Melihat reaksi sedemikian daripada ibu mertuanya, Azman terus mengemudi bahtera nafsu yang dipandunya. Zakar padunya terus ditujah padat hingga membuatkan punggung Maznah bergegar, menggeramkan lagi Azman yang memegang.11807Please respect copyright.PENANAgxtQYfF9Yk
11807Please respect copyright.PENANAame1JXuWcE
Kedua pasangan mertua-menantu itu bersenggama dengan nikmatnya sambil bermandikan air pancuran yang sejuk. Namun nafsu keduanya yang panas dan hangat untuk mengawan, membuatkan masing-masing tidak terasa dengan kedinginan air yang mengalir.11807Please respect copyright.PENANAV1BYhBLkUn
11807Please respect copyright.PENANAkaJzyu7RDj
“Hmm..hmmmm...hmmmmm....” Anis bersenandung dengan lagu-lagu yang rawak sambil memotong bawang dan beberapa biji kubis untuk dimasak sebentar nanti. Pes tomyam yang direndam, sudah sedia untuk dipanaskan dan dimasukkan bahan bahan.11807Please respect copyright.PENANAGsewArKURu
11807Please respect copyright.PENANAukPxOrTTst
Tidak jauh daripada bilik air yang didalamnya, Azman sedikit terkangkang dengan Maznah yang sedang menahan dirinya ke dinding, dikerjakan daripada belakang. Mereka menikmati hubungan terlarang dengan bermandikan air pancuran yang mencurah-curah. Azman beberapa kali mendongak dengan tangannya kemas memegang pinggang dan punggung Maznah, dihentak-hentakkan pelirnya menerobos ke lubang keramat wanita dihadapannya. Maznah hanya menerima sahaja daging keras enak berlemak menantunya, pada masa yang sama, cuba mengawal suaranya. Kadang-kala ada juga terlepas rengekan manjanyam tapi pantas ditekup mulutnya.11807Please respect copyright.PENANATtyeQdKl9v
11807Please respect copyright.PENANAWKrwebzv84
“Ugghhhh...sssshhh..Mannn...lajunyaaaa...Man...tutuh makk...aahh...mmphhh...eemmhhh...” rengek Maznah manja, merasakan tujahan Azman agak garang daripada belakang. Payudaranya yang berbalut dengan kain batik yang hampir tertanggal, berhayun ke kiri dan kanan dek tujahan jantan Azman.11807Please respect copyright.PENANAEd6EIBHCsD
11807Please respect copyright.PENANAELWTuR8gOO
“Hmmpphh!!!!....hhmmhh!!...eerrghhh!!...Mak...seksi sangat...pakai macam ni mak!...huh!...tak tahan Man tengok bontot mak ni...hhmmphh!!!” Azman terus menjolok zakarnya dengan penuh tenaga, membuatkan Maznah menggigil lututnya dan hampir rebah tetapi ditahan.11807Please respect copyright.PENANATLGUvnq4bR
11807Please respect copyright.PENANAYyhypnFzMN
Nafas Azman hampir tidak terkawal melihat tubuh ibunya yang basah dan hanya berkemban kain batik. Terlalu nikmat untuk digambarkan dengan kata-kata. Rambut Maznah yang masih terikat, seiras isterinya jika dilihat daripada belakang. Maznah merengek dan kadang-kadang mendengus nikmat.Tangannya mahu mengenggam sesuatu tetapi terpaksa ditahan ke dinding. Ikutkan hati, mahu saja dia berpusing memeluk Azman, lalu ditindih ke lantai bilik air dan zakar menantunya didayung sepuas hati.11807Please respect copyright.PENANAohcr1mwCgf
11807Please respect copyright.PENANAbsUXlgMDUC
“Ahhhh...uughhh...mak....mak....aahhhh...hhhmmm...sshhhh...fuck!....eegghhh...yeahh...” Azman semangat untuk memuntahkan air maninya.11807Please respect copyright.PENANAbdaX11jtPg
11807Please respect copyright.PENANAUWNc0G8zSm
“Sedapnya puki mak ni...uusshhh...ketat lagi dari Anis mak...aahhhh...aarrghhhh...” Sambung Azman, sambil mengomel11807Please respect copyright.PENANAWKmxtc80mV
11807Please respect copyright.PENANA6rz3Ix4szd
“Jangan cakap macam tu...Ma..Man...tak senonoh...aahhh...uuhhh...batang Man..ni...makin dalam..jolok....cipap mak...geram sangat ya...dengan bontot mak ni...Man?”11807Please respect copyright.PENANA1KdmGhVOTU
11807Please respect copyright.PENANABRtapPcj4T
“Haah mak...eemmphh..banyak isi ni mak....sedap bila main...bontot...janda...macam mak ni....huuughh!!”11807Please respect copyright.PENANA0K5VzSOW6D
11807Please respect copyright.PENANAcd9jXZtAjM
“Lagi Man....henjut bontot mak lagi Man....kasi puas batang Man tu...” goda Maznah lagi.11807Please respect copyright.PENANAFAXrwFHsBy
11807Please respect copyright.PENANAndeSXIvQKe
“Baik mak....malam ni..aahhh...aahhhh...aauughhh...kalau...Anis tak layan Man...Man nak setubuh dengan Mak....boleh ke....mmhhh...mmpphhh...”11807Please respect copyright.PENANAhODgAFs6t0
