"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbfRwFDl6G
"Oke, bagaimana keadaannya"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMjlAOEMii
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeESN0I1E7x
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxPbkBms9S
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxd6OvYaIsl
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTIKEVEvlni
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFIkYBA5aQ
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS35OPGuqzs
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFp77Xcx2k
"Aulia..."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUeD8kKvZr
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXm2BMNbm0t
"Kenapa tidak masuk?"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOxnSNc6GAQ
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGnuKW7Aqf
"Aromanya tidak seburuk itu"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKH2enhT4g
"Bagiku sangat buruk"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbz3A318KMX
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHtNDVgPgs
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbKEETNXEJ
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikjpRhFiI0
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBrAYtvWAy
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRqoatHNvB
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiK2c2Jwkf
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDe2ulNAek3
"Perlu kakak antar?"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHabN2YlbZE
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0b7NwbE4L
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKv6SAbcPA
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYdYBpW2If
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cpIAKa1W2
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWTzacJpcY
***
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TKTiGO0rj
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aFpaNDGpS
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RxHB8oNLq
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCubCeMEI7
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVQhMaxvnc
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtk7odSw6fd
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVO5cM3xrR
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLUE5T8U9W
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSW0fpxzVqp
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRVEgWWtOc
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0kyEBZIXQ
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAG0DVSIV2g
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XS6iDE6Pz
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYdguDe53z
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIGtgwiKlk
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7LxxGfmaG
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36bra1IScV
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpIdais0V9
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1duSIY5Oz
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMKRwakW4d
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXh91InSALq
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1w5ppdqf1w
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIK0RFHaHg
"Kenapa kau menangis?"
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYModwKH5He
"Quila..." — Reyasa
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDVC3Iln3X
—Bersambung—
ns3.142.195.141da2
