Nisa. Tangannya menarik tangan Marwan dan menaruhnya di toketnya. “Nanti ana sumbang 500 ribu buatt pembangunan masjidd tapi tolong bantu ana buat redain sakit di memeknya ana, mmpphh.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqu0YPuhiY
Marwan nampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya ia menyanggupi ajakan Ummi Nisa. "I-iya ukhti, ana setuju, insyallah ini bagian dari tolong-menolong sesama umat muslim."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BsT7f6uzE
Dengan cepat Marwan mencopot celananya. Ia melebarkan kedua paha Ummi Nisa. Kontolnya diposisikan tepat di belahan memek Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9E29SLCG2c
Sleb!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfTNzIISj6
“Ouhhhh,” tubuh Ummi Nisa menggelinjang ketika akhirnya memeknya dimasuki kontol.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpL1eh6ORCX
Marwan tanpa basa-basi langsung menyodok-nyodok kontolnya. Ia tahu bahwa ngentot di mobil seperti ini beresiko tinggi dan ia tak punya banyak waktu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7m9bOB5VQB
Plok! Plok! Plok!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdVxgsIF3U
“Ouhhhh, ouhhhh,” Ummi Nisa menggesek-gesek klitorisnya juga. Kalau bukan karena ia butuh kontol buat memuaskan memeknya yang diberi krim perangsang itu, ia tak akan mau dientot dengan kontol yang panjangnya hanya lebih sedikit daripada punya suaminya itu. Dientot dengan orang muslim seperti Marwan mengingatkan dirinya betapa beruntungnya ia bisa dientot oleh kontol berkulup besar keempat remaja kafir itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcLVjv3azq
Ummi Nisa hari itu sadar bahwa bukan dirinya yang salah karena terjatuh ke dalam jebakan syahwat setan. Nyatanya, semua ikhwan dan akhwat mau dari golongan kajian, partai, atau ormas apapun jika disodorkan oleh kontol atau memek pasti mereka juga akan takluk. Ummi Nisa yakin bahwa Ukhti Dewi itu juga pasti akan jadi akhwat pemuja kontol kafir jika ia diperkosa berkali-kali sampai ketagihan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4H1vr01XfR
Ia melihat kesamaan antara dirinya dengan Ukhti Dewi. Seorang istri yang taat agama dan taat pada suaminya, tapi ia tau bahwa tak mungkin Ukhti Dewi bisa puas dengan titit suaminya yang kecil itu. Ia berdoa pada Allah semoga Ukhti Dewi mendapatkan nasib yang sama seperti dirinya yaitu mendapatkan kontol kafir berkulup besar yang bisa memuaskan syahwatnya yang menggebu-gebu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ynaJyZwLX
"Oouuhh, memek ukhti becek banget, enaakkh" puji Marwan sambil terus menyodok-nyodok kontolnya ke dalam memek peret Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAogf6zMR6U
"Lebih kenceng lagii akhhii, uhhh, lebih kerass," pinta Ummi Nisa. Ia berharap Marwan bisa mengentot dirinya sekasar dan seenak Alex dan teman-temannya, tapi tenaga Marwan sepertinya tak cukup.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysFCVb3hAx
Plok! Plok! Plok!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0maYBKvhRd
Plok! Plok! Plok!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SDk1m4bln
“Ukhtiiii, uhhhhhh, memekmu sempit sekalii,” erang Marwan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDFqBP5MKI
Ummi Nisa merasakan kontol Marwan hendak orgasme karena sudah berkedut-kedut. “B-bentar akhii, jangan crott duluu,” Ummi Nisa menggesek-gesek klitorisnya makin cepat berharap ia juga sebentar lagi orgasme.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WgjDrrzlG
“Ahhhhhh!!” Marwan menghiraukan perkataan Ummi Nisa dan menyemburkan
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9aBtfcSlIb
Crot! Crot! Crot!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolgDk7zmKY
Perzinahan itu akhirnya berakhir ketika Marwan mengeluarkan kontolnya dari memek Ummi Nisa. Sang Ustadzah itu melihat kontol Marwan yang sudah terkulai lemas dan tentu tak bisa lanjut mengentot dirinya. Mereka berdua lalu segera berpakaian kembali dan menghilangkan bukti perzinahan di mobil ini.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80cyYRCJY4
