Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.1303Please respect copyright.PENANA705vffM3Ik
1303Please respect copyright.PENANAOi3P00qXj1
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.1303Please respect copyright.PENANA0tRIKzCsAn
1303Please respect copyright.PENANAuThBHBhFhz
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.1303Please respect copyright.PENANAEOcqnE4dcc
1303Please respect copyright.PENANAYWn4TZTgXY
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.1303Please respect copyright.PENANACDBx0bs3sR
1303Please respect copyright.PENANAy1zaIPQPb4
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.1303Please respect copyright.PENANAB04CO6oPvu
1303Please respect copyright.PENANAzIMgqHKZSW
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.1303Please respect copyright.PENANAByNEuDBQXC
1303Please respect copyright.PENANA574SFYiC3B
"Buruan kamu wudhu, Ka."1303Please respect copyright.PENANACy9zUzLhvP
1303Please respect copyright.PENANAuH7mXf4kx5
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.1303Please respect copyright.PENANAPW2uBJuomO
1303Please respect copyright.PENANANjbblnSlMD
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.1303Please respect copyright.PENANAdNm1TvNlYM
1303Please respect copyright.PENANASJtWQ4LCyB
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?1303Please respect copyright.PENANALKXAzCu5yZ
1303Please respect copyright.PENANA6CZFRffoI3
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'1303Please respect copyright.PENANAzsnFFDNSgN
1303Please respect copyright.PENANABHRQv0MdK3
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.1303Please respect copyright.PENANAAsZmdKMCID
1303Please respect copyright.PENANAyrRElpU8kr
1303Please respect copyright.PENANApxmvXREX0Y
🍑🍑🍑1303Please respect copyright.PENANAQEXgoIgEgC
1303Please respect copyright.PENANAa7Hcq8LoDt
1303Please respect copyright.PENANATtaO6mT7UY
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.1303Please respect copyright.PENANAOlMFjQtXs2
1303Please respect copyright.PENANAW8S7J8VmH6
"Matematika. Ada."1303Please respect copyright.PENANAwRbNXpPSzx
1303Please respect copyright.PENANAXBlG9MZvVP
"IPA. Ada."1303Please respect copyright.PENANAkZzkcCCUhl
1303Please respect copyright.PENANA70TFNSJwD9
"Bahasa Indonesia. Ada."1303Please respect copyright.PENANA1Sqvn7J5TQ
1303Please respect copyright.PENANAWTqfVOnCNs
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.1303Please respect copyright.PENANA6oyJe4BEnC
1303Please respect copyright.PENANAc2BiUKVOi7
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.1303Please respect copyright.PENANA3kWmlkNMYL
1303Please respect copyright.PENANAzZBfVsJNVP
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.1303Please respect copyright.PENANAFqF185dtV1
1303Please respect copyright.PENANAjPEoMmk11c
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.1303Please respect copyright.PENANAjApNjuKSFS
1303Please respect copyright.PENANALsJa6g17mH
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.1303Please respect copyright.PENANANAV1e4NnEc
1303Please respect copyright.PENANAI2WT6KbSPw
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?1303Please respect copyright.PENANA5O33KjAU5T
1303Please respect copyright.PENANAlRomIBDw3m
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.1303Please respect copyright.PENANAhQecntlGQk
1303Please respect copyright.PENANANKsJxWvEHv
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.1303Please respect copyright.PENANAQ0wY5m2XYX
1303Please respect copyright.PENANAwbOdJGsPLz
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.1303Please respect copyright.PENANAujI3VN0q2C
1303Please respect copyright.PENANAq3UFq5BJ9m
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.1303Please respect copyright.PENANAibcqW3Yf00
1303Please respect copyright.PENANAIuzpx6ewhr
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."1303Please respect copyright.PENANAUBRVuFNLHT
1303Please respect copyright.PENANAX3Btdlh8AL
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.1303Please respect copyright.PENANA9Z649YM47m
1303Please respect copyright.PENANAbcCA7JafMI
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."1303Please respect copyright.PENANAxbmfxPwhh4
1303Please respect copyright.PENANAoiCEJZhyv6
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.1303Please respect copyright.PENANAyEkpA5WsNe
1303Please respect copyright.PENANA6MXxhsNSGi
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.1303Please respect copyright.PENANA1rnvHADNhc
1303Please respect copyright.PENANAVG1SW7fSuP
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.1303Please respect copyright.PENANAcq81KMpSYT
1303Please respect copyright.PENANA5Nayrh9ZYU
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.1303Please respect copyright.PENANAV7uDEMdBlH
1303Please respect copyright.PENANAFpTfjTpjfB
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.1303Please respect copyright.PENANAeZlURQfr7h
1303Please respect copyright.PENANAxPisZywmkx
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.1303Please respect copyright.PENANA7P7GAXmIVT
1303Please respect copyright.PENANADzeD3Qd1Wc
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.1303Please respect copyright.PENANAhWyGUf5Fc8
1303Please respect copyright.PENANADLFjQluJfa
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.1303Please respect copyright.PENANAIXLMNduCfK
1303Please respect copyright.PENANAFoRcZPfZPj
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.1303Please respect copyright.PENANAmSzqSqY5pN
1303Please respect copyright.PENANANr7XxD7pHv
Karena ia harus punya masa depan.1303Please respect copyright.PENANAHenTnnzZfG
1303Please respect copyright.PENANAfDX7MhPM1E