61Please respect copyright.PENANAxIc12WXuvp
Setaun dua tiga tahun berlalu.
61Please respect copyright.PENANA6OmXPieZJ3
Tapi memori masih nempel di otak Neira.
61Please respect copyright.PENANAR24JqdQ2Up
"Neira. Gue bakal pindah ausi. Gue mau fokus jadi atlet disana."
61Please respect copyright.PENANA5eLhwk8rXW
"Lo tau kan sayang. Gue selalu dukung apapun itu." Neira inget banget dia masih gelendotan manja di kampus meski jadi tontonan. Sesampai di mobil Nathan.
61Please respect copyright.PENANAHfpdPWMTEa
Neira juga masih inget banget kalau Nathan masih bukain pintu. Ngasih kopi. Bahkan ngawasin rambut Neira. Tapi perhatian itu bertolak banget sama pernyataan Nathan.
61Please respect copyright.PENANAJPDqw0vdt4
"Neira. Kita harus putus."
61Please respect copyright.PENANAr2r7cAC3kj
Deg! Kopi Neira hampir tumpah untung sempat Nathan tangkap. Kaget. Shock. Bingung. Ga terima. Itu sih yang Neira rasain. Bahkan sampe sekarang.
61Please respect copyright.PENANAdTxGkmqGxi
"Jangan becanda Nathan. Kiss me!" Kata Neira masih bisa ketawa waktu itu. Dia nyodorin bibirnya. Dan Nathan masih ngasih kiss. Kiss yang dalem basah. Tapi hambar. Biasanya seiring mereka kissing. Nathan bakal lebih aktif. Mainin tetenya. Atau meluk. Atau grepe grepe. Pokoknya penuh nafsu. Kali ini engga. Neira dag dig dug. Sesak.
61Please respect copyright.PENANAG5mqSMHVHg
"Nathan. Are you oke?"
61Please respect copyright.PENANA4HCfPU6Bxj
"Yes I am. Ini keputusan ku."
61Please respect copyright.PENANAv1tp1EwwIN
"Nathan. Kita ga perlu putus. Ldr buatku no problems ko."
61Please respect copyright.PENANAeVL7K1FAwc
"Neira. Kamu harus tau kalau semua gak selalu tentang kamu. Ayo kita udahan. Kita putus."
61Please respect copyright.PENANAqeK5C04z4G
Neira mau teriak. Mau protes. Tapi gak bisa ngomong. Suaranya putus di tenggorokan. Cuma air mata yang jadi bahasa. Sesak. Nyeri. Linu. Semua jadi limpahan air mata. Di depan Nathan. Neira cuma nangis gak bersuara. Sesak sampai ke dada. Dia gak bisa bilang apa apa lagi meski banyak yang mau dia omongin. Semua tercekat di tenggorokan.
61Please respect copyright.PENANAnTaIbmwSjQ
Sesampai di kosan Neira. Neira inget banget warna langit Oren. Muka Nathan yang sembab. Sebetulnya Lo Uda lama nangis daripada gue kan nath. Kenapa? Kenapa? Neira pengen nanya tapi kata yang keluar dari mulut Neira cuma. "Ayo nginep di kos gue. Untuk pertama dan terakhir kali." Diiringi tetesan. Muka cengeng Neira. Dan tarikan nafas berat Nathan. Berat. Neira bisa liat itu dari mata. Dari urat yang menegang. Dari kekejaman muka datar Nathan.
61Please respect copyright.PENANAlp61Un9uVm
"Lo gak bisa? Pengecut!" Lirih Neira masih nangis.
61Please respect copyright.PENANA67PYLg5Ciz
Nathan gak jawab. Dia cuma narik paksa Neira ke kosan. Dia masuk. Dia tutup pintu. Dikunci. Nathan buka bajunya. Dia buka celanaya. Dia bugil depan Neira.
61Please respect copyright.PENANAhkSBAxpvne
"Kalo Lo yakin. Tapi meski 100x kita ngelakuin. Gue tetap ninggalin Lo. Lo bilang gue pengecut. Engga. Gue cuma brengsek, brengsek!" Suara Nathan serak. Pelan. Tertahan di ujung lidah. Jakunnya naik turun. Matanya merah sembab. Tapi tetap kejam sih.