Sebagai salam perpisahan, Ummi Nisa meremas lembut kontol Marwan. Marwan tersenyum dan membalas dengan meremas pantat Ummi Nisa hingga ia menggelinjang. “Kapan-kapan sewaktu pengajian akbar, ukhti dateng temui ana ya.” bisik Marwan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡah4DbHviWj
Ummi Nisa mendesah kecewa sewaktu Marwan akhirnya sudah pergi dari hadapannya. Ia mengira memeknya akan terpuaskan dientot oleh titit ikhwan tapi ternyata ia terlalu banyak berharap. Hanya Alex, Ferdinand, Lukas dan Daniel lah yang bisa memuaskan dirinya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWULo9oSRGy
Beberapa saat kemudian, ia melihat suaminya dan keempat remaja idamannya itu berjalan ke arah mobil.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzN4kgCzPKM
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcARMbmFzfb
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYNUW18TJ8
“Ummi nunggu lama ga?” tanya Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIBtODVYVF
“Engga kok bi, ini juga baru dateng.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaeSlyHsgA
Mereka berenam lalu masuk mobil, kini gantian Lukas yang menyetir ditemani Ferdinand di depan. Sementara Ustadz Malik, Alex, Daniel dan Ummi Nisa di belakang.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOZ4vRBi6k
Rencana keempat remaja itu sudah berada di tahap terakhir. Setelah sejak pagi merangsang Ummi Nisa di mobil, lalu menyuruh dirinya untuk mengentot ikhwan alim pasti memeknya Ummi NIsa akan bertambah gatal. Sekarang giliran Alex dan teman-temannya yang mengentot memek istri soleha itu disamping suaminya langsung.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3l83hE1820
Alex memberikan jus botolan kepada Ustadz Malik, “Ini Ustadz, tadi aku beli.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgZShb7RSr
“Ah, iya makasih Lex,” Ustadz Malik membuka botol minum itu dan meminumnya. Ia tak curiga ketika segel botol itu sudah dibuka sebelumnya. Alex sudah mencampur jus itu dengan obat tidur.
Beberapa menit kemudian, Ustadz Malik mulai terlihat mengantuk.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUF9bBvAuil
“Ummi, Abi kok malah ngantuk ya,
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgqcJYFo2F
“Mungkin Abi capek kali tadi nyetir, udah gausah dipaksa Bi, tidur aja.” ucap Ummi Nisa. “Nanti pas sampe rest area selanjutnya, Ummi bangunin.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfflDo1s8P0
“Iya Ummi.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzBdTRJgoQ
Meskipun sudah sangat mengantuk, namun Ustadz Malik belum sepenuhnya tidur. Ia samar-samar masih bisa mendengar dan kadang melihat walaupun kabur keadaan sekitar.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTspYCMmj3
Alex dan Daniel yang melihat Ustadz Malik sudah memejamkan matanya mulai menggerayangi tubuh Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhibNMjmPHF
“Dasar lonte pelakor ya, demi kontol ngerusakin rumah tangganya orang,” bisik Alex ke telinga Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4ieNRErys
“Kan kalian yang nyuruh Ummi gitu demi dapetin kontol kafir kaliann, mmhhh,” Ummi Nisa melenguh ketika jari-jarinya Alex mulai masuk ke dalam memeknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpW5hcPb1Ej
“Kan tadi Ummi udah dapet kontol, jadi gausah disodok kontol kita ya,” ucap Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvstNyxqD7
“Ihhh, kok gitu. Kontolnya gaenak, kecil. Enakan kontol kaliann,” protes Ummi Nisa. Memeknya justru bertambah gatal ketika dientot oleh Marwan tadi.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8s0d7Wc50y
“Sama punyanya Pak Ustadz besaran mana?” tanya Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKILekvBB7
“Agak panjang dikit punya dia daripada punya Pak Ustadz, tapi sama ajaa, enak kontol kaliaann, mmhhh, kok berhentiii,” Ummi Nisa memprotes ketika Daniel dan Alex berhenti menggerayangi toket dan memeknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrFxNOMls5
“Ummi lanjut ngajarin ngaji dulu, kan tadi belum selesai.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDrYcNRzxN
“Iyadehh,” balas Ummi Nisa. Walaupun memeknya berkedut-kedut meminta disodok-sodok kontol kafir, tapi ia tak boleh lupa akan kewajibannya untuk mengajari Al-Quran kepada mereka.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJPT8IB0op