11807Please respect copyright.PENANAK8zAT6w2iT
“Uhhh...Man...boleh...kalau Anis taknak...pakai Man...biar mak je..pakai Man..hihihi..”11807Please respect copyright.PENANAxG6tdcYcUL
11807Please respect copyright.PENANA67LPpy9PxL
“Hehehhe...mak Anis ni pun nakal jugak-OOUHHH...AAHHH,..SSHHH..Kejap..mak...aahhh!!” Azman terhenti daripada tempo hayunannya. Pelirnya terasa sesuatu yang ampuh dan ketat. 11807Please respect copyright.PENANAetJhGycKfE
11807Please respect copyright.PENANActQtwE9ICH
Maznah tersenyum nakal. Dia sengaja mengepit farajnya dengan ketat apabila Azman menujah. Secara tidak langsung, kepala zakar menantunya bagaikan direnjat elektrik apabila ditarik kembali sebelum ditujah lagi. Hasil daripada memakan jamu dan menjaga badan dengan senaman.11807Please respect copyright.PENANATTXXFm2xXP
11807Please respect copyright.PENANAXSztfu1I9p
“Kenapa ni Man...dah nak pancut ke”?11807Please respect copyright.PENANAWSuXsKVVh2
11807Please respect copyright.PENANAu6EUju7oW7
Pertanyaan Maznah hampir mengena. Azman hampir-hampir meledakkan air maninya sebentar tadi.11807Please respect copyright.PENANAhrpwvhxDBF
11807Please respect copyright.PENANAbySRVi9wF3
Tanpa membuang masa, Azman merangkul tubuh ibu mertuanya daripada belakang, memeluk dengan erat dan terus ditujah penuh lagi. Tangannya meramas-ramas buah dada ranum Maznah dan ikatan kain batiknya hampir terbuka, memberi ruang untuk jari Azman mencapai puting ibu mertuanya. Ibu jari dan jari telunjuk Azman memicit-micit puting coklat Maznah seperti mahu memerah susu segar. Tindakan nakal menantunya menghairahkan lagi Maznah.11807Please respect copyright.PENANA8NFt8tRQJQ
11807Please respect copyright.PENANAM8cG7Fhs9w
Tangan wanita itu memegang kepala Azman, meramas-ramas rambut lelaki itu dari depan. Kepalanya ditelengkan ke tepi, cuba untuk memandang wajah menantunya.11807Please respect copyright.PENANAcbcJQctHc8
11807Please respect copyright.PENANAI3qYvU0o2Q
“Man....aahhshh..uuuhhh....lagi Man....tekan dalam lagi...mak sedap ni Man...” omel Maznah manja. Tangannya kini menyeka pipi Azman yang merapatkan wajahnya ke bahu Maznah.11807Please respect copyright.PENANA2Kf5NoVitA
11807Please respect copyright.PENANACaRF1nll1T
Azman merapatkan tubuhnya dengan Maznah. Tangannya yang meramas kedua buah dada montel ibu mertuanya, semakin kemas garapannya dan dipeluk denga erat. Kedua tubuh mereka kini melekap, dengan kain batik yang basah kuyup menjadi pengalas. “Belalai” keras Azman juga ditekan dengan lebih padat, menggigilkan tubuh ibu mertuanya. Maznah ternganga sedikit, merasakan daging keras yang gemuk dan panjang, menceroboh kawasan lubang lazatnya.11807Please respect copyright.PENANAN1k4248TZn
11807Please respect copyright.PENANAHJalYGXfBH
“Mak...ketat cipap mak ni.....sedap...Man jolok dari belakang...eemmhhhh..mmmphhhhh....” Azman memagut bibir merah Maznah, disambut dengan penuh nafsu. Lidah mereka seperti mencari antara satu sama lain, bersentuhan didalam ciuman ghairah dan bersyahwat.11807Please respect copyright.PENANA2YWa1nGkd4
11807Please respect copyright.PENANA8Ke00p8mgi
“Ahhh...Ahhhhh...Man....mak pun...sedap jugak ni...Man....Man....aakhhhh...oouuhhh..mmhhh..ssllrrupppp..” Maznah menyedut air liurnya yang bercampur dengan air liur Azman, menuruni tekaknya11807Please respect copyright.PENANA5Ye7QgvslG
11807Please respect copyright.PENANARzUL8cKxqA
Azman semakin galak meramas payudara ranum ibu mertuanya. Sensasi mulutnya yang menikmati bibir Maznah, tangannya merasakan kelembutan buah dada ibu mertuanya, dan pelirnya sedang keluar masuk dengan konsisten, meningkatkan peratusan penghasilan air mani yang segar tiap kali disumbat ke faraj tembam Maznah.11807Please respect copyright.PENANANQUuS5ZEW2
11807Please respect copyright.PENANAG7IVS5C6Fw
“Mak...Man...rasa...aahhhhh...aahhhh....nak...pancut...nii...aahhhh..ggrrrrrr...ggmmhhmmmm...” Azman geram, mencium dan menggigit manja leher ibu mertuanya yang likat basah dengan air.11807Please respect copyright.PENANARkVehEPAHZ
11807Please respect copyright.PENANArryiAynpGd
“Tahan sikit Man...mak..pun...dah...oouuhhh...sshhhh...mak...dah nak...inzal ni....sshhhh...eemmhhh...” Maznah memberi kerjasama dengan menggelekkan lagi punggungnya seperrti penari dangdut, menggandakan lagi rasa gurih yang berbisa di hujung pelir menantunya.11807Please respect copyright.PENANAMIS26NDwOW
11807Please respect copyright.PENANA9hq7tn6PgC
“Auuhhh...uugghhh...mak...mak...ni...sengaja kee...nak buat...Man pancutt.....aahhh...eeegghhh!!”11807Please respect copyright.PENANAbAxFIA8veV
11807Please respect copyright.PENANAqpXiLsD9qo
Rodokan nafsu Azman terhenti seketika, hanya punggung Maznah yang bergerak kedepan dan kebelakang.11807Please respect copyright.PENANAllxKYy2Rtc
11807Please respect copyright.PENANAQHciI5e8CT
“Kenapa berhenti tu Man...jolok mak lagi...eemmhh...mak tengah sedap ni...eemmhh..sshhh...”11807Please respect copyright.PENANAqqzmeA2ABC
11807Please respect copyright.PENANA34ddOWnieK
Pandangan Azman kini melihat ibu mertuanya menonggek, menayangkan punggung empuknya dan digoyangkan ke kiri dan kanan, agak “maut” untuk zakarnya menahan limpahan benih subur yang semakin lama, semakin tidak sabar untuk diletuskan. Pasti banyak air mani yang dimuncratkan sebentar lagi. Azman semakin menggigil dengan permainan Maznah yang semakin laju dayungannya, bak nelayan yang menghadap ombak bergelora! Maznah pula menekan-nekan punggungnya, merasakan daging keras menantunya memenuhi lohong berahinya yang sengaja disempitkan, wanita itu mahu lelaki di belakangnya, “tewas” dengan ledakan air mani sebagai isyarat bendera putih.11807Please respect copyright.PENANASDcXh1P1IF
11807Please respect copyright.PENANAFMLm5nq9dD
“Ja..jangan...diam..je Man...aahhhh...mmhhh....henj-UTT MAKK!! AAHHH!!..HHNNGGKKHH!!” Maznah terkejut apabila pinggangnya digarap kemas, dan satu sodokan zakar yang padu lagi ampuh, penuh tenaga dan nafsu, dihayunkan oleh Azman daripada belakang. Azman sudah tidak tertahan dengan godaan demi godaan yang sengaja dibakar oleh Maznah. Lelaki itu menghayun pinggang dan pelirnya dengan penuh kudrat serta semangat, seperti mahu membuntingkan ibu mertuanya.11807Please respect copyright.PENANAKotIyk1dMe
11807Please respect copyright.PENANAz7PE8xHo78
Maznah terus seperti direnjat elektrik 1000 voltan, tangannya yang meramas rambut Azman, lunyai di sisi. Dia tidak terfikir yang Azman akan berbuat sedemikian. Peluang itu digarap oleh Azman sebaiknya. Tangan Maznah yang lemah, dicapai oleh Azman dan ditarik ke belakang. Secara tidak langsung, posisi Maznah kini seperti dirantai tangannya, dan tubuhnya semakin melentik apabila tangannya ditarik ke belakang. Mata hitam wanita itu semakin menaik ke atas dan hampir hilang. Terlalu banyak sensasi nikmat yang menderu ke otaknya waktu itu.11807Please respect copyright.PENANA6Xes9scNZD
11807Please respect copyright.PENANA6HSkfy66So
Permainan Azman semakin menguasai. Kekudanya digagahkan. Tangannya menggenggam kemas pergelangan tangan ibu mertuanya, dan satu rodokan yang bertenaga dipacukan ke faraj montok Maznah, membuatkan wanita berusia itu terdongak memandang siling secara tidak sengaja. Matanya terbuntang, entah kerana lazat? Atau terkejut dengan aksi spontan menantunya. 11807Please respect copyright.PENANAgQw0Eq8v38
11807Please respect copyright.PENANAt3Km7S7Hmy
Satu respons yang baik buat Azman.11807Please respect copyright.PENANAaFaEj7c3tB
11807Please respect copyright.PENANAAUKNgR28kZ
Tangan Maznah dipegang ke belakang dan ditarik dengan lebih garang, membuatkan tubuhnya seperti terangkat. Kakinya terjingkit, cuba mengimbangi tubuhnya yang dikerjakan menantunya.11807Please respect copyright.PENANA8xb9feTbCl
11807Please respect copyright.PENANATaGD2qH5kf
“Mannn...aaakkhhh...aahhhhh...sshhhh...pelan sikittt...Mannn...eemmhhh...” Suara Maznah seperti dalam kesakitan tetapi sebenarnya wanita itu sedang dalam sensasi yang teramat enak dan sedap!11807Please respect copyright.PENANAYqhCGgUlyb
11807Please respect copyright.PENANAIXe6A5xV2x
“Kejap mak...hhuugghh!!...hhuh!!..hhmmpphh!!” Azman sekali lagi gagah menghenjut, seluruh tubuh Maznah bergegar, buah dadanya berhayun kedepan dan kebelakang11807Please respect copyright.PENANAZ6u0Ns0Ml4
11807Please respect copyright.PENANAdBJxntpCyU
