x
Cerita ini bukan sinetron, walau judulnya mirip cerita sinetron, tapi ini adalah kisah sedih dari seorang teman, kisah yang merupakan kejadian yang sebenarnya. Namun untuk menjadikan kisah ini betul-betul sempurna maka aku sebagai penulis menambahkan sedikit bumbu tanpa lari dari jalur yang sebenarnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbVGhivCHm
Perkenalkan namaku Aditya, umur 38 tahun, pekerjaanku apa saja yang penting halal. Aku tinggal di daerah Sumatera Utara, aku sendiri keturunan Melayu Deli.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmsf04oUoa
fitri
fitri
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7KQ8YN2ve
20 tahun yang lalu…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdie3zah3kT
Setelah tamat sekolah aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, karena kedua orang tuaku tidak sanggup untuk membiayai kuliahku. Aku sendiri yang sadar hal itu tidak memaksakan kehendak walau aku mempunyai cita-cita sebagai dokter. Aku memutuskan untuk merantau berbekal ijazah SMK-ku jurusan mesin otomotif.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8U6JnA7Irk
”Pak, buk, aku mau merantau, siapa tau nanti aku bisa sukses.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK6dTpEEF7N
”Kamu mau kemana, nak?” sela ibu, ”kamu belum ada pengalaman,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YTpUkkFGT
”Betul apa yang dibilang ibumu itu, Dit, mau jadi apa kamu di perantauan, lebih baik kamu bantu bapak di sawah,” kata bapak.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHAmXHa991
”Aku mau mandiri, pak!” jawabku. ”aku mau suatu hari nanti aku sudah punya usaha.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsGgA9nxZH
”Amin!!!” ibu dan bapak serentak mengatakan amin.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTaFseKusPZ
”Tapi kamu mau merantau kemana, nak?” tanya ibu.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1H2sJi9RW
”Aku mau ke Batam, buk,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaL8ErXQhv
”Loh, memang di Batam ada pekerjaan untukmu?” tanya ibu lagi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfahDhGxuRe
”Ya, gimana ya, buk, namanya cari kerja ya dicari lah,” jawabku sambil makan gorengan pisang yang ada di meja.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88WEl79rxY
”Ibu dan bapak sangat berat untuk menyetujuinya, nak, tapi kalau sudah hatimu bulat, mau bilang apa,” kata ibu dengan nada sedih. “Kapan kamu mau berangkat ke Batam, nak?” lanjut ibu.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGpEZF6c9H
”Kalau bisa sih minggu depan, buk.” Jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkD2gpqfaCh
Ibu dan bapak saling berpandangan. ”Gak bisa, nak,” kata ibu. ”bulan depan aja, bapak dan ibu belum cukup uang buat ongkos dan persediaanmu,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjY7S2EclA
”Betul, Dit,” sambung bapak. ”Tunggu bapak jual kambing dulu sama pak Slamet.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoL9ZJJV4n
Aku pun setuju dengan pendapat ibu dan bapakku
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbssm4EEdWT
Sebulan kemudian bapak dan ibu memberangkatkan aku dari pelabuhan Belawan, aku masih ingat ibu memelukku dan berpesan agar mengirim surat pada beliau.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlwJKXv41b
Jam 5 sore aku sampai di pulau Batam, dulu Batam sangat sepi tidak seramai sekarang. Setelah 2 minggu aku pun mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan, pekerjaan itu cukup untuk membiayai hari-hariku, tak lupa juga aku berkirim surat buat ibu dan bapak di kampung dan bersyukur kepada Allah SWT.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSMflSvldV
Setahun sudah aku berada di Batam, yang akhirnya mempertemukan aku dengan seorang gadis yang ayu juga ramah, namanya Nurlela, sebaya denganku. Kulitnya putih dan berkerudung, aku cinta padanya saat pandangan pertama. Setelah 3 minggu pendekatan, aku dan Nurlela sah menjadi sepasang kekasih. Kami selalu bersama pada saat malam, bahkan bajuku yang kotor dicucikannya, makin hari makin bertambah pula kasih sayangku padanya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxLH9DWeyD
Sejauh ini hubungan kami makin erat, namun kami tidak pernah melakukan zinah, cium pipi dan pelukan itulah yang biasa kami lakukan saat mau pulang ke tempat kos masing-masing kalau ketemu, hingga tiba pada suatu malam naas bagi kami, malam yang sulit aku lupakan seumur hidupku. Malam itu adalah malam minggu sepulang dari menonton layar tancap yang diselenggarakan pemda setempat, masih kuingat judul filmnya; ”Ohara”.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RrLwXODDN
Ketika kami pulang, kami dicegat oleh beberapa pemuda, tanpa babibu plaaakkk.. gedebukkk!! aku dihajar sampai pingsan, aku tak tau apa yang terjadi. Setelah aku siuman, aku sudah berada di kamar kosku, aku ditemukan warga setempat, katanya aku pingsan dan diantar kemari. Aku langsung teringat pada Nurlela, lalu kutanyakan kepada mereka namum tidak ada yang tau. Aku mulai gelisah memikirkan Nurlela, untung saja para warga mau membantuku dan juga melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib, karena kejadian yang menimpaku adalah tindak kriminal.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4RacFUiyY
Pada malam harinya aku kembali ke tempat kosku, seharian aku mencari Nurlela tapi belum ketemu juga. Kondisiku yang lemah tidak kupedulikan lagi, bahkan… oh ya Allah, sejak tadi pagi aku belum makan, hanya minum air putih pemberian orang. Mataku mulai berkunang-kunang, dan aku tak kuat lagi menopang tubuhku sampai aku akhirnya tertidur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8fzZD3xlv
Pagi harinya aku terbangun karna mendengar azan dari musollah dekat rumahku, aku lekas mengambil wudhu dan sholat. Aku tak henti-hentinya memohon kepada Allah SWT agar melindungi Nurlela dari segala marabahaya. Setelah selesai sholat, aku sangat terkejut dan mengucap beribu-ribu syukur karena Nurlela ada di depan pintu tempat kosku. Aku berlari memeluknya, Nurlela pun tak kalah histerisnya, dia menangis sejadi-jadinya di pelukanku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡph8ER5ZchU
”Astaghfirullah,” kata itulah yang kuucapkan saat Nurlela mengatakan dirinya telah diperkosa, sekejap tubuh kami berdua terasa lemas, baik aku maupun Nurlela. Tanpa sadar kami berlutut sambil berpelukan, aku sangat syok dan sedih akan apa yang dialami oleh Nurlela, aku tak tau apa yang harus kuperbuat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFjy1Tzyks
Namun walaupun hatiku hancur kucoba menguatkan dan menghibur Nurlela, kekasihku. Aku melaporkan kejadian ini kepada RT setempat, melalui mereka juga membuat pengaduan ke polisi, tapi hal itu tidak merubah keadaan Nurlela yang semakin hari semakin syok, badannya mulai kurus kering.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgB1BnGaIhd
Setelah 2 bulan, kasus yang menimpa aku dan Nurlela belum juga terungkap. Aku dan Nurlela bolak-balik mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan, aku mulai jenuh akan semua ini. Keadaan Nurlela pun sejauh ini tidak menandakan ada perubahan, bahkan sikapnya mulai dingin, namun aku tetap bertahan mencintainya, walaupun rasa cintaku kini dibumbui rasa kasihan yang teramat dalam.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMs1fBqvea
Hingga suatu pagi Nurlela memberitahukan kalau dirinya sedang hamil. Aku merasa berjalan diatas berjuta beling tajam yang siap merobek-robek kakiku, aku tak tau lagi harus berbuat apa, yahh… aku benar-benar menganggap kalau ini adalah cobaan terbesar dalam hidupku, cintaku yang dalam pada Nurlela membuatku semakin dewasa. Aku berniat menikahi Nurlela dan bertanggung jawab walaupun kehamilannya bukan karena aku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2m4mpAs9S
Selama seminggu aku mengurus pernikahanku yang dibantu oleh kerabat dan juga para sahabat. Kami dinikahkan oleh penghulu, jadilah kami sepasang suami istri tanpa ada resepsi, bahkan aku tidak memberitahukan kabar pernikahanku kepada orang tuaku. Biarlah waktu yang memproses semua ini, bathinku saat itu.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5p1KQg27gJ
Malam pertama tidak mempunyai arti bagiku, bahkan malam kedua, minggu pertama dan seterusnya. Aku tidak menyetubuhi Nurlela, aku tidak mau menodai janin yang dikandung oleh istriku. Nurlela juga masih merasa trauma jika melakukan hal itu, tapi tanggung jawabku sebagai suami tak pernah kutinggalkan. Aku menafkahi istriku, juga memberikannya kebahagiaan, kasih sayangku padanya tidak luntur sedikit pun, karena pada dasarnya aku sangat mencintai dia dari hatiku yang paling tulus.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12HYjwnAy9
Jam 11 malam istriku kesakitan, aku tau ini adalah bulan dimana istriku akan melahirkan setelah diberitahu oleh bidan yang ada di tempatku. Tak ayal aku pun merasa senang bercampur was-was, aku yang minim pengalaman soal urusan seperti ini langsung memberitahukan bidan dimana istriku sering periksa. Dulu bidan sangat langka, hanya ada beberapa bidan yang bertugas di Batam pada saat itu. Aku juga memberitahu kerabat dekatku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YCLdKfHN4
jantungku berdebar-debar bercampur senang yang luar biasa setelah mendengar tangisan bayi dari luar kamar, para kerabat menyalamiku. Setelah beberapa saat, bidan yang menangani persalinan istriku keluar dari kamar dengan wajah bercampur sedih dan takut, ”Ma-maaf, pak… yang tabah ya,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoMatNzOVO
”Kenapa, bu?” jawabku tegang.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HM5NRWASC
”A-anu, pak…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOISanFbNwc
Tanpa bertanya lagi aku langsung menuju kamar, kulihat istriku Nurlela telah terbujur kaku. Aku pegang wajahnya terasa dingin, aku pun menangis histeris, aku tak kuasa menerima kenyataan ini, istriku Nurlela telah tiada…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡympGpWQf8B
Setelah istriku wafat, aku membesarkan Fitri, anakku, sendirian. Kini umurnya 5 tahun, wajahnya sangat mirip dengan istriku, aku memasukkan dia ke TK. Aku sangat sayang pada Fitri, sampai-sampai aku memasukkan Fitri ke asuransi. Dulu asuransi belum dikenal banyak orang, tapi berkat arahan sahabatku maka aku memasukkan Fitri ke asuransi pendidikan sejak Fitri berusia 3 tahun. Semenjak kepergian istriku tersayang, aku sudah tidak lagi bekerja di Batam, aku membawa Fitri ke Pekanbaru. Aku bekerja separoh waktu karena aku selalu kuatir akan Fitri, anakku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLF2hWIOZA
Sejak dini Fitri aku ajari tentang kebaikan, bahkan jilbabnya berlusin kubelikan padanya, setiap hari minum susu, tak lupa makanan yang bergizi, hingga Fitri sekarang lebih mirip anak orang kaya bila dilihat secara fisik.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVgdsqMScD
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (7)
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDOYlPMppU
Tahun-tahun berlalu, Fitri sekarang telah besar, minggu depan dia sudah mulai masuk sekolah SMP, tak terasa waktu begitu cepat berlalu ya… Fitri anakku telah berumur 13 tahun, Namun Fitri selalu bermanja-manja padaku, kami masih tidur seranjang, bahkan aku juga sering memandikannya atau juga mandi bersama. Rumahku yang mungil hanya memiliki 1 kamar dan juga mempunyai kamar mandi yang letaknya di dalam rumah yang memungkinkan kami bebas melakukan apa saja. Selain mendidik Fitri dengan baik, di sisi lain aku sangat memanjakannya, itulah letak kesalahanku sebagai orang tua.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FcutwYiWp
Pada suatu hari yang indah, Fitri memintaku untuk memandikannya, karena sudah biasa aku pun menurutinya. Fitri meminta dimandikan dengan air hangat, tanpa beban aku mengiyakan permintaannya. Setelah air kurebus, aku ke kamar mandi mencampur air panas dengan yang dingin. Saat aku masuk, aku melihat Fitri anakku sudah telanjang, tanpa memakai baju sehelai pun. Aku agak terkejut campur entah apa, yang pasti dadaku deg-degan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUpiosHRgf
Aku melihat kemaluan anakku sudah ditumbuhi bulu walaupun sedikit, tapi sangat kontras dengan penglihatanku. Aku juga melihat payudaranya mulai benjol, menandakan Fitri mulai beranjak remaja. Entah kenapa aku sangat bergairah melihat Fitri saat itu, namun aku segera Istighfar berkali-kali dalam hati sambil memandikan dan mengusap-usap badan Fitri, tapi imanku kalah, imanku goyah, jujur kuakui aku sangat terangsang.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWVQ0aKnHp
Untung saja acara memandikan Fitri telah selesai, akupun menyuruh Fitri ke kamar untuk memakai baju, sementara aku masih di kamar mandi mau mandi. Aku menyabuni badanku, tapi gairah itu datang lagi, kemaluan Fitri anakku sangat melekat di ingatanku, juga payudaranya… oh Tuhan, batinku. Tanpa sadar aku mulai mengocok penisku secara perlahan, ya aku onani membayangkan kemaluan anakku, juga kulitnya yang putih bening akibat karena minum susu tiap hari sangat merangsangku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQFUqB6kwQ
”Ooughhhh,” aku mendesah, kocokan tanganku semakin kencang, hingga akhirnya, croottt… aghhhh, maniku keluar sangat banyak dan kental sekali, aku sangat puas.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95w3THsyoy
Tepat saat itulah, tiba-tiba… ”P-papa ngapain?!”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOi8LTTFJM
Deg…!!! oh, aku dilihat anakku sedang onani, aku lupa mengunci pintu!
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdZCbgtZuA
”Ehh… ehh… anu, papa… papa mau mandi… eh tidak, papa tadi pipis.” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmePAQB77Qq
”Oohh…” sahut Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNV15Mfnts
Lalu aku mandi, setelah itu Fitri tidak membahasnya lagi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHC749QAmbF
Pada suatu malam, mungkin jam 1 lewatm aku terbangun karena mendengar rintihan kesakitan, ternyata Fitri yang kesakitan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfhfM0ug4G
”Kenapa, nak?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDEu6zkva4
”Uuuu… uuuu… sakit, Pa, perutku sakit,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkJsk5a50L
Aku memegang perutnya. Aku meraba-raba sampai ke bawah pusarnya, ”Mana yang sakit, nak?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WKPqo7tHc
”Ini, pak,” jawab Fitri sambil memegang-megang perutnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5P5g80bUG
Aku menaikkan sedikit baju Fitri, dan juga menurunkan celana nya. Saat aku menurunkan celananya, aku melihat ada darah di sekitar daerah kemaluannya, tanpa pikir panjang kupelorotkan celana dan celana dalam Fitri. Pada awalnya aku sangat ketakutan, selama ini Fitri tidak pernah mengalami yang beginian, paling demam dan pilek. Aku mengambil air hangat, mengisinya ke baskom, perlahan kubersihkan darah yang ada di kemaluan Fitri dengan handuk leher. Saat kuusap, Fitri tidak lagi mengeluh. Setelah beberapa saat aku tersadar bahwa Fitri mengalami haid yang pertama, kekwatiranku pun perlahan hilang. Kubersihkan semua darahnya, dan juga celana dalam bekasnya kubawa ke kamar mandi lalu kubilas.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfI61ex2xr4
”Masih sakit, nak?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iTBdJkEzf
”Masih, Pa,” jawab fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NQOUHci6Q
fitri
fitri
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwj5xRZfsf2
”Ya udah sini papa peluk,” aku memeluk Fitri sambil tiduran, tangan kiriku mengusap-usap kemaluan Fitri yang telanjang, aku melihat wajahnya mulai tertidur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFW2RbbUkdo
Setelah pulang kerja aku belanja perlengkapan dapur dan juga tentu saja pembalut untuk Fitri, aku masih ingat pembalutnya bermerk Lauriel warna merah jambu. Hari itu Fitri tidak sekolah, katanya masih sakit di sekitar perutnya. Setiap malam selama seminggu aku selalu mengusap-usap kemaluan Fitri, katanya dengan usapanku sakitnya berkurang, tapi yang anehnya Fitri selalu meminta aku mengusap-usap kemaluannya setelah masa haidnya selesai.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtkNmmEOtk
Tentu saja aku berpikiran aneh, tapi kuturuti saja asalkan anakku merasa nyaman, bahkan sekarang Fitri kalau tidur hanya menggunakan pakaian dalam saja dan kaos singlet, bagaimana aku tidak dibuat pusing jadinya, tapi itu kudiamkan saja padahal itu sebenarnya salah karEna kami tidur dalam satu ranjang tua, yang kapasnya sudah menipis. Perlahan aku mengikuti gaya Fitri yang tidur hanya mengenakan celana dalam saja, di bawah satu selimut tentu saja, cuma dipisahkan bantal guling.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEtUxc0nMp
Waktu itu malam minggu, tapi sedang hujan. Aku memutuskan tidur duluan, kutinggalkan Fitri yang sedang asyik menonton tv. Aku kecapekan dan langsung pulas, tentu saja sebelum tidur aku membuka celana dan bajuku. Aku terbangun karena kedinginan, aku samar-samar melihat selimut kami dipakai oleh Fitri sendirian dengan memeluk guling pemisah kami. Dia membelakangiku sambil menekuk kedua kakinya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MmEctfpgv
Kasihan anakku, dia pasti kedinginan, batinku. Aku ikut berselimut dengannya, dan menggeser tubuhku lebih dekat lagi. Kupeluk Fitri dari belakang, aku seperti kesetrum baterai ABC di kala pahaku bersentuhan dengan pahanya, spontan saja penisku mulai bangun saat menempel ke pantatnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8teCvgFKb
Oghh, ada gairah yang kudambakan, yang belum pernah kulakukan. Sejauh ini aku masih perjaka, belum pernah melakukan yang seperti ini, bahkan dengan almarhumah istriku. Aku jadi tidak bisa tidur dibuatnya, jantungku mulai berdebar kencang. Entah pikiran setan dari mana, aku mulai membuka celana dalamku, posisi tidurku kuturunkan sedikit ke bawah, perlahan aku mengarahkan penisku ke jepitan paha Fitri, aku melakukannya begitu saja.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkx3YK4yMJ
Penisku terasa hangat, aku sudah diburu oleh nafsu. Aku goyangkan pantatku maju-mundur, mmffffhhhh… crootttt!!! Ohhh… aku mengeluarkan spermaku. Perlahan penisku mengecil, aku membalikkan badan dan menyesali apa yang telah aku lakukan. Aku memohon ampun kepada yang kuasa atas perbuatanku, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi, hingga aku tertidur karena kecapekan berpikir.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwSJ6LOqcx
fitri
fitri
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1HCwEn5oZ
