Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.1546Please respect copyright.PENANAcrpts7bQ2L
1546Please respect copyright.PENANAmd8HRgi3Yy
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.1546Please respect copyright.PENANATAsnrFFcQg
1546Please respect copyright.PENANAv5OnqYpdBY
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.1546Please respect copyright.PENANAn121C72YGE
1546Please respect copyright.PENANAsLumap5dJr
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.1546Please respect copyright.PENANAzUBjGUtAcb
1546Please respect copyright.PENANApUkySRyXIE
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.1546Please respect copyright.PENANAmqxyieVETp
1546Please respect copyright.PENANAmmU0j5aa5o
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.1546Please respect copyright.PENANATa7Jfo5Kq9
1546Please respect copyright.PENANAIxZdxBrSse
"Buruan kamu wudhu, Ka."1546Please respect copyright.PENANAXFb7ixA7zJ
1546Please respect copyright.PENANAemYunDjceR
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.1546Please respect copyright.PENANAPrzjHTs2AV
1546Please respect copyright.PENANAgFm8nSiYVz
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.1546Please respect copyright.PENANAVlBhV7uou7
1546Please respect copyright.PENANAnnOGs6Q4mA
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?1546Please respect copyright.PENANAxP9hPy0oD7
1546Please respect copyright.PENANAqw909WtLds
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'1546Please respect copyright.PENANAg3CnnVIXt2
1546Please respect copyright.PENANAhGgIb0pKxS
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.1546Please respect copyright.PENANAupPqbiq4EJ
1546Please respect copyright.PENANAykUAbXXSKx
1546Please respect copyright.PENANAWcgLvAmqJt
🍑🍑🍑1546Please respect copyright.PENANARxU7zuRas2
1546Please respect copyright.PENANA97ZvT5Veb1
1546Please respect copyright.PENANAEHUYKwV6or
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.1546Please respect copyright.PENANAJhGVOhfGTc
1546Please respect copyright.PENANAPJtyEZBkFr
"Matematika. Ada."1546Please respect copyright.PENANAfTJrTFHMN3
1546Please respect copyright.PENANA8aZ7XTd6sG
"IPA. Ada."1546Please respect copyright.PENANAXAqWXRtZLV
1546Please respect copyright.PENANAuRahIaxlZ4
"Bahasa Indonesia. Ada."1546Please respect copyright.PENANAkvXn9IeyqM
1546Please respect copyright.PENANASnsqfCkywg
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.1546Please respect copyright.PENANAxbHml3LQfK
1546Please respect copyright.PENANADnENryjo0M
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.1546Please respect copyright.PENANAVEFJgc9Hb1
1546Please respect copyright.PENANAA8wAQiL5hp
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.1546Please respect copyright.PENANAdr2wp7vJFz
1546Please respect copyright.PENANAlJdIAsKVG2
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.1546Please respect copyright.PENANAoWvx9SfJne
1546Please respect copyright.PENANAYkSkqzbHJE
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.1546Please respect copyright.PENANA5sVamJwxiv
1546Please respect copyright.PENANAGBcknlEPZw
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?1546Please respect copyright.PENANAczP7ld4Egi
1546Please respect copyright.PENANAV39DMGh3C8
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.1546Please respect copyright.PENANAurOlFjI2Ns
1546Please respect copyright.PENANA5cykmsjZCT
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.1546Please respect copyright.PENANAbtdMMViINU
1546Please respect copyright.PENANAUCW5OjxFN2
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.1546Please respect copyright.PENANABr6OblBoxo
1546Please respect copyright.PENANANMmjArpeTa
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.1546Please respect copyright.PENANArUO3WE6Tz1
1546Please respect copyright.PENANAYJyaIHKIVL
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."1546Please respect copyright.PENANAsbuYh82RAQ
1546Please respect copyright.PENANABKJnOI0G9X
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.1546Please respect copyright.PENANACFl32VBemM
1546Please respect copyright.PENANARjLRkTvxS1
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."1546Please respect copyright.PENANAV6i3zQC70c
1546Please respect copyright.PENANA5O8meEAxG1
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.1546Please respect copyright.PENANAwVZHBlusEo
1546Please respect copyright.PENANAqOT1tQWCZC
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.1546Please respect copyright.PENANAzDoUy1ODtz
1546Please respect copyright.PENANABFOK3wotD8
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.1546Please respect copyright.PENANAm2XOF7EVII
1546Please respect copyright.PENANAAqhrYahB07
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.1546Please respect copyright.PENANAZFmY5QI3jX
1546Please respect copyright.PENANAl5P6hKawZw
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.1546Please respect copyright.PENANA4v6zFSQaSe
1546Please respect copyright.PENANAb2smBWvTMH
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.1546Please respect copyright.PENANAnsUhFMfSmN
1546Please respect copyright.PENANAv36Q3zoRH3
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.1546Please respect copyright.PENANAYFgaS8oLWF
1546Please respect copyright.PENANAjbsc3JiNdD
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.1546Please respect copyright.PENANANdtlf9WPup
1546Please respect copyright.PENANACYHbxnpIO9
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.1546Please respect copyright.PENANAIX58rq1yMA
1546Please respect copyright.PENANA6NLMerICng
Karena ia harus punya masa depan.1546Please respect copyright.PENANAZJXi0u5AZ9
1546Please respect copyright.PENANAm06NzTIi0d