Di malam yang hening, sebuah rumah di sudut kota menjadi saksi ketakutan seorang anak kecil yang bersembunyi.
1378Please respect copyright.PENANAe8GTpxVyof
Teriakan anggota keluarganya—ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—menggema di sekitar persembunyian sang anak, menciptakan atmosfer mencekam yang mendominasi ruang tersebut.
1378Please respect copyright.PENANAyyJkKGuI7z
Suara teriakan berubah menjadi langkah kaki yang mendekati tempat persembunyian sang anak.
1378Please respect copyright.PENANAeUSFRqE87C
Tap... Tap... Tap... (Suara langkah itu semakin mendekat.)
1378Please respect copyright.PENANATfpQ6E4TL7
Anak itu gemetar ketakutan, keringat mengucurinya, dan bayangan sosok orang dewasa muncul tepat di depan pintu lemari tempat ia bersembunyi.
1378Please respect copyright.PENANA2JlVP7uX59
Pintu lemari tiba-tiba terbuka, dan di hadapannya, ia melihat seorang pria dewasa yang bersimbah darah, pria itu menatapnya dengan mata merah yang bersinar.
1378Please respect copyright.PENANADMOBVr266x
Anak itu membeku, tak mampu bergerak karena ketakutan. Pria dewasa itu tersenyum dan berkata,
1378Please respect copyright.PENANAKxWx5zv1pS
"KETEMU!!!"
1378Please respect copyright.PENANA8tWdkWqs68
Anak kecil itupun berteriak ketakutan...
1378Please respect copyright.PENANAcUrvv210lE
15 tahun kemudian.
1378Please respect copyright.PENANASlBENQr7vN
Seorang pria terbangun dari tidurnya. Wajahnya penuh dengan rasa ketakutan, amarah, kesedihan, dan keringat dingin yang bercampur aduk.
1378Please respect copyright.PENANADSmP53Z6rT
Ia merenung sejenak dan berkata, "Mimpi itu lagi." Sambil melihat keluar jendela, ia melihat pagi yang cerah, namun, cahaya matahari tidak cukup untuk menerangi kerumitan emosinya yang tersembunyi dalam diri.
1378Please respect copyright.PENANA4JaqBF5tEX
"Ini adalah kisah di mana seorang pria dengan trauma masa kecil akan menjadi pahlawan suatu hari nanti."
1378Please respect copyright.PENANAOo6rVSx7Q8
Pria itu bernama Adam. Saat ini, ia berusia 24 tahun dan tinggal di rumah neneknya di desa yang disebut "Desa Abadi." Sayangnya, sang nenek sudah meninggal lima tahun yang lalu.
1378Please respect copyright.PENANAkxAIFI1zM6
Adam bangun dari tempat tidur, melakukan aktivitas rutin seperti berolahraga, mandi, dan membuat sarapan. Meskipun rutinitas ini seolah menjadi pelarian dari bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya.
1378Please respect copyright.PENANAbC1wPX7IBj
Ketika hendak masak, bahan masakan sudah habis, sambil menghela nafas, Adam berkata, "Huh... aku benci keluar rumah, tapi aku akan kelaparan." Kehidupan sosialnya terbatas, terutama karena Adam enggan berinteraksi dengan manusia.
1378Please respect copyright.PENANARAhohzxFQ1
Adam memutuskan untuk keluar rumah menuju toko tempat menjual bahan makanan, meskipun ia sangat enggan melakukannya, apalagi suasana dipagi itu cukup ramai. Suara langkah kaki yang sibuk dan ramai seolah-olah menambah berat perasaannya.
1378Please respect copyright.PENANAVVXE463nD0
Dengan hati-hati, ia memilih jalanan yang sepi, berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Ketika Adam sedang berjalan menuju toko, ia mendengar langkah kaki mendekat dari belakangnya. Dalam usahanya untuk menghindari kontak sosial, ia berjalan lebih cepat, tetapi langkah itu semakin mendekat.
