Di malam yang hening, sebuah rumah di sudut kota menjadi saksi ketakutan seorang anak kecil yang bersembunyi.
1270Please respect copyright.PENANAxipJGjm3P9
Teriakan anggota keluarganya—ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—menggema di sekitar persembunyian sang anak, menciptakan atmosfer mencekam yang mendominasi ruang tersebut.
1270Please respect copyright.PENANAGZj8Kky1oj
Suara teriakan berubah menjadi langkah kaki yang mendekati tempat persembunyian sang anak.
1270Please respect copyright.PENANAUHHNMXGYcw
Tap... Tap... Tap... (Suara langkah itu semakin mendekat.)
1270Please respect copyright.PENANAonUhJMTmO3
Anak itu gemetar ketakutan, keringat mengucurinya, dan bayangan sosok orang dewasa muncul tepat di depan pintu lemari tempat ia bersembunyi.
1270Please respect copyright.PENANAWRM2UDbAW7
Pintu lemari tiba-tiba terbuka, dan di hadapannya, ia melihat seorang pria dewasa yang bersimbah darah, pria itu menatapnya dengan mata merah yang bersinar.
1270Please respect copyright.PENANAl7Bc6kOzq6
Anak itu membeku, tak mampu bergerak karena ketakutan. Pria dewasa itu tersenyum dan berkata,
1270Please respect copyright.PENANAVPyb0KdgEy
"KETEMU!!!"
1270Please respect copyright.PENANAnI0Q9N8orA
Anak kecil itupun berteriak ketakutan...
1270Please respect copyright.PENANAF91FhdA62Q
15 tahun kemudian.
1270Please respect copyright.PENANApL6DETHj2h
Seorang pria terbangun dari tidurnya. Wajahnya penuh dengan rasa ketakutan, amarah, kesedihan, dan keringat dingin yang bercampur aduk.
1270Please respect copyright.PENANA3CEGuJ8Ds7
Ia merenung sejenak dan berkata, "Mimpi itu lagi." Sambil melihat keluar jendela, ia melihat pagi yang cerah, namun, cahaya matahari tidak cukup untuk menerangi kerumitan emosinya yang tersembunyi dalam diri.
1270Please respect copyright.PENANAmxAKViVchj
"Ini adalah kisah di mana seorang pria dengan trauma masa kecil akan menjadi pahlawan suatu hari nanti."
1270Please respect copyright.PENANAluQT7tZwFZ
Pria itu bernama Adam. Saat ini, ia berusia 24 tahun dan tinggal di rumah neneknya di desa yang disebut "Desa Abadi." Sayangnya, sang nenek sudah meninggal lima tahun yang lalu.
1270Please respect copyright.PENANAEJTIOTC8Yr
Adam bangun dari tempat tidur, melakukan aktivitas rutin seperti berolahraga, mandi, dan membuat sarapan. Meskipun rutinitas ini seolah menjadi pelarian dari bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya.
1270Please respect copyright.PENANAsHhHyxbCcj
Ketika hendak masak, bahan masakan sudah habis, sambil menghela nafas, Adam berkata, "Huh... aku benci keluar rumah, tapi aku akan kelaparan." Kehidupan sosialnya terbatas, terutama karena Adam enggan berinteraksi dengan manusia.
1270Please respect copyright.PENANAZSAOQrZXTR
Adam memutuskan untuk keluar rumah menuju toko tempat menjual bahan makanan, meskipun ia sangat enggan melakukannya, apalagi suasana dipagi itu cukup ramai. Suara langkah kaki yang sibuk dan ramai seolah-olah menambah berat perasaannya.
1270Please respect copyright.PENANAwEJmDsIPIU
Dengan hati-hati, ia memilih jalanan yang sepi, berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Ketika Adam sedang berjalan menuju toko, ia mendengar langkah kaki mendekat dari belakangnya. Dalam usahanya untuk menghindari kontak sosial, ia berjalan lebih cepat, tetapi langkah itu semakin mendekat.
