Melihat reaksi sedemikian daripada ibu mertuanya, Azman terus mengemudi bahtera nafsu yang dipandunya. Zakar padunya terus ditujah padat hingga membuatkan punggung Maznah bergegar, menggeramkan lagi Azman yang memegang.12328Please respect copyright.PENANA5D6YFIRoYb
12328Please respect copyright.PENANA9D2VmlPcXE
Kedua pasangan mertua-menantu itu bersenggama dengan nikmatnya sambil bermandikan air pancuran yang sejuk. Namun nafsu keduanya yang panas dan hangat untuk mengawan, membuatkan masing-masing tidak terasa dengan kedinginan air yang mengalir.12328Please respect copyright.PENANA45xAMOZyhi
12328Please respect copyright.PENANA8foAvhLMYr
“Hmm..hmmmm...hmmmmm....” Anis bersenandung dengan lagu-lagu yang rawak sambil memotong bawang dan beberapa biji kubis untuk dimasak sebentar nanti. Pes tomyam yang direndam, sudah sedia untuk dipanaskan dan dimasukkan bahan bahan.12328Please respect copyright.PENANAgO51wakHgy
12328Please respect copyright.PENANAfWJTCgQF1O
Tidak jauh daripada bilik air yang didalamnya, Azman sedikit terkangkang dengan Maznah yang sedang menahan dirinya ke dinding, dikerjakan daripada belakang. Mereka menikmati hubungan terlarang dengan bermandikan air pancuran yang mencurah-curah. Azman beberapa kali mendongak dengan tangannya kemas memegang pinggang dan punggung Maznah, dihentak-hentakkan pelirnya menerobos ke lubang keramat wanita dihadapannya. Maznah hanya menerima sahaja daging keras enak berlemak menantunya, pada masa yang sama, cuba mengawal suaranya. Kadang-kala ada juga terlepas rengekan manjanyam tapi pantas ditekup mulutnya.12328Please respect copyright.PENANAjm2R1zhIv7
12328Please respect copyright.PENANAuUa5iE2CZl
“Ugghhhh...sssshhh..Mannn...lajunyaaaa...Man...tutuh makk...aahh...mmphhh...eemmhhh...” rengek Maznah manja, merasakan tujahan Azman agak garang daripada belakang. Payudaranya yang berbalut dengan kain batik yang hampir tertanggal, berhayun ke kiri dan kanan dek tujahan jantan Azman.12328Please respect copyright.PENANAWL1JEpKoaR
12328Please respect copyright.PENANAAKQbKT39Du
“Hmmpphh!!!!....hhmmhh!!...eerrghhh!!...Mak...seksi sangat...pakai macam ni mak!...huh!...tak tahan Man tengok bontot mak ni...hhmmphh!!!” Azman terus menjolok zakarnya dengan penuh tenaga, membuatkan Maznah menggigil lututnya dan hampir rebah tetapi ditahan.12328Please respect copyright.PENANABR0169fSE0
12328Please respect copyright.PENANAbfpXPprK6k
Nafas Azman hampir tidak terkawal melihat tubuh ibunya yang basah dan hanya berkemban kain batik. Terlalu nikmat untuk digambarkan dengan kata-kata. Rambut Maznah yang masih terikat, seiras isterinya jika dilihat daripada belakang. Maznah merengek dan kadang-kadang mendengus nikmat.Tangannya mahu mengenggam sesuatu tetapi terpaksa ditahan ke dinding. Ikutkan hati, mahu saja dia berpusing memeluk Azman, lalu ditindih ke lantai bilik air dan zakar menantunya didayung sepuas hati.12328Please respect copyright.PENANAtTN0ydDxA4
12328Please respect copyright.PENANAVYHOSL1tkj
“Ahhhh...uughhh...mak....mak....aahhhh...hhhmmm...sshhhh...fuck!....eegghhh...yeahh...” Azman semangat untuk memuntahkan air maninya.12328Please respect copyright.PENANAQoDBPzBUbT
12328Please respect copyright.PENANAvxrFe7ljNz
“Sedapnya puki mak ni...uusshhh...ketat lagi dari Anis mak...aahhhh...aarrghhhh...” Sambung Azman, sambil mengomel12328Please respect copyright.PENANAb43wRqgH9e
12328Please respect copyright.PENANAwDPNdSAVnM
“Jangan cakap macam tu...Ma..Man...tak senonoh...aahhh...uuhhh...batang Man..ni...makin dalam..jolok....cipap mak...geram sangat ya...dengan bontot mak ni...Man?”12328Please respect copyright.PENANA21Eo5Iy2M0
12328Please respect copyright.PENANAtfknDmm0TG
“Haah mak...eemmphh..banyak isi ni mak....sedap bila main...bontot...janda...macam mak ni....huuughh!!”12328Please respect copyright.PENANAIFAZZsYuVE
12328Please respect copyright.PENANAu5n09oG6j0
“Lagi Man....henjut bontot mak lagi Man....kasi puas batang Man tu...” goda Maznah lagi.12328Please respect copyright.PENANAGLdNyePnu3
12328Please respect copyright.PENANA6RBPezWVio
“Baik mak....malam ni..aahhh...aahhhh...aauughhh...kalau...Anis tak layan Man...Man nak setubuh dengan Mak....boleh ke....mmhhh...mmpphhh...”12328Please respect copyright.PENANAyqapPeVSrH
12328Please respect copyright.PENANAquSXaTlvrj
“Uhhh...Man...boleh...kalau Anis taknak...pakai Man...biar mak je..pakai Man..hihihi..”12328Please respect copyright.PENANAwHRHfVgbkW
12328Please respect copyright.PENANAcc1n4e6B17
“Hehehhe...mak Anis ni pun nakal jugak-OOUHHH...AAHHH,..SSHHH..Kejap..mak...aahhh!!” Azman terhenti daripada tempo hayunannya. Pelirnya terasa sesuatu yang ampuh dan ketat. 12328Please respect copyright.PENANALX9mk6yTcv
12328Please respect copyright.PENANAn7bkRqLlWe
Maznah tersenyum nakal. Dia sengaja mengepit farajnya dengan ketat apabila Azman menujah. Secara tidak langsung, kepala zakar menantunya bagaikan direnjat elektrik apabila ditarik kembali sebelum ditujah lagi. Hasil daripada memakan jamu dan menjaga badan dengan senaman.12328Please respect copyright.PENANANn4ymErexG
12328Please respect copyright.PENANAtA3nBlspA4
“Kenapa ni Man...dah nak pancut ke”?12328Please respect copyright.PENANADLzeMXA3gN
12328Please respect copyright.PENANANTRiQhKSIf
Pertanyaan Maznah hampir mengena. Azman hampir-hampir meledakkan air maninya sebentar tadi.12328Please respect copyright.PENANAIUZNAW7qBh
12328Please respect copyright.PENANAZXeK542m6L
Tanpa membuang masa, Azman merangkul tubuh ibu mertuanya daripada belakang, memeluk dengan erat dan terus ditujah penuh lagi. Tangannya meramas-ramas buah dada ranum Maznah dan ikatan kain batiknya hampir terbuka, memberi ruang untuk jari Azman mencapai puting ibu mertuanya. Ibu jari dan jari telunjuk Azman memicit-micit puting coklat Maznah seperti mahu memerah susu segar. Tindakan nakal menantunya menghairahkan lagi Maznah.12328Please respect copyright.PENANAruFycVRQ1m
12328Please respect copyright.PENANA7Xpqyg2cyv
Tangan wanita itu memegang kepala Azman, meramas-ramas rambut lelaki itu dari depan. Kepalanya ditelengkan ke tepi, cuba untuk memandang wajah menantunya.12328Please respect copyright.PENANASyBp8EetEw
12328Please respect copyright.PENANAJxi6scQGwa
“Man....aahhshh..uuuhhh....lagi Man....tekan dalam lagi...mak sedap ni Man...” omel Maznah manja. Tangannya kini menyeka pipi Azman yang merapatkan wajahnya ke bahu Maznah.12328Please respect copyright.PENANADQq1QMKnr7
12328Please respect copyright.PENANADwWKyhCxBa
Azman merapatkan tubuhnya dengan Maznah. Tangannya yang meramas kedua buah dada montel ibu mertuanya, semakin kemas garapannya dan dipeluk denga erat. Kedua tubuh mereka kini melekap, dengan kain batik yang basah kuyup menjadi pengalas. “Belalai” keras Azman juga ditekan dengan lebih padat, menggigilkan tubuh ibu mertuanya. Maznah ternganga sedikit, merasakan daging keras yang gemuk dan panjang, menceroboh kawasan lubang lazatnya.12328Please respect copyright.PENANAn5z9Cmc6x9
12328Please respect copyright.PENANAfo2JyEJMf9
“Mak...ketat cipap mak ni.....sedap...Man jolok dari belakang...eemmhhhh..mmmphhhhh....” Azman memagut bibir merah Maznah, disambut dengan penuh nafsu. Lidah mereka seperti mencari antara satu sama lain, bersentuhan didalam ciuman ghairah dan bersyahwat.12328Please respect copyright.PENANALQAFjZEQjm
12328Please respect copyright.PENANAzruDXU9L3u
“Ahhh...Ahhhhh...Man....mak pun...sedap jugak ni...Man....Man....aakhhhh...oouuhhh..mmhhh..ssllrrupppp..” Maznah menyedut air liurnya yang bercampur dengan air liur Azman, menuruni tekaknya12328Please respect copyright.PENANAbLugX1CEHX
12328Please respect copyright.PENANAvgEdo3CDJe
Azman semakin galak meramas payudara ranum ibu mertuanya. Sensasi mulutnya yang menikmati bibir Maznah, tangannya merasakan kelembutan buah dada ibu mertuanya, dan pelirnya sedang keluar masuk dengan konsisten, meningkatkan peratusan penghasilan air mani yang segar tiap kali disumbat ke faraj tembam Maznah.12328Please respect copyright.PENANAzYM9T55Tj8
12328Please respect copyright.PENANAFtnVt1ihzw
“Mak...Man...rasa...aahhhhh...aahhhh....nak...pancut...nii...aahhhh..ggrrrrrr...ggmmhhmmmm...” Azman geram, mencium dan menggigit manja leher ibu mertuanya yang likat basah dengan air.12328Please respect copyright.PENANAscI8GrfRXX
12328Please respect copyright.PENANApOPUTQfZmQ