61Please respect copyright.PENANAGeHTDTAkk1
Neira ikutan. Buka semua bajunya. Dia bugil. Dia ambil tangan Nathan ke tetenya. Dia cium bibir Nathan. Rasanya dingin. Hambar.
61Please respect copyright.PENANAw9xrJ4VzQ9
61Please respect copyright.PENANA66H9qZdlzH
Neira naik ke atas Nathan di sofa. Suara tv neracau seiring desahan serak. Diiringi air mata.
61Please respect copyright.PENANAFaQ0lbeiYD
"Emmhhh hiks..."
61Please respect copyright.PENANAnxHtfewnlj
"Ahhh hiks .."
61Please respect copyright.PENANAwpvqQECwUp
Muka Neira. Jambakan Nathan. Ronde yang berjalan.
61Please respect copyright.PENANARxAW1nIjkt
Malam itu. Neira masih ingat dingin bibir Nathan yang gak mau berenti ngisap bibirnya. Ngisap putingnya kiri kanan. Tangan Nathan yang dingin. Remes tt. Remes pantat Neira. Kontl Nathan yang selalu keras dan hebat itu. Masuk keluar di vagina Neira. Desahan Neira yang diiringi tetesan air mata.
61Please respect copyright.PENANA2s9TSTSYzA
61Please respect copyright.PENANA70qFpRby5S
61Please respect copyright.PENANAxOcRRYGbgY
61Please respect copyright.PENANAmDloVPA0nP
Atau Neira yang merangkak di kasur. Nathan yang meluk erat dari atas punggung. Diantara dingin bibir Nathan ada air mata yang panas. Ada kontl Nathan yang panas. Membakar vagina Neira. Meski mereka mendesah nikmat tapi itu ga enak sama sekali.
"Huuu hiks... Nathan ..."
"Neiraa uuhhh hiks..." Kecupan ditiap sudut kulit Neira lebih lama ilang bekasnya.
Posisi berbalik. Neira naik ke atas Nathan, nyoba goyang meski harus liat Nathan nutup mukanya. Sembunyikan muka cengeng.
"Nathan aku cinta aku cinta kamu cinta banget hiks.." Neira rebah, meluk Nathan, nangis di dada Nathan.
61Please respect copyright.PENANA1PJqNxKeMe
Nathan ngelus Neira. Dia minta muka Neira. Mereka ciuman lagi, lebih lama, lebih sesek. "Neira.. sorry... Hiks.."
61Please respect copyright.PENANARDqvro0UMB
Hampir sepak kondom abis malam itu. Tapi cuma mengisahkan diam.
61Please respect copyright.PENANADcXaWhADFW
"Neira I am sorry. Kamu harus bahagia. Good bye..." Nathan kasih ciuman paling panjang. Paling lama. Pelukan paling erat sampai gak bisa lepas. Dan hisapan terakhir di tt Neira sampai merah pucat. "Bye..."
61Please respect copyright.PENANAUuAEVCrrzB
Neira yang berantakan. Ruang yang berantakan. Kondom berceceran. Ranjang yang basah. Karena air mata juga sperma. Semua masih utuh di memori Neira.
61Please respect copyright.PENANAK4fk7uXb2Z
*****
61Please respect copyright.PENANAPYcXxPKfJY
"Congrats Nei buat proyek film baru Lo!"
61Please respect copyright.PENANA9l5YzoH4bw
"Thanks Fir. Semua berkat Lo."
61Please respect copyright.PENANA83dx4vqIzm
"Ya gak lah. Itu karena Lo berbakat." Neira udah jadi aktor. Pendatang baru yang booming. Banyak tawaran masuk. Dan dia percayai sama Fira sebagai manager.
61Please respect copyright.PENANAyq72r2bQht
Sementara Ardi. Dia fokus usaha sendiri. Bidang advertising. Masih coba deketin Neira.
61Please respect copyright.PENANAjoxPCCFuNk
"Hai Fir. Gue mau ajak Neira pulang." Ardi datang dengan gaya resmi pakai jas.
61Please respect copyright.PENANAlNW4HMZC2W
"Coba aja." Kata Fira ninggalin mereka.