1270Please respect copyright.PENANAQXfhG4y7HY
Akhirnya, ia tanpa sengaja menabrak seorang perempuan cantik bernama Hawa, salah satu mahasiswa yang sedang menjalani KKN di desa Abadi.
1270Please respect copyright.PENANAzgqkFRLkOO
Hawa adalah seorang wanita yang baik hati, kalem, dan cerdas. Ia memiliki kulit putih yang lembut, tubuh langsing, dan rambut panjang yang menjuntai seperti hutan yang tebal dan lembut.
1270Please respect copyright.PENANAGZjaONm6Vj
Hawa tersenyum ramah dan berkata, "Maaf ya, sepertinya aku kurang berhati-hati." Namun, Adam masih merasa canggung, dan sulit baginya untuk merespons sosok yang begitu ramah.
1270Please respect copyright.PENANA76fLamyBDS
Ia menjawab singkat, "Tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang," dan berusaha untuk meneruskan perjalanannya ke toko.
1270Please respect copyright.PENANAnjJbSvmsVc
Hawa tersenyum penuh kehangatan, dan memperkenalkan diri, "Oke, tidak masalah. Oh ya, nama aku Hawa, dan aku seorang mahasiswa yang sedang KKN di sini."
1270Please respect copyright.PENANAJT2FaGRWkP
Adam mengangguk singkat dan melanjutkan perjalanan ke toko. Hawa terus memandangnya meskipun punggung Adam sudah menjauh. Ada kekaguman yang mendalam dalam matanya, mungkin seperti menemukan sesuatu yang istimewa.
1270Please respect copyright.PENANArQZuOjRJiQ
Apakah Hawa baru saja merasakan sesuatu yang disebut sebagai 'cinta pada pandangan pertama'?
1270Please respect copyright.PENANAZvmCe2DiHV
Adam tiba di toko dan mulai memilih bahan makanan yang dia butuhkan. Dia menjalani tugas ini dengan cepat, berusaha menghindari interaksi dengan pelanggan lain.
1270Please respect copyright.PENANAvlMRWdkc1s
Ketika dia akhirnya sampai di kasir untuk membayar, penjaga toko yang bernama Husen mencoba untuk berbicara dengannya.
1270Please respect copyright.PENANAeyPljZJoC3
Husen: "Hari ini cerah, bukan?"
1270Please respect copyright.PENANAwNGDfyvhJV
Adam menjawab dengan singkat, "Ya." Emosinya tetap tersembunyi di balik lapisan ketidakpedulian.
1270Please respect copyright.PENANAXUupbMYCNX
Saat Adam keluar dari toko, dia bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun bernama Thomas.
1270Please respect copyright.PENANAZgso0RTzQg
Thomas: "Kak Adam! Aku sangat berterima kasih atas pertolongan kakak di sungai minggu lalu."
1270Please respect copyright.PENANAY8iQrF4mg0
Namun, pertemuan dengan Thomas membuat emosi Adam semakin rumit. Di dalam hatinya, kata-kata seperti "Aku hanya ingin pulang" dan "Aku ingin sendirian" berkecamuk dalam pikirannya.
1270Please respect copyright.PENANAyqQZqS6oRj
Adam hanya melihat Thomas dan melanjutkan perjalanannya. Thomas berkata, "Oke, sampai jumpa, Kak Adam," sambil tersenyum.
1270Please respect copyright.PENANAGlNW3gMBdU
Ketika Adam berjalan pulang, dia secara kebetulan berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengeluarkan gejala yang sangat aneh. Kulit laki-laki itu tampak sangat pucat, matanya berwarna merah, dan ada bercak-bercak hitam ditangan kanannya.
1270Please respect copyright.PENANAcLcuky7ZT3
Adam merasa heran, namun 'Tidak Peduli' jauh mendominasi perasaan Adam.