“Tahan sikit Man...mak..pun...dah...oouuhhh...sshhhh...mak...dah nak...inzal ni....sshhhh...eemmhhh...” Maznah memberi kerjasama dengan menggelekkan lagi punggungnya seperrti penari dangdut, menggandakan lagi rasa gurih yang berbisa di hujung pelir menantunya.12328Please respect copyright.PENANAjcMrB3DnD8
12328Please respect copyright.PENANABtJboE2WhS
“Auuhhh...uugghhh...mak...mak...ni...sengaja kee...nak buat...Man pancutt.....aahhh...eeegghhh!!”12328Please respect copyright.PENANAXTYKmm2Gp9
12328Please respect copyright.PENANAgkeGCp8IKp
Rodokan nafsu Azman terhenti seketika, hanya punggung Maznah yang bergerak kedepan dan kebelakang.12328Please respect copyright.PENANA0klKj0ugS5
12328Please respect copyright.PENANAHPSoXTgBvP
“Kenapa berhenti tu Man...jolok mak lagi...eemmhh...mak tengah sedap ni...eemmhh..sshhh...”12328Please respect copyright.PENANApOdModGQvT
12328Please respect copyright.PENANApcWWK57Z7M
Pandangan Azman kini melihat ibu mertuanya menonggek, menayangkan punggung empuknya dan digoyangkan ke kiri dan kanan, agak “maut” untuk zakarnya menahan limpahan benih subur yang semakin lama, semakin tidak sabar untuk diletuskan. Pasti banyak air mani yang dimuncratkan sebentar lagi. Azman semakin menggigil dengan permainan Maznah yang semakin laju dayungannya, bak nelayan yang menghadap ombak bergelora! Maznah pula menekan-nekan punggungnya, merasakan daging keras menantunya memenuhi lohong berahinya yang sengaja disempitkan, wanita itu mahu lelaki di belakangnya, “tewas” dengan ledakan air mani sebagai isyarat bendera putih.12328Please respect copyright.PENANAoKCaEBHn0u
12328Please respect copyright.PENANAP064aaJKj4
“Ja..jangan...diam..je Man...aahhhh...mmhhh....henj-UTT MAKK!! AAHHH!!..HHNNGGKKHH!!” Maznah terkejut apabila pinggangnya digarap kemas, dan satu sodokan zakar yang padu lagi ampuh, penuh tenaga dan nafsu, dihayunkan oleh Azman daripada belakang. Azman sudah tidak tertahan dengan godaan demi godaan yang sengaja dibakar oleh Maznah. Lelaki itu menghayun pinggang dan pelirnya dengan penuh kudrat serta semangat, seperti mahu membuntingkan ibu mertuanya.12328Please respect copyright.PENANAvDWv7x9caf
12328Please respect copyright.PENANAHPuJjo4CZh
Maznah terus seperti direnjat elektrik 1000 voltan, tangannya yang meramas rambut Azman, lunyai di sisi. Dia tidak terfikir yang Azman akan berbuat sedemikian. Peluang itu digarap oleh Azman sebaiknya. Tangan Maznah yang lemah, dicapai oleh Azman dan ditarik ke belakang. Secara tidak langsung, posisi Maznah kini seperti dirantai tangannya, dan tubuhnya semakin melentik apabila tangannya ditarik ke belakang. Mata hitam wanita itu semakin menaik ke atas dan hampir hilang. Terlalu banyak sensasi nikmat yang menderu ke otaknya waktu itu.12328Please respect copyright.PENANAlUQHuzmwRm
12328Please respect copyright.PENANAsYadSBzlor
Permainan Azman semakin menguasai. Kekudanya digagahkan. Tangannya menggenggam kemas pergelangan tangan ibu mertuanya, dan satu rodokan yang bertenaga dipacukan ke faraj montok Maznah, membuatkan wanita berusia itu terdongak memandang siling secara tidak sengaja. Matanya terbuntang, entah kerana lazat? Atau terkejut dengan aksi spontan menantunya. 12328Please respect copyright.PENANAmxxvsyZWPd
12328Please respect copyright.PENANAftGVhaFxiZ
Satu respons yang baik buat Azman.12328Please respect copyright.PENANAEs7XZA9XIQ
12328Please respect copyright.PENANAe5Lz3aUqCu
Tangan Maznah dipegang ke belakang dan ditarik dengan lebih garang, membuatkan tubuhnya seperti terangkat. Kakinya terjingkit, cuba mengimbangi tubuhnya yang dikerjakan menantunya.12328Please respect copyright.PENANA40t3gK6ldf
12328Please respect copyright.PENANAcwc6oewt2g
“Mannn...aaakkhhh...aahhhhh...sshhhh...pelan sikittt...Mannn...eemmhhh...” Suara Maznah seperti dalam kesakitan tetapi sebenarnya wanita itu sedang dalam sensasi yang teramat enak dan sedap!12328Please respect copyright.PENANAe3dSynxNOh
12328Please respect copyright.PENANAgjEJvakBpu
“Kejap mak...hhuugghh!!...hhuh!!..hhmmpphh!!” Azman sekali lagi gagah menghenjut, seluruh tubuh Maznah bergegar, buah dadanya berhayun kedepan dan kebelakang12328Please respect copyright.PENANAotBAncQ6m2
12328Please respect copyright.PENANA1BLcKEYFwT
