x
"Tek.. jdingg.. jdingg..", Anggun membuka kaca jendela penumpang mobilnya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RtT15SM0e
"Ada apa ya pak..?", tanya Anggun yang masih berpura - pura sedang dalam percakapan di telepon, dan menutup speakerphone-nya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCBMtp3yh6
"...", si pria keren menempelkan jengkal tangan kanan di pipinya lalu menempelkan kedua tapak tangannya memberikan gestur meminta maaf, Anggun melambaikan telapak kirinya seolah meminta si pria menunggu.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDi2wcyN4LO
"Iya.. produknya bisa dikirim selasa depan.. oke.. pembayaran seperti biasa ya.. produk baru kalau sudah rilis boleh dinotifikasi ke saya.. oke.. sipp deh.. ur welcome.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkzzQnUS5X
Kepura - puraan Anggun sangat meyakinkan. Sebetulnya ini dosa, Anggun juga tahu itu. Berbohong apa pun alasan dan bagaimana pun bentuknya tetaplah berbohong. Tidak ada kebohongan putih di dalam kepercayaan apa pun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1hKcqDUpA
Namun harga diri Anggun yang terlampau tinggi membuat ia harus melakukan pengecualian. Sikap Anggun ini sebenarnya bisa dibilang salah tingkah. Seperti anak remaja yang baru mengenal apa itu cinta.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv66JbvkKfX
"Kenapa ya Pak..?", tanya Anggun setelah mematikan panggilan palsunya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TdB9clMy2
"Bu Anggun..?"
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkve96ysyg6
"Iya saya sendiri.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgjiwFJ3s1
"Iya Bu.. saya mau minta maaf soal yang tadi.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqf94LI8P7
"Ohh.. iya gapapa Pak.. udah saya maafin juga dari tadi..", jawab Anggun, kedua tangan Anggun berpegangan di stir mobil sementara kepalanya menoleh ke arah kiri.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiI5s6HFuV
"Yasudah Pak.. kalau cuma itu keperluan Bapak, saya mau lanjut lagi setelah ini..", lanjut Anggun dengan omongan yang berlawanan dengan hatinya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3teQFgjq8
"Iya.. sebentar Bu.. hm.. saya mau ajak Bu Anggun makan siang boleh..? sebagai bentuk permintaan maaf saya ke Ibu.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdgCVjvL3Y
Sejujurnya, andai ia bisa, Anggun ingin mengatakan, "Kenapa lama sekali? Dari tadi aku nungguin kamu..", sayangnya itu mustahil ia lakukan.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNmF93Y9gM
"Bapak serius..? Kok gak nanya dulu saya ini sudah bersuami atau belum..? Kenapa main ajak - ajak aja..?", ucap Anggun dengan ketus yang dibuat - buat.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDoSVrriJIY
"Oh iya.. saya lupa.. tapi gini Bu.. apa kaitannya ya saya ajak Ibu makan siang dengan Ibu sudah bersuami atau belum..?"
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9IscuMdZJ
Entah pria ini bodoh atau bagaimana, Anggun bingung. Hal seperti ini harusnya sudah jelas. Kalau Anggun sudah bersuami, pria normal mana pun harusnya tahu bahwa pantang untuk bepergian berdua dengan lelaki lain yang bukan mahramnya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaLu3O5v2B
"Bapak dulu gak pernah sekolah atau gimana ya pak..? Kalau saya sudah bersuami, pantang bagi saya pergi bersama orang lain yang bukan suami atau mahram saya..", jawab Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22yfFxdaas
Seharusnya pria ini marah dikatakan seperti itu, namun pandangan teduh si pria tetap tidak pudar, masih saja menyihir sanubari Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOGV8anwc6
"Hehe.. bukan begitu Bu..", tawa renyah nan ramah itu kembali membuat jantung Anggun berdegup kencang.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlgLVrEFO0
"Saya kan baru bilang mau ajak Ibu makan siang.. saya gak bilang dimana atau seperti apa.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcz296BdE2
"Mau dimana atau apa pun bentuknya kan sama saja Pak.. tetap haram bagi saya..", tegas Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74S4lhFfAL
"Kalau begini gimana Bu..? Saya belikan makan siang untuk Ibu dan saya, lalu kita makan siang di mobil masing - masing.. kalau seperti itu, haram kah untuk dilakukan..?"
