2. Handuk yang Jatuh
1956Please respect copyright.PENANAJTB4SKbKYf
1956Please respect copyright.PENANA66wUoJV0ir
Setelah tiga kali klimaks karena colmek dibantu dengan dildo, Mirna menghentikan aksinya dan beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Rafa yang awalnya masih diam berdiri di depan kamar Mirna langsung bergegas kembali ke kamarnya, sebelum Mama tirinya sadar kalau sedari tadi dia mengintipnya colmek.
1956Please respect copyright.PENANAh2tUjOUPmd
Rafa mencoba memejamkan matanya, tapi ia tak bisa tidur. Ia terus terbayang dengan lekuk tubuh Mirna yang seksi. Pantatnya yang semok, toketnya yang besar dan sintal, semua pemandangan itu terus melintas di kepala Rafa.
1956Please respect copyright.PENANA8SyIdJDV0K
“Aku nggak nyangka ternyata Mama sebinal itu, padahal selama ini di luar dia selalu bersikap dingin,” batin Rafa.
1956Please respect copyright.PENANACYb7BJStYD
“Apa karena Papa udah meninggal dan dia nggak punya partnet buat ngewe lagi?” berbagai pertanyaan berputar di kepala Rafa.
1956Please respect copyright.PENANAFQ6XeKe6tC
Sementara itu, di kamar Mirna, ia mendapati sesuatu yang aneh ketika membuka pintu kamarnya. Ia mendapati ada cairan putih yang berceceran di depan pintu kamarnya. Karena penasaran, ia memegang cairan putih kental itu dan menciumnya.
1956Please respect copyright.PENANAjLyHuCFilM
“Emm… Aku kenal cairan putih ini dari baunya,” gumam Mirna sambil tersenyum.
1956Please respect copyright.PENANAzo8l90TG61
Rupanya itu adalah bekas cairan sperma Rafa yang tercecer saat tadi ia masturbasi di depan kamar Mirna. Seolah tahu apa yang barusan terjadi, Mirna langsung melirik ke arah pintu kamar Rafa, tapi ia diam dan pura-pura tak tahu apa yang barusan dilakukan Rafa.
1956Please respect copyright.PENANAT41qkv4gjb
***
1956Please respect copyright.PENANArEB3elTwr9
Sinar mentari pagi menerobos masuk melalui celah tirai kamar Rafa, perlahan ia membuka mata. Rafa meraih ponselnya dan langsung lompat dari ranjang saat mendapati jam menunjukkan pukul 07.30. Ia buru-buru menyambar handuk dan lari ke kamar mandi, ia hampir telat karena ada jadwal kuliah pagi hari ini.
1956Please respect copyright.PENANAe1T60duKqd
Saat berada di depan kamar mandi, bersamaan dengan Mirna yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya. Karena kurang kencang melilit handuknya, tiba-tiba handuk itu merosot tepat di depan Rafa dan menunjukkan lekuk tubuhnya yang telanjang bulat.
1956Please respect copyright.PENANAsqW5rYhN9c
“Astaga!” pekik Mirna langsung jongkok mengambil handuk dan menutupi kembali tubuhnya secara asal-asalan.
1956Please respect copyright.PENANAu3KafuQ9qA
“Eh, Ma,” celetuk Rafa yang langsung pura-pura membuang muka padahal dia sudah melihat semuanya.
1956Please respect copyright.PENANACnsYKMWQwz
Rafa masih diam membeku, mendadak kontolnya kembali menegang apalagi ini masih pagi. Dia sudah disuguhkan pemandangan seperti itu. Tanpa banyak bicara, Mirna bergegas meninggalkan Rafa yang masih menatapnya sambil menelan saliva berulang kali.
1956Please respect copyright.PENANAt2c7vHvYln
“Sial! Mama sengaja apa gimana sih, dia bikin aku sange pagi-pagi begini!” gumam Rafa sambil bergegas masuk ke kamar mandi.
1956Please respect copyright.PENANA4mJY6UKaaC
Ia menanggalkan semua pakaiannya dan benar saja kontolnya yang besar dan berurat itu langsung menyembul keluar dari celana, seolah minta dipuaskan. Karena tak tahan, terpaksa pagi itu sebelum mandi, Rafa masturbasi dulu memuaskan hasratnya.