Ouuuhhh!!! Mannnn...hhnnkkhhhh...hhmmpphhhhh...uuhhhhhh....aahhhhh” Maznah dapat merasakan yang klimaks mengetuk pintu nafsunya, meronta-ronta untuk menderu masuk.12328Please respect copyright.PENANA3xhWFTdjR2
12328Please respect copyright.PENANAksiilZRBMn
PAK! PAK! PAK! PAK! PAK! PAK! PAK! PAK!12328Please respect copyright.PENANAkHIpDmkhJ4
12328Please respect copyright.PENANAlJLgcZaZgf
Bergema seluruh bilik air dengan bunyi kulit punggung bulat Maznah yang berlaga dengan kulit paha Azman. Tusukan zakar Azman agak deras, geram dek tubuh berisi ibu mertuanya yang menggiurkan, ditambah pula dengan gaya Maznah yang mengenakan kain batik yang lencun. Suasana mereka bermandikan air pancuran yang deras, segalanya menyumbang kepada Azman bersetubuh dengan ibu mertuanya seperti orang yang gila seks.12328Please respect copyright.PENANA025rMvDEW0
12328Please respect copyright.PENANAbnaugS0ivn
Garang dan penuh tenaga dikerjakan Maznah daripada belakang. Wanita itu beberapa kali terkebil-kebil dan kepalanya tunduk dan mendongak tiap kali Azman menujah padat farajnya. Terlalu banyak nikmat lazat dan gurih dirasakan di dalam farajnya yang terisi dengan daging zakar menantunya yang tebal dan panas. Henjutan demi henjutan berahi dipasakkan oleh Azman yang geram dengan tubuh matang Maznah. Pelirnya yang keluar masuk daripada segitiga nikmat ibu mertuanya, semakin lama semakin “pening” dan bakal “muntah” bila-bila masa saja.12328Please respect copyright.PENANAV0AcVZkLqx
12328Please respect copyright.PENANACU85AVgxex
“Hahh!!...Mak....mak....aahhh...hheempphhh!!....mmpphhh!!” Azman mendesah nikmat. Matanya terpejam celik menyetubuhi ibu mertuanya daripada belakang. Maznah juga mengerang enak, suaranya tidak mampu ditahan lagi, kini dilepaskan saja untuk mengekspresikan nikmat berhubungan badan dengan menantunya.12328Please respect copyright.PENANA4QvKeDvLcd
12328Please respect copyright.PENANAQCsugk4A0k
“Ahhhh...Mannn..sedappppnya batang kau ni Man niiii...uuhhhh...penuh cipap mak...kena sumbat..eerrghhh...hhngggkhh...deng-dengan...batang...Man...nniiii...aahhhh...eemmpphhhh..hhmmsshhh!!!....oouuhhh!! Maaaannnnnn..!!” Menggigil-gigil kaki Maznah menahan kepuasan seks sumbang mahram dan asakan pelir jantan Azman!12328Please respect copyright.PENANA4imFB4z8pJ
12328Please respect copyright.PENANAFmcuPWKRtq
Mereka berdua terus bergelumang dalam air pancuran yang silih berganti sejuk dan panas, memuaskan nafsu masing-masing yang “lapar”. Bunyi air yang kuat berpancuran, membuatkan rengekan Maznah dan desahan nikmat Azman tenggelam.12328Please respect copyright.PENANAU3fiyhowuQ
12328Please respect copyright.PENANAMHKH4BcjT9
“Mak!....ooo Mak!” Panggil Anis daripada dapur.12328Please respect copyright.PENANAXWJnTB9Mnk
12328Please respect copyright.PENANAKRfEmeODp3
Mata Anis melilau mencari bayang ibunya, mahu bertanyakan dimana tersimpannya belacan mentah, mahu dijadikan sambal belacan.12328Please respect copyright.PENANAf4vjLIBibG
12328Please respect copyright.PENANAien5eATVNd
“Mana mak ni?......”12328Please respect copyright.PENANAeOmiRPwK7s
12328Please respect copyright.PENANALm6hGs6lAf
Anis menjenguk keluar daripada pintu dapur.12328Please respect copyright.PENANAt6rRDWUtrE
12328Please respect copyright.PENANA8WmjG1WjFS
“Pergi rumah orang sebelah ke?” fikir Anis. Matanya melihat ke bahagian belakang rumah jirannya. Kadang-kadang Maznah dan jirannya gemar bersembang di beranda belakang rumah.12328Please respect copyright.PENANAJKQacYG0Bl
12328Please respect copyright.PENANAUh9tNV9qMl
“Huuughhh!!...hhmmphhhh...eemmphhhh!!!....Mann...aaahhhhhh...sshhhh...Makkkk..dah....nak..sampaii...aahhhh...aahhh...sshhh!!...uuhh!!....bisa betulll...batang kau niii Mann!!” Maznah mengerang dari dalam bilik air.12328Please respect copyright.PENANAVH8PipovHe
12328Please respect copyright.PENANAcdQCP4GWsV
“Mak...aahhh...eemmphhh...Man punn...sedapp sangat niii...eemmphhh...rasa nak pancuttt je dalam pepek...mak....aahhh..hhuughh!!...hheerrghh!!...eempphh!!” Azman mengetap giginya, kegeraman dalam masa yang sama, menahan gelodak maninya yang tidak sabar-sabar disemburkan ke ruang pembiakan betina Maznah.12328Please respect copyright.PENANAbHN3OmC8GQ
