Di malam yang hening, sebuah rumah di sudut kota menjadi saksi ketakutan seorang anak kecil yang bersembunyi.
1202Please respect copyright.PENANADHnB20erCI
Teriakan anggota keluarganya—ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—menggema di sekitar persembunyian sang anak, menciptakan atmosfer mencekam yang mendominasi ruang tersebut.
1202Please respect copyright.PENANA3jf8u3738l
Suara teriakan berubah menjadi langkah kaki yang mendekati tempat persembunyian sang anak.
1202Please respect copyright.PENANAuj64xe5qPA
Tap... Tap... Tap... (Suara langkah itu semakin mendekat.)
1202Please respect copyright.PENANALz49WUasM9
Anak itu gemetar ketakutan, keringat mengucurinya, dan bayangan sosok orang dewasa muncul tepat di depan pintu lemari tempat ia bersembunyi.
1202Please respect copyright.PENANAdpBPj9DE9B
Pintu lemari tiba-tiba terbuka, dan di hadapannya, ia melihat seorang pria dewasa yang bersimbah darah, pria itu menatapnya dengan mata merah yang bersinar.
1202Please respect copyright.PENANAKF6jytyYUv
Anak itu membeku, tak mampu bergerak karena ketakutan. Pria dewasa itu tersenyum dan berkata,
1202Please respect copyright.PENANAPx3gFhYPZx
"KETEMU!!!"
1202Please respect copyright.PENANADTHO9J16S1
Anak kecil itupun berteriak ketakutan...
1202Please respect copyright.PENANAt61yxefahy
15 tahun kemudian.
1202Please respect copyright.PENANAXzxDgh2oHq
Seorang pria terbangun dari tidurnya. Wajahnya penuh dengan rasa ketakutan, amarah, kesedihan, dan keringat dingin yang bercampur aduk.
1202Please respect copyright.PENANAeeLycgD6Bq
Ia merenung sejenak dan berkata, "Mimpi itu lagi." Sambil melihat keluar jendela, ia melihat pagi yang cerah, namun, cahaya matahari tidak cukup untuk menerangi kerumitan emosinya yang tersembunyi dalam diri.
1202Please respect copyright.PENANAwXjPFmH0j9
"Ini adalah kisah di mana seorang pria dengan trauma masa kecil akan menjadi pahlawan suatu hari nanti."
1202Please respect copyright.PENANAGF7bHHe2w8
Pria itu bernama Adam. Saat ini, ia berusia 24 tahun dan tinggal di rumah neneknya di desa yang disebut "Desa Abadi." Sayangnya, sang nenek sudah meninggal lima tahun yang lalu.
1202Please respect copyright.PENANA3HXJqiWPwX
Adam bangun dari tempat tidur, melakukan aktivitas rutin seperti berolahraga, mandi, dan membuat sarapan. Meskipun rutinitas ini seolah menjadi pelarian dari bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya.
1202Please respect copyright.PENANA1o95AAFpPD
Ketika hendak masak, bahan masakan sudah habis, sambil menghela nafas, Adam berkata, "Huh... aku benci keluar rumah, tapi aku akan kelaparan." Kehidupan sosialnya terbatas, terutama karena Adam enggan berinteraksi dengan manusia.
1202Please respect copyright.PENANAb3Wu8ppaUH
Adam memutuskan untuk keluar rumah menuju toko tempat menjual bahan makanan, meskipun ia sangat enggan melakukannya, apalagi suasana dipagi itu cukup ramai. Suara langkah kaki yang sibuk dan ramai seolah-olah menambah berat perasaannya.
1202Please respect copyright.PENANAd8b9YIFQI6
Dengan hati-hati, ia memilih jalanan yang sepi, berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Ketika Adam sedang berjalan menuju toko, ia mendengar langkah kaki mendekat dari belakangnya. Dalam usahanya untuk menghindari kontak sosial, ia berjalan lebih cepat, tetapi langkah itu semakin mendekat.