1378Please respect copyright.PENANARz7ndqRfum
Akhirnya, ia tanpa sengaja menabrak seorang perempuan cantik bernama Hawa, salah satu mahasiswa yang sedang menjalani KKN di desa Abadi.
1378Please respect copyright.PENANAQJ0bT1hofW
Hawa adalah seorang wanita yang baik hati, kalem, dan cerdas. Ia memiliki kulit putih yang lembut, tubuh langsing, dan rambut panjang yang menjuntai seperti hutan yang tebal dan lembut.
1378Please respect copyright.PENANAQANwS5paEp
Hawa tersenyum ramah dan berkata, "Maaf ya, sepertinya aku kurang berhati-hati." Namun, Adam masih merasa canggung, dan sulit baginya untuk merespons sosok yang begitu ramah.
1378Please respect copyright.PENANA6JaYBeTjMe
Ia menjawab singkat, "Tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang," dan berusaha untuk meneruskan perjalanannya ke toko.
1378Please respect copyright.PENANAL874y1cy5C
Hawa tersenyum penuh kehangatan, dan memperkenalkan diri, "Oke, tidak masalah. Oh ya, nama aku Hawa, dan aku seorang mahasiswa yang sedang KKN di sini."
1378Please respect copyright.PENANAyktpL5zbfB
Adam mengangguk singkat dan melanjutkan perjalanan ke toko. Hawa terus memandangnya meskipun punggung Adam sudah menjauh. Ada kekaguman yang mendalam dalam matanya, mungkin seperti menemukan sesuatu yang istimewa.
1378Please respect copyright.PENANAyu2sDcdpBX
Apakah Hawa baru saja merasakan sesuatu yang disebut sebagai 'cinta pada pandangan pertama'?
1378Please respect copyright.PENANAkszA8Z7Q9q
Adam tiba di toko dan mulai memilih bahan makanan yang dia butuhkan. Dia menjalani tugas ini dengan cepat, berusaha menghindari interaksi dengan pelanggan lain.
1378Please respect copyright.PENANAs0su4UPQ7e
Ketika dia akhirnya sampai di kasir untuk membayar, penjaga toko yang bernama Husen mencoba untuk berbicara dengannya.
1378Please respect copyright.PENANAMCTmKNpv0N
Husen: "Hari ini cerah, bukan?"
1378Please respect copyright.PENANAAO6YUhA4i3
Adam menjawab dengan singkat, "Ya." Emosinya tetap tersembunyi di balik lapisan ketidakpedulian.
1378Please respect copyright.PENANAQszhtjXfxN
Saat Adam keluar dari toko, dia bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun bernama Thomas.
1378Please respect copyright.PENANAuO2FicIzzP
Thomas: "Kak Adam! Aku sangat berterima kasih atas pertolongan kakak di sungai minggu lalu."
1378Please respect copyright.PENANAnYakhgr4oz
Namun, pertemuan dengan Thomas membuat emosi Adam semakin rumit. Di dalam hatinya, kata-kata seperti "Aku hanya ingin pulang" dan "Aku ingin sendirian" berkecamuk dalam pikirannya.
1378Please respect copyright.PENANAM0euqEjsj9
Adam hanya melihat Thomas dan melanjutkan perjalanannya. Thomas berkata, "Oke, sampai jumpa, Kak Adam," sambil tersenyum.
1378Please respect copyright.PENANAIpfbgQdJRN
Ketika Adam berjalan pulang, dia secara kebetulan berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengeluarkan gejala yang sangat aneh. Kulit laki-laki itu tampak sangat pucat, matanya berwarna merah, dan ada bercak-bercak hitam ditangan kanannya.
1378Please respect copyright.PENANAkEJVrcXhoI
Adam merasa heran, namun 'Tidak Peduli' jauh mendominasi perasaan Adam.