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6tFqGfQu0
Logika macam apa ini? Pikir Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2WR2Vz9io
Tadi hati Anggun, sekarang pikiran Anggun pun turut dikacau oleh lelaki tampan ini. Anggun bingung harus merespon seperti apa. Ucapannya terpatahkan. Meski terdengar bodoh, tapi yang dikatakan si pria keren ini ada benarnya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9JbItB78Z
"Jujur, saya tidak bisa mengerti apa mau Bapak.. apa enaknya makan siang bareng tapi di mobil masing - masing..?", tanya Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYGKxM8fui
"Nah itu Ibu tau.. makanya, mau gak Ibu makan siang bareng sama saya.. cuma wujud minta maaf saya aja kok.. gak lebih.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCKGCN24kj3
Terputar - putar otak Anggun. Memang di dalam hati, ia tidak masalah dengan ajakan ini. Namun kebanggan sebagai seorang muslimah taat, apalagi di depan tokonya sendiri, di jarak pandang anak buahnya, membuat lidahnya kelu untuk mengungkapkan isi hatinya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKs90N40Um
"Bapak.. apa perlunya sih Bapak melakukan ini sampai sebegininya..? Bapak lihat saya kan..? lihat penampilan saya.. andai pun Bapak tertarik dengan saya, di bagian mana yang membuat Bapak tertarik..? dari rambut sampai kaki saya semua tertutup..", tanya Anggun penasaran.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyMi9tElge
"Humm.. maaf Bu.. maaf banget.. saya kan dari awal gak ada bilang saya tertarik sama Ibu.. hehe.. ini murni saya ingin minta maaf sama Ibu.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbvTdqAS34
Kalah lagi, pikir Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RGdlQ3Pxe
Semakin Anggun coba mengelak semakin dalam ia terperosok dalam jebakan kata pria keren ini. Memang dari awal Anggun memiliki karsa untuk mengenal si pria lebih jauh, namun situasi seperti ini tidak terbayang di pikirannya sama sekali.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHie6qWawh9
"Saya kan sudah bilang sebelumnya.. saya udah maafin Bapak.. jadi tidak perlu sampai seperti ini.. mohon maaf Pak.. saya sibuk.. boleh Bapak menyingkir..?"
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QsGBzoCKS
Anggun yang kesal, akhirnya malah mengusir si pria keren. Kebanggaan hatinya terusik oleh kata - kata si pria tadi. Namun anehnya, pria ini tetap tersenyum meski diperlakukan sedikit keras oleh Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm41Uegd7E1
"Maaf kalau kata - kata saya terdengar sedikit memaksa.. maaf.. banget.. oke deh Bu Anggun.. saya gak ganggu Ibu lagi.. hehe.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtS62nqTzZ3
Sudah? Begini aja? Gumam Anggun dalam hati.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyM7MpuzaJx
Pertentangan batin Anggun memang unik. Hati dan pikiran terisi apa, mulut mengeluarkan apa. Namun Anggun bukan lah perempuan gampangan saat ini. Meski hati rindu bukan berarti harga diri menjadi semu.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMObnonHHDy
"Yasudah Pak.. kalau begitu, saya mau pamit juga.. maaf Pak, tolong menyingkir dari jendela saya.. saya mau ngejalanin mobil..", Anggun pasrah, percakapan ini tidak ada hasilnya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Fqfxh3kTP
"Cklek.. brak..", si pria keren membuka pintu lalu dengan sembarangan naik ke kursi penumpang Anggun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3k6JICXmS
"Bapak ngapain..? tidak sopan..! jangan sampai saya teriak..! tolong segera pergi..!", Anggun lupa, kunci pintu mobilnya terbuka, entah ia lupa, entah memang sengaja.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkA2P3cUWB
"Memang saya tidak sopan. Tapi apakah Ibu merasa Ibu sopan terhadap saya..?", tanya si pria.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgXJTf99UU