1202Please respect copyright.PENANAoKhkwcAMgK
Akhirnya, ia tanpa sengaja menabrak seorang perempuan cantik bernama Hawa, salah satu mahasiswa yang sedang menjalani KKN di desa Abadi.
1202Please respect copyright.PENANAM1T3ltkbzo
Hawa adalah seorang wanita yang baik hati, kalem, dan cerdas. Ia memiliki kulit putih yang lembut, tubuh langsing, dan rambut panjang yang menjuntai seperti hutan yang tebal dan lembut.
1202Please respect copyright.PENANAmxyz18DbAg
Hawa tersenyum ramah dan berkata, "Maaf ya, sepertinya aku kurang berhati-hati." Namun, Adam masih merasa canggung, dan sulit baginya untuk merespons sosok yang begitu ramah.
1202Please respect copyright.PENANAbtLt3UZ2Vb
Ia menjawab singkat, "Tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang," dan berusaha untuk meneruskan perjalanannya ke toko.
1202Please respect copyright.PENANAGF9WHibpyG
Hawa tersenyum penuh kehangatan, dan memperkenalkan diri, "Oke, tidak masalah. Oh ya, nama aku Hawa, dan aku seorang mahasiswa yang sedang KKN di sini."
1202Please respect copyright.PENANA1uPEQFpLww
Adam mengangguk singkat dan melanjutkan perjalanan ke toko. Hawa terus memandangnya meskipun punggung Adam sudah menjauh. Ada kekaguman yang mendalam dalam matanya, mungkin seperti menemukan sesuatu yang istimewa.
1202Please respect copyright.PENANAGAZTMeiRLN
Apakah Hawa baru saja merasakan sesuatu yang disebut sebagai 'cinta pada pandangan pertama'?
1202Please respect copyright.PENANANmAwuftuC9
Adam tiba di toko dan mulai memilih bahan makanan yang dia butuhkan. Dia menjalani tugas ini dengan cepat, berusaha menghindari interaksi dengan pelanggan lain.
1202Please respect copyright.PENANAA0vEZll7jq
Ketika dia akhirnya sampai di kasir untuk membayar, penjaga toko yang bernama Husen mencoba untuk berbicara dengannya.
1202Please respect copyright.PENANABctkkTJMCP
Husen: "Hari ini cerah, bukan?"
1202Please respect copyright.PENANAnsAWUdEL59
Adam menjawab dengan singkat, "Ya." Emosinya tetap tersembunyi di balik lapisan ketidakpedulian.
1202Please respect copyright.PENANArwXnNonxt4
Saat Adam keluar dari toko, dia bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun bernama Thomas.
1202Please respect copyright.PENANA0cR6J0YHtV
Thomas: "Kak Adam! Aku sangat berterima kasih atas pertolongan kakak di sungai minggu lalu."
1202Please respect copyright.PENANAB0spA391nV
Namun, pertemuan dengan Thomas membuat emosi Adam semakin rumit. Di dalam hatinya, kata-kata seperti "Aku hanya ingin pulang" dan "Aku ingin sendirian" berkecamuk dalam pikirannya.
1202Please respect copyright.PENANAeZIGBVGT2s
Adam hanya melihat Thomas dan melanjutkan perjalanannya. Thomas berkata, "Oke, sampai jumpa, Kak Adam," sambil tersenyum.
1202Please respect copyright.PENANAelWj0cF7GF
Ketika Adam berjalan pulang, dia secara kebetulan berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengeluarkan gejala yang sangat aneh. Kulit laki-laki itu tampak sangat pucat, matanya berwarna merah, dan ada bercak-bercak hitam ditangan kanannya.
1202Please respect copyright.PENANAStZHA33pmk
Adam merasa heran, namun 'Tidak Peduli' jauh mendominasi perasaan Adam.
