Pacitan
1583Please respect copyright.PENANA9KDH7OlJYM
Pesantren Darussalam
1583Please respect copyright.PENANAkzlAEW8CX2
Di rumah pak kyai Abdullah,
1583Please respect copyright.PENANAxzPRsRL9Yz
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah..
1583Please respect copyright.PENANAYhbyGEb3KW
"Ya Sobri, dengan senang hati saya menerima cucu kamu, iya saya tunggu, Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", kata pak kyai Abdullah yang baru saja selesai menelepon pak kyai Sobri.
1583Please respect copyright.PENANAsY3H5EsFIZ
Di dapur rumah pak kyai Abdullah..
1583Please respect copyright.PENANAzXlv2Swtri
"Uti", Titah memanggil umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANAKDpBdaxvJX
"Inggih nduk, menapa ?", tanya umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANALMYZmEbJDC
"Akung dimana ya uti ?", tanya Titah juga.
1583Please respect copyright.PENANA93NzYLuSMl
"Mungkin di teras depan rumah nduk, biasanya sebelum ke pesantren kan duduk di situ", jawab umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANAhWK3vfmCyV
"Oh begitu, ya sudah Titah ke sana ya uti", kata Titah.
1583Please respect copyright.PENANAEotl4TCcpP
"Inggih nduk", sambung umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANA11QuQPep4Z
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANAaNLrJT3fRh
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", umi Destya menjawab salam dari Titah.
1583Please respect copyright.PENANApXJXnhI5VN
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah lagi..
1583Please respect copyright.PENANA7ywh8LRAK2
"Oh ya saya habis minum kopi langsung ke pesantren saja", kata pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANAFdXZlojUmS
"Assalamu'alaikum akung", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANAQ4puLJHgvU
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh nduk", pak kyai Abdullah menjawab salam dari Titah.
1583Please respect copyright.PENANAbLBNvWvgNx
"Ada apa nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANAaQfFfOXOLa
"Titah mau ke ruang batik hari ini, kalau boleh besok Titah izin keluar pesantren ya akung ?", tanya Titah.
1583Please respect copyright.PENANAzZPOn5MJ9L
"Mau pergi kemana nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANA7O3aEaezhl
"Mau membeli buku baru akung, diantar lik jo kok, Titah tidak sendirian keluar pesantren nya, boleh ya kung ?", tanya Titah lagi dengan memohon pada pak kyai Abdullah agar diizinkan keluar pesantren.
1583Please respect copyright.PENANAE9oiiJlvDC
"Iya boleh", jawab pak kyai Abdullah yang mengizinkan Titah keluar pesantren.
1583Please respect copyright.PENANALk0G9imBz2
"Assalamu'alaikum", umi Destya memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan Titah.
1583Please respect copyright.PENANAo2c2y1EZxW
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan Titah menjawab salam dari umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANAtRwtIc4ro8
"Ini kopinya pak", kata umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANACfQ9S2iRxD
"Ya sudah Titah pergi ke ruang batik sekarang saja ya kung, uti, takut menganggu kalian berdua, hehe", sambung Titah.
1583Please respect copyright.PENANAIXuhHu8fVQ
"Inggih nduk", kata pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANAXutMUT5Zer
"Ati-ati nggih nduk", sambung umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANAFJJt2kalZU
"Inggih kung, uti, assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan umi Destya.
1583Please respect copyright.PENANAZ0F1blZnkS
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan umi Destya menjawab salam dari Titah.
1583Please respect copyright.PENANAp87ugIUcON
Jakarta
1583Please respect copyright.PENANA70KQvedydS
Di rumah pak Faisal,
1583Please respect copyright.PENANAhhePfZUt8x
Masih di ruang tengah..
1583Please respect copyright.PENANAGImPyJqUgE
"Apa hujan, apa banjir ha.., kamu mabuk lagi kan, papa sudah capek hari juga kamu papa antar ke pesantren, Darmi kasih baju Afgan", kata pak Faisal yang marah pada Afgan.
1583Please respect copyright.PENANA2Row7H4wQY
"Apa pesantren pah..!!", kata Afgan yang terkejut dengan perkataan dari ayahnya.
1583Please respect copyright.PENANAyDZNsDNkfk
"Iya, mana mi baju ganti untuk Afgan ?", tanya pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANA9k2ACJHyXT
"Ini tuan", jawab Darmi.