1270Please respect copyright.PENANAMyGxnpXtC2
Tiba-tiba laki-laki itu mulai mengeluarkan darah dari hidungnya dan pingsan di tengah jalan. Orang-orang di sekitarnya berkerumun untuk menolong laki-laki tersebut, namun Adam hanya melanjutkan perjalanannya tanpa menunjukkan rasa peduli.
1270Please respect copyright.PENANAGYuhkvXqNR
Ketika Adam akhirnya tiba di rumahnya, dia melihat seorang perempuan berdiri di depan pintu. Ternyata, perempuan itu adalah Hawa.
1270Please respect copyright.PENANAhnbY4BQLoq
Adam: "Kamu... Sedang apa didepan rumahku?"
1270Please respect copyright.PENANA6kx4aG8ZBg
Hawa kaget melihat Adam dan berkata, "Oh, jadi ini rumahmu?"
1270Please respect copyright.PENANAFUXymeXc23
Adam menjawab dengan singkat, "Iya, ini rumahku. Kenapa kamu di sini?"
1270Please respect copyright.PENANA12xie6hpE4
Hawa menjelaskan, "Aku disuruh oleh kepala desa untuk mengantar makanan ke sini. Namamu Adam, kan?"
1270Please respect copyright.PENANABwAktP0C1a
Adam terdiam sejenak sebelum menjawab, "Ya, namaku Adam. Tapi aku tidak ingin makanan itu. Sama sekali tidak."
1270Please respect copyright.PENANA8hhiU2G9sM
Adam memasuki rumahnya dan segera mengunci pintu. Hawa menatap pintu rumah Adam dengan raut wajah yang sedih.
1270Please respect copyright.PENANAQvgvVYByyw
Apakah cinta Hawa baru saja ditolak?
1270Please respect copyright.PENANAj5GY4H8Bql
Tiba-tiba ada yang memanggil Hawa dan bertanya, "Kamu kenapa?"
1270Please respect copyright.PENANA2Wbsv7zoP7
Hawa menjawab dengan cepat, "Nadia?" Respon Hawa, "Tidak... Tidak apa-apa." Lanjutnya.
1270Please respect copyright.PENANA64XkF0kRRK
Nadia memperhatikan makanan yang dipegang Hawa dan bertanya, "Apakah ini makanan yang disuruh kepala desa untuk diantar? Apa laki-laki tadi menolaknya?"
1270Please respect copyright.PENANAFXRZsmiadB
Nadia merasa marah terhadap Adam, dan ia hendak mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, Hawa dengan lembut menenangkan Nadia, "Santai, Nadia. Mari kita pergi ke rumah kepala desa."
1270Please respect copyright.PENANARN1ej8yeYE
Ketika mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah kepala desa, mereka bertemu dengan teman mahasiswanya yang lain, seorang pria bernama Asep. Asep kelihatan panik.
1270Please respect copyright.PENANANlP2p8aiyz
Hawa bertanya kepada Asep, "Kenapa kamu kelihatan begitu panik?"
1270Please respect copyright.PENANAURrMBvM35q
Asep menjelaskan dengan terengah-engah, "Teman kita, Julio, pingsan. Aku akan pergi ke puskesmas untuk menjenguknya."
1270Please respect copyright.PENANAzrSqqp1mQC
Nadia dan Hawa memutuskan untuk ikut Asep.
1270Please respect copyright.PENANAeFSS8jIRqq
Sesampainya di puskesmas, Hawa melihat kepala desa. Kepala desa melihat Hawa dan teman-temannya, dan juga makanan yang dibawa Hawa.
1270Please respect copyright.PENANAXS3Qlp3zKy
Kepala desa berkomentar, "Begitu ya... Dia menolak lagi."
1270Please respect copyright.PENANAxfniKmOAKZ
Dengan heran, Hawa bertanya, "Apakah Adam selalu menolak pemberian pak kepala desa?"
1270Please respect copyright.PENANA6ehz6rgxH7
Kepala desa mengangguk dan menceritakan bahwa Ternyata, kepala desa adalah adik dari nenek Adam.