Aku bangun, tapi Fitri sudah tidak ada lagi di sampingku. Oh tidak, dia pasti melihat penisku yang telanjang. Aku agak panik karena selama ini, baik kami mandi bersama, aku selalu memakai celana dalam. Aku keluar kamar, kudengar ada cidukan air dari kamar mandi. Aku mulai malu dan segan untuk mandi bersamanya, walau kami tidur hanya mengenakan celana dalam saja. Aku tak kuasa melihat bulu kemaluan Fitri dan juga benjolan payudaranya yang mulai membesar. Oh tidak, batinku. Lebih baik aku menunggu Fitri selesai mandi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDSIwkimvx
Aku melihat kompor sudah menyala, Fitri ternyata sudah memasak nasi. Aku kembali ke kamar dan berbaring, mataku terasa pedas karena masih mengantuk, aku lihat jam dinding sudah jam 6 lewat, hooaaammmm…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDB6ulLJCPB
”Pa… pa… pa…!!!”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKZ99L0V8U
Aku membuka kedua mataku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErrWLn3bs3
”Pinjam handuknya, Pa!!” kata Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5n3ckJatSp
Aku bangkit dan memberi handuk yang kupakai, aku tak ingat kalau aku tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang melilit tubuhku itu, juga Fitri yang masih telanjang sehabis mandi. Aku melihat bulu kemaluannya lagi. Ohh, aku tidak menyadari penisku perlahan bangun. Mata Fitri pun menangkap gerak-gerik penisku itu.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMhOLVPmcL
”Pa, anunya papa berdiri,” kata Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmlg2fIwy4
Ya ampun, dari mana dia tau ngomong seperti itu. Aku pun menutup penisku dengan tangan. ”Ehh, anu… papa mungkin lapar, nak.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNk78vL5lvq
”Ohh, kalau papa lapar pertandanya gitu ya, Pa?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKath66NFt
”I-iya,” kataku sedikit grogi dan bergegas ke kamar mandi lalu mandi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXHrnF9Z9N
Suatu malam Fitri tidak memakai baju sehelai pun. ”Lho, kok belum pakai baju, nak?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRWirBBiTW
”Habis gerah, Pa, tuh kipas anginnya putarannya lambat,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqYndsCEDE
Aku melihat kipasnya, memang putarannya sangat lambat walau tombolnya sudah nomor 3, ”Mungkin ada yang rusak nih kipasnya,” kataku sambil mengamati baling-balingnya, ”besok aja papa perbaiki,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpW1TWa1kjf
”Iya, Pa… Papa capek ya? Tadi Fitri beliin es batu, Pa, tapi udah Fitri campur ke teko.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNobExm3zHL
Memang saat itu aku kehausan dan juga gerah, aku lalu mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin. Gleek, glek, glek, ahh… aku merasa segar, aku pun membuka celana dan bajuku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuq5DNj2AvI
”Pa, tadi di sekolah, Fitri dicolek sama teman Fitri,” adu Fitri kepadaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtQ1eXCPEg
”Trus, udah lapor sama guru?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgEp18VG19
”Udah, Pa, temanku itu dihukum lari keliling lapangan,” jawab Fitri sambil ketawa.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpY6e1zvvd
Aku mendekati Fitri yang duduk di kursi kayu dan membelai-belai rambutnya. ”Nak, kamu pintar-pintar ya jaga diri, pokoknya jangan sampai hal tadi terulang kembali.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64uozWXKeE
”Iya, Pa,” jawab Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvORbTpDoRd
”Dan satu hal lagi, belakangan ini papa perhatikan kamu lebih sering nonton ketimbang belajar.” kataku sambil menyandarkan kepalanya ke bahuku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡME3erkv2xK
”Tadi uda, Pa, sore,” jawab Fitri sekenanya sambil menatap layar televisi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TXdZ77tzV
”Oh gitu, ya udah, papa senang dengarnya. Papa tidur duluan ya, nak, Papa ngantuk,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBS5VcWv2uT
”Fitri juga ngantuk, Pa. Yuk tidur, Pa.” ajak Fitri lalu mematikan tv.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOrHJWxX22
Malam itu kami tidak berselimut karena panas, aku memeluk Fitri. Sebelum tidur kami bercerita tentang sekolahnya, tapi yang membuat bulu kudukku merinding adalah keadaan Fitri yang telanjang bulat. Aku tidak tahan dengan situasi ini, tapi entah kenapa tanganku yang memeluk Fitri malah mengelus-elus kemaluannya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5L2kSnsUX
”Mmmff,” aku mendengar nafas Fitri mulai tidak teratur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkbMDCes6D
Jari tanganku bahkan menyibak bibir Fitri, akal sehatku sudah tidak normal. Fitri menggigit bibir bawahnya dan… deg, tangan Fitri memegang penisku. Keringatku makin deras membasahi wajahku, tangan mungilnya sangat merangsangku. ”Oughhh,” desahku ketika Fitri mulai mengocok penisku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4lTR67t2k
Aku lalu menindih tubuhnya dengan menahan badanku agar dia tidak kesakitan, kutatap matanya, seolah-olah aku menatap mata Nurlela, istriku. Kucium bibir mungilnya, pantatku di bawah kugoyang-goyang ke samping kiri-kanan bahkan dengan sedikit penekanan ke bawah. Aku cium terus bibir Fitri, dan bibir atasnya kuisap dengan bibir dan lidahku. Aku tau Fitri bisa menikmatinya, naluriku menuntunku mencumbui leher sampai payudaranya yang kecil keras.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqNdRgFRWl
fitri
fitri
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGvdFNsWgH
”Pa, aghh… aww sakit, Pa,” jerit Fitri saat kuhisap seluruh payudaranya. Ciumanku turun ke bawah sampai ke kemaluan Fitri, kakinya kulebarkan untuk memudahkanku menciumi dan menjilati kemaluannya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPGDeQbFM0
”Mmmfffff… aghhhh…” Fitri seperti cacing kepanasan saat lidahku menari-nari di kelentitnya. Dia menjerit, tapi tidak keras, ”Mmmfffhhh… agghhhh…” Fitri mengangkat pantatnya lebih dekat ke mulutku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiLPuAPp7h
”Mmmffhhhhh…” Jilatanku terasa asin, dan ada lendir halus, aku dulu tidak tahu kalau Fitri sudah orgasme. Aku terus menjilatinya sampai…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RByhW1dPr
”Pa, udah, Pa! Geli… mffhhh… udah, Pa,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40myw0GSx5
Aku menatap Fitri, matanya nampak sayu. Aku pun menyudahinya dan kembali memeluknya, aku membiarkan Fitri terlelap walau hasratku belum kesampaian. Aku merasa Fitri bukan sekedar anakku lagi, tapi belahan jiwaku. Perlahan kucium keningnya dan aku pun tertidur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfu7rNrjecO
”Pa, besok Fitri nerima raport. Kata bu guru, yang ambil raport adalah orang tua murid,” kata Fitri malam itu.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwDViO1zMcO
”Duh, gimana ya, nak, padahal papa besok harus kerja,” jawabku sambil meminum kopi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4BJED2Os4
Lalu Fitri berjalan ke arahku dan memijit-mijit punggungku, ”Pa, kalau sebentar gak bisa ya, Pa?” tanyanya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRp2ZdmXr8
”Bisa sih, nak. Memang jam berapa pembagian raportnya?” kataku sambil membawa tubuh Fitri menghadapku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyBK9UovzJ
”Mungkin jam 9 an kayaknya, Pa,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwLy5U0Qcx
”Kok kayaknya sih, nak?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2Zn2lFREq
Lalu Fitri mencubit kedua pipiku, ”Ih, mana Fitri tauuu,” jawabnya sangat manja.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZiBLgcIQj
”Weaaakkk, bau… nafas Fitri kok bau sih?” tanyaku sambil bercanda, padahal nafasnya sangat wangi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrZkqE8XkE
fitri
fitri
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovL3wWSaXL
”Masa sih, Pa?” kata Fitri sambil mengarahkan telapak tangannya ke arah mulutnya lalu mengeluarkan nafasnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YSaUUtkx8
”Bau kan?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGbBlDYkQx
”Wee… papa bohong,” jawab Fitri sambil memencet hidungku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdJDnWLZl9
”Udah, mandi sana,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqHaNTg9Fw
”Gak mau, Fitri maunya dimandiin papa.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBB4D2GXTh
”Gak ah, Fitri kan udah besar.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtW9G6TpGlH
”Ayolah, Pa…” rengek Fitri, ”Papa udah lama gak mandiin Fitri.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHC7Dlet7x
”Ya udah, papa ambil handuk dulu,” kataku sambil berpikir, sebenarnya aku takut kalau aku khilaf, sementara disisi lain hasratku sangat menginginkannya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehXFK2a8M1
”Pa, Fitri boleh masuk ke bak air gak?” tanya Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscDU4ELIHP
”Lho, mau ngapain, nak?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFe5JFZxG8
”Tadi Fitri liat di TV, Pa, kalau orang kaya mandinya di bak gitu,” jawab Fitri, ”Hehehe… Pa, Fitri tau kok kita hidup pas-pasan, tapi gak salah ’kan ngikutin jaman,” terang Fitri panjang lebar.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPlECJrQMO
”Oh, Papa kirain Fitri udah makin oon,” kataku sambil menunjuk keningnya sampai mundur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktpHHTWQsv
”Ihh, papa jahat,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGbp4tLJsRR
”Udah ah, kita mandi. Papa bentar lagi mau ada urusan di luar,” perintahku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtEVss3olc
Fitri mulai membuka bajunya, aku sangat mengamati saat Fitri buka baju dan celana dalamnya, lalu aku membuka semua pakaianku, aku tidak malu lagi menampakkan penisku pada Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPosHS66iAa
”Pa, aku masuk ya,” kata Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdwGkVXnQo
Tanpa menunggu jawabanku, kaki Fitri sudah berada dalam bak air. Bak air kami punya ukuran 50cm lebarnya, dan panjangnya kurang dari 1 meter, sama dengan tingginya. Aku pun mengikuti Fitri masuk ke bak air, kami saling berhadap-hadapan, dan kedua kaki Fitri berada diantara sisi pinggangku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArOE2jIMh3
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (2)
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHZk5h2lx5
”Trus gimana nyabuninya?” tanyaku pada Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvBTVYJF8S
”Hehehe, ya gini, Pa,” jawab Fitri sambil mempraktekkan dengan menyabuni badannya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTIGRLBEQ7
”Nak…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWwCNzF5Yw
”Ya, Pa?!”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbbcW8SPu5
”Kamu gak pernah cerita sama orang kan kalau papa sering mandiin Fitri?” tanyaku sambil melihat aktifitasnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9iWh6vtlx
”Fitri udah dewasa, Pa, jadi tau mana yang musti diceritakan dan mana yang tidak,” jawab Fitri mantap.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtOz2k0aDr
”Trus kalau sudah dewasa mengapa harus dimandiin?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqaWlLc6Ji
Fitri menatap mataku dan mendekatiku. ”Pa, Fitri sangat sayang sama papa. Fitri sangat bahagia bisa punya papa.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtYmWfPNI5
Aku memeluknya, otomatis di dalam air aku memangku Fitri secara berhadap-hadapan. Fitri juga memelukku, aku tak menyangka kalau Fitri anakku telah tumbuh dewasa. Dewasa dalam sifat, juga dewasa dalam tubuh.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XloyKFbBE
”Papa laper ya?” tanya Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkpkcsDlzb
”Gak, kan tadi udah makan banyak,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsEF0NKipB
”Trus anunya papa kok bangun?” bisik Fitri di telinga kananku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAN9pw0mOyb
Aku mencubit pinggangnya di dalam air.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRD2zNRnaes
”Pa, Fitri udah tau kok kenapa anunya papa bangun,” kata Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mrmyTCCWL
”Tau dari mana?” selidikku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDOvXPzaII
”Tuh, Pa, si Erna yang ngajarin, teman sebangku Fitri.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9AZNmbZIC
”Ohh,” kataku sambil mencurigainya. Aku bersandar di dinding bak mandi, penisku yang tegang terhalang karena Fitri duduk di pahaku. Aku memejamkan mata sambil menggeser-geser pantat Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5BLPvhKvB
”Tok, tok, tok,” terdengar ketukan di pintu depan. Aku langsung meloncat keluar bak mandi, aku menutup pintu kamar mandi dan memakai baju serta celanaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KrVrWqao9
”Eh, nak Rani,” sapaku pada teman Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRw1oYZIoAJ
”Fitrinya ada, om?” tanya anak itu padaku. Rani adalah anak tetanggaku, sekaligus teman sekolah Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNMVpYh2J5
”Ada tuh, lagi mandi. Masuk yuk!” ajakku. ”Fit, Fitt, ada Rani,” aku pura-pura berteriak kecil.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwV23Dp2pk
”Iya, Pa, tunggu!” jawab Fitri dari dalam, juga setengah berteriak.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zkR4WTxcn
Aku lalu ke kamar mengganti pakaianku. ”Fit, papa brangkat dulu ya, sekalian nanti papa beliin martabak,” kataku pada Fitri saat dia sudah selesai mandi dan hanya memakai handuk.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWiuHKxEq7
”Rani, om tinggal dulu ya, baik-baik di rumah,” kataku pada Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCCSsm3tR0
”Iya, om,” jawab Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FpaAMlQEn
Aku pun pergi untuk menghadiri undangan di RT sebelah.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Focl4vAnv
Setelah selesai undangan, aku bergegas pulang. Aku bertemu dengan Ratmi, ibunya Rani. Bu Ratmi seorang janda, suaminya meninggal karena kecelakaan kereta api di Jawa. Karena tidak punya pekerjaan jadi bu Ratmi pindah ke Pekanbaru, kebetulan adiknya punya lahan karet.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBo6qcT1bYw
”Bapak mau pulang?” tanya bu Ratmi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vSn2G4db3
”Iya, bu, kasihan Fitri sudah menunggu,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aZ1FT1hef
”Kalau gitu mari saya antar, pak!” ajak bu Ratmi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUA0QrTXBp
”Aduh, trimakasih ya, bu. Tapi saya mau beli martabak dulu buat Fitri,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsmDJk8HOx
”Ya gak apa-apa, Pak, nanti kita singgah. Lagian Rani kalau gak salah ada di rumah bapak.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaG6HT942Vr
”Betul, bu. Iya tadi dia datang.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyizjkOdIjJ
Bu Ratmi pun tersenyum.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuNCwYnvyO
”Kalau begitu biar saya saja yang bonceng ya, bu!” tawarku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipgUnCywvq
”Iya, Pak, masa saya yang bonceng,” jawab bu Ratmi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicWgj2WEX9
Aku pun membawa motor milik adiknya bu Ratmi menuju rumahku dan singgah beli martabak dulu. Bu Ratmi orangnya manis, bisa dibilang masih seksi. Pinggulnya agak besar, tapi aku tidak tertarik pada bu Ratmi, karena sosok Nurlela istriku tidak tergantikan dan juga sosok Fitri anakku yang sangat kusayangi. Tak pernah terpikirkan olehku untuk mencari istri baru, aku takut kalau nantinya Fitri terlantar.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunR9dO79lj
“Nyam, mmmhhhh… martabaknya enak, om,” kata Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtN5i0Vnl5k
”Iya, Pa, martabaknya enak.” timpal Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBuuoC9q4s
Kami berempat makan martabak yang kubeli barusan bersama bu Ratmi. Setelah selesai makan, bu Ratmi dan Rani permisi pulang. ”Sampai besok ya, Fit,” kata Rani sambil melambaikan tangannya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrT7nKPkngJ
Aku dan Fitri kemudian masuk ke rumah dan menutup pintu. Seperti biasanya sebelum tidur kalau memakan sesuatu kami sikat gigi, hal ini telah kuajarkan pada Fitri sejak dia umur 5 tahun.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUY9OhlsHjI
”Papa capek ya?” tanya Fitri saat melihatku memijit-mijit leher.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmSgGGNZO8
”Iya, nak,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNda6apRvB
”Boleh Fitri pijitin?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJRA4OCGOg
”Gak usah, nak, besok pagi juga paling sudah sembuh,” kataku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RDiyIvqmY
”Uhh, kapan Fitri bisa nyenengin papa?” rengek Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmhuBgq4zE
Aku memeluknya, tak terasa tinggi Fitri sudah sebahuku. ”Papa tiap hari senang kok,” jawabku, ”Yuk tidur!” ajakku kemudian.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlHa2bjVEq
Fitri pun menurut, ia lalu membuka semua pakaiannya, termasuk celana dalamnya. Aku pun melakukan hal yang sama, kami lalu naik ke kasur dan berselimut.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh14qjGxNvV
”Malam ini dingin ya, Pa?” tanya Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6R50MkblkO
”Iya, nak, sepertinya mau hujan,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHynjBP9lPF
Lalu Fitri memeluk tubuhku yang telentang dengan kaki dan tangannya, aku kembali merasakan kehangatan tubuhnya. Aku tak tahu kenapa dengan diri Fitri, seolah-olah Fitri sangat suka merasakan atau melihat penisku bangun. Aku merasakan gerak-gerik kaki Fitri di atas penisku, aku berpura-pura tidur, aku mau tahu sejauh mana reaksi Fitri padaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMBOsgCjPn
”Pa,” panggil Fitri, tapi aku tidak menjawab. Fitri lalu memegang wajahku, ”Pa,” panggilnya lagi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2EJ8pj1HYh
Aku kembali tidak menjawab panggilan Fitri. Aku merasakan dia bangun. Kubuka sedikit mataku untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Fitri. Anakku itu menurunkan selimut sampai batas kakiku, aku berusaha menahan suaraku karena tiba-tiba Fitri memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Aku berpikir, dari mana Fitri bisa belajar melakukan ini?
