Cinta Beda Jurusan - Pertemuan

Hari itu mata kuliah padat sekali dan tugas begitu menumpuk sampai-sampai buku yang dibawa Rania rasanya melebihi karena persiapan untuk ujian semester. Kamus, buku cetak, buku tulis, sampai laptop semua menambah sarat beban di dalam tasnya. Hari itu aku merasa seperti perpustakaan berjalan.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqU6qG2Uzeo

“Tuhan, ini melelahkan sekali!” Ujar Rania dalam hati sambil berjalan menuju pintu keluar gerbang gedung dengan setumpuk buku di tangannya.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbt4JDZCqMM

Kemudian brukk…tabrakan tak terhindarkan, buku-buku berjatuhan, Rania berusaha mengambilnya.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOkNVxqIOs

”Maaf..”Rania sembari menunduk mengambil buku yang tadi berjatuhan.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKY2dLnSBx

“It’s okay, kalo jalan lihat-lihat dong!”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5i8iT37XZ

Kemudian mereka berdua, kembali menegakkan badan. Rania menatap wajah Dera dengan dalam. Dera tersenyum kemudian meninggalkan Rania yang ada dihadapannya. Diam-diam mata Rania mengikuti langkah Dera. Sampai akhirnya Rania melihat bahwa seragam PDH yang Dera pakai.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6fizNQm6h

“Oh, anak HMJ toh,” (ujar Rania dalam hati. Rania membaca tulisan yang ada dibalik punggung seragam PDH yang Dera pakai.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGcwaf6kE5

***

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHNXkaEtOj

Seperti biasa, ketika pulang ngampus, Rania pasti menunggu jemputan ibunya di sebuah warung lalapan yang ada di sebelah gerbang kampus. Tiba-tiba saja, hujan turun dengan sangat deras.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnWxmcRzyC

“Aduh! Mama kok belum datang ya. Hujannya deres banget..” ujar Rania dalam hati sambil memeluk tubuhnya sendiri yang kedinginan.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3Z6WJ5xdr

Tiba-tiba ada seorang laki-laki berlari dari dalam gerbang menuju tempat Rania menunggu jemputan. Cowok itu berdiri tepat di sampingnya. Rania sekilas melihat ke arah cowok itu. Cowok itu sedang sibuk menatap hujan.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDow6fi8X6o

”Ka..kamu kan cowok yang kemarin nolongin aku itu?”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaRXnt1YdA

Dera menghentikan lamunannya. Menoleh kearah suara Rania.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHM0R7QpCbe

”Iya,kamu yang kemarin nabrak aku itu ‘kan?”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1ygcDa5JE

“(Menunduk malu) hehe..iya. Maaf ya! Sumpah,waktu itu aku nggak sengaja!”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡynmmow28V9

“(Tersenyum) Iya, aku maafin kok!. Nyantai aja! Btw, kamu itu jurusan Sastra Indonesia, ya?” tanya Dera.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKYSuxboNg

“(Mengangkat wajahnya, menatap ke arah Dera) Eh..loh, kok tau?!”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnON91VLAkM

“(Menunjuk buku linguistik yang dipegang Rania) Itu buku linguistik yang kamu pegang. Linguistik itu `kan khusus buat anak jurusan Sastra” jawab Dera.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RS3gg8CiZ

“Hehe.. aku lupa, kalau buku linguistiknya belum aku masukkan ke dalam tas. Kamu juga pasti jurusan Teknik Sipil `kan? Itu seragam kejuruan warna biru yang kamu pakai”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjxIyULLjf

“Nggak juga, aku Teknik Elektro”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAtirO2LRJ

Rania pun memasang wajah bingung. Lalu, Dera tertawa terbahak-bahak karena melihat raut wajah Rania yang gampang dibodohi. Rania merasa malu dan wajahnya memerah.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEekn2Ubd2S

“Kamu ini semester 2, ya?” tanya Dera.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lkotXlUtG

“Iya..Kenapa?”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfpKmTlAuP

“Oh.. aku kira kamu anak semester 1. Tapi, kok aku nggak pernah lihat kamu selama ini, murid pindahan ya?”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlL1WBrVGpw

“Ah, nggak kok!. Aku memang jarang sekali keluar kelas kalau nggak ada kepentingan dengan dosen atau yang lain. Ya.. mungkin hanya pergi ke kantin doang. Itu pun cuma kalau lagi pingin beli jajan.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGYFoyvAyi

“Oh.. begitu toh!” ujar Dera sambil memegang dagunya.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTEIHxWuZB

Suasana kemudian begitu sepi setelah Dera, dan Rania mengakhiri percakapannya. Tiba-tiba saja, jantung Rania pun berdetak sangat kencang. Sampai-sampai, Rania melakukan pengukuran tanda-tanda vital. Ia pun mencuri pandangnya ke arah Dera.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaaRVpiSmQ

“Eh, ngomong-ngomong kita belum kenalan loh!. Namaku Dera, kamu siapa?” tanya Dera sambil mengulurkan tangannya.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRq4USAp08q

“A.. aku Rania”.

664Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFvUroHNd8

Lalu, mereka berjabat tangan dengan tersenyum dan saling tukar-menukar nomor. Di situlah Rania mulai jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Dera dimulai.

ns18.117.228.247da2

Pertemuan

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: