53Please respect copyright.PENANAFXHr7qC64I
Setaun dua tiga tahun berlalu.
53Please respect copyright.PENANAUtZpEnXNO7
Tapi memori masih nempel di otak Neira.
53Please respect copyright.PENANA31zIRgJB4h
"Neira. Gue bakal pindah ausi. Gue mau fokus jadi atlet disana."
53Please respect copyright.PENANARnrNsIkWyI
"Lo tau kan sayang. Gue selalu dukung apapun itu." Neira inget banget dia masih gelendotan manja di kampus meski jadi tontonan. Sesampai di mobil Nathan.
53Please respect copyright.PENANABcdGiDmGLE
Neira juga masih inget banget kalau Nathan masih bukain pintu. Ngasih kopi. Bahkan ngawasin rambut Neira. Tapi perhatian itu bertolak banget sama pernyataan Nathan.
53Please respect copyright.PENANA8gHRXjeRf1
"Neira. Kita harus putus."
53Please respect copyright.PENANAiBoc4cF51z
Deg! Kopi Neira hampir tumpah untung sempat Nathan tangkap. Kaget. Shock. Bingung. Ga terima. Itu sih yang Neira rasain. Bahkan sampe sekarang.
53Please respect copyright.PENANAkRrv1JYd6X
"Jangan becanda Nathan. Kiss me!" Kata Neira masih bisa ketawa waktu itu. Dia nyodorin bibirnya. Dan Nathan masih ngasih kiss. Kiss yang dalem basah. Tapi hambar. Biasanya seiring mereka kissing. Nathan bakal lebih aktif. Mainin tetenya. Atau meluk. Atau grepe grepe. Pokoknya penuh nafsu. Kali ini engga. Neira dag dig dug. Sesak.
53Please respect copyright.PENANAVxfEEfw9qF
"Nathan. Are you oke?"
53Please respect copyright.PENANAidxjkI9f2w
"Yes I am. Ini keputusan ku."
53Please respect copyright.PENANAzfT4gLAEWi
"Nathan. Kita ga perlu putus. Ldr buatku no problems ko."
53Please respect copyright.PENANAlXMMRFZvdb
"Neira. Kamu harus tau kalau semua gak selalu tentang kamu. Ayo kita udahan. Kita putus."
53Please respect copyright.PENANA0e0n0pfTMy
Neira mau teriak. Mau protes. Tapi gak bisa ngomong. Suaranya putus di tenggorokan. Cuma air mata yang jadi bahasa. Sesak. Nyeri. Linu. Semua jadi limpahan air mata. Di depan Nathan. Neira cuma nangis gak bersuara. Sesak sampai ke dada. Dia gak bisa bilang apa apa lagi meski banyak yang mau dia omongin. Semua tercekat di tenggorokan.
53Please respect copyright.PENANAUn0fo52SXz
Sesampai di kosan Neira. Neira inget banget warna langit Oren. Muka Nathan yang sembab. Sebetulnya Lo Uda lama nangis daripada gue kan nath. Kenapa? Kenapa? Neira pengen nanya tapi kata yang keluar dari mulut Neira cuma. "Ayo nginep di kos gue. Untuk pertama dan terakhir kali." Diiringi tetesan. Muka cengeng Neira. Dan tarikan nafas berat Nathan. Berat. Neira bisa liat itu dari mata. Dari urat yang menegang. Dari kekejaman muka datar Nathan.
53Please respect copyright.PENANAm9D06UNWc4
"Lo gak bisa? Pengecut!" Lirih Neira masih nangis.
53Please respect copyright.PENANAu6qlkZaKCH
Nathan gak jawab. Dia cuma narik paksa Neira ke kosan. Dia masuk. Dia tutup pintu. Dikunci. Nathan buka bajunya. Dia buka celanaya. Dia bugil depan Neira.
53Please respect copyright.PENANAFcv6ieXRdY
"Kalo Lo yakin. Tapi meski 100x kita ngelakuin. Gue tetap ninggalin Lo. Lo bilang gue pengecut. Engga. Gue cuma brengsek, brengsek!" Suara Nathan serak. Pelan. Tertahan di ujung lidah. Jakunnya naik turun. Matanya merah sembab. Tapi tetap kejam sih.