Ouuuhhh!!! Mannnn...hhnnkkhhhh...hhmmpphhhhh...uuhhhhhh....aahhhhh” Maznah dapat merasakan yang klimaks mengetuk pintu nafsunya, meronta-ronta untuk menderu masuk.11807Please respect copyright.PENANAVMx3JgRz4Q
11807Please respect copyright.PENANAjB88CQf2aq
PAK! PAK! PAK! PAK! PAK! PAK! PAK! PAK!11807Please respect copyright.PENANAkIYcZzcB8g
11807Please respect copyright.PENANAY9h3YFts6T
Bergema seluruh bilik air dengan bunyi kulit punggung bulat Maznah yang berlaga dengan kulit paha Azman. Tusukan zakar Azman agak deras, geram dek tubuh berisi ibu mertuanya yang menggiurkan, ditambah pula dengan gaya Maznah yang mengenakan kain batik yang lencun. Suasana mereka bermandikan air pancuran yang deras, segalanya menyumbang kepada Azman bersetubuh dengan ibu mertuanya seperti orang yang gila seks.11807Please respect copyright.PENANA4p4kCq2eLu
11807Please respect copyright.PENANAr3drmWiq29
Garang dan penuh tenaga dikerjakan Maznah daripada belakang. Wanita itu beberapa kali terkebil-kebil dan kepalanya tunduk dan mendongak tiap kali Azman menujah padat farajnya. Terlalu banyak nikmat lazat dan gurih dirasakan di dalam farajnya yang terisi dengan daging zakar menantunya yang tebal dan panas. Henjutan demi henjutan berahi dipasakkan oleh Azman yang geram dengan tubuh matang Maznah. Pelirnya yang keluar masuk daripada segitiga nikmat ibu mertuanya, semakin lama semakin “pening” dan bakal “muntah” bila-bila masa saja.11807Please respect copyright.PENANA2YQr9CReOp
11807Please respect copyright.PENANANMQXsSZFIb
“Hahh!!...Mak....mak....aahhh...hheempphhh!!....mmpphhh!!” Azman mendesah nikmat. Matanya terpejam celik menyetubuhi ibu mertuanya daripada belakang. Maznah juga mengerang enak, suaranya tidak mampu ditahan lagi, kini dilepaskan saja untuk mengekspresikan nikmat berhubungan badan dengan menantunya.11807Please respect copyright.PENANABw04VlVj9T
11807Please respect copyright.PENANAsLtI1tXGEm
“Ahhhh...Mannn..sedappppnya batang kau ni Man niiii...uuhhhh...penuh cipap mak...kena sumbat..eerrghhh...hhngggkhh...deng-dengan...batang...Man...nniiii...aahhhh...eemmpphhhh..hhmmsshhh!!!....oouuhhh!! Maaaannnnnn..!!” Menggigil-gigil kaki Maznah menahan kepuasan seks sumbang mahram dan asakan pelir jantan Azman!11807Please respect copyright.PENANAavlthFoWie
11807Please respect copyright.PENANAamhlUIZhUO
Mereka berdua terus bergelumang dalam air pancuran yang silih berganti sejuk dan panas, memuaskan nafsu masing-masing yang “lapar”. Bunyi air yang kuat berpancuran, membuatkan rengekan Maznah dan desahan nikmat Azman tenggelam.11807Please respect copyright.PENANAWYU1AJ2iHB
11807Please respect copyright.PENANA3Bs3vH3Gis
“Mak!....ooo Mak!” Panggil Anis daripada dapur.11807Please respect copyright.PENANArDyoiJsjzg
11807Please respect copyright.PENANA0DEUPX4sGo
Mata Anis melilau mencari bayang ibunya, mahu bertanyakan dimana tersimpannya belacan mentah, mahu dijadikan sambal belacan.11807Please respect copyright.PENANAhFGlMEJI0s
11807Please respect copyright.PENANAh5K69gPtxo
“Mana mak ni?......”11807Please respect copyright.PENANAVfYzevp7dO
11807Please respect copyright.PENANAPsVhck3Kwg
Anis menjenguk keluar daripada pintu dapur.11807Please respect copyright.PENANATQBPXXHBj5
11807Please respect copyright.PENANAWBAGf6XlTJ
“Pergi rumah orang sebelah ke?” fikir Anis. Matanya melihat ke bahagian belakang rumah jirannya. Kadang-kadang Maznah dan jirannya gemar bersembang di beranda belakang rumah.11807Please respect copyright.PENANA4H93OLXH5H
11807Please respect copyright.PENANAg3aSu4HpcK
“Huuughhh!!...hhmmphhhh...eemmphhhh!!!....Mann...aaahhhhhh...sshhhh...Makkkk..dah....nak..sampaii...aahhhh...aahhh...sshhh!!...uuhh!!....bisa betulll...batang kau niii Mann!!” Maznah mengerang dari dalam bilik air.11807Please respect copyright.PENANADu38iJ1ljN
11807Please respect copyright.PENANA6DkXVl7Xy3
“Mak...aahhh...eemmphhh...Man punn...sedapp sangat niii...eemmphhh...rasa nak pancuttt je dalam pepek...mak....aahhh..hhuughh!!...hheerrghh!!...eempphh!!” Azman mengetap giginya, kegeraman dalam masa yang sama, menahan gelodak maninya yang tidak sabar-sabar disemburkan ke ruang pembiakan betina Maznah.11807Please respect copyright.PENANAwCmN9uXoMA