1583Please respect copyright.PENANAmrkkyLq9a2
"Pah jangan pah", kata ibu Dewi yang memohon pada pak Faisal agar Afgan tidak di kirim ke pesantren.
1583Please respect copyright.PENANAj3lN199Phx
"Keputusan papa sudah bulat mah, nih cepat kamu ganti baju", kata pak Faisal yang tidak menghiraukan permohonan dari ibu Dewi.
1583Please respect copyright.PENANAoqWoP1clZi
Tiga puluh lima menit kemudian..
1583Please respect copyright.PENANAAjIYboWxPO
Masih di ruang tengah..
1583Please respect copyright.PENANAUj4EakMtFj
"Sudah siap kamu, yuk berangkat sekolah, Arsya kamu berangkat bareng papa atau naik angkot ?", tanya pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAdi9nqpH0ED
"Naik angkot saja pah", jawab Arsya.
1583Please respect copyright.PENANAWsOWfokudL
"Oh begitu ya sudah ini ada uang untuk ongkos naik angkot kamu sampai lusa ya, mama jaga rumah dan jaga Arsya saja", kata pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANA3vjin5EuAP
"Tapi pah, mama mau ikut menemani Afgan", sambung ibu Dewi.
1583Please respect copyright.PENANAtcRGEbxOWP
"Sudah ya cukup mah, mama lupa apa yang papa bilang kemarin ?", tanya pak Faisal lagi.
1583Please respect copyright.PENANA8lPULN2zKv
"Iya pah, ingat", jawab ibu Dewi lagi.
1583Please respect copyright.PENANAmN8ZC0tbjN
"Kamu jaga kesehatan ya Afgan di sana, kabari mama ya Afgan, maaf mama tidak bisa membantu kamu soal urusan ini", kata ibu Dewi.
1583Please respect copyright.PENANAzAQGqrchQX
"Iya mah..", sambung Afgan.
1583Please respect copyright.PENANAudlmbcp686
"Ya sudah yuk berangkat sekarang, Samsul sudah menunggu di depan", kata pak Faisal lagi.
1583Please respect copyright.PENANAr3K28QBXQB
Pak Faisal dan Afgan pun pergi ke pesantren darussalam, ketika sampai di pesantren darussalam Afgan mencoba untuk melarikan diri, pak Faisal yang mengetahui itu segera menyuruh Samsul untuk mengejarnya.
1583Please respect copyright.PENANASULD3HIDaG
Untuk menghindari kejaran dari Samsul, Afgan bersembunyi di lubang, yang sebenarnya lubang itu digunakan untuk para santri membuang sampah sebelum nantinya akan diangkut oleh petugas kebersihan.
1583Please respect copyright.PENANA7PtA2Ls1Me
Disaat Afgan bersembunyi Titah tidak sengaja membuang sampah di lubang tempat persembunyian Afgan, Afgan pun marah pada Titah, pak Faisal dan Samsul akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian dari Afgan.
1583Please respect copyright.PENANAyiy3PM6wvs
Afgan tinggal di pesantren darussalam, lalu kemudian pak Faisal bertemu dengan ayahnya Titah (pak Nano) membahas rahasia yang membuat Afgan penasaran.
1583Please respect copyright.PENANAYe0ExI0GsH
Keesokan harinya
1583Please respect copyright.PENANA8dGlXakpCz
Pacitan
1583Please respect copyright.PENANA6KtMXQ1FUh
Pesantren Darussalam
1583Please respect copyright.PENANAOh55pXdIFT
Di halaman depan Pesantren Darussalam..
1583Please respect copyright.PENANAHHtIAref4r
Di mobil pak Faisal..
1583Please respect copyright.PENANAHaZ0n4fQts
"Alhamdulillah sudah sampai, Afgan bangun, Afgan, itu pasti pak kyai Abdullah, Samsul bangunkan Afgan ya saya mau menghadap pak kyai Abdullah dulu", kata pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAkkv4ebUgQv
"Inggih tuan", sambung Samsul.
1583Please respect copyright.PENANAOPq6yD5qp0
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
1583Please respect copyright.PENANAPqOMkTMu2v
"Mang Daus, mang Daus", Cecep memanggil Daus.
1583Please respect copyright.PENANAGFyEMoaJig
"Iya cep, kenapa ?", tanya Daus.