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8k4wDKhgr
Fitri menutup mulutnya, seolah-olah dia mau muntah karena penisku menusuk kerongkongannya. Fitri kembali berbaring dan menarik selimut. Aku amat-amati dari pergerakannya, aku tau kalau Fitri sangat gelisah. Kira-kira 5 menit kemudian Fitri bangun lagi, kali ini dia memegang dan mengocok-ngocok penisku perlahan, serasa Fitri adalah seorang yang mahir dalam urusan esek-esek. Kocokan Fitri membuat penisku bangun, kenikmatan yang kurasakan hampir saja membuatku mendesah. Aku bisa saja bangun dan membalas perlakuan Fitri yang membuatku terbang, tapi aku ingin tau sejauh mana ia bekerja.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wGa1274N7
Dadaku hampir copot dan bisa dibilang aku menahan nafas secara tidak sengaja saat Fitri menaiki tubuhku dan mengarahkan penisku ke lobang kemaluannya, aku merasakan geli campur nikmat saat penisku menempel di lobang kemaluannya. Aku lihat Fitri menggigit bibir bawahnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvp8ZRcWcMW
”Mmmmffhh… aww,” desah Fitri pelan, dia jongkok diatas penisku. Aku tidak bisa melihat ke arah penisku, tapi aku merasakan kalau kepala penisku sudah masuk ke kemaluan Fitri walau sedikit. Tanpa sadar aku menggoyang pantatku naik turun. Melihat reaksiku, Fitri menatapku. Aku menyerah, aku pun membuka mataku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUlgXAtDTi
”Uhh… papa jahat,” kata Fitri sambil menindihku, aku pun memeluknya dan membalikkan badannya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoT1KLEUWD
Aku mencium bibirnya, kali ini Fitri membalas walau hanya mengecap-ngecapkan bibir. Naluriku membimbingku untuk mengeluarkan lidah, Fitri mengulumnya. Pantatku bergoyang di bawah ke kiri – ke kanan dan ke bawah, menekan kemaluan Fitri. Sekarang Fitri yang mengeluarkan lidahnya, aku menghisapnya. Mmmff… aku merasakan kenikmatan, rasa pertama bagiku. Aku hampir lupa kalau aku mengisap lidah Fitri cukup kuat sampai akhirnya…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1k1fu6z6JC
”Mmmfffhh… Pa, sakit!” rintihnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqesubQ8wb
”Hehehe, maaf.” aku mencium payudaranya, kali ini mulutku tidak muat lagi mengisap payudaranya, aku mainkan lidahku di payudaranya secara bergantian.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0V5ZPb6YXX
”Mmmmffffhhh… Pa, rasanya kok enak ya?” erang Fitri lirih.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZk9NTha33n
Aku makin semangat mengisap payudaranya, ciumanku turun ke kemaluan Fitri, aku jilati dengan lidahku. Aku tak sabar untuk memasukkan penisku, aku lebarkan paha Fitri, kutuntun penisku ke lobang kemaluannya, kutekan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESvx6ayq2p
”Aww… sakit, Pa.” kata Fitri sambil merapatkan pahanya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyiXWCuMVI
Aku meludahi kemaluan Fitri agar licin, lalu kembali kuarahkan penisku ke lobang kemaluannya. Kali ini aku melakukannya dengan penekanan yang sangat pelan, tapi masih sulit. Kuambil bantal dan kuletakkan di bawah pantat Fitri, kali ini agak sedikit lebih nyaman, kedua tanganku bisa bebas tanpa menopang tubuhku lagi. Kusibak bibir kemaluan Fitri dengan kedua jempolku, jelas sudah kelihatan lobangnya yang merah dan sempit. Kubasahi ujung penisku dengan ludahku, kali ini agak licin.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbq8NjgCOi
”Mmmffffff… Paaa, sakittt!!” lirih Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknsZIenTpf
Aku menekannya lagi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuVAYNcTjl
”Paa… aahhh… Fitri gak kuat,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhA4kHVJvxs
Kulihat kepala penisku sudah masuk, tinggal batangnya. Aku melihat Fitri mengeluarkan air mata, aku kasihan padanya, kucabut penisku dan kupeluk Fitri. Tapi aku merasa tanggung, kembali kuciumi bibirnya, lehernya, payudaranya, juga kemaluan Fitri. Kali ini aku menjilati kemaluan Fitri dengan rakus.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rzxXUcOEr
”Mmmfffhh… ougghh… Paaa, enakk… mmfff…” Fitri menggoyang-goyangkan pantatnya seakan mau menghindar karena kegelian. Kujilati itilnya, lalu Fitri meremas kepalaku, ”Mmmfffhhh… Paaa, ahhhh…” kembali Fitri mengangkat pantatnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDZBAFU7yp
Aku tau kalau dia mau orgasme, maka kusedot pas di lobang kemaluannya dengan kuat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXst8h4v0NY
”Paaa…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPh9Jf6f86
Aku merasakan ada sedikit cairan hangat, segera kutelan semua, secara bersamaan pantat Fitri menekan mulutku dan aku merasakan pantatnya sangat menegang, dan… ah, nafas Fitri menjadi sangat cepat. Aku melihat wajah Fitri yang orgasme, terlihat sangat dewasa, keringat di keningnya membuat wajahnya semakin cantik.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoEQLHtLsQ
Aku berlutut di depan paha Fitri, kulebarkan pahanya, penisku yang setengah tegang kututun ke arah lobang kemaluan Fitri. Lebih baik begini, pikirku. Kalau penisku makin tegang tentu saja sulit bagiku memerawani Fitri. Kutekan pelan penisku, aaahhh… terasa hangat dan enak sekali. Kepala penisku kembali terbenam di kemaluan Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gopxfM4C3
”Aww… Pa, sakit,” jerit Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBIRXEVAXH
Kutekan lagi hingga masuk sekitar setengah centi meter.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfUj5mJs36
”Awwww… Pa, ahhh…” Fitri meraung kesakitan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiqheId21u
Kucabut penisku, aku kasihan padanya. Kemudian aku mengocok penisku, kencang, makin kencang. Tak sampai 3 menit aku merasa mau keluar, tatapanku melekat pada tubuh Fitri dan lobang kemaluannya, ”Aaahh… mmmfffhh…” crooot, croooottt, croootttt, spermaku keluar diatas perut sampai payudara Fitri. Aku menikmatinya sampai kocokanku membuat penisku mengecil, lalu aku berbaring sambil memeluk Fitri dan mengatur nafasku, hingga kami berdua tertidur pulas.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3cgxTewM4
***
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAsEhzin0R
Aku berdiri di teras rumahku, melihat Nurlela istriku yang duduk di bangku teras sambil menangis.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEP1yBKI8J7
”Kenapa kamu tega melakukannya pada anak kita, Pa?” tanya istriku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5U2Me1UHl
Aku mendekat ke arah Nurlela, ”M-maafin papa ya, Ma. Papa kesepian semenjak ditinggal mama,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtklFPB3sYL
”Tidak!!!” Nurlela menatapku dan menunjukku dengan jari telunjuknya, seakan-akan mau menerkamku. Dan plakk, plakk, Nurlela menamparku dengan keras.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkM98qSrA4D
”Dia bukan anakku, dia bukan darah dagingku, dia bukan anakku,” nafasku terasa sesak.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvDcj76Ye9
”Pa, Pa! Bangun!”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSFaaj9hrH
”Pa…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQ80F8yfJF
Ohh, aku bermimpi. Keringatku bercucuran dan nafasku ngos-ngosan seperti habis berlari.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPcMziH7ik
”Papa mimpi buruk ya?” tanya Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Nba5qhKfb
”Iya, nak,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLwMyJBeuI
Lalu Fitri keluar dari kamar, tak lama kemudian dia datang membawa air minum. Aku meminumnya, aku melihat jam pukul 02.30 WIB.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZS58qAYQ1f
”Makasih ya, nak, kita tidur lagi yuk,” kataku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvF2IGkXSb
”Iya, Pa,” Fitri memelukku, sementara aku mencoba melupakan mimpi tadi dan aku pun terlelap.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvPI2doN30
Seharian aku teringat mimpiku, bahkan aku bekerja tidak semangat, aku telah menghianati Nurlela. Ya, aku tidak akan mengulangi lagi perbuatanku, aku berjanji dalam hati. Hari ini aku sengaja pulang agak larut malam, kulihat jam sudah hampir jam 12 malam.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBpPXL9JTj
Tok, tok, tok, kuketuk pintu rumah. Tak lama Fitri membukakan pintu, ”Kok lama, Pa, pulangnya?” tanyanya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYDKQwslzY
”Iya, tadi banyak pekerjaan,” jawabku sambil membuka bajuku yang kotor. Kulihat tudung saji di meja makan, lauk dan pauknya masih banyak.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHQeMZ7JzJ
”Pa, Fitri laper,” kata Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRot3Ho7ud
”Lho, kenapa belum makan?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF93TYhejuu
”Fitri nunggu papa.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwrza2VzlW
”Lain kali kalau papa pulang telat, Fitri makan aja dulu,” seruku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOIAELONJK
”Ogah ah, Fitri maunya makan bareng sama papa.”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvZcdVpNPz
”Ya udah, papa mandi dulu ya,” kataku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4Bd6mLGMe
Lalu aku mandi, kali ini aku membawa baju ganti ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, kami langsung makan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsNwCPO90l
”Hooaaammmm… kita tidur yuk,” kataku sehabis makan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PFkNWDU0i
”Iya, Pa, Fitri juga ngantuk,” kulihat Fitri membuka bajunya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOc8WbM0seY
Oh tidak, batinku. Aku sengaja tidak membuka pakaianku, lalu kami beranjak ke tempat tidur. Aku menatap langit-langit kamar, sulit kupejamkan mataku, terIngat mimpi tadi malam. Istriku, maafkan aku, batinku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLwLJzfDDg
Kulihat Fitri, oh bagaimana mungkin aku tahan dengan semua ini, namun aku tidak mau lagi mengulangi perbuatanku, maka segera kubalikkan badanku membelakangi Fitri, sampai aku pun tertidur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxao7wCMhnJ