11807Please respect copyright.PENANAXU49A31sl4
Posisi Maznah kini terlentik sambil tubuhnya rapat dipeluk Azman daripada belakang. Tangan Azman kemas meramas dan merangkul payudara Maznah. Putingnya tidak dilepaskan, malah dipicit-picit geram, sambil pinggang lelaki itu menyantak garang kejantanannya ke faraj tembam ibu mertuanya. Air maninya yang ditahan sejak tadi terburai tapi pelirnya masih garang menujah! Azman tidak mahu klimaksnya sampai dahulu sebelum Maznah mencapai klimaks.11807Please respect copyright.PENANAFt3TjefKaS
11807Please respect copyright.PENANApxYFW1h7uP
Tidak jantanlah jika begitu. Tewas awal dalam bersetubuh, bakal mencalarkan egonya.11807Please respect copyright.PENANASPiCUrDQV5
11807Please respect copyright.PENANAhBqiuIRx7P
“Emmhh...ssshhh...eerrghhh..mmmhh...aahhhhh...aahhhhh..aahhhhhh..uughh..Mak....Mak...” Azman mengerang enak. Zakarnya dipam-pam ke faraj Maznah, “membengkak” sudah bersedia untuk menyembur cecair pekat yang ditahan. Semakin lama ditahan semakin keras pelir Azman dibuatnya.11807Please respect copyright.PENANAizbejNPvAb
11807Please respect copyright.PENANAtqDYxMlhOX
Tangan menantunya tiba-tiba memegang leher Maznah, menambahkan lagi sensasi persetubuhan haram di bilik air itu. Tampak gaya Azman benar-benar geram dengan kemontokan tubuh Maznah, mahu dikerjakan secukupnya.11807Please respect copyright.PENANAv4NdKN52z0
11807Please respect copyright.PENANAEWqXI3L1Uk
“Mahhnn...eemmmhh...aakkhhh...aahh..mmpphhhh-MMMPPHH..SSLLRRUPPP..mmmhh..eemmpphh!!!” Maznah tercungap-cungap “dicekik” dan pada masa yang sama, ditujah hebat farajnya dan bibirnya dilumat sepuasnya oleh Azman. Tangan Azman berpindah-randah daripada buah dada, perut, lengan, pipi ibu mertuanya. Setiap bahagian tubuh lazat Maznah diteroka dengan tangan menantunya, penuh nafsu dan ghairah.11807Please respect copyright.PENANA0SJ8SmMwwk
11807Please respect copyright.PENANA7THm17ZdX8
“Hnnggkkhh!!...Hmmpphh!!...Makk...Man..nak..keluarrr..eerrghhh!!!” Hentakan pelir Azman semakin garang dan bertenaga. Kandungan benih segarnya siap siaga untuk diledakkan penuh nikmat.11807Please respect copyright.PENANATR3wItuZXq
11807Please respect copyright.PENANAAUZtsdneZb
Maznah tiba-tiba menolak tubuh Azman, kasar. Wanita itu terus mencangkung dan zakar menantunya kini betul-betul didepan wajah. Pelir Azman yang berurat, gemuk dan berdenyut-denyut, bentuknya bengkok mencanak menunjuk ke siling, wanita itu tidak mampu menahan berahinya lagi.11807Please respect copyright.PENANAMRhVFzLkGi
11807Please respect copyright.PENANAp4LMENJOG4
Pinggang Azman terus dipeluk dan mulut wanita itu dingangakan, membaham zakar Azman yang mahu memuntahkan isi kerandut telurnya. Maznah terus menyedut hebat, menarik kepalanya kebelakang, kemudian dibenamkan semula pelir menantunya hingga bibir wanita matang itu bertemu dengan kantung telur Azman. Azman bagaikan hendak gila menahan permainan oral ibu mertuanya yang bertalu--talu menyerang kejantanannya, tangannya automatik memegang kepala Maznah. Lelaki itu mendongak sambil terkangkang, geram bercampur berahi yang maha lazat.11807Please respect copyright.PENANAbztNDMvoJe
11807Please respect copyright.PENANAnVFUSMMMdI
“SLLRUUPPPP...MMPPHHH...MMHHH...SSLLRRUPPP!!...MMPPHHH...MMMHPPHH...HHNNKKHHGGKHH...MMPPHHHH!!” Kepala Maznah laju kedepan dan kebelakang, memberikan blowjob dan deepthroat kepada zakar menantu “kesayangan”nya. Segala teknik dan pengalaman Maznah dalam memuaskan pelir lelaki menggunakan mulut dan lidahnya, kini digunakan terhadap Azman. Menantunya tidak tertahan lagi menahan gelodak maninya, seperti dipaksa-disedut untuk dikeluarkan. Dalam masa yang sama, jari jemari Maznah tidak lekang menggentel farajnya sendiri. Becak dan menjejer-jejer air nikmatnya mengalir ke lantai bilik air11807Please respect copyright.PENANAxnQ0RyE2ZD
11807Please respect copyright.PENANAGuj3ZRzQ4Q
“Hooooarrghh!!!...hherrghhhh..Makkk...Man..Man..nakk..HNKKHH-PANCUT!!!!”11807Please respect copyright.PENANASOlvyz6JF7
11807Please respect copyright.PENANA5IrUeR2wEP
