"Shhh...uuh...terus ..Mas...sedikit lagi....aduuh...." terdengar erangan dari kamar no 12. Rumah kost milik Tante Wulan dan Om Suryo.
"Ya..Sayaang...sebentar lagi ...kamu angkat dikit..biar lubangnya kebuka." Terdengar suara seorang pria dari kamar itu membalas.Kegaduhan di kamar no 12.Rumah Kost Gang Jambu itu membuat Dito dan Andi yang kebetulan melintas untuk naik ke lantai dua.Sura derit ranjang terdengar.Segera menghentikan langkahnya.Mata mereka melihat sekelilingnya seperti dua pelaku Ranmor yang suka ada di video Youtube.
"Gilaa..Dit....suara siapa tuh?" Bisik Andi.
"Ga tahu Ndi..tapi kamar ini kalau ga salah kosong .Tapi sekarang udah ada penghuninya dan langsung....." Jawab Dito sambil kakinya mulai merayap.Kedua pemuda itu, Dito[20 Tahun,karyawan sebuah mini market ] dan Andi [22 Tahun ,bekerja sebagai Ojol] semakin penasaran dengan suara erangan .Hari itu masih hari kerja .Hari selasa .Kedua pemuda itu baru pulang dari warteg yang tidak jauh dari rumah kos itu.Dan kebetulan keduanya off.Andi gak kerja karena,motornya terpaksa harus nginep di bengkel.Sementara Dito dapet shif sore.
Melihat suasana di gang rumah kost itu lengang karena semua penghuni yang di lantai bawah lebih banyak wanita yang bekerja dan juga beberapa mahasiswi membuat kedua pemuda itu leluasa untuk mencoba merapatkan telinganya ke pintu kamar nomor 12 itu.226Please respect copyright.PENANAl7e0qGvK6Z
"Ayo Mas cepetan ...aku sudah angkat..Awwh...shhh..." Kembali terdengar rintihan.
Dito dan Andi saling beradu pandang.Andi nekat.Matanya mulai menjelajah ke lubang kunci kamar ,berharap melihat sesuatu yang bisa mencairkan kerongkongannya yang tiba-tiba kering.Hayalannya sudah melampaui batas plafon rumah.
" Sabaar...heeegghh,,,nah,,,dorong,,,sedikit lagi,,,,"
"Iya,,,,Duuh ..gimana sih lama bangeet...." Terdengar suara perempuan itu seperti kesal.
Saat Dito dan Andi tengah asik melakukan pengintaian dengan gaya pasukan runduk yang bergerak senyap sambil memegang senapan mereka yang mulai menonjol.Tanpa di sadari di belakang mereka seorang pria paruh baya tengah berdiri sambil memegang sebuah linggis kecil.Om Suryo sang pemilik rumah kos itu menatap keduanya dengan wajah memerah.Geram campur penasaran dengan tingkah kedua pemuda itu.Tiba-tiba suara om Suryo memecah suasana,yang membuat kedua pemuda itu tersentak.
"Been...Beni...Sudah beluum.Om bawa tang nih!" Pekik Om Suryo.
" Sedikit lagi Om.." terdengar suara sahutan dari dalam kamr.Dito dan Andi membeku.Wajah mereka langsung pucat.Seperti ayam yang baru selesai di potong.Mereka tidak mampu berdiri karena Om Suryo berdiri tepat di belakang mereka yang tengah berjongkok.
"Kletek!" Suara pintu berbunyi dan terbuka.
"Loh..Siapa kalian?" Seorang pemuda Beny[25 tahun] bertubuh gempal berdiri sambil membawa kunci inggris di tangan.Tak berselang lama seorang gadis nampak di belakangnya.
Dito dan andi gelagapan.Tanpa banyak bicara mereka langsung mundur sambil balik kanan dan melesat ke lantai atas dengan wajah menahan malu.Om Suryo hanya melotot sambil geleng-geleng kepala.
" Bisa di pindahkan ranjang besinya?" Tanya Om Suryo.
"Bisa om...Beres.Tadi ada baud yang posisinya ga pas.jadi aku dan Salma usahakan angkat bagian bawah tiang.Lagi Om-om hari gini masih simpen ranjang tua seperti itu."Jawab Beny.
"Ya sudah kalau beres.Eeeit..itu bukan ranjang biasa.Warisan dari Kakekmu.Dulu ayahmu di tawarkan ga mau.Ya Om bawa terus sampai Jakarta.Umurnya hampir lebih dari seratus tahunan.Roy dan mita sepupumu lahir dan besar di ranjang itu.Juga om."
" siapa dua pemuda tadi om?'
