x
Seiring waktu, aku mulai berdamai dengan diri aku. Aku belajar memahami bahwa manusia tidak selalu hitam-putih. Hasrat, cinta, dan kepemilikan bisa berjalan berdampingan dengan rasa berbagi yang tidak kasat mata. Aku tidak ingin menjadikan istri aku objek. Justru aku ingin dunia tahu betapa luar biasanya dia tanpa harus menyentuhnya.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXVtKhEAis
Sampai sekarang, aku belum pernah menceritakan hal ini padanya. Mungkin suatu saat nanti. Mungkin ketika aku sudah benar-benar bisa menerima sisi ini sebagai bagian dari diri aku yang tak perlu disembunyikan atau ditakuti.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQQuMceAYk
Dan jika kalian bertanya apakah aku menyimpang, aku hanya bisa tersenyum dan berkata: aku tidak tahu. Aku hanya manusia, yang mencintai istrinya dengan cara yang aneh. Tapi sejauh ini, cinta itu masih utuh. Bahkan, lebih kuat dari sebelumnya.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNaxZvHyA6
Di Antara Pandangan dan Perasaan
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHh2eUhUhfI
Dari semua pria asing yang pernah aku ajak bicara lewat akun yang aku buat atas nama istri, ada satu yang berbeda. Namanya Bryan. Seorang pria dari Inggris yang, menurut aku, cukup menarik berwajah tegas, kalem, dan yang terpenting, sopan. Tidak seperti kebanyakan pria lain yang terburu-buru mengarah ke obrolan cabul, Bryan cenderung santai dan bahkan sempat membahas soal buku dan film Asia. Dia tampak menghargai siapa pun yang diajaknya bicara, bukan sekadar berburu sensasi.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPB0W8IrDb1
Sabtu sore itu, aku dan istri sedang bersantai di rumah. Anak kami sedang tidur siang, rumah sunyi kecuali suara kipas angin dan lagu instrumental dari YouTube yang mengalun pelan. Aku duduk di meja kerja dengan laptop, sementara istri bersandar santai di sofa, memangku tablet sambil sesekali scrolling Instagram atau balas pesan kerja.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNZg9HJPX6
Kami sering saling kirim meme atau voice note lucu meskipun berada di ruangan yang sama sebuah kebiasaan kecil yang entah sejak kapan mulai terjadi. Mungkin sebagai bentuk spontanitas zaman digital, atau mungkin karena kami sudah terbiasa punya ruang digital pribadi, meskipun berada secara fisik dalam satu rumah.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfAIEqwDVJ
Aku membuka akun anonim yang aku buat atas nama istri, seperti biasa. Bryan sedang online. Setelah berbasa-basi sebentar, aku pun iseng mengajak dia video call, lalu menoleh ke istri.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTooIIbWxUH
“Mah, tadi aku cerita ke kamu tentang cowok Inggris itu kan? Yang sopan dan suka budaya Asia?”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj86H9nhlqq
“Hm?”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhrRrjn2ab
Istri aku melirik dari tablet. “Iya, kenapa?”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooGvB21NUU
“Dia penasaran pengen kenal langsung. Tapi aku bilang kamu malu bahasa Inggris. Mau kenalan gak? Aku bantu ngomongnya.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzo8jgprmM4
Dia tertawa kecil. “Yah… bahasa Inggrisku kan berantakan, pah.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGsz9NSwOf
“Nggak apa-apa, kan aku bisa bantu. Cuma ngobrol ringan. Lagian dia keliatannya bukan orang aneh.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEV8swjgtM
Aku tunjukkan profil dan wajah Bryan dari kamera. Istri aku memperhatikan sekilas, mengangkat alis, lalu tersenyum simpul.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIJu1vg63U
“Lumayan juga,”
katanya pelan.
