Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.812Please respect copyright.PENANA9A8gR4jUXF
812Please respect copyright.PENANACvRJkGj7oc
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.812Please respect copyright.PENANAxIYr6LPyp3
812Please respect copyright.PENANAa5nJlOBwl6
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.812Please respect copyright.PENANAVuVvF0Tdy6
812Please respect copyright.PENANAXNDsw3UKLT
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.812Please respect copyright.PENANAW72XRHo8eL
812Please respect copyright.PENANA5BFdhASf0F
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.812Please respect copyright.PENANAqpz1wvpyx3
812Please respect copyright.PENANApVFlmzIqyL
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.812Please respect copyright.PENANAJzuqeuQmao
812Please respect copyright.PENANAyOLnowVium
"Buruan kamu wudhu, Ka."812Please respect copyright.PENANAJBcwYbwsZC
812Please respect copyright.PENANAAbmLXfxAad
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.812Please respect copyright.PENANAYO7HmoeIsZ
812Please respect copyright.PENANAs4ATFmeIDe
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.812Please respect copyright.PENANA61tXGFUatQ
812Please respect copyright.PENANAgH9jsyS1DJ
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?812Please respect copyright.PENANA8lhqGDkqiT
812Please respect copyright.PENANAJ2edcyzW0k
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'812Please respect copyright.PENANAKGhYn7ltj0
812Please respect copyright.PENANAFY9hlU7psl
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.812Please respect copyright.PENANA3g6lAxcOgd
812Please respect copyright.PENANAexMlMa95kV
812Please respect copyright.PENANAvbiYjydEn2
🍑🍑🍑812Please respect copyright.PENANAhvBx4VJ39F
812Please respect copyright.PENANAgzwDViCR9M
812Please respect copyright.PENANAECQbHqALW5
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.812Please respect copyright.PENANAjlRvVGsCpl
812Please respect copyright.PENANA8zTmJWBQkY
"Matematika. Ada."812Please respect copyright.PENANAOxH9blSX5H
812Please respect copyright.PENANA487bdKFBKL
"IPA. Ada."812Please respect copyright.PENANA0xC0BwVU9j
812Please respect copyright.PENANAlbSq48umeP
"Bahasa Indonesia. Ada."812Please respect copyright.PENANAqZsgkQArcG
812Please respect copyright.PENANA3KNdu63vWF
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.812Please respect copyright.PENANA0q78BTyaNW
812Please respect copyright.PENANArKXYejBMKL
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.812Please respect copyright.PENANAqwOcxmZ8pK
812Please respect copyright.PENANAePXmJ6tBUU
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.812Please respect copyright.PENANAmhEsHhh7Wi
812Please respect copyright.PENANARH9wOpVHoA
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.812Please respect copyright.PENANAFEoacDIQkc
812Please respect copyright.PENANAIyysCUojkO
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.812Please respect copyright.PENANAfbGOvJetvV
812Please respect copyright.PENANA730c9daZTQ
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?812Please respect copyright.PENANA0qgnjv2O1k
812Please respect copyright.PENANAsOEpheXIej
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.812Please respect copyright.PENANAjZG3ofHVW4
812Please respect copyright.PENANA9A4pW0syNt
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.812Please respect copyright.PENANA84bChLqRot
812Please respect copyright.PENANATi4y7lcFRu
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.812Please respect copyright.PENANA2l7trsZyVR
812Please respect copyright.PENANA8CXn0gAVdf
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.812Please respect copyright.PENANAjzJw3JX1po
812Please respect copyright.PENANAwfsqIXU3Ia
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."812Please respect copyright.PENANARwwdpvz15m
812Please respect copyright.PENANAwBDyNFrQNa
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.812Please respect copyright.PENANAE8Uy7mf8h0
812Please respect copyright.PENANAt2X70HWVKU
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."812Please respect copyright.PENANAvLu9QUCwDi
812Please respect copyright.PENANAYE58rOnlMN
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.812Please respect copyright.PENANAKUnVtr4KE4
812Please respect copyright.PENANAa5d6yxUl62
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.812Please respect copyright.PENANAk4lFOzEcYa
812Please respect copyright.PENANA6SnFk86HaV
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.812Please respect copyright.PENANAawCVBjp4ru
812Please respect copyright.PENANAmTSxl5wU3w
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.812Please respect copyright.PENANAaxqmOuGxha
812Please respect copyright.PENANABdyJ79O2ge
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.812Please respect copyright.PENANABlhuv6dAiK
812Please respect copyright.PENANASn9yhzcnuq
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.812Please respect copyright.PENANAD7ErqmJJ7f
812Please respect copyright.PENANAAAEQHSf6zE
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.812Please respect copyright.PENANAunjE11e4DE
812Please respect copyright.PENANAWDrHO5ci8q
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.812Please respect copyright.PENANAqVNtJSuAKl
812Please respect copyright.PENANA6B5FmW5vjk
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.812Please respect copyright.PENANA9p29Rur8eL
812Please respect copyright.PENANAoSKhj4lsVw
Karena ia harus punya masa depan.812Please respect copyright.PENANANJV73qk5wY
812Please respect copyright.PENANArqyKiE9ypM