Pacitan
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3Ni8B6ncN
Pesantren Darussalam
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzVzHCsWyh
Di rumah pak kyai Abdullah,
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpJXXpO29j
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxd9AN7O5M
"Ya Sobri, dengan senang hati saya menerima cucu kamu, iya saya tunggu, Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", kata pak kyai Abdullah yang baru saja selesai menelepon pak kyai Sobri.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkItrg1LkTP
Di dapur rumah pak kyai Abdullah..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6PKvqtWM8
"Uti", Titah memanggil umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXsfQIabim
"Inggih nduk, menapa ?", tanya umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWIToCEiEu
"Akung dimana ya uti ?", tanya Titah juga.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnszbwvaS51
"Mungkin di teras depan rumah nduk, biasanya sebelum ke pesantren kan duduk di situ", jawab umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjB3oKiuBC4
"Oh begitu, ya sudah Titah ke sana ya uti", kata Titah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrErCFlxHV7
"Inggih nduk", sambung umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaO0n5PQbgU
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctUyPU6uvX
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", umi Destya menjawab salam dari Titah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISA03cb4Bd
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah lagi..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOf2eMaOsx8
"Oh ya saya habis minum kopi langsung ke pesantren saja", kata pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtm4s4H7psV
"Assalamu'alaikum akung", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOuIRJNciq
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh nduk", pak kyai Abdullah menjawab salam dari Titah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2Y7avnmXF
"Ada apa nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECjoumvfkv
"Titah mau ke ruang batik hari ini, kalau boleh besok Titah izin keluar pesantren ya akung ?", tanya Titah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDkO21UqUE
"Mau pergi kemana nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSkXQMwG4Z
"Mau membeli buku baru akung, diantar lik jo kok, Titah tidak sendirian keluar pesantren nya, boleh ya kung ?", tanya Titah lagi dengan memohon pada pak kyai Abdullah agar diizinkan keluar pesantren.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoBHyfinQR
"Iya boleh", jawab pak kyai Abdullah yang mengizinkan Titah keluar pesantren.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaL9VcTAoWB
"Assalamu'alaikum", umi Destya memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan Titah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPr3RkAgbD
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan Titah menjawab salam dari umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDrUcv8llA
"Ini kopinya pak", kata umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHBoew7u8y
"Ya sudah Titah pergi ke ruang batik sekarang saja ya kung, uti, takut menganggu kalian berdua, hehe", sambung Titah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOUB3CcYuT
"Inggih nduk", kata pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6vgOspbBV
"Ati-ati nggih nduk", sambung umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqdmDWbipE
"Inggih kung, uti, assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan umi Destya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS20WrpyRXu
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan umi Destya menjawab salam dari Titah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCq014qfK2
Jakarta
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrHoAGNxcE
Di rumah pak Faisal,
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNLvAZRZt1
Masih di ruang tengah..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllWvCPAgk3
"Apa hujan, apa banjir ha.., kamu mabuk lagi kan, papa sudah capek hari juga kamu papa antar ke pesantren, Darmi kasih baju Afgan", kata pak Faisal yang marah pada Afgan.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWBj0D3TkK
"Apa pesantren pah..!!", kata Afgan yang terkejut dengan perkataan dari ayahnya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Pb0RxHFqj
"Iya, mana mi baju ganti untuk Afgan ?", tanya pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtQJFaYohr
"Ini tuan", jawab Darmi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4VoN6NsQF
"Pah jangan pah", kata ibu Dewi yang memohon pada pak Faisal agar Afgan tidak di kirim ke pesantren.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzOT6EJQCZ
"Keputusan papa sudah bulat mah, nih cepat kamu ganti baju", kata pak Faisal yang tidak menghiraukan permohonan dari ibu Dewi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPpAtmkrzj
Tiga puluh lima menit kemudian..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWxEIXoQ4U
Masih di ruang tengah..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1CeSwNtn9
"Sudah siap kamu, yuk berangkat sekolah, Arsya kamu berangkat bareng papa atau naik angkot ?", tanya pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfRFNYQVE0
"Naik angkot saja pah", jawab Arsya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVn2nMr3lql
"Oh begitu ya sudah ini ada uang untuk ongkos naik angkot kamu sampai lusa ya, mama jaga rumah dan jaga Arsya saja", kata pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KefIEOWnq
"Tapi pah, mama mau ikut menemani Afgan", sambung ibu Dewi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlABzU6Rls
"Sudah ya cukup mah, mama lupa apa yang papa bilang kemarin ?", tanya pak Faisal lagi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpzHeOdVzg
"Iya pah, ingat", jawab ibu Dewi lagi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTBzDM5NVQ
"Kamu jaga kesehatan ya Afgan di sana, kabari mama ya Afgan, maaf mama tidak bisa membantu kamu soal urusan ini", kata ibu Dewi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrYh6oT0uc