“Tapi Ummi ganti posisi aja, jongkok di depanku sini,” ucap Daniel sambil menunjuk lantai mobil. “Kepalanya Ummi nanti jadi meja kecil buat naro Al-Qurannya.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEQ3omG6Xr
“Ummi manut kalian deh, yang penting semangat ngajinya,” Ummi Nisa lalu mulai berpindah tempat jadi jongkok di depan Daniel. Kepalanya berada di antara dua paha Daniel sehingga wajahnya berada tepat di hadapan selangkangan remaja kafir itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHCi7QXQFp
Daniel lalu menurunkan resleting celananya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisCmDwOyjL
Plak.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38GWF776cL
Kontolnya yang keluar dari dalam celana itu menampar pelan pipi Ummi Nisa. Ummi Nisa tak marah, ia justru menyodorkan wajahnya seakan meminta untuk ditampar-tampar kembali.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzq50HVc3hS
Plak, plak, plak.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQP0Rx2NhF
Daniel menampar-nampar lagi wajah suci Ummi Nisa itu dengan kontol kafir haramnya. Tujuannya agar kontolnya jadi ikut suci sebelum nanti masuk ke memek muslimah penghafal quran itu. Setelah itu ia mengambil sebuah Al-Quran dari tasnya Ummi Nisa dan meletakkannya diatas kepala sang Ummahat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5L56klOK5
“Buka, surat Al-Fatihah ya Dan, yang halaman awal-awal.” ucap Ummi Nisa. “Itu dibawah ayatnya nanti ada tulisan latinnya kok, jadi kalo kamu gabisa baca masih bisa dibantu. Yang penting pelan-pelan aja.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwU8qe5JV7
Ummi Nisa begitu pengertian dan lembut dalam mengajari Daniel dan yang lainnya membaca Al-Quran. Ini karena ia sudah berpengalaman bertahun-tahun mengajari anak-anak kecil ngaji. Ia tahu bahwa ganjaran mengajari orang lain kitab suci Allah itu adalah surga. Tapi kali ini ia tak ingin surga yang jadi ganjarannya, ia hanya ingin kontol-kontol kafir berkulup memenuhi lubang memek, anus dan mulutnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYt7cztlTF
“Alham- alhamdulillahi, alhamdulillahirabbil alamin,” Daniel membaca surat alfatihah masih dengan terbata-bata.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGs4RM2eebf
“Nah, pinter banget kamu nak, Ummi kasih reward yaa,” ucap Ummi Nisa. Dengan memberi reward tiap kali mereka berhasil membaca, pasti mereka nanti akan bertambah semangat untuk belajar membaca Al-Quran.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXp3BCAPM0L
Sluuurp. Sluuurp.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRXhLJuk1C
Ummi Nisa menjliati kontol Daniel dengan penuh semangat. Saking semangatnya, malah justru terlihat Ummi Nisa yang keenakan menyepong dan Daniel yang harusnya mendapat ‘reward’ itu ekspresinya biasa-biasa saja.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6I2I3v9t7G
Baru pada saat Ummi Nisa memasukkan seluruh kontol Daniel ke dalam mulutnya hingga mentok ke tenggorokan, Daniel mulai mengerang. “Uhh, mulutnya Ummahat emang paling enakhh,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vkWVk3Pc4
Samar-samar Ustadz Malik mendengar Daniel yang tadi membaca Al-Quran yang dipegangnya, tapi anehnya Al-Quran itu diletakkan diatas kepala Ummi Nisa. Setengah sadar, ia melihat wajah Ummi Nisa yang menghadap tepat ke selangkangan Daneil. Kepala istri tercintanya itu lalu naik-turun diiringi oleh erangan yang keluar dari mulut Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1WVU2jABC
Ustadz Malik memaksa matanya untuk membuka tapi sulit, ia terasa begitu mengantuk. Dilihatnya kontol berkulup Daniel yang keluar masuk mulut istri tercintanya itu. Apakah ini hanya mimpi atau nyata? dirinya bingung.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJO51nbMul5
"Ummi Nisa emang Ustadzah lonte, calon mualaf lagi belajar ngaji kok malah disepongin," ejek Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINnqrKxuDs
"Gak apa-apa nak, biar kontol kafirmu tau rahmatan lil alamin agama Islam dari mulut Ustadzahnya secara langsung dan nikmat," balas Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJO0ucVMYlf