12328Please respect copyright.PENANAEfqlOuJaqe
Posisi Maznah kini terlentik sambil tubuhnya rapat dipeluk Azman daripada belakang. Tangan Azman kemas meramas dan merangkul payudara Maznah. Putingnya tidak dilepaskan, malah dipicit-picit geram, sambil pinggang lelaki itu menyantak garang kejantanannya ke faraj tembam ibu mertuanya. Air maninya yang ditahan sejak tadi terburai tapi pelirnya masih garang menujah! Azman tidak mahu klimaksnya sampai dahulu sebelum Maznah mencapai klimaks.12328Please respect copyright.PENANAZJSIQg7G5V
12328Please respect copyright.PENANAr6LLPnFKeS
Tidak jantanlah jika begitu. Tewas awal dalam bersetubuh, bakal mencalarkan egonya.12328Please respect copyright.PENANAcX9goVmfm7
12328Please respect copyright.PENANAs4NOpYkVCf
“Emmhh...ssshhh...eerrghhh..mmmhh...aahhhhh...aahhhhh..aahhhhhh..uughh..Mak....Mak...” Azman mengerang enak. Zakarnya dipam-pam ke faraj Maznah, “membengkak” sudah bersedia untuk menyembur cecair pekat yang ditahan. Semakin lama ditahan semakin keras pelir Azman dibuatnya.12328Please respect copyright.PENANALr94DfjcAR
12328Please respect copyright.PENANAIIJYCVpBk3
Tangan menantunya tiba-tiba memegang leher Maznah, menambahkan lagi sensasi persetubuhan haram di bilik air itu. Tampak gaya Azman benar-benar geram dengan kemontokan tubuh Maznah, mahu dikerjakan secukupnya.12328Please respect copyright.PENANA3GMoCFkz9z
12328Please respect copyright.PENANAlfrTAl1U3d
“Mahhnn...eemmmhh...aakkhhh...aahh..mmpphhhh-MMMPPHH..SSLLRRUPPP..mmmhh..eemmpphh!!!” Maznah tercungap-cungap “dicekik” dan pada masa yang sama, ditujah hebat farajnya dan bibirnya dilumat sepuasnya oleh Azman. Tangan Azman berpindah-randah daripada buah dada, perut, lengan, pipi ibu mertuanya. Setiap bahagian tubuh lazat Maznah diteroka dengan tangan menantunya, penuh nafsu dan ghairah.12328Please respect copyright.PENANA4VQIBL1Z1x
12328Please respect copyright.PENANAqGAb5GL8cu
“Hnnggkkhh!!...Hmmpphh!!...Makk...Man..nak..keluarrr..eerrghhh!!!” Hentakan pelir Azman semakin garang dan bertenaga. Kandungan benih segarnya siap siaga untuk diledakkan penuh nikmat.12328Please respect copyright.PENANAi6dPf8c2Gb
12328Please respect copyright.PENANAG4ozzUcLUA
Maznah tiba-tiba menolak tubuh Azman, kasar. Wanita itu terus mencangkung dan zakar menantunya kini betul-betul didepan wajah. Pelir Azman yang berurat, gemuk dan berdenyut-denyut, bentuknya bengkok mencanak menunjuk ke siling, wanita itu tidak mampu menahan berahinya lagi.12328Please respect copyright.PENANAHiGsHXNf2O
12328Please respect copyright.PENANAOFKfZDfDSw
Pinggang Azman terus dipeluk dan mulut wanita itu dingangakan, membaham zakar Azman yang mahu memuntahkan isi kerandut telurnya. Maznah terus menyedut hebat, menarik kepalanya kebelakang, kemudian dibenamkan semula pelir menantunya hingga bibir wanita matang itu bertemu dengan kantung telur Azman. Azman bagaikan hendak gila menahan permainan oral ibu mertuanya yang bertalu--talu menyerang kejantanannya, tangannya automatik memegang kepala Maznah. Lelaki itu mendongak sambil terkangkang, geram bercampur berahi yang maha lazat.12328Please respect copyright.PENANAYAG3xJZGlz
12328Please respect copyright.PENANArPTrQtHt1j
“SLLRUUPPPP...MMPPHHH...MMHHH...SSLLRRUPPP!!...MMPPHHH...MMMHPPHH...HHNNKKHHGGKHH...MMPPHHHH!!” Kepala Maznah laju kedepan dan kebelakang, memberikan blowjob dan deepthroat kepada zakar menantu “kesayangan”nya. Segala teknik dan pengalaman Maznah dalam memuaskan pelir lelaki menggunakan mulut dan lidahnya, kini digunakan terhadap Azman. Menantunya tidak tertahan lagi menahan gelodak maninya, seperti dipaksa-disedut untuk dikeluarkan. Dalam masa yang sama, jari jemari Maznah tidak lekang menggentel farajnya sendiri. Becak dan menjejer-jejer air nikmatnya mengalir ke lantai bilik air12328Please respect copyright.PENANASgUTJIIbvn
12328Please respect copyright.PENANASuagH2GuLk
“Hooooarrghh!!!...hherrghhhh..Makkk...Man..Man..nakk..HNKKHH-PANCUT!!!!”12328Please respect copyright.PENANAuAlTztU8G6
12328Please respect copyright.PENANAlGyHDgfnvs