1378Please respect copyright.PENANApUjiA45uh5
Tiba-tiba laki-laki itu mulai mengeluarkan darah dari hidungnya dan pingsan di tengah jalan. Orang-orang di sekitarnya berkerumun untuk menolong laki-laki tersebut, namun Adam hanya melanjutkan perjalanannya tanpa menunjukkan rasa peduli.
1378Please respect copyright.PENANARV9oX1zX92
Ketika Adam akhirnya tiba di rumahnya, dia melihat seorang perempuan berdiri di depan pintu. Ternyata, perempuan itu adalah Hawa.
1378Please respect copyright.PENANArMaMZp7va0
Adam: "Kamu... Sedang apa didepan rumahku?"
1378Please respect copyright.PENANAXkYBRQqP06
Hawa kaget melihat Adam dan berkata, "Oh, jadi ini rumahmu?"
1378Please respect copyright.PENANAcEQUgMnOZ7
Adam menjawab dengan singkat, "Iya, ini rumahku. Kenapa kamu di sini?"
1378Please respect copyright.PENANAUfEaskC32S
Hawa menjelaskan, "Aku disuruh oleh kepala desa untuk mengantar makanan ke sini. Namamu Adam, kan?"
1378Please respect copyright.PENANAGIGd7iCqcy
Adam terdiam sejenak sebelum menjawab, "Ya, namaku Adam. Tapi aku tidak ingin makanan itu. Sama sekali tidak."
1378Please respect copyright.PENANA2asc1N9xu7
Adam memasuki rumahnya dan segera mengunci pintu. Hawa menatap pintu rumah Adam dengan raut wajah yang sedih.
1378Please respect copyright.PENANA1GRkozkGqF
Apakah cinta Hawa baru saja ditolak?
1378Please respect copyright.PENANALstjD7N3qB
Tiba-tiba ada yang memanggil Hawa dan bertanya, "Kamu kenapa?"
1378Please respect copyright.PENANA7322Bpto93
Hawa menjawab dengan cepat, "Nadia?" Respon Hawa, "Tidak... Tidak apa-apa." Lanjutnya.
1378Please respect copyright.PENANAMfC7LS0KVN
Nadia memperhatikan makanan yang dipegang Hawa dan bertanya, "Apakah ini makanan yang disuruh kepala desa untuk diantar? Apa laki-laki tadi menolaknya?"
1378Please respect copyright.PENANAg21E1GYMfM
Nadia merasa marah terhadap Adam, dan ia hendak mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, Hawa dengan lembut menenangkan Nadia, "Santai, Nadia. Mari kita pergi ke rumah kepala desa."
1378Please respect copyright.PENANAWF67kxZB4b
Ketika mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah kepala desa, mereka bertemu dengan teman mahasiswanya yang lain, seorang pria bernama Asep. Asep kelihatan panik.
1378Please respect copyright.PENANAY5ZJYV9vlI
Hawa bertanya kepada Asep, "Kenapa kamu kelihatan begitu panik?"
1378Please respect copyright.PENANAS0clR0LAhV
Asep menjelaskan dengan terengah-engah, "Teman kita, Julio, pingsan. Aku akan pergi ke puskesmas untuk menjenguknya."
1378Please respect copyright.PENANALAyrP13aAp
Nadia dan Hawa memutuskan untuk ikut Asep.
1378Please respect copyright.PENANAxMZm96UIYX
Sesampainya di puskesmas, Hawa melihat kepala desa. Kepala desa melihat Hawa dan teman-temannya, dan juga makanan yang dibawa Hawa.
1378Please respect copyright.PENANA8BWtLU8ZhX
Kepala desa berkomentar, "Begitu ya... Dia menolak lagi."
1378Please respect copyright.PENANAr5AhLntOsj
Dengan heran, Hawa bertanya, "Apakah Adam selalu menolak pemberian pak kepala desa?"
1378Please respect copyright.PENANAmrZcsjtgrb
Kepala desa mengangguk dan menceritakan bahwa Ternyata, kepala desa adalah adik dari nenek Adam.