1583Please respect copyright.PENANAa60wmwCwfW
"Noh mobilnya siapa ya mang Daus ?", tanya Cecep juga.
1583Please respect copyright.PENANAQoKq9ns898
"Kaga tau ane, tamunya pak kyai Abdullah kali cep, sudah lanjut jaga yuk", jawab Daus.
1583Please respect copyright.PENANAAxQ20PNnPi
"Oke", kata Cecep.
1583Please respect copyright.PENANA5Zn7RyOhQH
Di mobil pak Faisal lagi..
1583Please respect copyright.PENANAUE59628zS1
"Den, den mas Afgan", kata Samsul yang mencoba untuk membangunkan Afgan.
1583Please respect copyright.PENANACYctf819GC
"Em.., apaan sih sul, masih ngantuk nih ganggu tidur orang saja, hus sana, sana..", kata Afgan yang merasa terganggu tidurnya, karena Samsul mencoba membangunkan nya.
1583Please respect copyright.PENANARiTajapBvh
"Haduh benar kan pasti den mas Afgan marah lagi ketika saya bangunkan", kata Samsul yang ketakutan ketika membangunkan Afgan dari tidurnya.
1583Please respect copyright.PENANA8Wk6CdawUC
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
1583Please respect copyright.PENANAjCVkimIADP
"Assalamu'alaikum pak kyai Abdullah", pak Faisal memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANA6QgM840fVc
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah menjawab salam dari pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAar8MDsEaB7
"Maaf anda siapa dan apa tujuan anda datang kemari, anda ingin bertemu dengan anak anda disini, siapa namanya biar nanti saya minta tolong untuk di panggilkan ?", tanya pak kyai Abdullah yang tidak mengenali pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAw3pvUmBnFc
"Maaf pak kyai Abdullah, saya adalah anak dari pak kyai Sobri, teman Nano waktu kecil dulu", jawab pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAaVnRYZvZ26
"Oh Faisal ya ?", tanya pak kyai Abdullah yang mengingat pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAUklzOzxj3v
"Iya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1583Please respect copyright.PENANAlFwh9avSIC
"Saya sudah tau apa tujuan kamu datang kemari, kamu ingin menitipkan anakmu Afgan kan di Pesantren Darussalam ini ?", tanya pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANAQQIAyRTanD
"Iya benar pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1583Please respect copyright.PENANAJDdlBKBVVo
"Ya sudah kalau begitu kita bicarakan di kantor Pesantren Darussalam saja, oh ya dimana anakmu, apakah dia ikut ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.
1583Please respect copyright.PENANAl4hElSegcD
"Ikut pak kyai Abdullah, ada di mobil sedang dibangunkan oleh supir saya, tunggu sebentar ya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1583Please respect copyright.PENANAAdo3nQJjdi
"Inggih Faisal", kata pak kyai Abdullah.
1583Please respect copyright.PENANAIiIsBMuCUD
"Sul, Samsul, bagaimana Afgan sudah bangun ?", tanya pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAgMxF7Mxa4W
"Belum tuan, susah dibangunin nya, saya saja dimarahin tadi loh tuan", jawab Samsul.
1583Please respect copyright.PENANAGRv31cQqWn
"Ini anak benar-benar keterlaluan ya, ya sudah biar saya saja yang membangunnya", kata pak Faisal dalam keadaan marah.
1583Please respect copyright.PENANA1dn25z9SIz
"Sal, Faisal tolong kontrol emosi mu", kata pak kyai Abdullah yang mencoba meredakan emosi dari pak Faisal.
1583Please respect copyright.PENANAl1s4xNvE4o
Di mobil pak Faisal lagi..
1583Please respect copyright.PENANAPssRq1b6FN
"Afgan Syah Reza, ayo bangun", kata pak Faisal yang membangunkan Afgan.
1583Please respect copyright.PENANAd2gMOkLoJ4
"Em, ih papa apaan sih, masih ngantuk tau", kata Afgan yang tidak mau bangun dengan alasan masih mengantuk.
1583Please respect copyright.PENANAwI61Bs8qW9
"Ayo bangun, tanpa alasan, sudah sampai kita ini di pesantren, ayo bangun", kata pak Faisal lagi yang tetap membangunkan Afgan.
1583Please respect copyright.PENANAJXeyybiZlX
"Iya, iya pah, Afgan bangun", kata Afgan yang terpaksa bangun dari tidurnya.
ns216.73.216.143da2