1202Please respect copyright.PENANARrMdpS7NVc
Tiba-tiba laki-laki itu mulai mengeluarkan darah dari hidungnya dan pingsan di tengah jalan. Orang-orang di sekitarnya berkerumun untuk menolong laki-laki tersebut, namun Adam hanya melanjutkan perjalanannya tanpa menunjukkan rasa peduli.
1202Please respect copyright.PENANA34FxGFZn6k
Ketika Adam akhirnya tiba di rumahnya, dia melihat seorang perempuan berdiri di depan pintu. Ternyata, perempuan itu adalah Hawa.
1202Please respect copyright.PENANAPHuWUDiSxJ
Adam: "Kamu... Sedang apa didepan rumahku?"
1202Please respect copyright.PENANA6wD5L2DVc4
Hawa kaget melihat Adam dan berkata, "Oh, jadi ini rumahmu?"
1202Please respect copyright.PENANA6lYc354eYA
Adam menjawab dengan singkat, "Iya, ini rumahku. Kenapa kamu di sini?"
1202Please respect copyright.PENANAMHfGE0Ukrk
Hawa menjelaskan, "Aku disuruh oleh kepala desa untuk mengantar makanan ke sini. Namamu Adam, kan?"
1202Please respect copyright.PENANAFgjcfO19cL
Adam terdiam sejenak sebelum menjawab, "Ya, namaku Adam. Tapi aku tidak ingin makanan itu. Sama sekali tidak."
1202Please respect copyright.PENANArl4qiWw4qw
Adam memasuki rumahnya dan segera mengunci pintu. Hawa menatap pintu rumah Adam dengan raut wajah yang sedih.
1202Please respect copyright.PENANAgU4f8jQXkY
Apakah cinta Hawa baru saja ditolak?
1202Please respect copyright.PENANAhRdnvbvC5F
Tiba-tiba ada yang memanggil Hawa dan bertanya, "Kamu kenapa?"
1202Please respect copyright.PENANAz4GeW95xga
Hawa menjawab dengan cepat, "Nadia?" Respon Hawa, "Tidak... Tidak apa-apa." Lanjutnya.
1202Please respect copyright.PENANACmTmuVhwoQ
Nadia memperhatikan makanan yang dipegang Hawa dan bertanya, "Apakah ini makanan yang disuruh kepala desa untuk diantar? Apa laki-laki tadi menolaknya?"
1202Please respect copyright.PENANApPVS81Pbbd
Nadia merasa marah terhadap Adam, dan ia hendak mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, Hawa dengan lembut menenangkan Nadia, "Santai, Nadia. Mari kita pergi ke rumah kepala desa."
1202Please respect copyright.PENANAFJrWjgh3E2
Ketika mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah kepala desa, mereka bertemu dengan teman mahasiswanya yang lain, seorang pria bernama Asep. Asep kelihatan panik.
1202Please respect copyright.PENANAOINlL9mpnv
Hawa bertanya kepada Asep, "Kenapa kamu kelihatan begitu panik?"
1202Please respect copyright.PENANAblEqEMBSlf
Asep menjelaskan dengan terengah-engah, "Teman kita, Julio, pingsan. Aku akan pergi ke puskesmas untuk menjenguknya."
1202Please respect copyright.PENANADO7c04LISY
Nadia dan Hawa memutuskan untuk ikut Asep.
1202Please respect copyright.PENANAJkXGj2G98m
Sesampainya di puskesmas, Hawa melihat kepala desa. Kepala desa melihat Hawa dan teman-temannya, dan juga makanan yang dibawa Hawa.
1202Please respect copyright.PENANAP9lbnoZSLu
Kepala desa berkomentar, "Begitu ya... Dia menolak lagi."
1202Please respect copyright.PENANAou6AeC7s2O
Dengan heran, Hawa bertanya, "Apakah Adam selalu menolak pemberian pak kepala desa?"
1202Please respect copyright.PENANAligU1Q0RtB
Kepala desa mengangguk dan menceritakan bahwa Ternyata, kepala desa adalah adik dari nenek Adam.