61Please respect copyright.PENANARRHsHifoYL
"Hay Nei. Uda makan belum?"
61Please respect copyright.PENANAVHkqaXqlKP
"Hai di. Gimana kerjaan Lo?"
61Please respect copyright.PENANAkG87aDjNzG
"Lancar. Btw, congrats ya. Gue liat Lo banyak banget muncul akhir akhir ini. Dan Lo keren banget di layar."
61Please respect copyright.PENANAQOGs0a7IAm
"Thanks Di. Thanks..."
61Please respect copyright.PENANAczegTd1PAf
"Nei Lo tau perasaan gue kan. Plis. Kasih gue kesempatan."
61Please respect copyright.PENANAxJYweU9j2C
"Sorry Di. Gue gak bisa." Neira siap siap pulang. Ninggalin Ardi. Tapi Ardi nyusuin sampai ke mobil Neira.
61Please respect copyright.PENANAa7SuGxoW2v
"Nei!" Dia ikut masuk ke mobil Neira. "Lo harus lupain si brengsek itu. Lo Taukan! Dia gak pantes buat Lo."
61Please respect copyright.PENANASYyGV2gDw5
"Lo ga ada urusan ngomong tentang dia di!"
61Please respect copyright.PENANAMyLjWoicXU
"Gue ada! Gue suka. Sayang. Cinta. Gue selalu ada buat Lo. Tapi Lo. Sekali aja. Plis. Cobalah dulu Nei. Plis. Gue sampe mohon sama lo."
61Please respect copyright.PENANA01HwHIRHEJ
"Sorry. Gue mau pulang. Keluar dari mobil gue." Neira bukain pintu Ardi. Ngusir. Ardi keluar. Tapi dia gak Nerima gitu aja. Neira ditarik paksa. Ditahan ke kao mobil. Ditelentangkan.
61Please respect copyright.PENANAqcBbfk1lHG
"Ardi. Lo gila!"
61Please respect copyright.PENANABhOayQLXeC
"Iya gue gila. Gue tergila gila sama Lo!" Ardi maksa mau nyium bibir Neira.
61Please respect copyright.PENANAyJSfLbStNW
"Akkhh!!! Lepasin... Sialan Ardi!!" Neira berontak. Dia usaha nendang tapi kaki Neira ditangkap. Ditahan. Neira nolak ciuman Ardi tapi Ardi nahan dagu Neira.
61Please respect copyright.PENANA56KyZ3kzDU
Cups!!
61Please respect copyright.PENANAzzLeSvlPyw
Ciuman Ardi kasar. Kuat. Nafsu...
61Please respect copyright.PENANAK5KcNVuOed
Neira ketakutan. Dia gak bisa lawan pas tangan Ardi masuk ke bajunya. Meres tetenya. Neira gemetaran.
61Please respect copyright.PENANA2j1At7qSWR
"Lo. Lo suka kalo tt Lo diginiin." Ardi remes. Gigit puting Neira.
61Please respect copyright.PENANALjFAyr7XaH
"Akkhhh!!!" Mulut Neira dibungkam biar ga bisa teriak lagi. Dua tangan Neira ditahan satu tangan Ardi. Dia leluasa ngisep toket kanan Neira.
61Please respect copyright.PENANAMZtauTyXuY
"Eeggg!!!" Neira nyoba teriak tapi percuma. Ardi ngeluarin kontlnya. Dia kocok depan Neira yang nanar. Sampai crot dan dilap pakai baju Neira. "Fuck! Ahhhh lebih enak kalo crot di mmk Lo! Ya kan!"
61Please respect copyright.PENANAtcnQM0xhw9
Seringai Ardi nakutin. Neira lemes.
61Please respect copyright.PENANAc9gf4Z5xoE
Cuih!!
61Please respect copyright.PENANAZMH9YZVXTV
Neira ngeludahin muka Ardi. "Lo baji~"
61Please respect copyright.PENANA4Nv8nNdNGM
Plak! Belum sempat ngumpat. Pipi Neira ditampar Ardi. Bibir Neira pecah. Berdarah.
61Please respect copyright.PENANAXpN50gfMF5
Di parkiran gedung ini. Neira pasrah. Ardi nyeret Neira ke mobilnya. Di kursi penumpang Neira ditelentangkan. Dibugilin paksa. Tangan Neira diiket. Mulutnya dibungkam. Ardi siap nerkam.
