Sampai rumah Laura. Nathan ngide banget bawa Neira ke kamarnya.
205Please respect copyright.PENANAepb2juciea
"Nathan gue percaya sama Lo karna kaki Lo juga lagi begini tapi gue tau banget isi otak Lo nat. Inget ya Nathan. Sekali Lo salah langkah seumur idup Lo keilangan Neira! Paham."
205Please respect copyright.PENANAuQb9R2DR8v
"Gila Lo ya. Gue lagi sakit. Neira lagi sakit. Bisa bisanya Lo ngancem gue kayak gitu. Lo kira gue bakal nerkam Neira dalam keadaan kayak gini. Stress Lo!"
205Please respect copyright.PENANAW3LRqR0Q44
Laura mendelik, "gue paham banget isi otak dan hati adek gue yang udah 23 tahun gue liat tiap hari. Dan gue tau banget mimpi basah Lo sama siapa. Dan tiap Lo ngocok mikirin siapa." Nathan langsung mendelik.
205Please respect copyright.PENANAYXbDNqLj18
"Diem Lo Laura."
205Please respect copyright.PENANAgDwoDyIbum
"Inget ya nat, yang sakit itu kaki Lo bukan kontl Lo. Awas Lo macem macem sama Nei di rumah gue. Gue sunat 2x Lo!"
205Please respect copyright.PENANAA4OvhzTprr
"Tai ah. Berisik!"
205Please respect copyright.PENANA6XBnVfU1rl
"Kali ini gue izinin Lo sekamar Ama Nei tapi kalo sampe anak orang Lo buat dung duluan, sebelum ortu Nei, gue sama Michael duluan yang ngabisin Lo."
205Please respect copyright.PENANAPJKuhng2H0
"Iye iye paham babi!" Puas ngancem Nathan barulah Laura ninggalin Neira di kamar Nathan.
205Please respect copyright.PENANAuQTHcrEGrj
Cklek! Nathan masuk kamarnya dan sedih liat Neira meringis kesakitan.
205Please respect copyright.PENANAM4K0Sl3GqD
"Gue bawain air anget nih. Buat bersihin dada Lo. Biar gue lap ya." Neira sungkan.
205Please respect copyright.PENANAGprqNUDsc6
"Biar gue aja nat. Gue bisa kok. Lagian Lo juga sakit."
205Please respect copyright.PENANAcl7j3loUEm
"Gak apa apa. Gue mau bantu."
205Please respect copyright.PENANA6qUyVBj5LO
"Tapi nat, gue malu sama Lo."
205Please respect copyright.PENANADsRyq8eP85
Nathan inget anceman Laura jadi dia berusaha tenang. "Yaudah kalo gitu. Lo lap dan bersih bersih dulu ya. Gue tunggu di luar kalo gitu."
205Please respect copyright.PENANAwW3ohRGzYS
"Nath!" Neira nahan Nathan biar ga keluar. "Kalo Lo keluar terus siapa yang bantu sedot ini gue?" Dengan malu malu kucing, Neira ngelepas jaket Nathan, dan dia gak pake apa apa lagi.
205Please respect copyright.PENANAI4wxPfhpH3
Boo! Dua gunung mantul mantul depan mata Nathan, keliatan kencang dan merah merona.
205Please respect copyright.PENANAduJDfdewy2
"Sakit banget ya Nei?" Nathan balik duduk lagi, meski harus ngarahin kaki yang sakit, dia berusaha mendekati Nei. Eh mendekati tt Nei lebih tepatnya. Matanya Nathan Ampe ga bisa ngedip ngeliat gundukan bulat besar di dekat idungnya. Apalagi nipples nya itu netesin asi sampai perut dan udel Neira basah kuyup.
205Please respect copyright.PENANAToAgEvwwiJ
"Iya sakit Nath." Lirih Neira ngelus rambut Nathan udah gak sabar pengen diisepin. "Emhhh badan gue jadi panas dan dada rasanya mau pecah. Bahu juga sakit banget. Tegang sampe ke leher. Sakitnya beneran Nathan. Gue ga boong."
205Please respect copyright.PENANA1WVtBJWMXN
Dari tt mata Nathan ke bibir Neira yang gemeteran. Lanjut ke mata Neira yang berair nahan tangis.
205Please respect copyright.PENANAz8wTr74Hbp
"Gue mana tega liat Lo begini Neira. Sini gue bantuin sebisa gue."
205Please respect copyright.PENANAeRLHuLtKoh
"Ehem, pliss Nathan." Langsung nyodorin bibir Nathan pakai putingnya sementara sebelah lagi tangan Nathan mulai remes pelan.
205Please respect copyright.PENANAanXqSEm28K
"Emmmh ahhh sakiiit iiihhh tapi emhh enaaak..." Siapa. Nathan dipelanin sambil matanya ngeliatin bibir Neira yang gemetar sementara diantara paha Nathan Uda nyetrum aja.
205Please respect copyright.PENANAaHza6z9tER
"Emhh Nathan ahh emmhhh aduuuh yaaa gitu ahh enaaakkk..." Rintihan Neira bikin Nathan merinding, dia tambah nafsu nyedotnya sampai merem melek. "Ahhh aduhhh Nathan emmmmh emmphh hhhmmm..." Tangan Neira nopang ke belakang biar ga oleng. "Emmmh enakan ahh emmmh Nathan bukan cuma enak tapi geliii emmhh aduhhhh iih..."
205Please respect copyright.PENANAmaDMyaH8NZ
Nathan berenti sebentar.