53Please respect copyright.PENANAoa0MP6eJtf
Neira ikutan. Buka semua bajunya. Dia bugil. Dia ambil tangan Nathan ke tetenya. Dia cium bibir Nathan. Rasanya dingin. Hambar.
53Please respect copyright.PENANA8ORXXwrDDy
53Please respect copyright.PENANAITu8Q4B42c
Neira naik ke atas Nathan di sofa. Suara tv neracau seiring desahan serak. Diiringi air mata.
53Please respect copyright.PENANAq1h48aZURB
"Emmhhh hiks..."
53Please respect copyright.PENANAZZ52MQipRp
"Ahhh hiks .."
53Please respect copyright.PENANAdITM8WtVGD
Muka Neira. Jambakan Nathan. Ronde yang berjalan.
53Please respect copyright.PENANAkahQNLhJOp
Malam itu. Neira masih ingat dingin bibir Nathan yang gak mau berenti ngisap bibirnya. Ngisap putingnya kiri kanan. Tangan Nathan yang dingin. Remes tt. Remes pantat Neira. Kontl Nathan yang selalu keras dan hebat itu. Masuk keluar di vagina Neira. Desahan Neira yang diiringi tetesan air mata.
53Please respect copyright.PENANA8ctBSwx3LN
53Please respect copyright.PENANAmp99jWd7gz
53Please respect copyright.PENANAD13X3bo7qN
53Please respect copyright.PENANArHS8uQcH01
Atau Neira yang merangkak di kasur. Nathan yang meluk erat dari atas punggung. Diantara dingin bibir Nathan ada air mata yang panas. Ada kontl Nathan yang panas. Membakar vagina Neira. Meski mereka mendesah nikmat tapi itu ga enak sama sekali.
"Huuu hiks... Nathan ..."
"Neiraa uuhhh hiks..." Kecupan ditiap sudut kulit Neira lebih lama ilang bekasnya.
Posisi berbalik. Neira naik ke atas Nathan, nyoba goyang meski harus liat Nathan nutup mukanya. Sembunyikan muka cengeng.
"Nathan aku cinta aku cinta kamu cinta banget hiks.." Neira rebah, meluk Nathan, nangis di dada Nathan.
53Please respect copyright.PENANAD4QFXJpEOn
Nathan ngelus Neira. Dia minta muka Neira. Mereka ciuman lagi, lebih lama, lebih sesek. "Neira.. sorry... Hiks.."
53Please respect copyright.PENANACKSA7g65sL
Hampir sepak kondom abis malam itu. Tapi cuma mengisahkan diam.
53Please respect copyright.PENANAc5vKj6DQz6
"Neira I am sorry. Kamu harus bahagia. Good bye..." Nathan kasih ciuman paling panjang. Paling lama. Pelukan paling erat sampai gak bisa lepas. Dan hisapan terakhir di tt Neira sampai merah pucat. "Bye..."
53Please respect copyright.PENANA2sC3T8TZhF
Neira yang berantakan. Ruang yang berantakan. Kondom berceceran. Ranjang yang basah. Karena air mata juga sperma. Semua masih utuh di memori Neira.
53Please respect copyright.PENANAEVx5jjU292
*****
53Please respect copyright.PENANAF0q72v7Vke
"Congrats Nei buat proyek film baru Lo!"
53Please respect copyright.PENANAwYxLjOCxCi
"Thanks Fir. Semua berkat Lo."
53Please respect copyright.PENANA5CQub5IYVX
"Ya gak lah. Itu karena Lo berbakat." Neira udah jadi aktor. Pendatang baru yang booming. Banyak tawaran masuk. Dan dia percayai sama Fira sebagai manager.
53Please respect copyright.PENANAG782BmphgL
Sementara Ardi. Dia fokus usaha sendiri. Bidang advertising. Masih coba deketin Neira.
53Please respect copyright.PENANAl0f2vsexxx
"Hai Fir. Gue mau ajak Neira pulang." Ardi datang dengan gaya resmi pakai jas.
53Please respect copyright.PENANAtFrC8XTqjV
"Coba aja." Kata Fira ninggalin mereka.
53Please respect copyright.PENANASOcgsLNBx8
"Hay Nei. Uda makan belum?"