1956Please respect copyright.PENANAukab4DPNwQ
“Ohhh… Ma, andaikan kontolku bisa masuk ke dalam memek Mama yang sempit dan becek itu,” racau Rafa sambil mengocok kontolnya, hingga akhirnya beberapa saat kemudian cairan sperma itu membasahi lantai kamar mandi.
1956Please respect copyright.PENANAK7ZhJGSBhN
Sepanjang hari, selama di kampus, Rafa tak bisa konsentrasi. Kepalanya selalu dibayang-bayangi dengan lekuk tubuh Mama tirinya. Hal itu membuat kontolnya kembali menegang, tapi Rafa tak mungkin memuaskan dirinya sekarang, ia sedang berada di kampus. Terpaksa Rafa harus menahannya sampai nanti kegiatannya di kampus selesai.
1956Please respect copyright.PENANAlFMDPFIH3Z
“Duh, lama banget sih! Mana hari ini kuliah 6 SKS sampai sore, masa iya aku harus nahan coli sampai nanti sore, nggak kuat banget!” gumam Rafa sambil menatap ke bawah, melihat adik kecilnya yang berontak ingin keluar dari celananya.
1956Please respect copyright.PENANAwHyJ3gOKJY
***
1956Please respect copyright.PENANA5Z0AuY1nLB
Waktu terus berputar, malampun tiba. Mirna sedang berada di dapur menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Rafa. Saat makan malam tiba, Rafa dan Mirna menikmati makanannya sambil terdiam satu sama lain. Rasa canggung menyelimuti mereka berdua karena kejadian handuk lepas tadi pagi di depan kamar mandi.
1956Please respect copyright.PENANArSdcPqADdI
Tapi mata Rafa tak bisa lepas dari lekuk tubuh Mirna, terutama toketnya. Mirna mengenakan daster tanpa bra yang membuat puting susunya menonjol dan toketnya bergoyak tiap ia bergerak. Entah sengaja atau tidak, tapi itu kembali membangkitnya nafsu dalam diri Rafa.
1956Please respect copyright.PENANAKIbYxsRkLS
“Kenapa nggak dihabisin makanannya, Fa? Masakan Mama nggak enak?” tanya Mirna.
1956Please respect copyright.PENANAUj5qDT7YZS
“Ehh… Nggak kok Ma, enak kok,” jawab Rafa salah tingkah.
1956Please respect copyright.PENANA87qCJwmYlx
Ia bukannya tak suka dengan masakan Mirna, tapi sejak tadi dia salah fokus menatap toket Mirna. Rafa buru-buru menghabiskan makan malamnya dan langsung naik ke kamar dengan alasan mau mengerjakan tugas kuliah.
1956Please respect copyright.PENANA9FmAGy4B31
Sesampainya di kamar, Rafa langsung membuka laptonya dan mencari situs video porno untuk menyalurkan hasratnya yang sudah tertahan sejak tadi siang. Ia mengambil headset dan memasang di telinga, menurunkan celananya, mengoleskan minyak kemudian mulai memijat perlahan kontolnya yang sudah tegang.
1956Please respect copyright.PENANA8Z8oNovvo9
“Emmppphh… Ahhh… Ohhhh….” desah Rafa sambil mengurut kontolnya.
1956Please respect copyright.PENANAJ52CUcX1xd
Rafa memejamkan mata, membayangkan kembali suara desahan Mirna, semakin ia membayangkannya semakin kontolnya mengeras. Pemandangan saat Mirna colmek malam itu kembali melintas di kepala Rafa.
1956Please respect copyright.PENANAT5qvz5WFFM
“Emmhh… Aku pengen ngewe sama Mama, aku pasti bisa puasin Mama,” gumam Rafa.
1956Please respect copyright.PENANAwLOntBPZlf
Rafa semakin mempercepat kocokannya hingga akhirnya cairan sperma menyembur keluar dari kontolnya dan bercecer membasahi meja belajarnya.
ns216.73.216.197da2