61Please respect copyright.PENANAQiOS5Cw94U
Gak Tuhan. Tolonggg tolongg atau matikan aja gue! Neira berdoa dalam hati. Gak sanggup liat Ardi yang nindih penuh nafsu. Yang ngenyotin tetenya. Dan sekarang Neira merinding sejadinya ngerasain batang keras hinggap di selangkangan. Belum pernah setakut dan sejijik ini.
61Please respect copyright.PENANAVRs9HJslXk
*****
61Please respect copyright.PENANAim4ASGdHCB
"Bangsat!"
61Please respect copyright.PENANAEcSqm5GVLu
Suara yang Neira kenal. Ada yang narik kerah Ardi. Neira langsung bangun. Nutupin kakinya. Gimanalah dia usaha meski tangan diikat. Sambil terus nangis.
61Please respect copyright.PENANAEwTirJ5gMi
Suara gebukan ga berenti di luar.
61Please respect copyright.PENANA6K41UocPid
"Cih! Sialan Lo bangst!"
61Please respect copyright.PENANAkeyH8RSj9y
Diujung tangis. Neira shock. Nathan?
61Please respect copyright.PENANAMTgIb0vjUQ
"Nei. Lo, lo~" suaranya gemetar. Dia buka ikatan Neira. Neira meluk erat Nathan.
61Please respect copyright.PENANA4kDLElf4ty
"Neii..." Nathan nangis di pelukan Neira.
61Please respect copyright.PENANAnoJ2TEi7JY
Sayang seribu sayang.
61Please respect copyright.PENANA2tuk2ZmVlR
Dibelakang Nathan. Hantaman dongkrak udah nunggu.
61Please respect copyright.PENANANSrK6bNMvN
"NATHAAAN!" Jerit Neira.
61Please respect copyright.PENANAISPJ5h2u7F
Kaki Nathan reflek nendang. BRUK! Dongkrak melempar tinggi jatuh tepat di kaki Nathan.
61Please respect copyright.PENANAwiqLnennv0
BRUK!!
61Please respect copyright.PENANADGdomySdDd
"ARGGHHHH!!!"
61Please respect copyright.PENANAoMSmNK31Co
Suara dentuman. Teriakan berbareng.
61Please respect copyright.PENANAnij8iZsiXs
"NEI!" Fira histeris bawa satpam. Dia juga kacau. Fira Berjam jam kekuncu di kamar mandi. Semua petugas ngurus Fira. Sementara di sini. Ada kekacauan.
61Please respect copyright.PENANAB7IpVRrJoz
"Nath... Nath... Nathan...." Neira nanar. Cuma bisa nutup mulut. Air matanya gak terbendung. "NATHAN!!!!"
61Please respect copyright.PENANANLTCyI0WCG
Teriakan Neira serentak sama Fira. Mereka nyoba nolong Nathan.
61Please respect copyright.PENANAX27917lz4v
Bak BuK Bak Buk!! Hantaman dongkrak Ardi membabi-buta sementara Nathan ngalangin pintu mobil supaya Neira ga kesentuh.
61Please respect copyright.PENANA7q9DLtjesF
"Nei.... Gue baik baik aja ko. Lo... Lo jangan nangis terus..."
61Please respect copyright.PENANAHtRlpPM6qR
Gak bisa. Gak bisa... Air mata neira makin banjir. Darah. Kaki remuk Nathan.
61Please respect copyright.PENANAv0TfbEJfU5
"Nei... Gue gak apa apa..." Nathan pingsan. Neira histeris. Fira ngamuk ke
61Please respect copyright.PENANAMHFMYU50eH
Ardi. Yang dibawa polisi.
61Please respect copyright.PENANAmfe9SdXJhS
"Bangsat Lo bangsat! Gue salah percaya sama Lo! Ardi sialan! Busuk Lo di penjara."
61Please respect copyright.PENANAGef9RIPYh6
Cuma seringai menang yang Ardi pamerin.
61Please respect copyright.PENANAxVIelqvkGc
"Mampus Lo! Cacat!"
61Please respect copyright.PENANArciZy1pbKB