53Please respect copyright.PENANAj728ocF1fd
"Hai di. Gimana kerjaan Lo?"
53Please respect copyright.PENANAmGJPIpdkma
"Lancar. Btw, congrats ya. Gue liat Lo banyak banget muncul akhir akhir ini. Dan Lo keren banget di layar."
53Please respect copyright.PENANAD5xn0nrneU
"Thanks Di. Thanks..."
53Please respect copyright.PENANAQ4eeEmGfdo
"Nei Lo tau perasaan gue kan. Plis. Kasih gue kesempatan."
53Please respect copyright.PENANArqHFbLSmNx
"Sorry Di. Gue gak bisa." Neira siap siap pulang. Ninggalin Ardi. Tapi Ardi nyusuin sampai ke mobil Neira.
53Please respect copyright.PENANAmeVCkLhQEy
"Nei!" Dia ikut masuk ke mobil Neira. "Lo harus lupain si brengsek itu. Lo Taukan! Dia gak pantes buat Lo."
53Please respect copyright.PENANAmm1JaTZhAT
"Lo ga ada urusan ngomong tentang dia di!"
53Please respect copyright.PENANAaCVmhTt5bX
"Gue ada! Gue suka. Sayang. Cinta. Gue selalu ada buat Lo. Tapi Lo. Sekali aja. Plis. Cobalah dulu Nei. Plis. Gue sampe mohon sama lo."
53Please respect copyright.PENANALDt0su7KXr
"Sorry. Gue mau pulang. Keluar dari mobil gue." Neira bukain pintu Ardi. Ngusir. Ardi keluar. Tapi dia gak Nerima gitu aja. Neira ditarik paksa. Ditahan ke kao mobil. Ditelentangkan.
53Please respect copyright.PENANApSNjeo8u9x
"Ardi. Lo gila!"
53Please respect copyright.PENANAG1kC6yGyl4
"Iya gue gila. Gue tergila gila sama Lo!" Ardi maksa mau nyium bibir Neira.
53Please respect copyright.PENANA2EF75DEreG
"Akkhh!!! Lepasin... Sialan Ardi!!" Neira berontak. Dia usaha nendang tapi kaki Neira ditangkap. Ditahan. Neira nolak ciuman Ardi tapi Ardi nahan dagu Neira.
53Please respect copyright.PENANAO53c4j38Vv
Cups!!
53Please respect copyright.PENANA7x104fsOec
Ciuman Ardi kasar. Kuat. Nafsu...
53Please respect copyright.PENANAueVu2N9Zhv
Neira ketakutan. Dia gak bisa lawan pas tangan Ardi masuk ke bajunya. Meres tetenya. Neira gemetaran.
53Please respect copyright.PENANAe5lLKKObha
"Lo. Lo suka kalo tt Lo diginiin." Ardi remes. Gigit puting Neira.
53Please respect copyright.PENANAsi8gm7PvPR
"Akkhhh!!!" Mulut Neira dibungkam biar ga bisa teriak lagi. Dua tangan Neira ditahan satu tangan Ardi. Dia leluasa ngisep toket kanan Neira.
53Please respect copyright.PENANAIEizR2Ld0x
"Eeggg!!!" Neira nyoba teriak tapi percuma. Ardi ngeluarin kontlnya. Dia kocok depan Neira yang nanar. Sampai crot dan dilap pakai baju Neira. "Fuck! Ahhhh lebih enak kalo crot di mmk Lo! Ya kan!"
53Please respect copyright.PENANAHyYOqT33ed
Seringai Ardi nakutin. Neira lemes.
53Please respect copyright.PENANA2kk4VMDwDg
Cuih!!
53Please respect copyright.PENANACf9UqxZfMj
Neira ngeludahin muka Ardi. "Lo baji~"
53Please respect copyright.PENANAyR3cESpGvy
Plak! Belum sempat ngumpat. Pipi Neira ditampar Ardi. Bibir Neira pecah. Berdarah.
53Please respect copyright.PENANAdWGz71ry8Q
Di parkiran gedung ini. Neira pasrah. Ardi nyeret Neira ke mobilnya. Di kursi penumpang Neira ditelentangkan. Dibugilin paksa. Tangan Neira diiket. Mulutnya dibungkam. Ardi siap nerkam.