“Gimana caranya?”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTb1XuIhz5
Aku sign out dari aplikasi dan menyerahkan laptop. “Pake akun ini aja, toh udah pakai nama kamu. Aku duduk di sini, kamu tinggal ngobrol aja. Aku bantu kalau bingung.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEXJ6YUZxJ
Awalnya memang canggung. Istri aku bukan tipe yang suka basa-basi dengan orang asing. Aku bisa melihat dari bahasa tubuhnya siku menempel erat ke tubuh, tangan kiri mengelus-elus rambut, dan pandangannya sering mencari-cari aku, seolah memastikan ini bukan jebakan.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOpopQX8Mf
Tapi 20 menit kemudian, suasananya mulai mencair. Aku dengar dia tertawa kecil beberapa kali. Aku sendiri sedang asyik browsing di ponsel, tapi telinga aku sesekali menangkap kata-kata bahasa Inggris sederhana yang dia ucapkan. Aku lihat wajahnya dari samping ada rona cerah di pipinya, senyum kecil yang jarang aku lihat saat dia lelah bekerja.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEn0X83bXw
Aku tidak cemburu. Justru ada perasaan lega yang aneh. Aku suka melihatnya begitu hidup. Seperti dia sedang memainkan peran dalam panggung, dan aku penonton paling setia.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfALy8K7BW4
Tak lama, dia menoleh ke arah aku.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mqOkCU0eo
“Pah… boleh aku nyalain kamera? Bryan pengen lihat aku katanya. Dia udah nyalain kameranya juga.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hZXr1ntj1
Aku mengangguk santai. “Ya, pake aja. Kan cuma ngobrol.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26IGf6oqnD
Aku tahu Bryan tidak tahu aku sedang duduk hanya tiga meter dari istri. Dia mengira sedang berbicara dengan perempuan single, karena sejak awal akun itu aku buat dengan status ‘single’. Tapi aku tidak merasa bersalah. Kami hanya sedang bereksperimen menguji batas antara rasa percaya dan rasa penasaran.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjQstjzr7U
Istri aku menyalakan kamera, memperbaiki letak rambutnya sekilas, lalu duduk lebih tegak sambil menyandarkan bahu ke sofa. Dia tampak rileks. Bahkan aku sempat berpikir, dia terlihat lebih cantik di depan layar daripada biasanya. Entah karena cahaya alami dari jendela, atau karena senyumnya yang benar-benar tulus.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hm5mKvGCP
Aku mencoba tetap fokus pada ponsel, tapi perhatian aku terus tertarik pada interaksi mereka. Aku pun berdiri, mendekat ke arah sofa, pura-pura mengambil air minum di meja kecil dekat situ.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AqflrpJv9
Istri aku melirik dan tersenyum kecil. Aku bertanya pelan,
“Ngobrolin apa sih, sampai senyum-senyum sendiri?”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DSyfdXTJd
“Hmm… biasa aja. Dia lucu. Nggak kayak yang lain-lain itu,”
katanya sambil menutup sedikit bagian layar.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wlToCsPXK
Aku tertawa kecil. “Dibawa santai aja, mah.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWks5Ck3Yi
Aku sempat menengok ke layar notebook-nya, dan membaca sebagian percakapan mereka:
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOh1Yi4B7A
Bryan: I love Asian women. Especially their skin… so smooth and soft.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OT9V3IpcR
My wife: Oh really?
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOOiaqxNYS
Bryan: Yes. How about you? Do you have soft skin too?
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbknTLFBdI1
My wife: I don’t know. You tell me?
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bZuHrpv6C
Bryan: I’d love to. Can I see? Maybe just a little bit?
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8H1HSoM30v
My wife: See what? Noooooo…
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxbKICyKEY
Bryan: Just your shoulder, maybe. Or your smile again. I love it.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49XOgF45OO
Aku lihat istri aku menutup mulutnya dengan tangan, menahan tawa.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiwcpLbkSr
“Dia mulai genit, ya?” aku bertanya setengah bercanda.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCjKvziutn
Istri aku mengangguk pelan, masih tersenyum malu. “Tapi nggak frontal sih… lebih kayak ngajak main-main aja.”
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBaatLXAgb
Aku tidak menjawab, hanya menatap layar sebentar sebelum kembali ke kursi aku. Tapi dalam hati, ada semacam getaran aneh. Bukan cemburu. Tapi seperti... rasa ingin tahu. Ingin tahu sampai sejauh mana percakapan ini akan berjalan. Ingin tahu sejauh mana istri aku akan bermain. Dan yang paling aneh, aku ingin dia melanjutkannya.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVSJPiLzay
Entah kenapa, dalam permainan ini, aku merasa lebih dekat dengannya. Mungkin karena aku tahu sisi dirinya yang biasanya tersembunyi dari aku. Atau mungkin karena, dalam dunia digital yang serba tidak nyata, aku bisa melihat dengan jelas siapa dia saat tidak hanya menjadi istri aku tapi perempuan yang sedang digoda, dinikmati, dan tetap memilih untuk tersenyum kepada aku.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxUYgXBBxB
Dan sejauh ini… aku masih menikmati menjadi penonton di tepi layar itu.
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Kzhihm6Kn
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnalPT7SFIM
Jangan Lupa Follow dan Bookmark ya.
https://victie.com/novels/mengembalikan_gairah_rumah_tangga
ns216.73.216.197da2