“Pancut je Mannn..pancut dalam mulut Mak...Mak nak rasa air mani-HHNKKMMPPHH!!!...HHSSLLRRPPHHHH.....EEMMPHHHHH!!!” Maznah terkejut dengan kederasan semburan benih segar menantunya. Pelir Azman dirasakan mengeras untuk seketika dan mengembang panas, terus basah dan likat dengan air maninya disemprotkan ke tekak Maznah. Wanita itu mengambil peluang ini untuk menikmati cecair suam panas yang mengalir ke tekak, ditelan dengan penuh nafsu dan berahi.11807Please respect copyright.PENANAdNKoM5aDsu
11807Please respect copyright.PENANAjSsnZZSlht
Rasa pahit dan manis silih berganti dengan air mani Azman yang tumpah ke lidah Maznah, dengan Azman yang hampir kekejangan kakinya dan lelaki itu mendongak kenikmatan.11807Please respect copyright.PENANAKKj8i2jX2V
11807Please respect copyright.PENANAfGNhFvJPJd
“SLLRRUPPPP.....MMPPHHH...SLLRRUUPPP...SRRUUPPPP..sllruppppp!!” Maznah menyedut saki baki air mani Azman yang masih tersisa ke tekaknya. Mulut Maznah sangat rapat, seluruh pelir menantunya kini berada di dalam rongga mulutnya. Matanya memandang tepat ke Azman yang sedang menikmati klimaksnya.11807Please respect copyright.PENANAtKWbxIGpbM
11807Please respect copyright.PENANA5tE3VTyUEG
“Akkhhh-aahhhh...eemmhhhh..uugghhhhh...sedapnya mak...hisap....batang Man....aakk-hhhhhh...uugghhhh” Azman terketar-ketar nikmat, air maninya seperti disedut keluar daripada pelirnya oleh Maznah. Kantung telurnya juga dipegang dan dikepal, seperti mahu memerah segala isinya, meningkatkan lagi sensasi puncak syahwat yang dirasakan Azman.11807Please respect copyright.PENANAX90tCtFKjr
11807Please respect copyright.PENANAYgqnfq65FQ
“Emmhhh...mmpphh...ssllrruppppp!!....mmmhhhh....mmpphhhhhsshhhh...hhmmmmpphhhhmhh.....” Maznah menyedut sepuas hati zakar menantunya sebelum dikeluarkan. Air mani yang meleleh ditadah dengan lidah Maznah yang terjelir supaya tidak terbazir.11807Please respect copyright.PENANAtP9yTrKdLQ
11807Please respect copyright.PENANAG0WLE4wX2l
Wanita itu kemudiannya bangun daripada cangkungannya, memeluk tubuh menantunya sebagai. Puting jantan Azman digentel-gentel, menggelikan pemiliknya. Zakarnya tersengguk-sengguk melelehkan lagi saki baki air mani yang tersisa.11807Please respect copyright.PENANAswgIU2enjB
11807Please respect copyright.PENANAkYio4Ovi1F
“Banyak Man pancut dalam mulut mak tadi....macam air pancut deras dia....” bisik Maznah.11807Please respect copyright.PENANAcA4RJ8r0n9
11807Please respect copyright.PENANAdt2ZHBvwz1
“Eheheh...err...mulut mak sedap sangat....Man tak tahan....sedap mak blowjob batang Man ni....lain dari gaya Anis blowjob...” puji Azman11807Please respect copyright.PENANA4npqEqDziK
11807Please respect copyright.PENANA5osfcx9R9f
“Selalu Anis blowjob macam mana?”11807Please respect copyright.PENANARPenMQLnSr
11807Please respect copyright.PENANA1dNQkrzBsE
“Emmhh...selalu Anis blowjob macam..biasa je mak...tak pandai sangat deepthroat macam mak...mak pandai telan batang Man penuh ni..” Azman menunjukkan pelirnya yang separa keras, kelihatan masih mampu beraksi lagi.11807Please respect copyright.PENANAdGFoGKLp4U
11807Please respect copyright.PENANAIgm6LQfKB9
Maznah tersenyum girang, memeluk erat lagi tubuh menantunya. Leher lelaki itu dicium dan digigit manja, berhati-hati agar tidak meninggalkan kesan.11807Please respect copyright.PENANAIQLUDjLGNc
11807Please respect copyright.PENANAtrZRuWmwh9
“Ni batang Man macam boleh lagi je ni? Nak sambung dekat bilik mak ke?” Maznah mencari peluang lagi.11807Please respect copyright.PENANAuX9I1MjJSj
11807Please respect copyright.PENANAtuBcbb3u52
Tidak semena-mena, zakar Azman perlahan-lahan naik kembali, menunjukkan garangnya.11807Please respect copyright.PENANAiepIVoXaKl
11807Please respect copyright.PENANAOl3960U69Z
“Haaa Man! ni macam bangun balik ni??” Maznah masih kagum dengan tenaga batin menantunya. Saling tidak tumpah dengan arwah suaminya.11807Please respect copyright.PENANABYBqfN3SX0
11807Please respect copyright.PENANAN35zDkiWaO
Azman hanya tersipu-sipu malu, melihat zakarnya yang sedikit di luar kawalannya. Dia sangat terangsang melihat ibu mertuanya yang masih bergetah, hanya berlapikkan kain batik yang basah lencun.11807Please respect copyright.PENANAB51JPvjzkn
11807Please respect copyright.PENANAAdyfdNvNQg
“Betul ke ni nak sambung?” Maznah mencucuk lagi.11807Please respect copyright.PENANAGo3eQS5ayN