205Please respect copyright.PENANAc3rYPofMry
"Ken, kenapa berenti?" Mata Neira udah sayu aja.
205Please respect copyright.PENANA8EeRPBTWEP
"Emhhh Neira, ini gue bantu Lo tapi rasanya gue ikut tersiksa tau."
205Please respect copyright.PENANAhY7HbpXHro
"Maksud Lo?"
205Please respect copyright.PENANAvTQ1Kk5Jdl
"Emhh, gue bakalan bantu Lo sampe tuntas tapi Neira.." muka Nathan maju sampe hidung mancung mereka sentuhan. "Selain tt Lo. Bibir Lo juga butuh sentuhan. Biar ga gemetar." Matanya Nathan udah gak ngedip ngeliatin bibir pink Neira yang gemetaran.
205Please respect copyright.PENANAxuyjDgfiaW
"Emh tapi Nathan ammhh appplhh!!" Telat cuy, bibir Nathan udah nempel dan mulai isap bibir bawah Neira. "Hemmm..." Neira mendesah berat di mulut Nathan dan itu bikin Nathan terus neken. Lidahnya mulai main di bibir Neira, mulai menjelajah masuk.
205Please respect copyright.PENANAH4qStGEcuP
"Hemm Nathan.." gemetaran Neira cengkeram kerah Nathan, dadanya terus netesin asi karena terus diuleni tangan gede Nathan. "Hemmmppp ahhhhh...."
205Please respect copyright.PENANAgT5IamuFna
Isapan Nathan makin keras di lidah Neira seiring remasan tangannya merajalela.
205Please respect copyright.PENANAzrf0AVHO2d
"Hemmmmpppp!!" Kehabisan nafas, Neira naikin mukanya jadi bibir Nathan jatuh ke leher Neira, dihisap lembut disana lanjut turun ke puting kiri Neira sementara mata Nathan gak berkedip natap mata sayu Neira.
205Please respect copyright.PENANAaGXttwseX6
Slurpp cups...
205Please respect copyright.PENANARUNvwC3Ise
"Haii Nathan..." Rintihan Neira campur tangisan kecil, badannya gemetar. "Nathan ahhhh..." Nafasnya jadi berat dan terengah engap.
205Please respect copyright.PENANAAbxQ5H9eRp
Nathan berenti sebentar, dia tatap posisi Neira yang pasrah. "Neira, Lo cantik sih." Jempol Nathan nekan bibir bawah Neira.
205Please respect copyright.PENANAnbSFDqUibQ
"Hemmmppp!!" Deep kissing lagi sampai nafas mereka habis, saliva mereka bahkan luber kemana mana. "Hempp... Nathan.." mata Neira sayu, "Lo juga kenapa jadi ganteng?"
205Please respect copyright.PENANAp7Fk5uwfeY
Ketawa denger bisikan Neira, Nathan makin tertantang. "Neira, kalau gue lepas kendali Lo boleh tendang, gigit bibir gue sampe berdarah atau Lo boleh bunuh gue. Apapun selama Lo ga terima. Selama Lo ga nyaman. Lakuin aja gak usah takut." Ucapan Nathan bikin dahi Neira berkerut.
205Please respect copyright.PENANAKAhWtY1C74
"Maksud Lo?"
205Please respect copyright.PENANA9ZVUJ6Tzhh
"Soalnya sulit nahan diri kalo liat Lo begini. slurpp!!" Nathan balik nyusu lagi, kiri kanan gantian tapi matanya ga beralih dari mata Neira.
205Please respect copyright.PENANABNIc6Bj5rG
Dada Neira berdebar cepat ditambah setiap hisapan di PD sekaan Neira tersetrum. "Ahhhh emmpp!"
205Please respect copyright.PENANAnSMTUa4xgR
Setiap di hisap, rintihan Neira naik, badan Neira menegang.
205Please respect copyright.PENANAYWXd3gfvyT
"Ooh Neira, gue gila..." Rintih Nathan diantara payudara Neira yang mulai melembut. "Susu Lo enak banget emmhh... Bikin gue ketagihan. Slurrrpp!!" Neira yang baikan langsung senyum.
205Please respect copyright.PENANAJLtIiMY9fV
"Kalau gitu, susu gue buat Lo aja Nathan. Lo boleh minum seumur hidup Lo." Nathan langsung bangun, kayak dapat jackpot aja dia.
205Please respect copyright.PENANAbf30skRDso
"Lo serius?" Nathan kegirangan sampe sumringah ga karuan.
205Please respect copyright.PENANAF796QZSSoO
"Hemmm hooh tapi Nathan, sekarang rasanya ada yang aneh deh sama badan gue?"
205Please respect copyright.PENANAg7bV9PxIw6
"Kenapa? Ada yang sakit yak?" Nathan jadi cemas.
205Please respect copyright.PENANAlF2nL5j2KY
"Emh gak tau nat, tapi ada yang basah di sini juga..."
205Please respect copyright.PENANAQcC6BAtfL8
"Dimana?"
205Please respect copyright.PENANAp0pxsFnivZ
"Di sini!" Mata Nathan membulat ngeliat arah diantara paha Neira yang iya bener, ada yang basah di sana.
205Please respect copyright.PENANAqIPPf79pX0
"Astaga Nei... Gue gak kuat kalo gini!" Giliran Nathan yang nahan tangis sambil jepit pahanya soalnya di sana udah ada yang berdiri tegak sekeras batu. "Ampun neiraaaa..."
205Please respect copyright.PENANA1INQbBBQFB