Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.1318Please respect copyright.PENANAnnDxibjwsG
1318Please respect copyright.PENANAP56lApoEsu
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.1318Please respect copyright.PENANAWuEfRni0ML
1318Please respect copyright.PENANATwnaX5U0IH
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.1318Please respect copyright.PENANAL0wVHb79Uu
1318Please respect copyright.PENANAEfPulZaLZq
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.1318Please respect copyright.PENANAZukHsgKxVv
1318Please respect copyright.PENANA05mQYavwLV
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.1318Please respect copyright.PENANAFArH2Put0I
1318Please respect copyright.PENANAJCQG2zRoub
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.1318Please respect copyright.PENANAQfBaiO2sin
1318Please respect copyright.PENANAAsQRoPeQGM
"Buruan kamu wudhu, Ka."1318Please respect copyright.PENANAiJPgYNJkTj
1318Please respect copyright.PENANA8u6CY1QiLC
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.1318Please respect copyright.PENANADxESwfMH57
1318Please respect copyright.PENANAyhSD0jjGDG
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.1318Please respect copyright.PENANAQIrcSVybFS
1318Please respect copyright.PENANAjxv7fbbCQF
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?1318Please respect copyright.PENANAB9jGWQLaah
1318Please respect copyright.PENANAXLstmS2sVH
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'1318Please respect copyright.PENANAowyP7Xi7ki
1318Please respect copyright.PENANA8Xh0VotU9B
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.1318Please respect copyright.PENANAR5iqKe87tz
1318Please respect copyright.PENANAzez2Rdcu9n
1318Please respect copyright.PENANAYOoytaK87d
🍑🍑🍑1318Please respect copyright.PENANAPpKEMAn55l
1318Please respect copyright.PENANA4iNHguHRvI
1318Please respect copyright.PENANAdCgfzsIh4a
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.1318Please respect copyright.PENANAWPfHE3F3KR
1318Please respect copyright.PENANAzmLwm1T1UJ
"Matematika. Ada."1318Please respect copyright.PENANAVPYLBKK71q
1318Please respect copyright.PENANAZUQjuwwS6a
"IPA. Ada."1318Please respect copyright.PENANA5GV6tprGge
1318Please respect copyright.PENANAB2f68TEVK9
"Bahasa Indonesia. Ada."1318Please respect copyright.PENANAMKuaJegMbB
1318Please respect copyright.PENANAVmlouMsQlD
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.1318Please respect copyright.PENANAgKM2RQRz6z
1318Please respect copyright.PENANAFtxPbT4yzA
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.1318Please respect copyright.PENANAs0EpiEyQF1
1318Please respect copyright.PENANAMzf81xRIxT
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.1318Please respect copyright.PENANA55BAiE5rk5
1318Please respect copyright.PENANAOTnWMIgx3p
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.1318Please respect copyright.PENANA1UCpqyZ3T1
1318Please respect copyright.PENANAU9KqM9SBNi
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.1318Please respect copyright.PENANADTTfIdqCUK
1318Please respect copyright.PENANAYO9Qincd0R
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?1318Please respect copyright.PENANAC1OinVtyia
1318Please respect copyright.PENANAQqugSf66uM
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.1318Please respect copyright.PENANAPQfn0SHUW2
1318Please respect copyright.PENANA0DLnyXWd9g
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.1318Please respect copyright.PENANAcPrsbdb2Mp
1318Please respect copyright.PENANAqLJgHgdpiT
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.1318Please respect copyright.PENANAIpWsAdJ6J9
1318Please respect copyright.PENANAE4v0mS6bS2
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.1318Please respect copyright.PENANAuGUSMBG50Z
1318Please respect copyright.PENANAKopCYAZG4x
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."1318Please respect copyright.PENANAa39RSViNDC
1318Please respect copyright.PENANAyZr3cfBkyP
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.1318Please respect copyright.PENANA0Q6aEnVgxX
1318Please respect copyright.PENANAlptlG6AZ9H
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."1318Please respect copyright.PENANAZnltiLHwJI
1318Please respect copyright.PENANApobPHJxeNU
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.1318Please respect copyright.PENANA6L1Qi1m3GS
1318Please respect copyright.PENANADeo9u2dav5
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.1318Please respect copyright.PENANA43hjPOYpLQ
1318Please respect copyright.PENANArNztzm9yIu
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.1318Please respect copyright.PENANAiWK0ezkCoQ
1318Please respect copyright.PENANARBpTrxCOzi
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.1318Please respect copyright.PENANACWBIESBENP
1318Please respect copyright.PENANAxzxGnkfOUi
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.1318Please respect copyright.PENANAHlB8ExaITt
1318Please respect copyright.PENANAVdAfczDOWE
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.1318Please respect copyright.PENANArI1nK4Hk29
1318Please respect copyright.PENANAslSlmpboAp
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.1318Please respect copyright.PENANAZVUR1wZXQm
1318Please respect copyright.PENANATB40MmfBlu
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.1318Please respect copyright.PENANAURSnyagWUv
1318Please respect copyright.PENANAPwbSsznCF4
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.1318Please respect copyright.PENANAHfVae5bhIm
1318Please respect copyright.PENANAuK2Q2sbubd
Karena ia harus punya masa depan.1318Please respect copyright.PENANAFclHeo77Oh
1318Please respect copyright.PENANA2C1rilDY8h