Bel istirahat berbunyi, menandakan penyelidikan Chandra dan Bian dimulai.
“Ayo Bian!” ajak Chandra yang sedang mengambil buku dan pensilnya.
“Mau dari siapa dulu?” tanya Bian yang bangkit dari kursinya.
“Kita mulai dari tersangka pertama saja.” jawab Chandra.
“Berarti harus naik ke lantai 3 ya?”
“Iya.”
Tanpa berlama-lama lagi, Chandra dan Bian segera pergi ke lantai 3 untuk menemui tersangka pertama mereka. Mereka melewati lorong yang sudah dipenuhi dengan murid-murid, lalu menaiki tangga untuk sampai ke lantai 3.
“Oh iya, lu tahu di mana kelas Kak Adrian?” tanya Bian.
“Tahu kok.” jawab Chandra.
“Iya juga sih. Masa lu tahu tentang masalah keluarga mereka tapi tidak tahu hal sepele seperti kelasnya.” kata Bian berbicara pada dirinya sendiri. Chandra hanya membalasnya dengan senyuman tipis.
Tidak butuh waktu yang lama, mereka telah sampai di kelas Kak Adrian. Bian mundur ke belakang lalu bersembunyi di belakang tubuh Chandra.
Ia pun berbisik, “Lu aja yang manggil dia ya.”
Chandra menoleh ke belakang “Kau takut?” tanyanya.
“Enggak kok. Hanya saja elu detektifnya, jadi harus lu yang duluan masuk.” jawab Bian.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXulQtF7sNq
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu28Nq7sY7y
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFMWpaxcmM
“Alasan macam apa itu?” tanya Chandra.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ351bXDpOQw
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjAKBOUw1c
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37VCSY9PKA
Tiba-tiba dari arah samping, ada seorang laki-laki yang memanggilnya, “Woi, lu berdua!” membuat Chandra dan Bian menoleh. “Pada ngapain kalian di sini?” tanyanya.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz91zm771vM
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiLQoMJWhif
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFIbVnvQu8
“Kami mencari Kak Adrian. Benarkan ini kelasnya?” tanya Chandra.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWUgOsjhA2
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjg6HaE8dsn
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQ67yAdTFc
“Oh, Adrian? Iya, bener ini kelasnya. Tapi sayangnya hari ini dia nggak masuk.” jawab Azka, nama laki-laki itu.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZrCZGf9qk
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8W5t8HK2x
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWt1873Qgy
“Oh, begitu, Ya sudah, terima kasih. Mungkin besok kami akan kembali lagi.” kata Chandra lalu beranjak pergi.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtty2kzARn5
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSuryocYqm
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7qL7wk9QP
“Itu tidak perlu.” kata Azka, membuat Chandra berhenti. Walaupun ia belum terlalu jauh
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaozvdM697z
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUBiWxygfn
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRpjpw0Ppt
"Kenapa?" tanya Bian akhirnya membuka suara.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIW8lZRN0KZ
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AN42m1L2d
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxXoKLXD9Z4
"Dia bilang dia tidak akan masuk sampai pembunuh lainnya itu sudah tertangkap. Tapi sih menurut kami itu hanya sebuah alasan agar kita tidak melihat dia bersedih." jawab Azka.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMO4QNZ2Yp6
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzOcLVtZFD
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygy8SZSQRW
"Kenapa memang dia sedih?" tanya Bian
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PnrzvXckd
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziEtWhpURU
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDs39D2lfM
"Memangnya kenapa tidak tidak tahu?" "Aaa…" Bian mencoba berpikir.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vJK8L94oX
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejklQJc8Vr
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXzvlmZxPd
"Korban pembunuhan itu kan adiknya." jawab Azka.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTi445fLuA4
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HvN8wWC6f
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdii8EC3qB
"Oh kalau itu sih-"
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGR2mqxIplz
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybBZcLKsRb
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtWFZo8JQo
"Oh… begitu. Kasihan sekali ya." Chandra memotong perkataan Bian, lalu menatap tajam ke arah matanya saat Azka itu tidak melihatnya.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpPD1wtjh0
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptkJ4j6mf9
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVa25ENhTq5
"Memang. Ia bahkan enggak mau keluar rumah saat liburan kemarin." kata Azka
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv82KVJHXab
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqvc32UZpu
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSawKBWpIt
"Oh, begitu. Ya sudah, terima kasih informasinya." kata Chandra kepada Azka itu lalu melangkah pergi meninggalkan tempat. Namun baru beberapa langkah, ia berhanti dan berbalik.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrbuHFPCQ3
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPcVauE9Fk
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiw4S1j0JR
“Ngomong-ngomong, kakak seekskul sama Arsyad ya?” tanya Chandra
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnM1NsRwIU
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡommqivxiq6
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7akUGu6x7v
“Iya, lalu?” tanyanya.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURO76o6zsU
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabbjD8XrXW
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7qd4tWMZ5
“Bagaimana perasaan kakak terhadap Arsyad yang terbunuh kemarin?” tanya Chandra.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpibJ5v27Y
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgpdMMKAVH
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZwxgweGj9
“Biasa aja tuh.” jawab Azka sambil membuang mukanya.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaUFILxclc
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Jc4u18Aln
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGvf7wjI1P
“Kenapa begitu? Kalau gak salah, Arsyad itu adalah pemain yang cukup kuat di tim basket.”