"Maksudnya gimana tuh, Ummi?" Daniel bertanya. Ia sudah menyingkirkan Al-Qurannya ke kursi mobil agar kepala Ummi Nisa lebih bebas bergerak untuk menyepongnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkikOuA7rJ0
"Maksudnya, Islam itu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi seluruh manusia dan alam,“ jawab Ummi Nisa. Ia sesekali menyepong kontol Daniel dan sesekali menjawab pertanyaan agama darinya. Seenggaknya dengan begini, ia tetap mendapatkan pahala walaupun sedang berbuat dosa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHufKEoVxN
"Oh gitu ya, berarti Ustadz Malik gak bisa dong ngerasain rahmatan lil alamin Islam dari mulut Ummi?“ tanya Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKS5U6jYEZL
"Kenapa bisa gitu?" tanya Ummi Nisa balik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaINJ4M8tLs
"Kan Ummi tadi bilang yang bisa ngerasain rahmatan lil alamin dari mulut Ustdazah itu kontol, kalau punya Pak Ustadz Malik kan bukan kontol,“
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvW18MM5enB
"Ih sembarangan, gitu-gitu juga suaminya Ummi tau, masa dibilang gak punya kontol" protes Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7SjFz58gT
"Aku bener kok Ummi, yang pantes disebut kontol itu besar, panjang, keras kayak punyaku ini" ucap Daniel menyombongkan dirinya. "Kalau punya Ustadz Malik itu sebutannya titit."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrCGn3wBIt
Alex, Ferdinand, dan Lukas tertawa mendengar penjelasan Daniel. Ummi Nisa dia merenungi ejekan Daniel yang ada benarnya itu. Memeknya hanya bisa dipuaskan oleh kontol besar berkulup dan bukan titit pendek kecil.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyTcr2jRzY
"Emang sih kalau dibandingin punyamu, punya Pak Ustadz nggak ada apa-apanya Dan, segini doang" ucap Ummi Nisa sembari meletakkan jarinya di batang kemaluan Daniel untuk menunjukkan ukuran milik suaminya. "Punya Pak Ustadz beneran kayak punya anak kecil, emang pantes sih disebut titit."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtra61SpQT
Meski samar-samar dan tak tau yang didengar dan dilihatnya sekarang adalah sebuah mimpi atau bukan, namun Ustadz Malik tetap bisa merasakan kecewa dan marah saat istri tercintanya itu malah ikut melecehkan dirinya yang merupakan seorang suami. Tanpa sadar mata Ustadz Malik berlinang, hingga setetes air matanya turun membasahi pipi, mulutnya mengigau memanggil-manggil sang istri.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxO0CGfsh9
“Ummi.. Umiii..” panggil Ustadz Malik lirih.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tN1GUtVEz
Ummi Nisa dan keempat remaja itu sempat kaget ketika mendengar Usradz Malik mengigau tapi rasa kaget itu berubah menjadi tawa ketika melihat Ustadz Malik masih tidur.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTi8NJsyRL
Bukannya berhenti berzinah, Daniel dan Ummi Nisa malah makin tertantang dan bergairah melihat reaksi mengigau Ustadz Malik. Alex, Lukas dan Ferdinand makin berani mengejek titit kecil Ustadz Malik, sementara mereka tak henti-hentinya melecehkan Ummi Nisa. Sang Ummahat itu menerima pecelehan yang dirasakannya dengan senang hati, ia meminta izin kepada sang suami agar dibolehkan dizinahi empat kontol haram.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77Db7SPxSa
“Abiii, Ummi mau dizinahi kontol-kontol kafirr yang panjanghh, gedeee, daripada punya Abi yang kecil itu, bolehh ya?” pinta Ummi Nisa. “Inisalahnya Abii sendiri karena tititnya kecil, jadi Abi harus nanggung dosa zinahnya Ummi.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIS043JIeoH
Daniel lalu menyuruh Ummi Nisa untuk berdiri dan duduk di pangkuannya. Ia menyampirkan mukena Ummi Nisa ke lehernya hingga toket ranum dengan putting tegak mengacung itu terekspos jelas.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm57MkAZJId
“Pak Ustadz, aku izin buat merasakan rahmatan lil alamin agama Islam lewat memek istri solehamu ya?” ucap Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrxYUOE0fa
Ummi Nisa ikut meminta izin kepada suaminya, “Abi, Ummi minta izin buat pake memek Ummi mendakwahi kontol kafir Daniel yaa. Ini bentuk jihad Ummi sebagai seorang Ustadzah.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3HYDUaFBy