***
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡph59HI8XBt
Hari ini aku tidak kerja, aku sudah minta izin sama juraganku agar bisa libur selama 3 hari, kebetulan Fitri juga sedang libur kenaikan kelas. Aku bangun sekitar jam 9 lewat, kulihat Fitri sedang asik menonton TV bersama Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBmP1HnFc9
”Udah bangun, Pa?” tanya Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWP6odH4Hs5
”Iya nih, hoaaammm… tapi masih nguaantukk,” kataku sambil menguap. Aku melihat Rani memakai daster yang agak tipis, aku bisa melihat garis-garis celana dalamnya karena posisinya menonton sambil telungkup. Pantatnya sudah lumayan montok, lebih besar dari pantat Fitri. Uhh, penisku mendadak bangun, aku sengaja duduk dibelakang mereka. Karena serunya acara yang di tv, mereka diam saja, tapi kaki Rani yang ditekukkan ke atas bergoyang-goyang, dilebarkan lalu dirapatkan. Saat dilebarkan aku bisa melihat sedikit celana dalamnya, kutelan ludahku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhUOuAYvYN
Aku lalu ke kamar untuk mengambil koran dan kembali lagi, aku pura-pura membaca koran tapi tempat dudukku berpindah agak lurus di belakang Rani. Kulihat mereka berdua masih asyik menonton, penisku menegang, jujur saja tubuh Rani lebih indah bila dibandingkan tubuh anakku, Fitri. Sekilas kalau dilihat, Rani seperti wanita dewasa. Entah kenapa melihat paha dan pantatnya, penisku jadi sangat tegang.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgQRLW0p0B
Uhh, aku ke kamar lagi, mengganti celanaku dengan sarung tanpa memakai celana dalam. Aku keluar lagi dari kamar, walah sialan, pikirku, Rani sudah duduk. Tanpa mikir panjang, aku ke kamar mandi. Saat aku mandi, pikiranku berkecamuk, kenapa akhir-akhir ini hasratku semakin tidak terkontrol. Selesai mandi, aku makan, tak lupa aku mengajak Fitri dan juga Rani, tapi Rani tidak mau, alasannya sudah makan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKMmkbIJ0g
”Pa, nanti sore kita ke pasar ya!” kata Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2OZW0t3IB
”Mmm, iya deh. Jam berapa, nak?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfAOpuTz6L
”Jam lima aja, Pa, sekalian belanja juga lihat pasar malam,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡST9jzaIbx0
”Iya, om, mumpung liburan,” potong Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc3nqgzEbz
”Ok, nanti sore kita pergi. Tapi nunggu sore enaknya kita ngapain ya?” tanyaku pada Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqDqOKK84l
”Hehehe, nonton aja, Pa,” jawab Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrAS23D3qj
Selesai makan, aku ikut nonton bersama Fitri dan Rani. Kali ini kami nontonnya bersandar ke dinding kamar, Fitri yang manja padaku langsung tidur di pahaku. Rani juga tak mau kalah, katanya dia rindu sosok ayah, jadi Rani bersandar di bahuku. Tanganku yang kanan membelai-belai rambut Fitri, sementara tangan kiriku memegang tangan Rani. Hampir 2 jam kami menonton hingga Fitri tertidur di atas pahaku, sementara Rani tidak lagi bersandar di pundakku, dia berbaring dengan posisi pantatnya sangat dekat dengan pantatku, dasternya agak terangkat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNUJp1U6eX
Melihat itu, penisku mulai bangun. Kugeser kepala Fitri ke lantai, aku lalu ke kamar membuka seluruh pakaianku. Aku kembali lagi, kusingkap daster Rani sampai ke perutnya, celana dalamnya yang warna putih sekarang terlihat jelas. Kuangkat kaki Rani satu sehingga posisinya sekarang seperti orang melahirkan, kudekatkan wajahku ke kemalauannya, kuendus aromanya. Hmm… bau keringat, batinku. Kujilati celana dalamnya dengan posisi menungging, rasanya asin. Mungkin Rani tadi pagi belum mandi, batinku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYwpz9GuTa
Kusingkap celana dalamnya ke samping agar aku bisa melihat lobang kemaluannya, aku tidak berani membuka celana dalam Rani, pasti dia terbangun. Kuisap jari telunjukku lalu kumasukkan ke lobang kemaluan Rani, sluupp… jariku masuk semua. Aku penasaran, lobang kemaluan Rani agak longgar ketimbang punya Fitri, aku yakin pasti Rani pernah bersetubuh. Kucucuk-cucukkan jariku, Rani mulai bergerak, dia merapatkan pahanya. Kudiamkan beberapa saat jariku di dalam kemaluannya, lalu kucabut.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXtMUKZg2P
Sekarang giliran penisku kubasahi dengan air liur, lalu kuarahkan ke lobang kemaluan Rani. Lututku agak sakit menekan tikar pandan, tapi kutahan. Perlahan kepala penisku masuk dengan mudah, kutekan lagi, ”Mmmmfff,” aku menahan desahanku saat penisku sudah masuk semua. Ohhh, perjakaku ternyata buat Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3rc9zQQJg
Kulihat Rani mulai gelisah. Aku lalu menopang tubuhku dengan tangan agar tidak menindih Rani. Mulai kugoyang pantatku, aku merasakan kalau pantat Rani juga ikut bergoyang, ohh makin nikmat. Makin lama goyangan pantatku menjadi semakin kencang.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4n7Sgw8RL
”Mmmfffhhhh,” desah Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHFIJWrNUg
Kucium bibirnya, Rani pun membalas ciumanku, bahkan lidahku disedotnya, dia sudah tak tidur lagi. Aku merasa penisku mau mengeluarkan sesuatu yang tak bisa kubendung, ”Oougghhhh,,.” kutekan pantatku sekuatnya, crrrooottt… crooottt… spermaku keluar di dalam kemaluan Rani. Tak kusangka aku bisa ML dengan Rani. Aku lemas dan menindih tubuhnya, kubiarkan penisku bersarang di dalam kemaluan Rani. Kupandangi wajahnya, tapi mata Rani menatap ke belakangku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBnPXin5BG
Deg!! Ternyata Fitri melihat kami. Mataku dengan mata Fitri saling bertatapan saat aku menoleh ke belakang, aku menjadi sangat malu. Lekas kucabut penisku dan duduk sambil menutupi wajahku. Aku masih diam, begitu juga dengan Rani dan Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4wYWTSMgE
”Om, Fit, aku permisi pulang,” kata Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK475urGsuL
Aku dan Fitri tak mengeluarkan sepatah kata pun. Setelah Rani pulang, Fitri masuk ke kamar dan aku hanya bisa menyesali perbuatanku, namun sekaligus juga menikmatinya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY21wLF30WZ
Seminggu setelah kejadian itu, aku dan Fitri jadi jarang komunikasi, bisa dikatakan hanya sekali, itu pun saat Fitri minta uang mau beli buku baru. Sikap Fitri mulai berubah, cenderung lebih cuek, dia tidak mau lagi makan bersamaku, apalagi minta dimandikan, dan kalau tidur selalu membelakangiku, tapi tetap saja hanya memakai celana dalam dan bh. Sudah 2 hari ini aku melihat Fitri memakai bh, tentu saja bukan aku yang membelikan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZpgxvjvG1
Pada suatu malam cuacanya sangat panas, PLN pun mati karena ada kerusakan. Aku kegerahan, keringatku bercucuran. Aku pergi ke kamar untuk membuka semua pakaianku, juga celana dalamku. Kukipas-kipas tubuhku menggunakan buku tulis Fitri yang kuambil di atas meja samping tempat tidur. Aku perhatikan Fitri melakukan hal yang sama, dia telanjang dan mandi, padahal sudah pukul 10 malam. Kucoba tidur tapi tidak bisa, panasnya suhu membuatku selalu mengeluarkan keringat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rxAvjxGDY
Aku lihat Fitri sudah selesai mandi dan merasa segar, dia lalu berbaring di sampingku dengan membelakangiku. Aku mulai gemas dengan sikapnya, seakan-akan aku bersalah padanya. Tapi melihat Fitri yang tenang tidak mengipas-ngipaskan buku membuatku iri. Aku ke kamar mandi dan, byuuurrr… oh, segar juga mandi, batinku. Selesai mandi ternyata aku mulai tenang, perlahan rasa kantukku datang. Hooaaammm… dan akupun tertidur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcJVORX2Ov
Suara gledek membangunkanku, ternyata hujan turun sangat lebat, membuat tubuhku kedinginan. Begitu juga dengan Fitri, dia bangun akibat suara gledek yang memekakkan telinga. Fitri menyelimuti tubuhnya, aku mencoba masuk ke dalam selimut itu, Fitri membiarkanku. Kupeluk dia dari belakang, ohh hangatnya, gairahku mulai muncul seiring penisku yang perlahan membesar. Aku merasakan penisku menempel di pantat Fitri yang membelakangiku. Tanpa sengaja kudorong-dorong pantatku, juga tanganku telah memegang payudara Fitri dan sedikit meremas pelan. Fitri diam saja kuperlakukan demikian. Aku makin berani, kucium leher belakang Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3mNng4hjU
”Mmffhhh… ahhhh… Pa,” Kini Fitri membalikkan badannya menjadi telentang, gairahku sudah terbakar hingga aku lupa pada janjiku, dengan rakus kukulum bibirnya, juga payudaranya, lidahku menari-nari di putingnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bq2DyqOKa
”Mmmffhhhh… mmffhhhh… Paa, ahhhh… Pa.” rintih Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmNmgD7bJg
Kudekatkan wajahku ke kemaluannya, langsung kujilat dan kugigit pelan itilnya. Aku menelan semua cairan yang keluar dari kemaluan Fitri, bercampur aduk dengan ludahku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjKrSAjaep
”Aaaahhhh… Paaaa… Paaaaa…” Fitri makin mengerang hebat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9npWYxZvl
Kuludahi telapak tanganku lalu kugosok ke penisku agar licin, kuarahkan penisku perlahan. Kulihat wajah Fitri, aku tidak tahu maksud Fitri saat menganggukkan kepalanya. Perlahan tapi pasti, tanganku yang satu memegang penisku, sedang tangan yang satu lagi membuka bibir kemaluan Fitri, kudorong pantatku…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXPDp1MwUY
”Ooughhh… awww…” Fitri mendesah bercampur menahan rasa sakit. Kulihat penisku sudah mulai masuk, bahkan kepala penisku tidak kulihat lagi. Aku merasa agak ngilu di bagian penisku, tapi sangat menikmatinya. Kudorong lagi perlahan, perlahan, perlahan…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8DzibW0gO
”Mmmffhhh… Paaaa… sakittt!!” kata Fitri lirih. Penisku telah tertanam setengah dalam kemaluannya, kudorong lagi dengan tekanan yang lebih kuat, sleppp!!!