11807Please respect copyright.PENANAjT17CsJhmO
“Errr...nanti lah mak...Anis suruh beli barang tu tadi...takut nanti dia cari pulak Man kat mana..” Azman teringatkan akan pesan Anis yang menyuruhnya membeli serbuk kunyit dan beberapa barangan mentah yang lain.11807Please respect copyright.PENANA8nOErG8rt0
11807Please respect copyright.PENANAfmyYEhiyUk
Maznah melepaskan pelukan eratnya sambil tersenyum. Kain batiknya dibetulkan, diselak-selak dan diketatkan. Azman sempat mengerling ke dalam isi kain batik, melihat payudara Maznah serta putingnya yang berwarna coklat gelap. Bertambah lagi kekerasan pelirnya apabila dihidangkan dengan pemandangan sedemikian rupa.11807Please respect copyright.PENANABWlVrKN23x
11807Please respect copyright.PENANApqJ4a206iA
“Dah dah...kalau nak lagi yang dalam kain batik ni, nanti mak bagi malam ni...” Senyum Maznah.11807Please respect copyright.PENANAw5FaAjq9oK
11807Please respect copyright.PENANAOmpgLp3jyt
Azman hanya tersengih sambil membetulkan kedudukan zakarnya.11807Please respect copyright.PENANADRHm7rX104
11807Please respect copyright.PENANAzc0RuMvo0v
Sebelum menantunya keluar daripad bilik air, sempat juga Maznah meramas zakar Azman yang panas membengkak, mahu minta untuk di”muntah”kan lagi isinya.11807Please respect copyright.PENANAltcvpzylAC
11807Please respect copyright.PENANADVNixCWYwH
Wanita itu kemudian menyambung mandiannya. Kain batiknya yang basah ditanggalkan dan disangkutkan ke cangkuk berhampiran. Jari jemarinya mengusap seluruh tubuh montoknya, perlahan-lahan menyusup ke celahan kangkang. Farajnya yang masih berair, dikuak sedikit dan dimasukkan jari tengah dan manisnya. Biji kelentitnya digentel sambil Maznah mengetap bibir. Rasa bisa zakar Azman masih berbekas di lurah nikmatnya. Setiap denyutan dan henjutan menantunya itu semakin menggersangkan jiwanya yang haus dengan belaian jantan.11807Please respect copyright.PENANANQQTgIayKs
11807Please respect copyright.PENANAPrXVGTKlIW
“Man...sshhmmhh...sedapnya batang Mann...eempphhh..ssshhh...sedappp...jolok cipap mak nii...eemmphhh...” Wanita itu berfantasi, terngiang-ngiang akan menantunya menutuh lubang nafsunya sebentar tadi.11807Please respect copyright.PENANAGubzho9nFb
11807Please respect copyright.PENANAZ3t95YMHxE
Maznah perlahan-lahan menggentel biji kelentitnya sambil memicit puting payudaranya, berahi dan ghairah sambil bermandikan air pancur yang sejuk. Dia tidak sabar-sabar untuk menunggu malam datang berkunjung.11807Please respect copyright.PENANAAXkNKQY1eN
11807Please respect copyright.PENANAX6mLlSkiEw
Azman berjalan menuju ke bilik Anis untuk menyarung pakaian, memandangkan dirinya kini hanya bertuala, namun langkahnya terhenti apabila melihat isterinya didapur. Punggung tonggeknya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, mengikut irama lagu yang dipasang di telefon pintarnya. Lelaki itu dengan akal nakalnya, laju menapak menuju ke belakang Anis, tangannya didepakan dan hayunan-11807Please respect copyright.PENANAh3mPBgGxyu
11807Please respect copyright.PENANAoT9GyRiQMi
PAK!11807Please respect copyright.PENANA8lDlfbQcAl
11807Please respect copyright.PENANAFFrTeOfy2Y
Azman geram melihat punggung comel Anis yang bergegar apabila ditampar. Anis terkejut apabila ditampar tanpa sebarang amaran.11807Please respect copyright.PENANAp3UG1mT2ia
11807Please respect copyright.PENANA6QUVBWFEbu
“Ishhhh!! apa ni ba-ANNGG??” Anis menoleh dan terkejut melihat suaminya hanya bertuala separuh bogel, menayangkan banyak kulit11807Please respect copyright.PENANA3ZJtdJkmGr
11807Please respect copyright.PENANA8rjoY8khok
“ABANGG??” Mata Anis bulat memandang, namun sedikit senyuman terukir di bibirnya.11807Please respect copyright.PENANAvGzo49buhU
11807Please respect copyright.PENANAJAuRUE7JXN
“Apa ni bang...ishhh..malu lah kalau mak nampak abang pakai macam ni” sambung Anis lagi11807Please respect copyright.PENANAQtjgDKc0LH
11807Please respect copyright.PENANAblMsbVTSyu
“Hehehehee...nak malu apanya, mak tak ada sekarang ni..abang pulak geram tengok bontot Anis ni...selalu nampak macam ni bila doggie jee..”11807Please respect copyright.PENANANwUsn0EoI8
11807Please respect copyright.PENANAXhbeGmmWYF
“Eiisshhhh...apa abang cakap macam tu...malu tau Anis dengar”11807Please respect copyright.PENANAV2ehk05fa2
11807Please respect copyright.PENANAi928Z36kgq
“Kan? betul apa....dah la comel...bontot mantap...grrrhhhggrr...rasa nak koyakkan je legging awak tu...doggie dekat dapur ni!” Azman kegeraman11807Please respect copyright.PENANAuPhqiQ3IKT
11807Please respect copyright.PENANAkw9MgCzYBe
Kulit wajah Anis yang putih bertukar kepada merah padam mendengar kata nakal suaminya. Dan mukanya semakin memerah dengan matanya terlihat zakar suaminya terkeluar daripada tualanya. Berkilat dan berwarna coklat gelap, membuatkan puting gadis itu menegang didalam baju.11807Please respect copyright.PENANAPH9UgUESmT
11807Please respect copyright.PENANAFMhEL6slzq
“Bangg??!! Apa nii??” Tangan Anis pantas “menangkap” “burung” Azman yang terkeluar daripada sarangnya. Terasa padat dan gemuk, penih isinya!11807Please respect copyright.PENANAstEoexBzDt
11807Please respect copyright.PENANAde2y0SIzYJ
“Hhhggkhhh!!...aduuhhh..sayanggg..aahhh....jangan peg-gang...ku-kuat..sangat...ahhh” Azman mendesah.11807Please respect copyright.PENANAnOtzh6xmMH
11807Please respect copyright.PENANAasJDWhhKt4
“Berani betul yee...”burung” abang ni...keluar dari sarang dia....hhmm?”11807Please respect copyright.PENANAgwpb0WkEBL
11807Please respect copyright.PENANAcAelWWyKv5
“Keluar la dari sarang dia...dah nampak “sarang” baru dia niii...” jari Azman nakal merayap ke celah kangkang Anis yang terbentuk dengan bibir faraj isterinya. Tembam dan montok, genetik yang diwarisi daripada Maznah.11807Please respect copyright.PENANAmSsCkHeZQj
11807Please respect copyright.PENANAVHP90i2f73
“Amboiiii...amboiii....pandai dah dia ya...hmmm...tegapnya “burung” abang ni....horny tengok Anis ke...” Anis membisik11807Please respect copyright.PENANAtt0TvfAMLO
11807Please respect copyright.PENANA6ox956tdGV
“Yee...”burung” abang ni...nak masuk sarang Anis...nak duduk dalam tu lama-lama..eempphh..sshhh”11807Please respect copyright.PENANAufUMCCO5Jr
11807Please respect copyright.PENANA4GitRInnCC
“Nak duduk lama-lama buat apa?”11807Please respect copyright.PENANA3xr92NDGEi
11807Please respect copyright.PENANAfqdBh7CDv0
“Nak duduk lama-lama la....bagi tembak benih dia, nanti kasi penuh sarang Anis tu...eempphh..mmhhh..” Azman mula memeluk tubuh isterinya.11807Please respect copyright.PENANAVFViJmkmD2
11807Please respect copyright.PENANAdeKulvqWQW
Tangannya nakal memegang dan meramas punggung Anis yang berlemak padat. Leher Anis juga dihidu dan dicium, digigit manja. Anis merengek manja seperti anak kecil. Tubuh genitnya dilaga-lagakan dengan badan suaminya yang masih basah dengan air mandian. Ikutkan hati dan jika mereka berada di rumah sendiri, waktu itu juga Azman sudah direbahkan ke lantai dapur dan dikerjakan.11807Please respect copyright.PENANAb4uo3P3pfr
11807Please respect copyright.PENANAci4hU7vqle
“Eishhh..eemmhh..dah la bang...nanti Mak nampak...dah dah...nanti Anis bagi..” Anis menolak tubuh suami kesayangannya dengan hormat.11807Please respect copyright.PENANA22tPqMK8YI
11807Please respect copyright.PENANA1HXrNSZU11
“Hehhehe...saje je...abang usik sayang Anis ni...” Azman mencium dahi Anis yang sedikit berpeluh.11807Please respect copyright.PENANAcS7MTWTJ9Q
11807Please respect copyright.PENANA8DRcq4Dw8s
“Dah bang, cepat belikan barang yang Anis nak tu....nak masak ni...”11807Please respect copyright.PENANARvE1CX9hTO
11807Please respect copyright.PENANAfWR2ejcn0u
“Ok sayang....nanti bagi abang ya....abang nak tak sabar-sabar nak buntingkan perut sayang ni...”11807Please respect copyright.PENANAj7HIW6kR1K
11807Please respect copyright.PENANA7hM9NKfRxD
“Isshhhh..hhhihihi..ada ke cakap macam tu...” Anis tersenyum girang11807Please respect copyright.PENANA701TyMZABY
11807Please respect copyright.PENANAMH1BBSZ8FK
Azman berlalu pergi dan tualanya ditanggalkan, memberikan “pertunjukan percuma” kepada Anis yang sedang memandang. Lelaki itu menayangkan punggung dan pelirnya yang menegang, menggelengkan kepala isterinya.11807Please respect copyright.PENANAsBOBDAIkjL
11807Please respect copyright.PENANArJRGtUIeZA
speckyzue@202411807Please respect copyright.PENANAECNdMYzLOG