"Iya mah..", sambung Afgan.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80CdgUFnda
"Ya sudah yuk berangkat sekarang, Samsul sudah menunggu di depan", kata pak Faisal lagi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwGpA89vQU
Pak Faisal dan Afgan pun pergi ke pesantren darussalam, ketika sampai di pesantren darussalam Afgan mencoba untuk melarikan diri, pak Faisal yang mengetahui itu segera menyuruh Samsul untuk mengejarnya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGtjnEK3Tf
Untuk menghindari kejaran dari Samsul, Afgan bersembunyi di lubang, yang sebenarnya lubang itu digunakan untuk para santri membuang sampah sebelum nantinya akan diangkut oleh petugas kebersihan.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvho3iSeys
Disaat Afgan bersembunyi Titah tidak sengaja membuang sampah di lubang tempat persembunyian Afgan, Afgan pun marah pada Titah, pak Faisal dan Samsul akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian dari Afgan.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8x0pIodP5
Afgan tinggal di pesantren darussalam, lalu kemudian pak Faisal bertemu dengan ayahnya Titah (pak Nano) membahas rahasia yang membuat Afgan penasaran.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGBKLJtQ7l
Keesokan harinya
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yhEvCF3BV
Pacitan
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyiy4KrrgR
Pesantren Darussalam
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAgqS3J2zE
Di halaman depan Pesantren Darussalam..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlYuYcSpmh
Di mobil pak Faisal..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOTJLTdouo
"Alhamdulillah sudah sampai, Afgan bangun, Afgan, itu pasti pak kyai Abdullah, Samsul bangunkan Afgan ya saya mau menghadap pak kyai Abdullah dulu", kata pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYt8QkoLNlg
"Inggih tuan", sambung Samsul.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47hHVwXNsx
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsSYsg2mfn
"Mang Daus, mang Daus", Cecep memanggil Daus.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgB8TZDUJr
"Iya cep, kenapa ?", tanya Daus.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOfarGv8JM
"Noh mobilnya siapa ya mang Daus ?", tanya Cecep juga.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMqqH2mVaL
"Kaga tau ane, tamunya pak kyai Abdullah kali cep, sudah lanjut jaga yuk", jawab Daus.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7Cm6ghQOX
"Oke", kata Cecep.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNniSnjAr2
Di mobil pak Faisal lagi..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuaprC9RCs
"Den, den mas Afgan", kata Samsul yang mencoba untuk membangunkan Afgan.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ryjHeV6y4
"Em.., apaan sih sul, masih ngantuk nih ganggu tidur orang saja, hus sana, sana..", kata Afgan yang merasa terganggu tidurnya, karena Samsul mencoba membangunkan nya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqZmaX4J1g
"Haduh benar kan pasti den mas Afgan marah lagi ketika saya bangunkan", kata Samsul yang ketakutan ketika membangunkan Afgan dari tidurnya.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9odYUVcBh
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4l7D5TrV5n
"Assalamu'alaikum pak kyai Abdullah", pak Faisal memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOYmEfo3vS
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah menjawab salam dari pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AEYoI4Izn
"Maaf anda siapa dan apa tujuan anda datang kemari, anda ingin bertemu dengan anak anda disini, siapa namanya biar nanti saya minta tolong untuk di panggilkan ?", tanya pak kyai Abdullah yang tidak mengenali pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLA7qPYz9M
"Maaf pak kyai Abdullah, saya adalah anak dari pak kyai Sobri, teman Nano waktu kecil dulu", jawab pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAmHrenXbT
"Oh Faisal ya ?", tanya pak kyai Abdullah yang mengingat pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1m8323Vhc
"Iya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDwV6cHks3
"Saya sudah tau apa tujuan kamu datang kemari, kamu ingin menitipkan anakmu Afgan kan di Pesantren Darussalam ini ?", tanya pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5EYFknYRP
"Iya benar pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRfno6M7OM
"Ya sudah kalau begitu kita bicarakan di kantor Pesantren Darussalam saja, oh ya dimana anakmu, apakah dia ikut ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpjUOBPRj5
"Ikut pak kyai Abdullah, ada di mobil sedang dibangunkan oleh supir saya, tunggu sebentar ya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArmxQmcQEs
"Inggih Faisal", kata pak kyai Abdullah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNi3ZETiI9
"Sul, Samsul, bagaimana Afgan sudah bangun ?", tanya pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAF5KAvYzP
"Belum tuan, susah dibangunin nya, saya saja dimarahin tadi loh tuan", jawab Samsul.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxra2lkD1CB
"Ini anak benar-benar keterlaluan ya, ya sudah biar saya saja yang membangunnya", kata pak Faisal dalam keadaan marah.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NajrfAX4j
"Sal, Faisal tolong kontrol emosi mu", kata pak kyai Abdullah yang mencoba meredakan emosi dari pak Faisal.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQOKBhpRrh
Di mobil pak Faisal lagi..
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBThIOwAvi9
"Afgan Syah Reza, ayo bangun", kata pak Faisal yang membangunkan Afgan.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLdhxVrpmC
"Em, ih papa apaan sih, masih ngantuk tau", kata Afgan yang tidak mau bangun dengan alasan masih mengantuk.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMbWHOQpNG
"Ayo bangun, tanpa alasan, sudah sampai kita ini di pesantren, ayo bangun", kata pak Faisal lagi yang tetap membangunkan Afgan.
1584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV648mKsASL
"Iya, iya pah, Afgan bangun", kata Afgan yang terpaksa bangun dari tidurnya.
ns216.73.216.143da2
