
Seiring waktu, aku mulai berdamai dengan diri aku. Aku belajar memahami bahwa manusia tidak selalu hitam-putih. Hasrat, cinta, dan kepemilikan bisa berjalan berdampingan dengan rasa berbagi yang tidak kasat mata. Aku tidak ingin menjadikan istri aku objek. Justru aku ingin dunia tahu betapa luar biasanya dia tanpa harus menyentuhnya.
203Please respect copyright.PENANAAJgvjYw8UV
Sampai sekarang, aku belum pernah menceritakan hal ini padanya. Mungkin suatu saat nanti. Mungkin ketika aku sudah benar-benar bisa menerima sisi ini sebagai bagian dari diri aku yang tak perlu disembunyikan atau ditakuti.
203Please respect copyright.PENANA8zfwW67CrA
Dan jika kalian bertanya apakah aku menyimpang, aku hanya bisa tersenyum dan berkata: aku tidak tahu. Aku hanya manusia, yang mencintai istrinya dengan cara yang aneh. Tapi sejauh ini, cinta itu masih utuh. Bahkan, lebih kuat dari sebelumnya.
203Please respect copyright.PENANAqG6bUnGn1K
Di Antara Pandangan dan Perasaan
203Please respect copyright.PENANAWa4ktDAt4p
Dari semua pria asing yang pernah aku ajak bicara lewat akun yang aku buat atas nama istri, ada satu yang berbeda. Namanya Bryan. Seorang pria dari Inggris yang, menurut aku, cukup menarik berwajah tegas, kalem, dan yang terpenting, sopan. Tidak seperti kebanyakan pria lain yang terburu-buru mengarah ke obrolan cabul, Bryan cenderung santai dan bahkan sempat membahas soal buku dan film Asia. Dia tampak menghargai siapa pun yang diajaknya bicara, bukan sekadar berburu sensasi.
203Please respect copyright.PENANARldSjrTcr5
Sabtu sore itu, aku dan istri sedang bersantai di rumah. Anak kami sedang tidur siang, rumah sunyi kecuali suara kipas angin dan lagu instrumental dari YouTube yang mengalun pelan. Aku duduk di meja kerja dengan laptop, sementara istri bersandar santai di sofa, memangku tablet sambil sesekali scrolling Instagram atau balas pesan kerja.
203Please respect copyright.PENANAEIPr8ONf1s
Kami sering saling kirim meme atau voice note lucu meskipun berada di ruangan yang sama sebuah kebiasaan kecil yang entah sejak kapan mulai terjadi. Mungkin sebagai bentuk spontanitas zaman digital, atau mungkin karena kami sudah terbiasa punya ruang digital pribadi, meskipun berada secara fisik dalam satu rumah.
203Please respect copyright.PENANAuxwCSzYm0u
Aku membuka akun anonim yang aku buat atas nama istri, seperti biasa. Bryan sedang online. Setelah berbasa-basi sebentar, aku pun iseng mengajak dia video call, lalu menoleh ke istri.
203Please respect copyright.PENANA6zr0kJ5Fki
“Mah, tadi aku cerita ke kamu tentang cowok Inggris itu kan? Yang sopan dan suka budaya Asia?”
203Please respect copyright.PENANAwd7JbeMlKF
“Hm?”
203Please respect copyright.PENANAp6420T8NXl
Istri aku melirik dari tablet. “Iya, kenapa?”
203Please respect copyright.PENANAcroU9NJB8k
“Dia penasaran pengen kenal langsung. Tapi aku bilang kamu malu bahasa Inggris. Mau kenalan gak? Aku bantu ngomongnya.”
203Please respect copyright.PENANAPQea3zlBIw
Dia tertawa kecil. “Yah… bahasa Inggrisku kan berantakan, pah.”
203Please respect copyright.PENANAetOlr4fXUi
“Nggak apa-apa, kan aku bisa bantu. Cuma ngobrol ringan. Lagian dia keliatannya bukan orang aneh.”
203Please respect copyright.PENANAXrtst82n9X
Aku tunjukkan profil dan wajah Bryan dari kamera. Istri aku memperhatikan sekilas, mengangkat alis, lalu tersenyum simpul.
203Please respect copyright.PENANAzpzdyn5I5m
“Lumayan juga,”
katanya pelan.
“Gimana caranya?”
203Please respect copyright.PENANAQyAcBaOTFk
Aku sign out dari aplikasi dan menyerahkan laptop. “Pake akun ini aja, toh udah pakai nama kamu. Aku duduk di sini, kamu tinggal ngobrol aja. Aku bantu kalau bingung.”
203Please respect copyright.PENANAzFCWLKHg67
Awalnya memang canggung. Istri aku bukan tipe yang suka basa-basi dengan orang asing. Aku bisa melihat dari bahasa tubuhnya siku menempel erat ke tubuh, tangan kiri mengelus-elus rambut, dan pandangannya sering mencari-cari aku, seolah memastikan ini bukan jebakan.
203Please respect copyright.PENANA9XTYFqR5X3
Tapi 20 menit kemudian, suasananya mulai mencair. Aku dengar dia tertawa kecil beberapa kali. Aku sendiri sedang asyik browsing di ponsel, tapi telinga aku sesekali menangkap kata-kata bahasa Inggris sederhana yang dia ucapkan. Aku lihat wajahnya dari samping ada rona cerah di pipinya, senyum kecil yang jarang aku lihat saat dia lelah bekerja.