1202Please respect copyright.PENANAxh35wm3s4W
Adam sering menolak pemberian kepala desa karena lima tahun yang lalu, kepala desa pernah bertengkar dengan nenek Adam. Tragisnya, sehari setelah pertengkaran itu, nenek Adam meninggal. Adam mungkin menyalahkan kepala desa atas kematian neneknya.
1202Please respect copyright.PENANAQsl8j6FXKi
Seketika semua orang yang ada di puskesmas dikagetkan oleh suara teriakan yang bersumber dari ruangan tempat Julio dirawat.
1202Please respect copyright.PENANA03480cMZqh
Karena penasaran Hawa masuk dan melihat apa yang terjadi.
1202Please respect copyright.PENANAbkBTwbci0Z
Sebelum sempat melihat apa yang terjadi, tiba-tiba dari depan ada yang berlari ke arah Hawa dan menggenggam tangan Hawa, hal tersebut membuat Hawa kaget dan menjatuhkan makanan yang dipegang Hawa.
1202Please respect copyright.PENANAxuJU82ATko
"Ayo lari Hawa." "Na.. Nadiaa!? Ada apa? Kenapa?" Hawa kebingungan dan bertanya-tanya.
1202Please respect copyright.PENANAFSEMWzFPYy
"Aku tidak tahu." Jawab Nadia, "Entah kenapa Julio kelihatan aneh, dia menggigit orang-orang yang ada disekitarnya, intuisiku berkata kalau kita harus lari."
1202Please respect copyright.PENANA4dh353BGU4
Hawa hanya bisa diam terheran dan mengikuti Nadia berlari. Dari belakang menyusul Asep yang berlari mengikuti Nadia dan Hawa. Asep berteriak, "Tunggu akuuu, aa aakuu.. akuuu tidak ingin matiiii!!!."
1202Please respect copyright.PENANAcnHjD0LTwf
Hawa menoleh kebelakang dan kaget melihat apa yang ada dibelakang Asep, Asep dikejar oleh warga
1202Please respect copyright.PENANAO2WzzhHklw
Saat itu Hawa sadar yang dilihatnya bukan warga, melainkan monster yang sangat mengerikan, mereka seperti warga tapi matanya berwarna merah, kulit mereka pucat, ada bercak hitam disekujur tubuh mereka, serta mulut dan tangan yang dipenuhi dengan darah.
1202Please respect copyright.PENANAS1GHN2Tzrl
"Warga? Apa itu warga desa abadi? Kenapa? Apa yang terjadi? Hawa bertanya-tanya kebingungan.
1202Please respect copyright.PENANAYoQoe3Vmci
Disaat itu juga, yang terlintas pertama kali dibenak Hawa adalah Adam.
1202Please respect copyright.PENANADxXHYnE4db
Hawa meninggalkan Nadia dan menuju arah sebaliknya, Hawa menuju rumah Adam.
1202Please respect copyright.PENANAHmLGBCnuis
Nadia berteriak, "Hawaaa!!! Kamu mau kemana?" Sambil mengejar Hawa.
1202Please respect copyright.PENANAOwoVl71gR7
Asep Berkata, "Jangan tinggalkan akuuu!!!"
1202Please respect copyright.PENANA4DFx6C1Azr
***
1202Please respect copyright.PENANAsSJVjwl7qK
Di suatu ruangan, ada seorang pria sedang latihan menggunakan katana, dia seperti master katana, setiap gerakannya seperti terasah selama bertahun-tahun.
1202Please respect copyright.PENANAADiTHTi7Cl
Sambil mengayunkan katana dia berkata, "Aku akan mencarimu, aku akan membunuhmu."
1202Please respect copyright.PENANAzkOvaElXH1
Dia berdiri tegap menghadap cermin, matanya merah seperti mata monster, dan dia adalah Adam.
1202Please respect copyright.PENANAnGoZWo7NhL
Apa yang terjadi pada Adam?
1202Please respect copyright.PENANAfmPPVRoyIx
-To Be Continued-
ns18.191.167.79da2