
"Di Sebalik Jubah Nurina"2619Please respect copyright.PENANAQFrBhlb0VT
2619Please respect copyright.PENANA0bsoWMGA0e
BAB 3: Ustazah Nakal 2
Dari tadi Nurina duduk diam di tepi katil, matanya sesekali merenung kosong ke arah kipas. Mindanya teringatkan Ustaz Farid.
Tiba-tiba, hidung Nurina menangkap bau yang kuat—bau perfume yang sama pada badan Isya.
------2619Please respect copyright.PENANAmxeXQaGGIe
10 minit sebelum itu...2619Please respect copyright.PENANAuhgAZ1DQd5
2619Please respect copyright.PENANAT9qPZ8IytA
"Oklah, saya mandi dulu ye Nurina," kata Isya. Nurina mengangguk lantas berbaring di katilnya.2619Please respect copyright.PENANAIdrcQoNYfJ
2619Please respect copyright.PENANA3heQFHFP4W
Sebaik saja Isya berkata demikian, dia terus menanggalkan tudung labuhnya dan terlerai rambut ikalnya. Kemudian, Isya menanggalkan jubah dan pakaian dalam hingga bertelanjang sebelum dia akhirnya membalutkan tubuhnya dengan tuala pink.2619Please respect copyright.PENANAAJEKRVuhaX
2619Please respect copyright.PENANADxCyuzwJGE
Nurina yang berbaring tadi, sedikit terkejut dan melirik pada isya.2619Please respect copyright.PENANAUxacnNzUii
2619Please respect copyright.PENANAUZcArBVgY9
"Wah.. beraninya," getus Nurina.2619Please respect copyright.PENANAZMppHM5yyg
2619Please respect copyright.PENANAyXAUjBhGA9
Isya perasan akan tenungan Nurina yang pelik itu. 2619Please respect copyright.PENANA4MNVaPKhZg
2619Please respect copyright.PENANAjIqF7Ruw74
"Hmm? Oh! Maaf nurina... kita kat kampung dah biasa macam ni,.... lagipun kita sama2 perempuan kan... maaf buat awak tak selesa hehe," kata Isya sambils membetulkan tualanya.2619Please respect copyright.PENANAqqXhvFo3Ct
2619Please respect copyright.PENANAtmiygvCvfy
"Eh! takpe... takpe... saya ok je," jawab Nurina.2619Please respect copyright.PENANA5WAzLgNoNg
2619Please respect copyright.PENANATms8yWpWPk
Sejurus Isya keluar ke tandas yang terletak di hujung blok untuk mandi, Nurina menangkap bau perfume yang agak kuat.
Dia cuba menghidu sekeliling mencari sumber bau wangi itu. Akhirnya, bau itu datangnya dari beg pakain Isya.
Dengan perlahan, Nurina membuka zip beg pakaian Isya. Matanya terhenti pada sehelai panties warna ungu gelap, bersama bra berwarna krim. Dia mengangkatnya perlahan, jari-jemarinya menggenggam nipis fabrik itu.
Tanpa sedar, Nurina membawa panties itu ke wajahnya… menghidu dalam-dalam. Matanya terpejam seketika, jantungnya berdegup laju.
Tiba-tiba—
“Eh… Nurina?”2619Please respect copyright.PENANADYh1IuCHY0
Suara itu buat Nurina tersentak.
Pintu bilik terbuka perlahan. Isya berdiri dengan bertuala, memandang penuh kehairanan kepada Nurina yang sedang memegang pantiesnya itu.
Nurina cepat-cepat menyembunyikan panties itu di belakang badannya.
Isya:2619Please respect copyright.PENANAxVWssmJSJi
“Awak… buat apa dengan beg saya?”
Nurina:2619Please respect copyright.PENANAJDqE8R8GDB
“Eh tak—saya cuma… nak alihkan. Macam berat, saya takut awak tersadung nanti.” (gagap sedikit)
Isya senyum, lalu melangkah masuk.2619Please respect copyright.PENANAEG5wX1EGuG
Dia tidak terus mendesak, cuma membetulkan tuala di dadanya sambil mendekati katil.
Isya:2619Please respect copyright.PENANABl7PZsKanY
“Hehe... takpe la, saya pun selalu gitu masa kat kolej dulu. Tengok beg roommate.”
Nurina:2619Please respect copyright.PENANA2wZi4kEVx7
“Saya tak tengok apa-apa pun... cuma terbau... sikit...”
Isya:2619Please respect copyright.PENANABRgnuMq57q
(ketawa kecil, manja)2619Please respect copyright.PENANAOO6TGvmKfR
“Yelah… saya memang kuat berpeluh sikit. Nanti saya basuh baju tu semua okay.”