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDG3pJWWiuO
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrApzmKum5f
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzNBXAqXdi
“Lalu?” ketus Azka mulai terlihat marah.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuENYAzOGG
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQqfVn8kkK
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuM1qO99pZ
“Kakak gak sedih pemain terbaik seperti dia hilang?”
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7OhSHrh73
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0N10tnx7V
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFOeyarWO9
“Tidak juga kok.” jawab Azka.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalEsYw1EP1
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseytHbMvM0
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLxbat71Gj
“Kanapa begitu? Bukannya malah merugikan bagi tim karena pemain terbaik mereka hilang?”
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVsO0MLWlZ
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jmCvqYgg0
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TCRZZKIdq
“Dia itu hanya anak baru. Masih kalah dari kehebatan gua.”
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZrG7BSzev
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXldQlTL0q
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJazXZ0Ib39
“Masa sih?”
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5q9XnetffH
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqAKeD06AE
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPUphVQaYX
“Tanpa dia masih baik-baik aja kok. Yang penting masih ada gua.” jawab Azka
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvA7LufjNYy
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyOZjOBix0
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfboiP1YFPN
“Orang yang memiliki dendam kepada Arsyad, menarik.” gumam Chandra dalam hati lalu tersenyum sambil ditutup oleh kedua tangannya membuat orang lain tidak bisa melihat ia tersenyum sinis. “Sepertinya cocok untuk jadikan suspen. Akan gua cek lagi nanti dia.” lanjutnya.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gNUO87B2t
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMtvPnJSyd
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRI8eVKhIm
“Oh... gitu,” Chandra menutup mulutnya menggunakan tanganya lalu di baliknya ia tersenyum senang.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNmAKzcHli
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBfp69JQnx
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQ9DRJ38lQ
“Ya sudah, terima kasih informasinya. Kami balik dulu ya." kata Chandra sambil melambaikan tangannya, lalu segera meninggalkanya.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTPWb9GjAZ
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbHEKp4QQd
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cdziqbKuC
“Ngerepotin aja” batin Azka setelah Chandra dan Bian pergi.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiubCrbx4oB
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvsgPh6FTY
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGe0bXTypl
Bian memanggilnya selagi mencoba mengikuti Chandra, "Chandra!"
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnf1pM1XaS
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44Sslz02EU
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSknPla20R
Tanpa menoleh, Chandra menjawab, "Ada apa?"
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmSUH4yNoq
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOqYRHFXXA
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaT21oneZx
"Apakah menurut kamu itu hanya alasan saja?" tanya Bian.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ836EYxtpAn
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Zo42m3l3V
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHchdvRNCg
"Kita tidak akan tahu sebelum menanyakan dan melihatnya langsung. Tapi setidaknya kita mendapatkan suspek baru." jawab Chandra.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnsCNtlYTK
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlLJ7fpJjR
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbl0aqqqhk
“Siapa? Laki-laki itu?” tanya Bian. Chandra menolak lalu tersenyum. “Kenapa begitu?” tanya Bian.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFC2s7Otgi
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqjTscjdIZ
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3pQnUkNWz
“Alasannya sudah jelas, namun kita tidak bisa nuduhnya begitu saja. gGua masih harus mengecek dulu.” jawab Chandra.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMA15WECSlq
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlhblKa9aW
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DL6g4OLNu
“Jadi maksudnya?” tanya Bian tidak mengerti.
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zw21ymmCL
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBeKQ0Ag9e
382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEK3wu4zXxv
“Sudahlah, lupakan saja. Biar gua saja yang melakukannya. Lu tinggal duduk manis dan mengikuti perintah.” kata Chandra.
"Lalu sekarang kita mau ngapain?" tanya Bian kembali.
"Kita akan melanjutkan ke suspek kedua."
"Terus yang pertamanya kapan?"
"Habis pulang sekolah gua berencana untuk ke rumahnya." jawab Chandra
"Oh iya, lu kan tahu rumahnya ya," Chandra hanya menganggu "Gua boleh ikut?"
"Ya, terserah saja."
"Kalau begitu, sudah sepakat ya." 382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4h3dypccw
"Jangan senang dulu, kita masih ada pekerjaan."
"Siap bos." kata Bian bersemangat.
ns216.73.216.197da2