203Please respect copyright.PENANA1ovT0jrY7f
Aku tidak cemburu. Justru ada perasaan lega yang aneh. Aku suka melihatnya begitu hidup. Seperti dia sedang memainkan peran dalam panggung, dan aku penonton paling setia.
203Please respect copyright.PENANAWNFlL8yTB3
Tak lama, dia menoleh ke arah aku.
203Please respect copyright.PENANAmiiI3cab1j
“Pah… boleh aku nyalain kamera? Bryan pengen lihat aku katanya. Dia udah nyalain kameranya juga.”
203Please respect copyright.PENANAlzb7C0L9LD
Aku mengangguk santai. “Ya, pake aja. Kan cuma ngobrol.”
203Please respect copyright.PENANAXEfmEeQSEU
Aku tahu Bryan tidak tahu aku sedang duduk hanya tiga meter dari istri. Dia mengira sedang berbicara dengan perempuan single, karena sejak awal akun itu aku buat dengan status ‘single’. Tapi aku tidak merasa bersalah. Kami hanya sedang bereksperimen menguji batas antara rasa percaya dan rasa penasaran.
203Please respect copyright.PENANAZ1jhTS9Qdg
Istri aku menyalakan kamera, memperbaiki letak rambutnya sekilas, lalu duduk lebih tegak sambil menyandarkan bahu ke sofa. Dia tampak rileks. Bahkan aku sempat berpikir, dia terlihat lebih cantik di depan layar daripada biasanya. Entah karena cahaya alami dari jendela, atau karena senyumnya yang benar-benar tulus.
203Please respect copyright.PENANAkI2vOgASLc
Aku mencoba tetap fokus pada ponsel, tapi perhatian aku terus tertarik pada interaksi mereka. Aku pun berdiri, mendekat ke arah sofa, pura-pura mengambil air minum di meja kecil dekat situ.
203Please respect copyright.PENANAEtOjIGK6Gq
Istri aku melirik dan tersenyum kecil. Aku bertanya pelan,
“Ngobrolin apa sih, sampai senyum-senyum sendiri?”
203Please respect copyright.PENANAtHZngNFxHh
“Hmm… biasa aja. Dia lucu. Nggak kayak yang lain-lain itu,”
katanya sambil menutup sedikit bagian layar.
203Please respect copyright.PENANAPw3B3BTzFH
Aku tertawa kecil. “Dibawa santai aja, mah.”
203Please respect copyright.PENANAdF99ze0Sep
Aku sempat menengok ke layar notebook-nya, dan membaca sebagian percakapan mereka:
203Please respect copyright.PENANAFlwIPkgYj9
Bryan: I love Asian women. Especially their skin… so smooth and soft.
203Please respect copyright.PENANA2vjg6Z4Y2F
My wife: Oh really?
203Please respect copyright.PENANAhGj4qfIJHn
Bryan: Yes. How about you? Do you have soft skin too?
203Please respect copyright.PENANAPxYKaVD9J5
My wife: I don’t know. You tell me?
203Please respect copyright.PENANATvFlwLiANc
Bryan: I’d love to. Can I see? Maybe just a little bit?
203Please respect copyright.PENANAf4piZ16bB5
My wife: See what? Noooooo…
203Please respect copyright.PENANAAeJcOxwiz6
Bryan: Just your shoulder, maybe. Or your smile again. I love it.
203Please respect copyright.PENANAYZf7Wb7hRX
Aku lihat istri aku menutup mulutnya dengan tangan, menahan tawa.
203Please respect copyright.PENANAobUrHZb3vK
“Dia mulai genit, ya?” aku bertanya setengah bercanda.
203Please respect copyright.PENANAD0a9MmqaDq
Istri aku mengangguk pelan, masih tersenyum malu. “Tapi nggak frontal sih… lebih kayak ngajak main-main aja.”
203Please respect copyright.PENANAR3c8MxmTFh
Aku tidak menjawab, hanya menatap layar sebentar sebelum kembali ke kursi aku. Tapi dalam hati, ada semacam getaran aneh. Bukan cemburu. Tapi seperti... rasa ingin tahu. Ingin tahu sampai sejauh mana percakapan ini akan berjalan. Ingin tahu sejauh mana istri aku akan bermain. Dan yang paling aneh, aku ingin dia melanjutkannya.
203Please respect copyright.PENANAlYdLQwWtxx
Entah kenapa, dalam permainan ini, aku merasa lebih dekat dengannya. Mungkin karena aku tahu sisi dirinya yang biasanya tersembunyi dari aku. Atau mungkin karena, dalam dunia digital yang serba tidak nyata, aku bisa melihat dengan jelas siapa dia saat tidak hanya menjadi istri aku tapi perempuan yang sedang digoda, dinikmati, dan tetap memilih untuk tersenyum kepada aku.
203Please respect copyright.PENANAXBnYDeKHte
Dan sejauh ini… aku masih menikmati menjadi penonton di tepi layar itu.
203Please respect copyright.PENANAuF5LW2gDZd
203Please respect copyright.PENANABT2CdOC1KQ
Jangan Lupa Follow dan Bookmark ya.
https://victie.com/novels/mengembalikan_gairah_rumah_tangga
ns216.73.216.197da2