1270Please respect copyright.PENANAFXpz8gTaPU
Adam sering menolak pemberian kepala desa karena lima tahun yang lalu, kepala desa pernah bertengkar dengan nenek Adam. Tragisnya, sehari setelah pertengkaran itu, nenek Adam meninggal. Adam mungkin menyalahkan kepala desa atas kematian neneknya.
1270Please respect copyright.PENANAi3L1dzAoP7
Seketika semua orang yang ada di puskesmas dikagetkan oleh suara teriakan yang bersumber dari ruangan tempat Julio dirawat.
1270Please respect copyright.PENANAXe6vHmBZ2j
Karena penasaran Hawa masuk dan melihat apa yang terjadi.
1270Please respect copyright.PENANAXorKiAuVii
Sebelum sempat melihat apa yang terjadi, tiba-tiba dari depan ada yang berlari ke arah Hawa dan menggenggam tangan Hawa, hal tersebut membuat Hawa kaget dan menjatuhkan makanan yang dipegang Hawa.
1270Please respect copyright.PENANAt1vKvSMhkY
"Ayo lari Hawa." "Na.. Nadiaa!? Ada apa? Kenapa?" Hawa kebingungan dan bertanya-tanya.
1270Please respect copyright.PENANAfjSjuUB3to
"Aku tidak tahu." Jawab Nadia, "Entah kenapa Julio kelihatan aneh, dia menggigit orang-orang yang ada disekitarnya, intuisiku berkata kalau kita harus lari."
1270Please respect copyright.PENANA4tkqGOHhXS
Hawa hanya bisa diam terheran dan mengikuti Nadia berlari. Dari belakang menyusul Asep yang berlari mengikuti Nadia dan Hawa. Asep berteriak, "Tunggu akuuu, aa aakuu.. akuuu tidak ingin matiiii!!!."
1270Please respect copyright.PENANAMFW7QfX3M8
Hawa menoleh kebelakang dan kaget melihat apa yang ada dibelakang Asep, Asep dikejar oleh warga
1270Please respect copyright.PENANAVEBWIkCDdI
Saat itu Hawa sadar yang dilihatnya bukan warga, melainkan monster yang sangat mengerikan, mereka seperti warga tapi matanya berwarna merah, kulit mereka pucat, ada bercak hitam disekujur tubuh mereka, serta mulut dan tangan yang dipenuhi dengan darah.
1270Please respect copyright.PENANAa9NvGStcsM
"Warga? Apa itu warga desa abadi? Kenapa? Apa yang terjadi? Hawa bertanya-tanya kebingungan.
1270Please respect copyright.PENANALXzRwyDUKY
Disaat itu juga, yang terlintas pertama kali dibenak Hawa adalah Adam.
1270Please respect copyright.PENANAixADleFelE
Hawa meninggalkan Nadia dan menuju arah sebaliknya, Hawa menuju rumah Adam.
1270Please respect copyright.PENANAaMPH9Y7Tpd
Nadia berteriak, "Hawaaa!!! Kamu mau kemana?" Sambil mengejar Hawa.
1270Please respect copyright.PENANAs45XNQrBH2
Asep Berkata, "Jangan tinggalkan akuuu!!!"
1270Please respect copyright.PENANAuIDBFKibuw
***
1270Please respect copyright.PENANAplkNL9ZRaI
Di suatu ruangan, ada seorang pria sedang latihan menggunakan katana, dia seperti master katana, setiap gerakannya seperti terasah selama bertahun-tahun.
1270Please respect copyright.PENANAcPNNWH0FMJ
Sambil mengayunkan katana dia berkata, "Aku akan mencarimu, aku akan membunuhmu."
1270Please respect copyright.PENANAXQiKwZzCe6
Dia berdiri tegap menghadap cermin, matanya merah seperti mata monster, dan dia adalah Adam.
1270Please respect copyright.PENANAZ9QP18nl7g
Apa yang terjadi pada Adam?
1270Please respect copyright.PENANAHThqM3HTGN
-To Be Continued-
ns18.218.10.21da2