53Please respect copyright.PENANAwci1yyFaB9
Gak Tuhan. Tolonggg tolongg atau matikan aja gue! Neira berdoa dalam hati. Gak sanggup liat Ardi yang nindih penuh nafsu. Yang ngenyotin tetenya. Dan sekarang Neira merinding sejadinya ngerasain batang keras hinggap di selangkangan. Belum pernah setakut dan sejijik ini.
53Please respect copyright.PENANAEvsJV1hT3Y
*****
53Please respect copyright.PENANAmiUo8jLbsF
"Bangsat!"
53Please respect copyright.PENANAlwE5nczLPS
Suara yang Neira kenal. Ada yang narik kerah Ardi. Neira langsung bangun. Nutupin kakinya. Gimanalah dia usaha meski tangan diikat. Sambil terus nangis.
53Please respect copyright.PENANAV9p3M3h5vc
Suara gebukan ga berenti di luar.
53Please respect copyright.PENANA9op7vXcqyz
"Cih! Sialan Lo bangst!"
53Please respect copyright.PENANAtFi0aO2ukv
Diujung tangis. Neira shock. Nathan?
53Please respect copyright.PENANAOo2dGQKpfu
"Nei. Lo, lo~" suaranya gemetar. Dia buka ikatan Neira. Neira meluk erat Nathan.
53Please respect copyright.PENANA177ikizRa8
"Neii..." Nathan nangis di pelukan Neira.
53Please respect copyright.PENANAktSXHliUTD
Sayang seribu sayang.
53Please respect copyright.PENANAdLgxedgNIg
Dibelakang Nathan. Hantaman dongkrak udah nunggu.
53Please respect copyright.PENANAfbY1VGWnx7
"NATHAAAN!" Jerit Neira.
53Please respect copyright.PENANAUjYoynIySE
Kaki Nathan reflek nendang. BRUK! Dongkrak melempar tinggi jatuh tepat di kaki Nathan.
53Please respect copyright.PENANAWIZmjDyl7h
BRUK!!
53Please respect copyright.PENANAMT3ehQJVBo
"ARGGHHHH!!!"
53Please respect copyright.PENANAYP9YLO1em4
Suara dentuman. Teriakan berbareng.
53Please respect copyright.PENANAuUe3x9WPiW
"NEI!" Fira histeris bawa satpam. Dia juga kacau. Fira Berjam jam kekuncu di kamar mandi. Semua petugas ngurus Fira. Sementara di sini. Ada kekacauan.
53Please respect copyright.PENANA6Iwx0ELLmI
"Nath... Nath... Nathan...." Neira nanar. Cuma bisa nutup mulut. Air matanya gak terbendung. "NATHAN!!!!"
53Please respect copyright.PENANAOCjN9vVCWZ
Teriakan Neira serentak sama Fira. Mereka nyoba nolong Nathan.
53Please respect copyright.PENANAAgmY1jbGKW
Bak BuK Bak Buk!! Hantaman dongkrak Ardi membabi-buta sementara Nathan ngalangin pintu mobil supaya Neira ga kesentuh.
53Please respect copyright.PENANAo1OJDeYjtI
"Nei.... Gue baik baik aja ko. Lo... Lo jangan nangis terus..."
53Please respect copyright.PENANAySkttlgDhP
Gak bisa. Gak bisa... Air mata neira makin banjir. Darah. Kaki remuk Nathan.
53Please respect copyright.PENANAKaHgTpX68B
"Nei... Gue gak apa apa..." Nathan pingsan. Neira histeris. Fira ngamuk ke
53Please respect copyright.PENANAnKlLyrQlAr
Ardi. Yang dibawa polisi.
53Please respect copyright.PENANAP4iNtcU1cX
"Bangsat Lo bangsat! Gue salah percaya sama Lo! Ardi sialan! Busuk Lo di penjara."
53Please respect copyright.PENANAFvhZrEjics
Cuma seringai menang yang Ardi pamerin.
53Please respect copyright.PENANAF6DwlCm0YD
"Mampus Lo! Cacat!"
53Please respect copyright.PENANAO1HMNT8gDb