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Gzkk6dMC1
”Aahhhhhhh… Paaaaa…” ia menjerit.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoRrzaJKaO
Aku menutup mulut Fitri agar tidak kedengaran sampai ke luar. Aku melihat air matanya menetes, aku kasihan padanya, tapi juga tak ingin memutus kenikmatan ini.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LsgTzYvjp
”Tahan ya, Sayang, tahan,” kataku mantap, aku goyang-goyang pantatku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5M0PGu4JmC
”Aahhhh… aaahhhh… aaaahhhh…” Fitri merengek saat penisku bolak-balik menghantam dinding kemaluannya, nikmatnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Fitri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saat kupercepat goyanganku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovhnmwsX5g
”Aaahhh… aaahhhh… aaahhh… oh anakku, memekmu enak sekali… mmmfffhhhh!!” aku mengeluarkan kata-kata vulgar, dalam sekejap aku bagaikan profesional.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlNKf7MfyF
”Ohhh, Fitri anakku… kita ngentot… ahhhh… aahhh…” Crrroootttt… spermaku keluar banyak sekali sampai tak bisa kukatakan, aku puas dan terbaring lemas sampai aku tak tahu keadaan Fitri. Sambil mengatur nafas, aku menciumi Fitri dan memeluknya. Oh aku telah merenggut keperawanan Fitri, anakku sendiri, batinku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrj9CZIXnxe
Seminggu setelah kejadian itu, aku selalu menjaga sikap, baik di rumah maupun di lingkunganku, aku takut perbuatanku diketahui orang lain. Biar bagaimanapun tingginya hasratku, aku dapat mengontrol sikapku. Aku juga telah memperingatkan Fitri agar jangan terlalu manja bila ada orang lain, di samping itu juga aku sangat ketakutan apabila Fitri hamil. Seingatku waktu memerawaninya, aku lupa untuk tidak mengeluarkan spermaku di dalam kemaluannya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHYWSTWgNr
”Pa, papa lamunin apa?” tanya Fitri membuyarkan lamunanku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrEwhgwmTJ
”Eh, kamu udah pulang, nak… nggak, Papa cuma mikirin kerja,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuck49arlSQ
”Oh… Pa, Fitri bisa ikut les computer? Soalnya teman-teman Fitri pada ikut,” lanjutnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJODn27iEo1
”Boleh aja, nak, Papa justru senang.” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kFyoEUkRk
”Makasih ya, Pa, muaaaahhh…” Fitri menciumku. ”Mulainya sekarang, Pa, jam tiga, tapi harus bawa uang daftar sama biaya beli disknya,” lanjut Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAK1VHOmiE
”Oh, berapa katanya, nak?” tanyaku sambil menatap payudara Fitri yang membuatku menelan ludah.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1G5ffpsUq
”250rb, Pa.” jawabnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZn47SePMM
”Kok mahal amat, nak?” aku mengerutkan alis, belakangan ini keuanganku semakin menipis untuk biaya kami dan juga biaya sekolah Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sP4aD2dwi
”Gak tau, katanya segitu, Pa,” jawab Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafCpUpkqWx
Aku mengeluarkan dompet, isinya cuma 50rb. Lalu aku ke kamar dan membuka lemari pakaianku, kubuka amplop yang terletak di bawah lipatan baju. Aku menarik nafas, sisa gajiku bulan kemarin tinggal 400rb, kuserahkan 250rb pada Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bnvuSwdoL
”Nih duitnya, tapi belajarnya yang sungguh-sungguh ya!” nasihatku pada Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQzua6kq8Q
Fitri menerimanya dan memelukku, ”Makasih ya, Pa,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmJtuDQRns
Aku mencium rambut Fitri yang bau sinar matahari, ”Ya udah, kamu makan dulu sana,” kataku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSX0jtm4PGy
”Belum laper, Pa, Fitri mau tiduran dengan papa, nunggu jam 3,” jawab Fitri. ”uhhh… gerah ya, Pa,” lanjut Fitri sambil membuka baju sekolahnya, ”Papa, sini, dekat Fitri,” ia memanggil.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCcW7nzzfc
Tingkahnya sungguh sangat menggoda imanku, kubuka semua bajuku dan kutindih tubuhnya, kucium bibirnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WDKe5IEEV
”Mmmffffhhhh… Paaa… mmfffhhhh…” Fitri merintih.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeRjBonKcJ
Salah siapa, batinku. Aku langsung membuka celana dalamnya, sslrruupp… kemaluan Fitri kujilat dan kusedot habis-habisan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjxuowRQ9u
”Aaagghhh… Paa, enakk… ugghhh…” Fitri mengangkat-angkat pantatnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUksrJWYIFF
Aku mengangkangkan kaki Fitri dan mengganjal pantatnya dengan bantal. Kuarahkan penisku tepat di lobang kemaluan Fitri, kutekan, ”Mmmfffhhhh… Pa,” dia merintih saat seluruh batang penisku habis ditelan kemaluannya yang sempit dan hangat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RDER3KKH7
”Paaa…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcg4Bojqpd
”Iya, nak…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblVaJvKdk0
”Mmfffhh… enak, Paa…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBdSdEh1Ew
”Apanya, nak?” Goyangan pantatku makin kupercepat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUzh4WdFAL
”Titit papa, enaaakk…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGplQNALhY4
”Apa titit itu, nak?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTCojVUARH
”Kontol papa,”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakJmu0XzJj
Aku makin bernafsu mendengar kata-kata Fitri. Aku merasakan sesuatu akan keluar dari penisku, kugoyang pantatku makin kencang, dan puting Fitri aku lumat habis, kuhisap sekuat-kuatnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6ZavjidEZ
”Paaa… aaaaghhhhhhhh…” Fitri menjambak rambutku, dan crooottt, crooottt, penisku mengeluarkan sperma yang banyak sekali di dalam kemaluan Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrayqrXfi2l
Disaat yang hampir bersamaan, ”Paaaa… aaaghh!!” Fitri seperti mengejan, pantatnya menekan penisku sangat kuat. Rupanya dia juga orgasme, kami sama-sama puas. Aku masih membiarkan penisku di dalam lobang kemaluan Fitri sambil mengatur nafas, siang itu kami berdua mandi keringat.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptFWB5NnHh
Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 lewat. ”Nak, mandi sana,” kataku sambil turun dari tubuh Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0DCcZBmyV
”Bentar lagi, Pa,” jawab Fitri sambil memegang penisku, aku membiarkannya. Tak beberapa lama Fitri beranjak dari tempat tidur, aku merasakan angin yang segar, rupanya Fitri memindahkan kipas angin yang ada di luar ke dalam kamar. Aku menikmatinya sampai tertidur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpdje8Uiw2
”Pak!!”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTs0Hi51JUE
Tok-tok-Tok…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMAEaB78rS
”Pak, Pak…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM40z7NtaW4
Aku bangun saat mendengar ketukan di pintu depan, masih jam 4. Uh, siapa ini yang mengganggu tidurku, batinku. Kubuka pintu dengan keadaan mata yang masih terkantuk-kantuk.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbsxrZnvSJ
”Aawwwww!!” bu Ratmi lekas menutup kedua matanya sambil berbalik.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mIdVaBBz8
Oh tidak!!! Aku lupa memakai celanaku. Aku langsung balik ke kamar dan mengambil handuk, segera kulilitkan ke pinggangku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtvFNJZabN
”Maaf, bu,” kataku. ”Ada apa ya, bu?” lanjutku untuk memecah kebekuan.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6eRs2l9wp
”Anu, pak, maaf mengganggu. Bisa pinjam kamar mandi?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXezugZNCGg
Tanpa kujawab, bu Ratmi langsung nyelonong ke kamar mandi. Suara kentutnya sampai kudengar, aku tersenyum dan berpikir; aneh, kenapa juga bu Ratmi kesini? batinku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IcMbC7okz
10 menit kemudian bu Ratmi keluar, ”Makasi ya, pak. Kamar mandi kami rusak, mungkin tersumbat,” kata bu Ratmi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4JekRUiEs
”Iya, Sama-sama, bu, nggak apa-apa.” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlWiYC9GBF