"Saya tahu Ibu berbohong sedari awal. Bahkan ketika di dalam toko pun, saya tahu Ibu sengaja berada di sekitar saya. Tadi pun Ibu berpura - pura sedang menelepon bukan..? Saya mungkin tidak sopan, tapi bukan berarti saya bodoh.. saya tahu Ibu tertarik dengan saya, bukan saya kepedean Bu.. karena jujur, saya juga tertarik sama Ibu.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnJfOdl8Hl
"Mau saya tertarik, naksir atau cinta atau apa pun itu, bukan berarti Bapak bisa tidak sopan seperti ini.. ini sudah kelewatan.. tolong Bapak pergi dari mobil saya.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0v2CgIMBh
"Hmm.. oke lah..", ucap si pria sembari menyentuh dagu dengan telunjuknya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVbC5fswzoD
"Ini saran saya aja sih Bu.. lain kali, mending Ibu jujur sama diri sendiri.. kaya gini, bisa jadi penyakit hati, asal Ibu tau.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPybo13bEDc
"Saya gak tau latar belakang Ibu seperti apa.. belum perlu juga tau untuk saat ini.. tapi saran saya, coba Ibu renungkan kata - kata saya tadi..", Anggun diam, masih mendengarkan monolog dari si pria.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHaQLd68ID
"Anggep aja ini feeling saya aja ya.. saya tau Ibu butuh sesuatu dari saya, entah apa pun itu bentuknya.. next time, coba jujur sama diri sendiri Bu.. gak perlu malu.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19WpknshyC
"Yasudah.. jadi kebanyakan omong kan saya.. hehe.. maaf ya Bu.. maaf sekali lagi.. dari tadi saya sudah gak sopan sama Ibu.. permisi.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbcMWBwamP
Sang pria terus berbicara lalu pamit dan membuka pintu serta meninggalkan mobil, tanpa memberikan kesempatan untuk Anggun berkata - kata.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiA2RBKWRJ
Kadang memang seperti itu. Omongan dari pihak ketiga yang kita tidak kenal, bisa memberi dampak lebih dalam dibanding omongan orang yang kita kenal.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7OeBfnIjh
Anggun termangu di depan stir mobil. Anggun merebahkan kepalanya di stir mobil dan berpikir. Keberadaan pria ini memberikan sensasi baru di dalam diri Anggun. Sikap dan perilaku si pria tidak pernah Anggun temui sebelumnya.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEOWKc6zad
Dari ramah, mempesona dan menawan. Ada juga sikap tidak sopan dan sembarangan. Namun yang paling penting, seolah tak ada emosi atau amarah di diri si pria. Ucapannya selalu lembut dalam kondisi apa pun.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tXgUfbVGK
Perkenalan singkat ini seperti membawa babak baru dalam hidup Anggun. Memberi warna di dalam kesehariannya yang kosong.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwRdjeZu5q
***
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj76AGab1PG
"Udah pulang kamu Dek..?"
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJCJJnxDZ1
"Udah Mas.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDXmWYZz8v
"Gimana butiknya..?"
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8D5CKMGbm
"Aman Mas.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wkCE3zPMl
"Hehe.. bagus deh kalau begitu.."
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalOXCC8vNg
That's it? That's all? Cuma itu aja yang bisa kamu ucapkan Mas ketika aku pulang dalam keadaan lelah seperti ini? Gerutu Anggun di dalam hati.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtL5JMJjxtc
Suami Anggun menyambut kedatangan Anggun dengan duduk di ruang tamu sambil menonton televisi dengan hanya mengenakan baju kokoh putih dan sarung, semua bermerek dan dibelikan oleh Anggun
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAhOD62AWG
Anggun berjalan melewati suaminya dan berlalu menuju kamar.
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGTSKGvDZE
***
885Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQa77BAsBdh
bersambung …
ns216.73.216.154da2