“Pancut je Mannn..pancut dalam mulut Mak...Mak nak rasa air mani-HHNKKMMPPHH!!!...HHSSLLRRPPHHHH.....EEMMPHHHHH!!!” Maznah terkejut dengan kederasan semburan benih segar menantunya. Pelir Azman dirasakan mengeras untuk seketika dan mengembang panas, terus basah dan likat dengan air maninya disemprotkan ke tekak Maznah. Wanita itu mengambil peluang ini untuk menikmati cecair suam panas yang mengalir ke tekak, ditelan dengan penuh nafsu dan berahi.12328Please respect copyright.PENANA1rzMpVaBY4
12328Please respect copyright.PENANARldW0jwAvc
Rasa pahit dan manis silih berganti dengan air mani Azman yang tumpah ke lidah Maznah, dengan Azman yang hampir kekejangan kakinya dan lelaki itu mendongak kenikmatan.12328Please respect copyright.PENANACQvP4ClAAE
12328Please respect copyright.PENANAVcyDMjyvN3
“SLLRRUPPPP.....MMPPHHH...SLLRRUUPPP...SRRUUPPPP..sllruppppp!!” Maznah menyedut saki baki air mani Azman yang masih tersisa ke tekaknya. Mulut Maznah sangat rapat, seluruh pelir menantunya kini berada di dalam rongga mulutnya. Matanya memandang tepat ke Azman yang sedang menikmati klimaksnya.12328Please respect copyright.PENANAVCelvbOdOw
12328Please respect copyright.PENANAGuYBvHGvlb
“Akkhhh-aahhhh...eemmhhhh..uugghhhhh...sedapnya mak...hisap....batang Man....aakk-hhhhhh...uugghhhh” Azman terketar-ketar nikmat, air maninya seperti disedut keluar daripada pelirnya oleh Maznah. Kantung telurnya juga dipegang dan dikepal, seperti mahu memerah segala isinya, meningkatkan lagi sensasi puncak syahwat yang dirasakan Azman.12328Please respect copyright.PENANA8wqRPWMsLS
12328Please respect copyright.PENANAGqk0etB7mh
“Emmhhh...mmpphh...ssllrruppppp!!....mmmhhhh....mmpphhhhhsshhhh...hhmmmmpphhhhmhh.....” Maznah menyedut sepuas hati zakar menantunya sebelum dikeluarkan. Air mani yang meleleh ditadah dengan lidah Maznah yang terjelir supaya tidak terbazir.12328Please respect copyright.PENANAO6jjG5z9BR
12328Please respect copyright.PENANAzsaS0PK3Xf
Wanita itu kemudiannya bangun daripada cangkungannya, memeluk tubuh menantunya sebagai. Puting jantan Azman digentel-gentel, menggelikan pemiliknya. Zakarnya tersengguk-sengguk melelehkan lagi saki baki air mani yang tersisa.12328Please respect copyright.PENANAETVvpiyGNB
12328Please respect copyright.PENANAylNP16ZDNQ
“Banyak Man pancut dalam mulut mak tadi....macam air pancut deras dia....” bisik Maznah.12328Please respect copyright.PENANADbKu8MDbCs
12328Please respect copyright.PENANAEaWfKzeO80
“Eheheh...err...mulut mak sedap sangat....Man tak tahan....sedap mak blowjob batang Man ni....lain dari gaya Anis blowjob...” puji Azman12328Please respect copyright.PENANAjJUbRH4ae6
12328Please respect copyright.PENANAlQNJ9GL06y
“Selalu Anis blowjob macam mana?”12328Please respect copyright.PENANAZQlN03e5DN
12328Please respect copyright.PENANAzQI48B3bQ8
“Emmhh...selalu Anis blowjob macam..biasa je mak...tak pandai sangat deepthroat macam mak...mak pandai telan batang Man penuh ni..” Azman menunjukkan pelirnya yang separa keras, kelihatan masih mampu beraksi lagi.12328Please respect copyright.PENANAc6knvBSSSD
12328Please respect copyright.PENANAbDTbNYQzV2
Maznah tersenyum girang, memeluk erat lagi tubuh menantunya. Leher lelaki itu dicium dan digigit manja, berhati-hati agar tidak meninggalkan kesan.12328Please respect copyright.PENANAnCWNQG4ps7
12328Please respect copyright.PENANABKgihunahv
“Ni batang Man macam boleh lagi je ni? Nak sambung dekat bilik mak ke?” Maznah mencari peluang lagi.12328Please respect copyright.PENANALChuBHEpwF
12328Please respect copyright.PENANAUatBohXnoa
Tidak semena-mena, zakar Azman perlahan-lahan naik kembali, menunjukkan garangnya.12328Please respect copyright.PENANAKfZ8qx1fZD
12328Please respect copyright.PENANA9snubk8bin
“Haaa Man! ni macam bangun balik ni??” Maznah masih kagum dengan tenaga batin menantunya. Saling tidak tumpah dengan arwah suaminya.12328Please respect copyright.PENANAnN9tgtcgBX
12328Please respect copyright.PENANAXI939VgAAH
Azman hanya tersipu-sipu malu, melihat zakarnya yang sedikit di luar kawalannya. Dia sangat terangsang melihat ibu mertuanya yang masih bergetah, hanya berlapikkan kain batik yang basah lencun.12328Please respect copyright.PENANApmicCPqhXp
12328Please respect copyright.PENANAfyT0gn6zsx
“Betul ke ni nak sambung?” Maznah mencucuk lagi.12328Please respect copyright.PENANABsltNMbGNy