1378Please respect copyright.PENANAE1iCJZZfib
Adam sering menolak pemberian kepala desa karena lima tahun yang lalu, kepala desa pernah bertengkar dengan nenek Adam. Tragisnya, sehari setelah pertengkaran itu, nenek Adam meninggal. Adam mungkin menyalahkan kepala desa atas kematian neneknya.
1378Please respect copyright.PENANAnTHAMTX8fa
Seketika semua orang yang ada di puskesmas dikagetkan oleh suara teriakan yang bersumber dari ruangan tempat Julio dirawat.
1378Please respect copyright.PENANAg7BkCfUuPB
Karena penasaran Hawa masuk dan melihat apa yang terjadi.
1378Please respect copyright.PENANABERTCovsBN
Sebelum sempat melihat apa yang terjadi, tiba-tiba dari depan ada yang berlari ke arah Hawa dan menggenggam tangan Hawa, hal tersebut membuat Hawa kaget dan menjatuhkan makanan yang dipegang Hawa.
1378Please respect copyright.PENANADLnurC8RnF
"Ayo lari Hawa." "Na.. Nadiaa!? Ada apa? Kenapa?" Hawa kebingungan dan bertanya-tanya.
1378Please respect copyright.PENANAB9L8jPjsYS
"Aku tidak tahu." Jawab Nadia, "Entah kenapa Julio kelihatan aneh, dia menggigit orang-orang yang ada disekitarnya, intuisiku berkata kalau kita harus lari."
1378Please respect copyright.PENANAaXZzU7p3Zh
Hawa hanya bisa diam terheran dan mengikuti Nadia berlari. Dari belakang menyusul Asep yang berlari mengikuti Nadia dan Hawa. Asep berteriak, "Tunggu akuuu, aa aakuu.. akuuu tidak ingin matiiii!!!."
1378Please respect copyright.PENANAP7WClgEw1v
Hawa menoleh kebelakang dan kaget melihat apa yang ada dibelakang Asep, Asep dikejar oleh warga
1378Please respect copyright.PENANAWV0TuPnUuh
Saat itu Hawa sadar yang dilihatnya bukan warga, melainkan monster yang sangat mengerikan, mereka seperti warga tapi matanya berwarna merah, kulit mereka pucat, ada bercak hitam disekujur tubuh mereka, serta mulut dan tangan yang dipenuhi dengan darah.
1378Please respect copyright.PENANAMQ34OmFGk4
"Warga? Apa itu warga desa abadi? Kenapa? Apa yang terjadi? Hawa bertanya-tanya kebingungan.
1378Please respect copyright.PENANAxcdAY0hTwH
Disaat itu juga, yang terlintas pertama kali dibenak Hawa adalah Adam.
1378Please respect copyright.PENANAovjlXs8Y3g
Hawa meninggalkan Nadia dan menuju arah sebaliknya, Hawa menuju rumah Adam.
1378Please respect copyright.PENANAj7kZeZwzZ0
Nadia berteriak, "Hawaaa!!! Kamu mau kemana?" Sambil mengejar Hawa.
1378Please respect copyright.PENANA2S4NSsrKRh
Asep Berkata, "Jangan tinggalkan akuuu!!!"
1378Please respect copyright.PENANAv4wgdfuCvN
***
1378Please respect copyright.PENANAJaFODosd7j
Di suatu ruangan, ada seorang pria sedang latihan menggunakan katana, dia seperti master katana, setiap gerakannya seperti terasah selama bertahun-tahun.
1378Please respect copyright.PENANAieITqhzxaR
Sambil mengayunkan katana dia berkata, "Aku akan mencarimu, aku akan membunuhmu."
1378Please respect copyright.PENANAzFxEhOcXVP
Dia berdiri tegap menghadap cermin, matanya merah seperti mata monster, dan dia adalah Adam.
1378Please respect copyright.PENANAvMRT4bAyIt
Apa yang terjadi pada Adam?
1378Please respect copyright.PENANAenLHHF7r0G
-To Be Continued-
ns216.73.216.239da2