
"Di Sebalik Jubah Nurina"3628Please respect copyright.PENANA4AUAvXcn6O
3628Please respect copyright.PENANA6ZnsQl9UHs
BAB 3: Ustazah Nakal 2
Dari tadi Nurina duduk diam di tepi katil, matanya sesekali merenung kosong ke arah kipas. Mindanya teringatkan Ustaz Farid.
Tiba-tiba, hidung Nurina menangkap bau yang kuat—bau perfume yang sama pada badan Isya.
------3628Please respect copyright.PENANAchomRXwMYt
10 minit sebelum itu...3628Please respect copyright.PENANAqbqDMdFOp6
3628Please respect copyright.PENANAn1UM62MNNF
"Oklah, saya mandi dulu ye Nurina," kata Isya. Nurina mengangguk lantas berbaring di katilnya.3628Please respect copyright.PENANAohIJuXt4uw
3628Please respect copyright.PENANAqLBAkVhgjg
Sebaik saja Isya berkata demikian, dia terus menanggalkan tudung labuhnya dan terlerai rambut ikalnya. Kemudian, Isya menanggalkan jubah dan pakaian dalam hingga bertelanjang sebelum dia akhirnya membalutkan tubuhnya dengan tuala pink.3628Please respect copyright.PENANA2osiNa2FkQ
3628Please respect copyright.PENANANtWOTHmCp4
Nurina yang berbaring tadi, sedikit terkejut dan melirik pada isya.3628Please respect copyright.PENANAMzogOPQQ6K
3628Please respect copyright.PENANAVcnzhJ1kRr
"Wah.. beraninya," getus Nurina.3628Please respect copyright.PENANAwYWIZjQ8cu
3628Please respect copyright.PENANAiZQa2ItWBk
Isya perasan akan tenungan Nurina yang pelik itu. 3628Please respect copyright.PENANA6ih02mTCEH
3628Please respect copyright.PENANAQsn3jQYgjl
"Hmm? Oh! Maaf nurina... kita kat kampung dah biasa macam ni,.... lagipun kita sama2 perempuan kan... maaf buat awak tak selesa hehe," kata Isya sambils membetulkan tualanya.3628Please respect copyright.PENANAUgeEZG3ffj
3628Please respect copyright.PENANAzwmCfz3Yu5
"Eh! takpe... takpe... saya ok je," jawab Nurina.3628Please respect copyright.PENANAojdU6Ipv7o
3628Please respect copyright.PENANAGXMCqvjj6N
Sejurus Isya keluar ke tandas yang terletak di hujung blok untuk mandi, Nurina menangkap bau perfume yang agak kuat.
Dia cuba menghidu sekeliling mencari sumber bau wangi itu. Akhirnya, bau itu datangnya dari beg pakain Isya.
Dengan perlahan, Nurina membuka zip beg pakaian Isya. Matanya terhenti pada sehelai panties warna ungu gelap, bersama bra berwarna krim. Dia mengangkatnya perlahan, jari-jemarinya menggenggam nipis fabrik itu.
Tanpa sedar, Nurina membawa panties itu ke wajahnya… menghidu dalam-dalam. Matanya terpejam seketika, jantungnya berdegup laju.
Tiba-tiba—
“Eh… Nurina?”3628Please respect copyright.PENANAtCYAFnCEK9
Suara itu buat Nurina tersentak.
Pintu bilik terbuka perlahan. Isya berdiri dengan bertuala, memandang penuh kehairanan kepada Nurina yang sedang memegang pantiesnya itu.
Nurina cepat-cepat menyembunyikan panties itu di belakang badannya.
Isya:3628Please respect copyright.PENANAiTf1LmU3fH
“Awak… buat apa dengan beg saya?”
Nurina:3628Please respect copyright.PENANAsHfZ2U63jW
“Eh tak—saya cuma… nak alihkan. Macam berat, saya takut awak tersadung nanti.” (gagap sedikit)
Isya senyum, lalu melangkah masuk.3628Please respect copyright.PENANA5lmAOk48th
Dia tidak terus mendesak, cuma membetulkan tuala di dadanya sambil mendekati katil.
Isya:3628Please respect copyright.PENANAqFoPf1kQXg
“Hehe... takpe la, saya pun selalu gitu masa kat kolej dulu. Tengok beg roommate.”
Nurina:3628Please respect copyright.PENANAV2a0NKU4dO
“Saya tak tengok apa-apa pun... cuma terbau... sikit...”
Isya:3628Please respect copyright.PENANAIQrTtAuUpo
(ketawa kecil, manja)3628Please respect copyright.PENANA6klI85cz5T
“Yelah… saya memang kuat berpeluh sikit. Nanti saya basuh baju tu semua okay.”
Nurina tunduk, mukanya merah. Tapi matanya masih sempat mencuri pandang dada Isya yang samar-samar kelihatan dari celah tuala.3628Please respect copyright.PENANAkqUoPfqW6o
---
Nurina hanya membatu di birai katil. Tangannya masih menggenggam panties Isya yang disorokkan di bawah bantalnya. Mukanya terasa panas, merah padam, malu yang amat. Dia tak tahu nak pandang ke mana. Dia tunduk saja.
Isya pula tidak bersuara. Bunyi kipas siling berputar jadi latar sunyi yang menyesakkan dada. Beberapa saat kemudian, Isya menghampiri. Langkahnya perlahan, berhenti di sisi Nurina.
Isya:3628Please respect copyright.PENANAydOitgcNcA
“Ina…”3628Please respect copyright.PENANA1sbtGZBHD5
“Awak suka bau tu…?”
Nurina menggigit bibir. Matanya masih tak berani mengangkat.
Nurina:3628Please respect copyright.PENANAeORncflDUK
“…Saya tak tahu kenapa. Saya tak pernah buat macam ni. Saya… saya cuma terbau masa awak lalu tadi. Wangi sangat. Macam… lembut, tapi menusuk.”
Isya duduk perlahan di sebelah Nurina, tubuhnya masih bertuala, dan sedikit lembap. Bahunya bersentuh sedikit dengan Nurina yang sedang kaku.
Isya:3628Please respect copyright.PENANAnnxPkJ6DV6
(nada rendah, tenang)3628Please respect copyright.PENANAZAumNeHNQl
“Perfume tu ada orang bagi, katanya dari sumber alam di Sabah, asli lagi… memang saya suka pakai kat tempat lembut. Terutama di bahagian faraj saya,” Kata Isya, selamba.
Perkataan itu buat leher Nurina terasa sejuk. Nafasnya tak teratur. Dia rasa lain macam… namun rasa ingin tahunya juga makin membuak. Perfume apa yang sampai menarik perhatian dan menggelisahkan jiwa?
Isya mengangkat tangan Nurina, perlahan-lahan, Isya menarik semula pantiesnya dari tangan Nurina. Tapi dia tak marah. Dia cuma senyum nipis.
Isya:3628Please respect copyright.PENANAbwQj1Kta7B
“Lain kali… awak minta je.”3628Please respect copyright.PENANAcarZYVUZDt
“Kita boleh kongsi bau wangi tu sama-sama.”
Mata Nurina membulat sedikit. Dia tak tahu nak jawab apa. Tapi untuk kali pertama dalam hidupnya, dia rasa… ada ruang dalam dirinya yang baru terbuka. Ruang yang selama ini dia pendam, dan tidak pernah dia benarkan sesiapa masuk.
---3628Please respect copyright.PENANASxLpivIsh3
3628Please respect copyright.PENANAHzZ9py9Vgu
Nurina termenung seketika. 3628Please respect copyright.PENANAunchCvXIQR
3628Please respect copyright.PENANA2ibsXqqLnj
Kemudia dia mengangkat mukanya.3628Please respect copyright.PENANA1YJbq5nkSj
3628Please respect copyright.PENANAmJBxpQ9XSU
"Isya... saya minta maaf... saya bukan seperti awak sangka...," muka Nurina sayu seperti hendak menangis.3628Please respect copyright.PENANAiGGANTQ7ru
3628Please respect copyright.PENANAoYCYK3kJuN
"Eh... Nurina, jangan risaulah... saya tak marah awak pun... ok?" jawab Isya yang masih bertuala.3628Please respect copyright.PENANAREs3p2hLTK
3628Please respect copyright.PENANA0rttsxXEor
"Tapi saya tahu kelakuan saya itu tidak senonoh dan memalukan!" jawab Nurina. Mukanya kembali merah.3628Please respect copyright.PENANAa6FBilTpoP
3628Please respect copyright.PENANAcMrI4nHupP
Isya tersenyum dan kemudian menghampiri Nurina.3628Please respect copyright.PENANAV1xe8ntGUK
3628Please respect copyright.PENANA0JPHlTgvIF
Dia tiba2 menyelak tualanya ke paras perut, dan jelas terpampang pepeknya dengan bulu halus tp lebat. Tangannya terus menarik leher Nurina dan membawa muka kawannya itu ke arah pepeknya.3628Please respect copyright.PENANAUFidYFxTF1
3628Please respect copyright.PENANASDj1VK8ftD
"Sini... saya bagi yang original, ciumlah.. awak akan suka punya," kata Isya sambil senyum sinis.3628Please respect copyright.PENANA93H1KMgcEP
3628Please respect copyright.PENANAGO0cPACXdY
Siapa boleh bayangkan gadis kurus, kecil dan cute dari sabah itu sebenarnya agak daring.
Nurina terperanjat apabila lehernya ditarik Isya dan lebih memeranjatkan apabila Isya menyuakan pepek tanpa berlapik ke mukanya.3628Please respect copyright.PENANADuAY7yRhWK
3628Please respect copyright.PENANA61PrSRRvf4
"Ciumlah... takpe saya tak marah...3628Please respect copyright.PENANAIxDHfREQNs
3628Please respect copyright.PENANABcHnVw4CM0
Nurina agak keberatan, tetapi tidak dapat menahan dirinya. Perlahan-lahan dia melekapkan hidungnya ke pangkal pepek Isya. Bulu-bulu halus pepek Isya dapat dirasa menusuk pipi Nurina.3628Please respect copyright.PENANA5f1FwuQIVS
3628Please respect copyright.PENANADdNvFwok5T
----3628Please respect copyright.PENANAHa8b15Irqt
3628Please respect copyright.PENANAUqJEdJFSXH
Sesuatu yang memeranjatkan turut terjadi.3628Please respect copyright.PENANAEansl3ZpL6
3628Please respect copyright.PENANAcBhQ4i607V
Sebaik saja Nurina mencium pepek Isya, dirinya tiba-tiba menjadi tak keruan. Dia malah mencium lagi pepek Isya. dan tanpa segan silu Nurina mengeluarkan lidahnya dan menjilat2 pepek Isya. 3628Please respect copyright.PENANA2c3sVUafqN
3628Please respect copyright.PENANAlbglLwlrTx
Isya mendesah saat Nurina mula meneroka pepeknya. Perlahan-lahan dia merasa lidah Nurina mulai menjalar ke arah kelentitnya.3628Please respect copyright.PENANAaYK9cP5voc
3628Please respect copyright.PENANAtP6xqoR40u
"Urghh Uuhhhh Aerhghhh awreghhhh"3628Please respect copyright.PENANALplKBuHGFm
"Sedap... Hmphh! Jilat lagi Ina...Hmmmmpppp"3628Please respect copyright.PENANAjiEzfyRXM6
3628Please respect copyright.PENANAf1AlMe6Yp1
Nurina tidak sedar berapa kali dia menjilat dan mengulum kelentit Isya. Pepek rakannya itu seumpama bantal peluknya yang lama hilang.3628Please respect copyright.PENANAKo67dbKKVH
3628Please respect copyright.PENANAv3OHv2pmjX
"hmmmpphhhh... SLurppppSlurprppp!!!"3628Please respect copyright.PENANApsI4ZuGTZA
3628Please respect copyright.PENANAcmBIaedFjb
Nurina bagaikan dirasuk, dia terus menjilat2 lebih banyak lagi sehingga membuatkan pepek Isya lencun dengan air liurkan...3628Please respect copyright.PENANAYIHMUHLkO5
3628Please respect copyright.PENANAx2TDQ5c352
Beberapa minit kemudian...3628Please respect copyright.PENANAEPTlEqJ5rD
3628Please respect copyright.PENANAhOd6MmrbkK
Isya:3628Please respect copyright.PENANA5ubyTYpHQX
3628Please respect copyright.PENANAQSlErO7PR8
"Inaaa.. hmmmm... hmmm INAA!!"3628Please respect copyright.PENANAn9ymCOJcZF
"Arrghh Aarghhh!!!!! 3628Please respect copyright.PENANABoorGzHkno
3628Please respect copyright.PENANAqDidLjfcIf
Isya klimaks dan memancutkan air pepeknya ke muka Nurina.3628Please respect copyright.PENANA1pfCcv3KUS
3628Please respect copyright.PENANAV8kED4Mzki
-------------------3628Please respect copyright.PENANA7OipJMBPV2
3628Please respect copyright.PENANAyl6BMJJb86
"Ina... sorry... kita tak tahan.....3628Please respect copyright.PENANA13x5dKq4l1
"Eh takpe.. saya ok je," jawab Nurina sambil mengelap sedikit mukanya yang dipancut air mani Isya...3628Please respect copyright.PENANA8zX7Uhynpf
3628Please respect copyright.PENANArBAg8RZd5v
------
Isya keluar semula ke tandas untuk mencuci kemaluannya yang baru terpancut tadi.
Nurina termangu di atas katil sambil mengelap mukanya yang basah dengan air mani Isya.3628Please respect copyright.PENANAwWEo9KLpcm
3628Please respect copyright.PENANABYnkD3Rr3U
Dia tidak faham, walaupun situasi itu sangat janggal dan terlampau lucah, tp dia menerimanya, dan paling penting dia berasa selesa diperlakukan begitu.
"Masinnya bau air lepas melancap ni... agaknya air pepek aku pun mcm ni ke rasanya?" bisik Nurina sendirian.3628Please respect copyright.PENANAuufKr4W7hd
3628Please respect copyright.PENANAV9vhNJOk2L
3628Please respect copyright.PENANA8WkSheu8bG