12328Please respect copyright.PENANAXKqeYYPW1V
“Errr...nanti lah mak...Anis suruh beli barang tu tadi...takut nanti dia cari pulak Man kat mana..” Azman teringatkan akan pesan Anis yang menyuruhnya membeli serbuk kunyit dan beberapa barangan mentah yang lain.12328Please respect copyright.PENANANkaIkE6fYW
12328Please respect copyright.PENANAfXULNqlwMH
Maznah melepaskan pelukan eratnya sambil tersenyum. Kain batiknya dibetulkan, diselak-selak dan diketatkan. Azman sempat mengerling ke dalam isi kain batik, melihat payudara Maznah serta putingnya yang berwarna coklat gelap. Bertambah lagi kekerasan pelirnya apabila dihidangkan dengan pemandangan sedemikian rupa.12328Please respect copyright.PENANAxKIfeUnwGd
12328Please respect copyright.PENANADbkAoWdnJL
“Dah dah...kalau nak lagi yang dalam kain batik ni, nanti mak bagi malam ni...” Senyum Maznah.12328Please respect copyright.PENANA2KKVznsZb7
12328Please respect copyright.PENANAtApoeBqBEv
Azman hanya tersengih sambil membetulkan kedudukan zakarnya.12328Please respect copyright.PENANAmSpBblbfay
12328Please respect copyright.PENANAdhXV8E4NnT
Sebelum menantunya keluar daripad bilik air, sempat juga Maznah meramas zakar Azman yang panas membengkak, mahu minta untuk di”muntah”kan lagi isinya.12328Please respect copyright.PENANAzLmovHassl
12328Please respect copyright.PENANAX57DZmU2Fi
Wanita itu kemudian menyambung mandiannya. Kain batiknya yang basah ditanggalkan dan disangkutkan ke cangkuk berhampiran. Jari jemarinya mengusap seluruh tubuh montoknya, perlahan-lahan menyusup ke celahan kangkang. Farajnya yang masih berair, dikuak sedikit dan dimasukkan jari tengah dan manisnya. Biji kelentitnya digentel sambil Maznah mengetap bibir. Rasa bisa zakar Azman masih berbekas di lurah nikmatnya. Setiap denyutan dan henjutan menantunya itu semakin menggersangkan jiwanya yang haus dengan belaian jantan.12328Please respect copyright.PENANAzgdK8iNyEL
12328Please respect copyright.PENANAA9V1fIm6nK
“Man...sshhmmhh...sedapnya batang Mann...eempphhh..ssshhh...sedappp...jolok cipap mak nii...eemmphhh...” Wanita itu berfantasi, terngiang-ngiang akan menantunya menutuh lubang nafsunya sebentar tadi.12328Please respect copyright.PENANA0GlDpLGR3g
12328Please respect copyright.PENANABE7UjYY7Qe
Maznah perlahan-lahan menggentel biji kelentitnya sambil memicit puting payudaranya, berahi dan ghairah sambil bermandikan air pancur yang sejuk. Dia tidak sabar-sabar untuk menunggu malam datang berkunjung.12328Please respect copyright.PENANARb2cS3Bmha
12328Please respect copyright.PENANAcLfyI833DO
Azman berjalan menuju ke bilik Anis untuk menyarung pakaian, memandangkan dirinya kini hanya bertuala, namun langkahnya terhenti apabila melihat isterinya didapur. Punggung tonggeknya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, mengikut irama lagu yang dipasang di telefon pintarnya. Lelaki itu dengan akal nakalnya, laju menapak menuju ke belakang Anis, tangannya didepakan dan hayunan-12328Please respect copyright.PENANAY6yDrPtmIz
12328Please respect copyright.PENANAj0rX6QM765
PAK!12328Please respect copyright.PENANAWA8q6M6GWX
12328Please respect copyright.PENANAlg4xWpsQzB
Azman geram melihat punggung comel Anis yang bergegar apabila ditampar. Anis terkejut apabila ditampar tanpa sebarang amaran.12328Please respect copyright.PENANAoJZq8HJ49s
12328Please respect copyright.PENANAHDONednq7f
“Ishhhh!! apa ni ba-ANNGG??” Anis menoleh dan terkejut melihat suaminya hanya bertuala separuh bogel, menayangkan banyak kulit12328Please respect copyright.PENANAdPZkfD5sRO
12328Please respect copyright.PENANA9XTXmUQRmg
“ABANGG??” Mata Anis bulat memandang, namun sedikit senyuman terukir di bibirnya.12328Please respect copyright.PENANA7fuOUtmu0K
12328Please respect copyright.PENANAaWpBkzYDFA
“Apa ni bang...ishhh..malu lah kalau mak nampak abang pakai macam ni” sambung Anis lagi12328Please respect copyright.PENANANPeTkaiBuI
12328Please respect copyright.PENANA0eqsKeQs8O
“Hehehehee...nak malu apanya, mak tak ada sekarang ni..abang pulak geram tengok bontot Anis ni...selalu nampak macam ni bila doggie jee..”12328Please respect copyright.PENANAs73fx4hWnn
12328Please respect copyright.PENANAYXTa2HuPAU