”Fitri kemana, pak?” tanya bu Ratmi.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9B6rhhDOmX
”Fitri sedang les,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hW1jpBKcU
”Oh, pantesan bapak telanjang,” kata bu Ratmi sambil tertawa kecil.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxjPjRHYso
Wah, bu Ratmi ini agak genit juga, batinku. Dia tidak langsung pulang, malah duduk di dekatku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3EZG7We3fv
”Bu Ratmi belum mau pulang?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnwRykQXK7
”Ehh, gak boleh ya lama-lama?” jawab bu Ratmi agak menggoda.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZrQseVWpD
”Boleh sih, bu, tapi malu dilihat tetangga,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4R9Jufp1Z
”Betul juga ya, pak, kalau begitu saya pamit aja deh,” kata bu Ratmi sambil menuju pintu dan langsung pulang.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0eWFrhTDr
Aku bergegas mandi, belum sempat kubilas badanku, ada yang memanggil-manggil dari luar.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSUzLpzRUC
”Fit, Fitrii…”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvxLh1yDxV
Siapa lagi ini, pikirku. Aku lilitkan handuk ke pinggangku dan…
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxUb0CF4st
”Eh, maaf, om, Fitri di rumah?” tanya Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMEnE0bCUG
”Nggak, lagi les computer,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFx3UQBP8lF
”Ohh, Rani cuma mau minjam buku, Om,” lanjutnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMKo0fZ3qX
”Tunggu aja, bentar lagi juga balik,” kataku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmanMXPx5oN
”Iya, om,” jawab Rani sambil memandang ke arah penisku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSndgr3Jtu
”Tapi nunggunya di luar aja ya,” lanjutku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZIhwkzhD5
”Iya, om.” jawab Rani.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBRwCLdQz5
Aku pun balik ke dalam dan mandi kembali.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSaDYHK5kh
***
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkJ0xP3H9E
”Pa, lain kali kalau rani datang, suruh aja pergi!” kata fitri agak jengkel.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9ykz5vVAc
”Lho, kenapa, nak? Rani kan teman sekolahmu,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDcdYi46eX
”Tapi Fitri tidak suka padanya,” jawab Fitri tegas.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVqc6tFW0r
Aku tau Fitri pasti tidak suka karena penah melihat kami sedang ML. ”Papa gak tega, nak,” lanjutku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnM9No8JGb
”Gak tega apa suka?” jawab Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoz0fbNtGCW
”Ngg… ehh, kok gitu ngomongnya?”
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJwNnff35p
Fitri kemudian ke kamar dan menangis telungkup. Aku biarkan dia sendiri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Fs9KBhyck
Suatu malam aku dan Fitri menonton acara reality show, dimana ada perkawinan incest di pedalaman India dan melahirkan anak yang cacat. Aku dan Fitri saling berpandangan, ada tersirat rasa penyesalan dalam dirinya, begitu juga aku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7hg2xZeU6
Aku ke kamar dan membaringkan diri, aku mencoba mengingat masa lalu bersama istriku, Nurlela. Ahh, tak terasa air mataku menetes. Aku merasakan kehadiran Fitri disampingku, hanya saja dia membelakangiku. Kami diam dalam pikiran masing-masing, hening, kami diam padahal tidak tidur.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkEluiwTAX
”Pa,” kata Fitri sambil membelakangiku. “Fitri takut hamil, Pa,” lanjutnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOntNSbFTNx
”Papa juga, Nak,” jawabku. ”Sepertinya kita harus menghentikan hubungan kita yang sudah terlalu jauh ini,” lanjutku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8XOjDt2EN
”Iya, Pa, Fitri setuju,” kemudian Fitri membalikkan badannya sambil memelukku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6z2mxGM6L
***
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVUn9ez4O7
Satu bulan kemudian hal yang kutakuti pun terjadi, pagi itu selepas aku selesai sarapan dan mau berangkat kerja.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5q6Ig6NyS
”Weaaakkk… weaaakkk…” Fitri muntah-muntah di kamar mandi. Rasa takut akan firasatku, langsung kudekati Fitri, kubekap mulutnya dengan telapak tanganku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz8wU7TBQz
”Sstt… ditutup, nak, mulutnya kalau mau muntah. Nanti ada orang yang dengar,” kataku pada Fitri, aku sangat gugup dan dihantui rasa takut.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZ4sYAy686
”Mmffhh,” Fitri melepaskan tanganku. ”Pa, Fitri takut,” katanya sambil menangis.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ14IujDSx1
”Stttt… tenang, nak, tenang. Kamu masih mual?” tanyaku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50oBmsbbl8
”Dikit, Pa.” jawab Fitri sambil memukul-mukul perutnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjPld05T4v
Aku tak kuasa melihat tingkah Fitri, pikiranku bercampur aduk, tapi logikaku menyadarkanku. Jika orang mengetahui Fitri hamil karena aku, pasti warga akan mengamuk, atau bisa saja memukuliku dan aku dipenjara. Oh tidak, aku teringat kedua orang tuaku. Tanpa pikir panjang aku mengajak Fitri ke suatu tempat, tentunya dengan tujuan aborsi. Tapi tidak semudah yang kukira, aku harus menjaga dan menutup rapat-rapat kejadian ini.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1O5kw9OWm
”Pa, kita mau kemana?” tanya Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNLogEpesy
”Sabar ya, nak!” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEro39Qpjyy
Aku membawa Fitri ke luar kota dan bertanya-tanya pada orang dimana ada tempat aborsi, untung saja ada yang membantu. Aku menemukan alamat dukun yang diberitahukan kepadaku. Setelah menjelaskan semua pada sang dukun maksud kedatangan kami, aku dan Fitri disuruh masuk ke sebuah kamar. Aku hanya bisa melihat dan kasihan pada Fitri, dia mengerang kesakitan, mungkin sangat kesakitan, sampai air mataku menetes dan memohon pengampunan pada yang maha kuasa.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzyLNCRr9u
Setelah Fitri menggugurkan kandungannya, dia terlihat sangat lemas, ibarat bunga yang sudah layu. Aku memutuskan untuk menginap di rumah dukun tersebut mengingat kondisi Fitri yang masih labil. Keesokan harinya baru aku membawa Fitri pulang, tentu saja aku mengatur agar pada saat tiba di rumah tepat pada malam hari, agar orang tidak curiga.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpa9uNaMBs
Selama seminggu Fitri kuliburkan dari sekolah, keadaannya pun mulai membaik.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDG6Hm8o6xD
”Pa, mau bikin apa?” tanya Fitri pada suatu hari.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmICdozeWVK
”Ini, papa mau buatin kamar buat kamu,” jawabku sambil memotong triplek dengan gergaji.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4HwkpXJBb
”Fitri bantu ya, Pa!” lanjutnya.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixys6HjJIT
”Gak usah, nak, kamu kan lagi sakit. Udah, mending kamu istirahat aja,” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxAPKU3V4r
Aku lihat Fitri tidak beranjak, ”Pa, Fitri kangen mama.” kata Fitri lirih.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqed5lUbYl
Aku menatapnya. ”Papa juga, nak.” jawabku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxqWKk4J8l
”Kenapa papa tidak mau menikah lagi?” lanjut Fitri.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKSRkqE3k5
Aku terdiam mendengar pertanyaannya, tak bisa kupungkiri kalau benih cintaku telah tertanam pada diri Fitri. Kuambil nafas dalam-dalam, ”Udah sore, Nak, mandi sana!” kataku sambil menyudahi pekerjaanku.
658Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARxe4G2DB8
Aku melihat Fitri menutup pintu kamar mandi, mungkin dia telah sadar akan apa yang dilakukan selama ini adalah salah. Aku merasa bangga pada Fitri yang memiliki sifat dewasa walau ada keinginan di hatiku untuk mengulangi kenangan bersamanya.
ns160.79.110.241da2