Ummi Nisa lalu berdiri sedikit dan mengarahkan kontol Daniel ke bibir memeknya, “Bismillahirrahmanirrahim.., ouhhhh,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR7N18QEHUz
Desahan merdu keluar dari mulut Ummi Nisa saat kontol Daniel menancap masuk ke dalam memeknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTisvC6k6sR
Plok! Plok! Plok!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAc5QI3woH
Pinggul Ummi Nisa dan Daniel bertemu membuat suara berkecipak yang menggairahkan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYlEQXstEk
“Masyaallahh…. Ouhhhh, ouhhhhh, ahhhh, memek
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDXQPpCFpY
“Memeknya Ummi perett bangettt, padahal udah dientott berkali-kalii, erghhh,” erang Daniel.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSUOzYT4xf
“Ahh, Ummi gatauuu kokk bisa gituuu, mppphhhh,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv4PEKAs0o
“Itu berarti Ummi lontee, eghhh, lonte ditakdirin sama Allah buat punya memek perett biar bisa dipake terus memeknya tiap harii,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZS86oZESg
“Ouhhh, oouhhh, i-iyaaaahh, Ummi lonteeee, Ummi dari lahir emang ditakdiriinnn jadi lonteee pemuja kontol kafirrr, ouhhhhhh!!” Tubuh Ummi Nisa menggelinjang diikuti dengan orgasmenya yang datang, “Ouhhhhhhh!!”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFb7NSWW9fw
Beberapa detik kemudian, gantian Daniel yang merasakan orgasmenya tiba. “Argghhhh,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OjaW5599C
Crot! Crot! Crot!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIM2yXTV7V2
Perjalanan yang panjang dan memakan waktu yang lama itu membuat Daniel capek sehingga stamina mereka tak sekuat biasanya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPACpmpd0B
“Ummi lonteee… Ummi lontee….” Ummi Nisa masih meracau pelan setelah dirinya orgasme. Memeknya tak berhenti berkedut-kedut meminta dipuaskan kembali.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3zIfKAj5q
“Abiiii, Ummi pengenn nikah sama Daniel, Alex, Ferdinand, Lukas…. Kontol mereka gedddeee, Ummi rela jadi budak seks mereka daripada jadi istri Abi yang tititnya kecil,” ucap Ummi Nisa kepada Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyd4S8hwraL
Daniel lalu mengangkat pinggul Ummi Nisa sedikit dan menyuruhnya untuk ganti memuaskan kontol Alex.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv66NxqQiyT
“Mmmp…” lenguhan protes Ummi Nisa waktu kontol Daniel lepas dari memeknya itu dengan cepat berganti menjadi desahan nikmat ketika kontol Alex mulai menyodok-nyodok memeknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPdzCp8SST
Plok! Plok! Plok!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJr0emfU9QA
Dengan posisi yang sama seperti Daniel tadi, Ummi Nisa mengulek-ulek kontol Alex dengan penuh semangat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wYfe6gPeq
Plok! Plok! Plok!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcN5yTUCvy
"Masyaallah Bi, ooouhh kontolnya Alex penuh bangeethh di mmmhh memek Ummi" ucap Ummi Nisa mendesah keenakan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaNBeRzX2Y
"Tuh denger sendiri Pak Ustadz, eenngghh istri solehamu keenakan disodok kontol kafirku oouhh" ucap Daniel mengejek Ustadz Malik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kksrQaajB
Selama setengah jam Ummi Nisa terus memompa kontol besar berkulup Alexl, keringatnya makin banyak bercucuran, sampai akhirnya ia rasakan kontol remaja itu berkedut menandakan klimaksnya segera datang. Ummi Nisa ikut merasakan memeknya semakin geli dan mencengkram erat batang kontol Alex, kedua pasangan yang secara usia lebih pantas menjadi ibu dan anak itu mengerang bersamaan menikmati puncak orgasmenya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZnuX3ttUQ
"Biiihh, Aa-alhamdulillaaahhh memek Ummi enaakkh dicrotin peju kafirnya Alex eenngghh," erang Ummi Nisa.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZgJ6xpqAR
"Ooouuhh dasar Nisa Ustadzah lonte, eeennggh Pak Ustaaaddzzzhh izinin aku ennghhh ngecrotin peju kafir ke me-memek lacur istri solehamuuuhh," racau Alex