“Eiisshhhh...apa abang cakap macam tu...malu tau Anis dengar”12328Please respect copyright.PENANAfPfRfFqXPD
12328Please respect copyright.PENANA1XCXhKgDD3
“Kan? betul apa....dah la comel...bontot mantap...grrrhhhggrr...rasa nak koyakkan je legging awak tu...doggie dekat dapur ni!” Azman kegeraman12328Please respect copyright.PENANA7GNg3DsAHw
12328Please respect copyright.PENANAYx6dF8dkWo
Kulit wajah Anis yang putih bertukar kepada merah padam mendengar kata nakal suaminya. Dan mukanya semakin memerah dengan matanya terlihat zakar suaminya terkeluar daripada tualanya. Berkilat dan berwarna coklat gelap, membuatkan puting gadis itu menegang didalam baju.12328Please respect copyright.PENANAf48PZ1y5SL
12328Please respect copyright.PENANAiM5Bd8vk5b
“Bangg??!! Apa nii??” Tangan Anis pantas “menangkap” “burung” Azman yang terkeluar daripada sarangnya. Terasa padat dan gemuk, penih isinya!12328Please respect copyright.PENANAwZZiZ0Pt92
12328Please respect copyright.PENANA0eGyzPfj6U
“Hhhggkhhh!!...aduuhhh..sayanggg..aahhh....jangan peg-gang...ku-kuat..sangat...ahhh” Azman mendesah.12328Please respect copyright.PENANArEtN2BbK5o
12328Please respect copyright.PENANAeDxosqaulT
“Berani betul yee...”burung” abang ni...keluar dari sarang dia....hhmm?”12328Please respect copyright.PENANACbH1yYqow4
12328Please respect copyright.PENANAOR1bQ4YhtW
“Keluar la dari sarang dia...dah nampak “sarang” baru dia niii...” jari Azman nakal merayap ke celah kangkang Anis yang terbentuk dengan bibir faraj isterinya. Tembam dan montok, genetik yang diwarisi daripada Maznah.12328Please respect copyright.PENANA6WSYBcyDDx
12328Please respect copyright.PENANAq1KyV7YhAV
“Amboiiii...amboiii....pandai dah dia ya...hmmm...tegapnya “burung” abang ni....horny tengok Anis ke...” Anis membisik12328Please respect copyright.PENANAUZ1F929Vst
12328Please respect copyright.PENANAykPV0qtmon
“Yee...”burung” abang ni...nak masuk sarang Anis...nak duduk dalam tu lama-lama..eempphh..sshhh”12328Please respect copyright.PENANADTewptFrcK
12328Please respect copyright.PENANA9FAOfo5Mnm
“Nak duduk lama-lama buat apa?”12328Please respect copyright.PENANAeSzO6z6mC7
12328Please respect copyright.PENANAyCxs9TVR9P
“Nak duduk lama-lama la....bagi tembak benih dia, nanti kasi penuh sarang Anis tu...eempphh..mmhhh..” Azman mula memeluk tubuh isterinya.12328Please respect copyright.PENANAYn1djpzk7d
12328Please respect copyright.PENANA3VF8sYoM4E
Tangannya nakal memegang dan meramas punggung Anis yang berlemak padat. Leher Anis juga dihidu dan dicium, digigit manja. Anis merengek manja seperti anak kecil. Tubuh genitnya dilaga-lagakan dengan badan suaminya yang masih basah dengan air mandian. Ikutkan hati dan jika mereka berada di rumah sendiri, waktu itu juga Azman sudah direbahkan ke lantai dapur dan dikerjakan.12328Please respect copyright.PENANARbsQiwq6SX
12328Please respect copyright.PENANAv7SBIah8IU
“Eishhh..eemmhh..dah la bang...nanti Mak nampak...dah dah...nanti Anis bagi..” Anis menolak tubuh suami kesayangannya dengan hormat.12328Please respect copyright.PENANA53aOoFob3F
12328Please respect copyright.PENANAW1AC73wmgx
“Hehhehe...saje je...abang usik sayang Anis ni...” Azman mencium dahi Anis yang sedikit berpeluh.12328Please respect copyright.PENANAha38e2MoBM
12328Please respect copyright.PENANALXMk2OTByl
“Dah bang, cepat belikan barang yang Anis nak tu....nak masak ni...”12328Please respect copyright.PENANADwWn0uYJpM
12328Please respect copyright.PENANA2wh4s8BP9g
“Ok sayang....nanti bagi abang ya....abang nak tak sabar-sabar nak buntingkan perut sayang ni...”12328Please respect copyright.PENANAZG3fIWfyIS
12328Please respect copyright.PENANAZzRqn9Z46O
“Isshhhh..hhhihihi..ada ke cakap macam tu...” Anis tersenyum girang12328Please respect copyright.PENANA30fTzYWgm7
12328Please respect copyright.PENANA4O05zBL7TB
Azman berlalu pergi dan tualanya ditanggalkan, memberikan “pertunjukan percuma” kepada Anis yang sedang memandang. Lelaki itu menayangkan punggung dan pelirnya yang menegang, menggelengkan kepala isterinya.12328Please respect copyright.PENANAdsWUve1Aes
12328Please respect copyright.PENANAF9tordSZI7
speckyzue@202412328Please respect copyright.PENANAO3TzbjmIuh