"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
389Please respect copyright.PENANABa7zhcsJaH
"Oke, bagaimana keadaannya"
389Please respect copyright.PENANAlE33aA5vZQ
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
389Please respect copyright.PENANAdtDjySPPdG
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
389Please respect copyright.PENANApABLFxKnH8
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
389Please respect copyright.PENANA2idW56xNK4
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
389Please respect copyright.PENANAbZzyjAlzIt
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
389Please respect copyright.PENANASLgPI07BlX
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
389Please respect copyright.PENANA6nmwnl7d6u
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
389Please respect copyright.PENANA3vy7a9936v
"Aulia..."
389Please respect copyright.PENANAIOjIBoSjZD
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
389Please respect copyright.PENANA4vKQ0KhbG8
"Kenapa tidak masuk?"
389Please respect copyright.PENANAAsTIFckDka
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
389Please respect copyright.PENANAnSVhXYDoIO
"Aromanya tidak seburuk itu"
389Please respect copyright.PENANA097nv7QIUH
"Bagiku sangat buruk"
389Please respect copyright.PENANA8zPhnDvgRc
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
389Please respect copyright.PENANAZbfBP1j0gz
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
389Please respect copyright.PENANA9IfHl7W7tk
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
389Please respect copyright.PENANA722gl6Nc3w
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
389Please respect copyright.PENANATUEl8TXN7y
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
389Please respect copyright.PENANAGGfcfcxrpX
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
389Please respect copyright.PENANA2EzgLEcfav
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
389Please respect copyright.PENANAl5Z4W2Gf3r
"Perlu kakak antar?"
389Please respect copyright.PENANAuozaZWcRES
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
389Please respect copyright.PENANAVQ5Zm1kL8l
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
389Please respect copyright.PENANATxygwVLdkD
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
389Please respect copyright.PENANAKhjhRdbeLw
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
389Please respect copyright.PENANAzJ1chPxlvz
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
389Please respect copyright.PENANATG8yoX8FYO
***
389Please respect copyright.PENANAQ8PDtMhVEs
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
389Please respect copyright.PENANAHLpRACLZNS
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
389Please respect copyright.PENANAiO08Je5oUH
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
389Please respect copyright.PENANAiYTs8WT4Oa
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
389Please respect copyright.PENANAtJVp0FaAp2
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
389Please respect copyright.PENANAzxpskL9cxZ
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
389Please respect copyright.PENANAGeBbH0bkca
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
389Please respect copyright.PENANAPoxyctdJpt
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
389Please respect copyright.PENANAigve8SObnS
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
389Please respect copyright.PENANAoS86pIEWkC
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
389Please respect copyright.PENANAFHc4w7ZJ5Q
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
389Please respect copyright.PENANAd3jSPly61U
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
389Please respect copyright.PENANAzwnV8HddIC
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
389Please respect copyright.PENANAXTiAvzPVO1
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
389Please respect copyright.PENANAEJUICCaxi0
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
389Please respect copyright.PENANA5gl3nt3s7J
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
389Please respect copyright.PENANAIBjy0pbQhh
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
389Please respect copyright.PENANA3xjFN7z2Dq
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
389Please respect copyright.PENANA0IPLvplXZG
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
389Please respect copyright.PENANAg6T3ObHa2u
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
389Please respect copyright.PENANAqwPD0j4xqc
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
389Please respect copyright.PENANAja8oOIqhjn
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
389Please respect copyright.PENANAgQwr58Fd5q
"Kenapa kau menangis?"
389Please respect copyright.PENANAe2NfHtZgUv
"Quila..." — Reyasa
389Please respect copyright.PENANAG7Crms9rnv
—Bersambung—
ns216.73.216.143da2