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3zvPZedht
Persetubuhan itu terus berlangsung hingga adzan maghrib berkumandang. Mereka tak berhenti di rest area lagi karena jarak kampung halaman Ustadz Malik sudah dekat. Sekitar setengah jam kemudian, jalanan aspal mulus yang dilalui mobil itu telah berganti dengan jalan bergeronjal.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wRoDz8tdQ
Lukas kini sedang menyetir sementara Daniel, Alex, dan Ferdinand asyik main hp. Yang membersihkan noda sisa-sisa perzinahan mereka tentu saja adalah Ummi Nisa. Ia dengan seksama mengelap peju yang menempel di jok mobil dan menyemprotkan parfum hingga baunya hilang. Semua itu ia lakukan dengan senang hati tanpa protes.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1VHWMc5cI
Dulu, ia membuat perjanjian dengan Ustadz Malik sewaktu menikah untuk selalu membagi pekerjaan rumah tangga berdua. Ia memiliki pemahaman bahwa pekerjaan rumah tangga itu bukan hanya tugas istri melainkan tugas pasangan suami dan istri. Namun, setelah bertemu dengan pejantan kontol besar seperti Alex dan teman-temannya ia baru sadar bahwa laki-laki itu memang memiliki derajat lebih tinggi daripada wanita. Tak sepantasnya laki-laki diharuskan melakukan pekerjaan rendahan seperti bersih-bersih, semua itu tentunya tugas wanita.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uFj1zrDAG
Inilah indahnya agama islam. Kadang orang yang dianggap ilmunya lebih rendah pun masih bisa memberikan kita pelajaran yang berharga. Lewat Alex dan teman-temannya Ummi Nisa kini sadar kenapa ada hadist yang mengatakan bahwa penghuni neraka terbanyak adalah wanita. Itu karena kebanyakan wanita selalu membangkang perintah laki-laki. Ummi Nisa bersyukur karena ia tidak menolak sewaktu dilecehkan oleh Alex untuk pertama kalinya dahulu karena dengan begitu ia telah menunaikan fitrah seorang wanita untuk selalu memuaskan birahi pria.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBmzv0bI5d
“Ahh,” Ummi Nisa mengerang karena tiba-tiba jilbanya ditarik ke samping oleh Ferdinand yang kini duduk di belakang. Ferdinand tanpa mengalihkan perhatian dari hpnya sedetikpun menunjuk kontolnya. Ummi Nisa lalu segera menurunkan resleting celana remaja itu dan mulai menyepong kontolnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODmu208L9j
Ferdinand dan Lukas sedang tidak mood untuk mengentot memek ataupun anus ustazah jablay itu, sehingga mereka lebih memilih untuk disepong saja. Ummi Nisa sebenarnya kecewa namun sebagai lonte yang beradab ia tak boleh protes.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDsrJTpu7U
***
Mobil mereka sampai di kampung halaman Ustadz Malik dan Ummi Nisa sekitar jam 7 malam. Alex dan teman-temannya rencana akan menginap dulu malam ini dan baru besok mulai berkemah di gunung dekat sini.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboAOq9cz1F
Ummi Nisa menggoyang-goyangkan bahu suaminya, “Abi, Abi bangun,” ucapnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUXL7sBwnJ
“Em…” Ustadz Malik menguap, matanya mengerjap-ngerjap melihat sekitar. “Udah sampe Ummi?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIl7BHpy1e
“Udah Bi, udah sampe ini.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsrGPaJnuj
Mereka berenam di sambut oleh ibu mertua Ustadz Malik dengan hangat yang bernama Ummi Halimah. Beliau ikut membantu memindahkan barang-barang di mobil ke dalam rumah. Setelah itu Ustadz Malik dan Ummi Nisa shalat jamak maghrib dan isya’ dan berkumpul bersama Alex dan yang lainnya untuk berbincang-bincang dengan Ummi Aminah. Obrolan itu berlangsung singkat karena Ustadz Malik, Ummi Nisa dan keempat remaja itu pasti capek dan butuh istirahat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCQOAJR0Bs
“Nikah 15 tahun pulang-pulang kalian bawa anak empat gede semua lagi hihihi,” Ummi Halimah tertawa membercandai anak menantunya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalqwMJQeQw
Semuanya tertawa mendengar celotahan Ummi Aminah itu. Semuanya kecuali Ustadz Malik yang hanya tersenyum. Sejak bangun tidur di mobil tadi, Ustadz Malik terus teringat akan mimpinya tadi yang terlihat begitu nyata. Hal itu terus ada di pikirannya hingga Ummi Nisa pun ikut sadar bahwa suaminya nampak sedang ada masalah. Ummi Nisa tau pasti ini ada hubungannya dengan ia yang dientot disamping suaminya waktu di mobil tadi. Bukannya takut, ia justru jadi tertarik ingin mendengar apakah suaminya itu akan marah atau tidak melihat istri solehanya itu dientot kontol kafir berkulup. Toh, kalau suaminya marah ia bisa berargumen bahwa yang semua itu hanya mimpi karena Ustadz Malik tidur di mobil tadi.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1Yxv7r7eG
“Cerita aja Bi, Ummi kan istri Abi,” ucap Ummi Nisa. “Jangan disembunyiin supaya gaada fitnah dalam hubungan rumah tangga juga.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYLsygKqpC
Setelah terus didesak oleh Ummi Nisa, Ustadz Malik akhirnya berani cerita. Ia menceritakan bahwa ia bermimpi Alex dan te
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXxy57k3xB
“Abi mimpinya aneh banget,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTbnx4piPZ
“Lha iya itu Ummi, Abi juga bingung kok bisa mimpi gitu,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJ9ShBGdCc
Ummi Nisa makin memancing suaminya, “Emang Ummi di mimpinya Abi waktu dilecehin Alex sama yang lain itu nolak sampe meronta-ronta atau malah keenakan.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuU0R5Zdo0n
“Emm.. Ummi malah keenakan,” ucap Ustadz Malik dengan malu-malu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSKlZSXlpV
“Kok bisa Bi malah keenakan?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ26EHB4hag
“Kayaknya gara-gara penis mereka gede deh Mi,”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNk5TGiJWc
“Punya Alex dan yang lainnya sama punya Abi gede mana?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYoZtNukKO
Ustadz Malik dengan malu-malu menjawab bahwa punya Alex dan teman-temannya lah yang lebih besar, bahkan hingga dua kali lipat ukuran penisnya sendiri.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeohHDny3c
Puas menggoda suaminya, Ummi Nisa lalu mengatakan bahwa jangan diambil pusing mimpi tadi. Toh, itu hanyalah mimpi bukan realita. Mereka berdua lalu rebahan dan t
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGuY2fE7ZB
Baru lima menit mereka rebahan, terbesit di pikiran Ummi Nisa untuk menggoda suaminya sekali lagi. “Abi mimpi Ummi diperkosa gitu perasaannya Abi gimana?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUr2mcVrziF
Ustadz Malik berpikir sebentar baru menjawab, “Abi tentunya marah sama kecewa sih Mi tapi..”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8q9rBVcjA
“Tapi apa Bi?”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHdLFY8BGz
“Tapi gatau kenapa Abi kok malah jadi terangsang ya pas liat Ummi diperkosa gitu. Ummi kayak liar banget pas itu beda sama sisi soleha yang selalu Ummi tunjukkin.”
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuK6tiXXrcp
Ummi Nisa tak merespon perkataan Ustadz Malik itu. Ia membiarkan suaminya memikirkan adegan dirinya yang dizinahi oleh keempat remaja kafir itu. Adegan yang suaminya kira hanyalah sekedar mimpi.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzGW8mHVdx
***
[Karya asli @MirzaAli1. Dijual eksklusif di Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb per chapter. Pembayaran diterima melalui Gopay, Dana, Shopeepay, atau Ovo.]
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmP1I5KAWEP
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVxE2aZik4
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9E4JtplD0
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnr2kVCiPs
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSO1DUfqpk
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNXaRMo9yS
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDW9Ebpbn6k
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8uaVy8xzk
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyI6PziCQgz
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumq9J8EsyT
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4hA3iXH2L
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfza59DKrc
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJMixNhuTA
