×

Penana
US
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
campaign Request update 0
Report this story
Ibuku Terlalu Baik
G
852
6
0
1.8K
0


swap_vert
#1
Ibuku Terlalu Baik
0 Likes
701 Reads
0 Comments

Di pagi hari yang indah di Desa Cianduk, Seorang Anak lelaki sedang berusaha melawan rasa kantuknya yang begitu berat dilawan. “Hoammmmmmm hmm masih jam 6.. tidur lagi ah” katanya dalam hati. Ia pun kembali ke hangatnya pelukan guling kesayangannya

Dia adalah Dodi Hermansyah, 18 tahun, masih SMA. Anak desa biasa, dengan tinggi 162 cm.

Duh Jam berapa ini… “Betapa mengejutkannya Dodi melihat jam dinding menunjukkan pukul 8. Ia pun Bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi. Namun Dodi terpaksa harus menunggu dulu karena di dalam kamar mandi ternyata ada orangnya.

Rumah dodi tidak terlalu besar, namun memiliki 3 kamar. 2 untuk dodi dan kakaknya, 1 untuk kedua orang tuanya. Dapur dan kamar mandi ada di belakang. Terdapat ruang tamu dengan 2 sofa ukuran dua orang dan ruang tv di depan kamar dodi tempat yang juga biasa digunakan untuk makan lesehan. TV nya pun masih TV tabung keluaran 2007, Sebuah rumah yang sangat sederhana.

15 Menit lamanya tak terasa Dodi menunggu, ia mulai tak sabaran, dengan langkah kesal ia ingin mengetuk pintu kamar mandi dan teriak “BURUAN!”, Di depan kamar mandi dodi pun mengetuk pintu 'tok' 'tok'. “TAPI…

Hmm? Ada apa??..

Buset..” kata buruan berubah menjadi buset karena ia terkejut oleh sosok jangkung setinggi 171 cm tiba tiba membuka pintunya, Ia adalah Elita Putri Anandita. Kakak perempuan Dodi yang berumur 21 tahun, memiliki wajah cantik yang putih. Primadona desa itu namun tidak pernah ada satupun yang pernah merayunya. Mungkin minder kalah tinggi dalam melamarnya.

“Kamu ngapain bengong dek.. sanah minggir!” Ucap Elita dengan kesal. Gimana tidak bengong Dodi melihat kakaknya yang jangkung nan langsing hanya menggunakan handuk dan dekorasi bekas air yang memantulkan cahaya lampu neon, menjadi pemandangan yang sangat indah bagi dodi yang baru seminggu lalu berulang tahun ke 18.

Dengan langkah cepat ia meninggalkan adiknya yang masih mematung heran di depan pintu kamar mandi. Di dalam hati Elita berpikir “Kenapa sih anak tumben mukanya beda..?”

Di dalam kamar mandi dodi masih terbayang indahnya pemandangan tadi, ingin sekali ia segera mengocok batangnya membayangkan kakaknya yang cantik tadi. Namun dengan cepat dodi menyadari bahwa rumahnya belum disapu dan kamarnya masih berantakan, dengan cepat ia menuntaskan mandinya dan melupakan nafsunya

Ya, Dodi adalah anak yang sangat rajin perihal kebersihan dan kerapihan, sesuatu yang cukup jarang ditemui remaja pria berusia 18 tahun. Itu berkat didikan sejak dini kedua orang Dodi perihal hal tersebut. Sudah seperti di program di otak dodi ketika melihat lantai yang kotor pasti ia akan segera mengambil sapu dan ia juga sering membantu pekerjaan rumah ibunya seperti menjemur pakaian hingga mencuci piring. Orang tua mana yang tidak senang.

favorite
coins
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert
#1
Ibuku Terlalu Baik
0 Likes
701 Reads
0 Comments

X
Never miss what's happening on Penana! Close