Nurina tunduk, mukanya merah. Tapi matanya masih sempat mencuri pandang dada Isya yang samar-samar kelihatan dari celah tuala.2619Please respect copyright.PENANAkUQ8zVCx6Z
---
Nurina hanya membatu di birai katil. Tangannya masih menggenggam panties Isya yang disorokkan di bawah bantalnya. Mukanya terasa panas, merah padam, malu yang amat. Dia tak tahu nak pandang ke mana. Dia tunduk saja.
Isya pula tidak bersuara. Bunyi kipas siling berputar jadi latar sunyi yang menyesakkan dada. Beberapa saat kemudian, Isya menghampiri. Langkahnya perlahan, berhenti di sisi Nurina.
Isya:2619Please respect copyright.PENANAqXm98LuqTq
“Ina…”2619Please respect copyright.PENANAFcjH879Ofx
“Awak suka bau tu…?”
Nurina menggigit bibir. Matanya masih tak berani mengangkat.
Nurina:2619Please respect copyright.PENANAuXgepEVNvI
“…Saya tak tahu kenapa. Saya tak pernah buat macam ni. Saya… saya cuma terbau masa awak lalu tadi. Wangi sangat. Macam… lembut, tapi menusuk.”
Isya duduk perlahan di sebelah Nurina, tubuhnya masih bertuala, dan sedikit lembap. Bahunya bersentuh sedikit dengan Nurina yang sedang kaku.
Isya:2619Please respect copyright.PENANAN5ZPuJITK4
(nada rendah, tenang)2619Please respect copyright.PENANAF4cauPUUcG
“Perfume tu ada orang bagi, katanya dari sumber alam di Sabah, asli lagi… memang saya suka pakai kat tempat lembut. Terutama di bahagian faraj saya,” Kata Isya, selamba.
Perkataan itu buat leher Nurina terasa sejuk. Nafasnya tak teratur. Dia rasa lain macam… namun rasa ingin tahunya juga makin membuak. Perfume apa yang sampai menarik perhatian dan menggelisahkan jiwa?
Isya mengangkat tangan Nurina, perlahan-lahan, Isya menarik semula pantiesnya dari tangan Nurina. Tapi dia tak marah. Dia cuma senyum nipis.
Isya:2619Please respect copyright.PENANA7SiqrbXRuh
“Lain kali… awak minta je.”2619Please respect copyright.PENANAgUy3ea4HtW
“Kita boleh kongsi bau wangi tu sama-sama.”
Mata Nurina membulat sedikit. Dia tak tahu nak jawab apa. Tapi untuk kali pertama dalam hidupnya, dia rasa… ada ruang dalam dirinya yang baru terbuka. Ruang yang selama ini dia pendam, dan tidak pernah dia benarkan sesiapa masuk.
---2619Please respect copyright.PENANAWuF4ZTPdlg
2619Please respect copyright.PENANAn9H7VaILnD
Nurina termenung seketika. 2619Please respect copyright.PENANARAIX2R74Jp
2619Please respect copyright.PENANAVzFL9cIDA8
Kemudia dia mengangkat mukanya.2619Please respect copyright.PENANAMTXIgVVs3f
2619Please respect copyright.PENANA7FGbSHOvmN
"Isya... saya minta maaf... saya bukan seperti awak sangka...," muka Nurina sayu seperti hendak menangis.2619Please respect copyright.PENANAAYkURhtIq1
2619Please respect copyright.PENANAHcjmKzoO1I
"Eh... Nurina, jangan risaulah... saya tak marah awak pun... ok?" jawab Isya yang masih bertuala.2619Please respect copyright.PENANA2ZVZkIojrd
2619Please respect copyright.PENANAhb6iksRgHb
"Tapi saya tahu kelakuan saya itu tidak senonoh dan memalukan!" jawab Nurina. Mukanya kembali merah.2619Please respect copyright.PENANABnhOSlwCgK
2619Please respect copyright.PENANAir8cUxW7Kw
Isya tersenyum dan kemudian menghampiri Nurina.2619Please respect copyright.PENANAyfBroMBMSf
2619Please respect copyright.PENANAHG6lnBeNPD
Dia tiba2 menyelak tualanya ke paras perut, dan jelas terpampang pepeknya dengan bulu halus tp lebat. Tangannya terus menarik leher Nurina dan membawa muka kawannya itu ke arah pepeknya.2619Please respect copyright.PENANAvwdxisSt13
2619Please respect copyright.PENANACSZMpS7gMO
"Sini... saya bagi yang original, ciumlah.. awak akan suka punya," kata Isya sambil senyum sinis.2619Please respect copyright.PENANA7oSfN7MJXQ
2619Please respect copyright.PENANAaVCsKvjxyF
Siapa boleh bayangkan gadis kurus, kecil dan cute dari sabah itu sebenarnya agak daring.
Nurina terperanjat apabila lehernya ditarik Isya dan lebih memeranjatkan apabila Isya menyuakan pepek tanpa berlapik ke mukanya.2619Please respect copyright.PENANAH0NMnnrh95
2619Please respect copyright.PENANAaA2msLtvJC
"Ciumlah... takpe saya tak marah...2619Please respect copyright.PENANAy9B7PyADBu
2619Please respect copyright.PENANArMAu8MJPmw
Nurina agak keberatan, tetapi tidak dapat menahan dirinya. Perlahan-lahan dia melekapkan hidungnya ke pangkal pepek Isya. Bulu-bulu halus pepek Isya dapat dirasa menusuk pipi Nurina.2619Please respect copyright.PENANALclq3lGj2v
2619Please respect copyright.PENANA2KaOdWlD9r
----2619Please respect copyright.PENANAXoHJAmZPUZ
2619Please respect copyright.PENANAVUnayH6knf
Sesuatu yang memeranjatkan turut terjadi.2619Please respect copyright.PENANAuSL5QPCy7L
2619Please respect copyright.PENANAg85llnGPBc
Sebaik saja Nurina mencium pepek Isya, dirinya tiba-tiba menjadi tak keruan. Dia malah mencium lagi pepek Isya. dan tanpa segan silu Nurina mengeluarkan lidahnya dan menjilat2 pepek Isya. 2619Please respect copyright.PENANAvo0PV0krsv
2619Please respect copyright.PENANAKMzJ0RQsM2
Isya mendesah saat Nurina mula meneroka pepeknya. Perlahan-lahan dia merasa lidah Nurina mulai menjalar ke arah kelentitnya.2619Please respect copyright.PENANA38ZRp7EJkp
2619Please respect copyright.PENANADM53pcPTRU
"Urghh Uuhhhh Aerhghhh awreghhhh"2619Please respect copyright.PENANAMiBEQnEKpj
"Sedap... Hmphh! Jilat lagi Ina...Hmmmmpppp"2619Please respect copyright.PENANA9UoLI3Gii5
2619Please respect copyright.PENANAkyLrQ3gihF
Nurina tidak sedar berapa kali dia menjilat dan mengulum kelentit Isya. Pepek rakannya itu seumpama bantal peluknya yang lama hilang.2619Please respect copyright.PENANAbH0MOGHDeR
2619Please respect copyright.PENANAGtoDMZul9w
"hmmmpphhhh... SLurppppSlurprppp!!!"2619Please respect copyright.PENANAjpb6Zl6Y44
2619Please respect copyright.PENANAP0rn8jae2Q
Nurina bagaikan dirasuk, dia terus menjilat2 lebih banyak lagi sehingga membuatkan pepek Isya lencun dengan air liurkan...2619Please respect copyright.PENANA1Zl6EBs4Bj
2619Please respect copyright.PENANA2Fv79SRLVQ
Beberapa minit kemudian...2619Please respect copyright.PENANAGzixTgwsMO
2619Please respect copyright.PENANAWiHsXcM3pK
Isya:2619Please respect copyright.PENANA4BcR3OzI0x
2619Please respect copyright.PENANAPQEf6aghJA
"Inaaa.. hmmmm... hmmm INAA!!"2619Please respect copyright.PENANAvOi4Qb2W6r
"Arrghh Aarghhh!!!!! 2619Please respect copyright.PENANApqUJMMlkmb
2619Please respect copyright.PENANAbWUygFutCg
Isya klimaks dan memancutkan air pepeknya ke muka Nurina.2619Please respect copyright.PENANAMK8mJZYpOw
2619Please respect copyright.PENANAdCcFnkINwu
-------------------2619Please respect copyright.PENANAR5yiDJoytW
2619Please respect copyright.PENANAjVJPjFODnR
"Ina... sorry... kita tak tahan.....2619Please respect copyright.PENANA83ephji9A2
"Eh takpe.. saya ok je," jawab Nurina sambil mengelap sedikit mukanya yang dipancut air mani Isya...2619Please respect copyright.PENANAKhxPbtgJwX
2619Please respect copyright.PENANAKMNLkI7IRz
------
Isya keluar semula ke tandas untuk mencuci kemaluannya yang baru terpancut tadi.
Nurina termangu di atas katil sambil mengelap mukanya yang basah dengan air mani Isya.2619Please respect copyright.PENANAw2ArrWIjmp
2619Please respect copyright.PENANAIVaB2PRy6f
Dia tidak faham, walaupun situasi itu sangat janggal dan terlampau lucah, tp dia menerimanya, dan paling penting dia berasa selesa diperlakukan begitu.
"Masinnya bau air lepas melancap ni... agaknya air pepek aku pun mcm ni ke rasanya?" bisik Nurina sendirian.2619Please respect copyright.PENANAFZML7Bmlcd
2619Please respect copyright.PENANA0q2VDVoD4Y
2619Please respect copyright.PENANAdk9aufxYGT