"Oh itu Dito sama Andi .penghuni kamar atas.Ga tahu kenapa tu dua bocah jongkok di depan kamar kalian.hehehe...biarlah,ga usah dipikirin.Terimakasih ya sudah bantu Om.untung kalian datang.,disaat om kebingungan cari yang bisa bantu beres-beres kamar ini.Nanti sore penghuni barunya mau datang.Yuk..ke rumah..Tantemu sudah siapkan makanan buatannya.Kita ngobrol dulu." Jelas Om Suryo sambil mengajak beny dan Salma istrinya ke rumahnya yang berada di depan rumah kost itu.
***
" Asem Dit.Jantung gue rasanya mau berhenti...Untung tang di tangan Om Suryo ga langsung hantam kepala kita." Ucap Andi sambilmengusap wajahnya berusaha mengembalikan aluran darahnya.
"Pantes ya Ndi Si om suka di sebut Suryo Macan.Langkahnya sama sekali ga ketahuan.Langsung nyergap.Hehehe...kirain gue ada gebyar panggung sugiono di dalam kamar itu.Mana senapan gue uah ga bisa di ajak kompromi.Edan pas lari kayak di cekik celana jeans gue." Balas Dito sambil membetulkan burung kesayangannya yang tadi terasa sesak di balik resleting..Kedua pemuda itu terus bercakap=cakap untuk beberapa saat mereka tidak mau keluar kamar karena merasa tidak nyaman dengan pemilik rumah kos yang memergoki kelakuan mereka..
***
Jam 17.00.sebuah mobil Avanza memasuki halaman rumah yang cukup luas milik Om Suryo.Tak berapa lama sopir taxy online itu keluar dan membuka bagasi belakang.Langsung menurunkan koper dan beberapa kardus berisi barang-barang.Seorang gadis berkulit putih dengan stelan Tshirt dan celana pendek se lutut turun.Wajahnya yang putih nampak menunjukan roman ceria.tapi nampak lugu.Sebuah tas kecil di keluarkannya dari dalam mobil.
"Kopernya langsung di bawa ke teras saja ya pak." Ucap gadis bernama Ririn itu.
"Baik Non." Jawab sopir taxy sambil matanya melirik ke arah leher jenjang gadis yang memiliki tinggi 165 cm itu.Leher itu seperti transparan.Putih bersih dan nampak garis pembuluh darah kehijauan halus di sekitar dagunya. Lesung pipi di kedua pipinya menambah manis senyum yang di lemparkan ke arah sopir taxy.
"Uweedan,kalau saja bini gue secantik itu.Gue betah banget dah di rumah." Tapi tiba-tiba bayangan indah itu lenyap saat sekilas kelebatan istrinya yang segarang banteng itu memandangnya dan membuyarkan taman-taman bunga yang sepanjang jalan bermekaran.
**
Ting...Tung
Suara bell berbunyi.Om Suryo yang tengah berada di ruang tamu berkumpul bersama Beni,Tante Wulan istrinya dan Silma langsung bergegas ke pintu depan.
Mata Pria paruh baya itu hanya menatap gadis di depannya saat membuka pintu.Beberapa saat ia seperti korban hipnotis panggung pertunjukan.
"Selamat sore om.betul ini rumah Kos Gang jambu.." Ririn langsung menyapa terlebih dahulu.
" Siapa Pi...?" Terdengar suara Tante Wulan dari dalam ruangan keluarga.
Om Suryo tersentak.Dan kembali tersadar setelah beberapa saat berdiri mematung.
"Ada tamu Mi...Eeem..Pasti kamu Ririn ya..yang tadi pagi telp om?" Tanya Om Suryo meyakinkan.
Ririn tersenyum."Betul Om,Ini Om Suryo?"
"I..Iya...Oh..silahkan masuk dulu.Sendirian Rin?Ga ada yang antar?"
"Tadi berdua sama sopir taxy om..hihihi.." Jawab ririn ramah sambil bercanda.membuat pria itu terkekeh.Om Suryo kemudian melihat sekilas ke halaman parkir melihat mobil taxy online keluar.
Rumah kost milik Om Suryo memang tidak berpagar tinggi.Kesan terbuka dan familiar terkesan dari halaman parkir luas tanpa sekat antara jalan gang dengan rumah tinggalnya.
Ririn di sambut Tante wulan yang bertubuh padat.Tapi walaupun usianya sudah separuh jalan tapi istri om Suryo itu masih nampak cantik.Dengan rambut gaya tahun 80an yang khas iya mengajak bicara Ririn.Calon penghuni baru kamar nomor 12.
Beny sesekali mencuri pandang ke arah gadis itu.Sambil sesekali melirik melihat Silma istrinya yang tengah berada di dapur.
" Cantik juga cewek ini.."
Om Suryo nampak pergi ke belakang untuk mengambil troli agar bisa membawa barang-barang milik Ririn.
..Bersambung part 2...
226Please respect copyright.PENANA33SDXksrbz